NovelToon NovelToon
Gelombang Asmara Lautan Teduh

Gelombang Asmara Lautan Teduh

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Berkah

Betapa sakit hatinya Arman, setelah sekian lama berpacaran dengan Arsyta lalu bertunangan. Ketika saatnya mau melangsungkan kejenjang pernikahan, begitu pupus begitu saja, tanpa sebab, tanpa aral yang merintanginya.

Arman berpikir apakah penyebabnya yang sebenarnya. Apakah dari dirinya sendiri, ataukah dari Arsyta, atau memang dari pihak ketiga yang menjadi perusak hubungan mereka berdua.

Hal inilah yang masih menjadi tanda tanya Arman seorng pria tampan, kaya, namun tetap berpenampilan sederhana.

Bagaimanakah percintaan mereka selanjutnya? Hubungan asmaranya yang begitu indah dan mempesona penuh gairah. Cintanya hancur berkeping-keping, seperti asap yang bertebaran entah kemana hilangnya.

Tapi dengan keteduhan hatinya, Arman harus puas dengan perjuangan yang selama ini dikorbankan.

Akankah cinta Arman terbalaskan, ataukah hanya pasrah dan diam membisu?.

Lalu bagaimanakah Arman menyikapinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Berkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. XXVIII. ARSYTA MERASA TERHIBUR

Suasana malam itu terasa sunyi. Hanya suara jenkrik yang terdengar bersahutan.Rembulan malam itu masih setia menemani mereka semuanya.

Sementara angin dingin juga terasa dibadan Arsyta. Ia pun segera mengambil jaketnya dan memakainya.

"Ar! Kenapa melamun!" Sontak Andrean menepuk bahu Arsyta.

Arsyta pun tarkagetkan dengan lamunannya.

" Enggak An! " Elak Arsyta kemudian.

Lalu Andrean duduk di sampingnya, sembari mengisap rokoknya.

Arsyta pun meminta rokok Andrean, " Saya minta man rokoknya." Ucap dia sambil mengambil rokok filter yang berada di tangan Arman.

Lalu Arman memberikannya. Langsung Arsyta menyulutnya dengan mancis.

Arsyta pun menikmatinya, dihisapnya beberapa kali dan mengeluarkan asap bertebaran kesana kamari.Seakan masalahnya hilang begitu saja. Walaupun masalah tersebut hilang sementara.

Andrean yang sebelumnya pernah merasakan kehangatan cinta waktu SMA dengannya membuat menjadi mengenang masa lalunya. Namun Andrean sadar saat itu karena tidak disetujui dengan keluarga Arsyta, sehingga cintanya harus terpisah. Walaupun sebenarnya keduanya masih mencintainya.

Setelah beberapa saat kemudian mereka makan bersama dan menikmatinya bareng-bareng. Namun hanya Arsyta saja yang tidak bernapsu.

" Makanlah Ar yang banyak biar nggak sakit." Arman pun mencoba memberikan perhatian kepadanya.

"Iya .ya !" Jawab Arsyta sambil menyuap makanannya.

Teman-teman Andrean yang melihat hal tersebut memahaminya. Bahwa Arsyta memang mantan kekasihnya dulu yang sekarang sudah berada tempat mereka camping bersama.

Setelah selesai makan pun mereka masing-masing bersenda gurau dan behiburan dengan bernyanyi. Api unggun yang ditelah dinyalakan sebelumnya membuat kehangatan mereka semuanya.

Tak berapa lama kemudian Arsyta yang dalam keadaan galau tiba-tiba berdiri dan mau melangkah meninggalkan tempat itu. Andrean yang melihat saat itu langsung dicegatnya dan manarik tangannya.

" Mau kemana Ar!" Ucap Andrean sambil memegang tangannya.

Arsyta hanya terdiam memandang wajah Andrean dengan penuh syahdu. Namun tatapan kosong Arsyta yang penuh dengan masalah membuatnya tersentuh untuk membantunya.

Lalu Arsyta melepas tangan Andrean dan melangkah kebelakang." Antarkan saya An!" Ajak Arsyta yang seakan ada yang ingin diungkapkan.

" Ya!" Jawab Andrean tiba-tiba, sembari mengiringi langkah Arsyta.

Dengan cahaya senter di hanphonenya Andrean menyalakannya dan mengiringinya.

" Arsyta kemana ini?" Tanya Andrean, sambil meraih tangannya dan berusaha menahannya. Dia hanya berdiam dan terus berjalan. Namun dengan sekuat tenaga akhirnya Arsyta pun berdiam.lalu memandang wajah Andrean dengan penuh kasih sayang.

" Kemana sudah malam ini, Ar ayo kembali ketenda." Pinta Andrean kembali.

" Ada yang aku sampaikan sama kamu And!" Celetuk Arsyta kemudian.

"Iya-iya ! Tapi bukan begini caranya." Sergah Arman yang seakan tidak senang tingkah lakunya.

" An ! Kita bicarakan di luar aja. Nggak enak disini ada teman-temanmu. Tolong bawa kendaraan nanti kita bicarakan." Pinta Arsyta yang membuat Andrean jadi salah tingkah.

Ada apa sebenarnya ini. Kenapa Arsyta membawanya keluar. Pikir hatinya berkecamuk.

Akhirnya Andrean mengambil kendaraannya dan memboncengi Arsyta yang sedang kalut.

Setelah keluar dari sekitar perkemahannya ia meluncur dengan hati-hati. Mengingat lampu penerangan di sana tidak banyak. Masih banyak yang belum ada penerangannya di sepanjang jalan tersebut. Namun sebagian juga ada aliran listrik untuk penerangan di jalan rayanya. Penduduk yang ada disana juga tidak begitu banyak, rumah merekapun jaraknya juga berjauhan.

Disepanjang jalan Arsyta tidak malu dan ragu-ragu lagi memeluk erat badan Andrean.

Andrean pun merasa senang.Namun ia juga berpikir kalau Arsyta memeluknya mungkin takut kalau tergugur dari boncengannya. Dalam perjalanannya pun mereka berdua tidak banyak bicara.

Setengah jam kemudian mereka berdua sudah masuk kota di Banjarbaru. Dan mereka mampir di cape.

Nampak disepanjang di sekitar lapangan Murjani Banjarbaru tersebut banyak terdapat pedangang yang berjualan makanan, minuman dan kuliner lainnya.

Setelah di cape tersebut mereka menikmati makanan dan minuman.

" Sebenarnya aku sangat mencintai Arman, An!" Arsyta memulai pembicaraannya. " Kenapa Ar !" Kejar Andrean yang seakan ingin tahu.

" Dia selingkuhan aku An!" Keluh Arsyta yang seakan mengadu dengannya.

" Memang kenapa Ar! Apa masalahnya yang sebenarnya " Ucap Andrean dengan penuh keseriusan.

" Iya An! Masa sudah tunangan resmi dia masih coba main-main denganku." Jelas Arsyta penuh dengan kecemburuan.

" Ya, sabarlah Ar! Kan bisa diselesaikan dengan baik-baik. Kan belum tentu dia selingkuh." Andrean mencoba mentralisirkan suasana.

Dengan kesedihannya , maka tak terasa ia pun meneteskan air mata dipipinya. Maka dengan sigapnya Andrean cepat menyapunya dengan tisu yang ada disekitar situ. Lalu di oleskan dipipinya dengan penuh kelembutan. " Sudahlah Arsyta nggak usah disesalkan, nanti juga ada hikmahnya juga." Pinta Andrean agar tidak hanyut memikirkan itu.

Andrean pun memegang kedua tangan Arsyta dengan lembut. " Sabar ya Ar!"..

Arsyta mulai tersenyum ketika dia dipegangnya yang seakan ada yang memberikan perlindungan dan terasa nyaman.

Selang beberapa menit kemudian suasana hujan mulai turun makin lama makin deras disertai guntur dan kilauan kilat yang terlihat jelas. Mereka berduapun kedinginan.

Waktu terus berlalu, semakin lama suasana malam mulai sunyi.Para pedagang satu demi satu mulai tutup dan kembali ketempatnya.

Tetesan air hujan kecil masih terlihat, namun Andrean dan Arsyta belum berani beranjak meninggalkan tempat itu.

" Gimana Ar, malam sudah larut, apa kita kesana lagi, takutnya kalau ada apa-apa dijalan." Ucap Andrean sambil memandang Arsyta yang terlihat masih sedih.Namun masih terlihat disorot matanya terpancar ada rasa yang tak bisa diungkapkan.

" Lalu kemana kita An?" Arsyta pun berbalik tanya.

Dengan rasa serba salah Andrean pun memberanikan diri dan mengatakan sesuatu dengan berbisik.

Namun Arsyta terkaget dan tersenyum kecil, ketika suara bisikan yang terdengar ditelinga kanannya begitu lembut dan menggoda,

" Nakal kamu Andrian!Ach enggak ah." Ungkapnya dengan penuh canda, sembari mencubit lengan Andrian.

Setelah keluar dari cape tersebut sekitar pukul 12 malam, maka mereka berdua keluar dengan tujuan yang akan direncanakan tersebut.

Andrian pun berhati-hati membonceng Arsyta , mengingat jalan yang dilalui masih terasa licin dan terlihat genangan air masih ada dimana-mana, sisa air hujan tersebut yang masih ada dan belum semuanya masuk ke gorong-gorong drainase jalan tersebut.

Entah apa yang dipikirkan mereka berdua, sehingga mereka tidak jadi ketempat camping tersebut.

Setelah mereka berkeliling jalan akhirnya telah sampai tempat tujuan yang direncanakan tersebut.

Setelah sampai di tempat penginapan tersebut lalu Andrian cepat mengeluarkan KTP dan Uang Cash beberapa lembaran uang warna merah untuk membayar di kasirnya. Mereka akhirnya beristirahat di sana.

1
Anyelir
halo kak, aku mampir
Ahmad Berkah: apa khbar anyelir, karya ini udah kontrak lho penasaran ikuti terus perkembangannya EPS. selanjutnya
total 1 replies
Kuririn
love your story, thor! Keep it up ❤️
Ahmad Berkah
tks Faaabb
Faaabb
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!