NovelToon NovelToon
Jodoh Kedua

Jodoh Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda
Popularitas:874.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bunda RH

Nazwa Kamila, seorang perempuan cantik yang pernah gagal dalam pernikahannya lantaran ia tidak bisa memiliki keturunan. Keluarga suaminya yang terlalu ikut campur membuat rumah tangganya hancur. Hubungan yang ia pertahankan selama tiga tahun tidak bisa dilanjutkan lagi lantaran suaminya sudah menalaknya tiga kali sekaligus.

Kehilangan seorang istri membuat hidup seorang Rayhan hancur. Ia harus kuat dan bangkit demi kedua buah hatinya yang saat itu usianya masih belum genap dua tahun. Bagaimana pun hidupnya harus tetap berjalan meski saat ini ia bagaikan mayat hidup.

Suatu hari takdir mempertemukan Nazwa dan Rayhan. Akankah mereka berjodoh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke Panti

Malam harinya

Mereka baru saja selesai makan malam. Nazwa makan malam di depan paviliun bersama bibi dan asisten rumah tangga yang lain. Sebenarnya Mami sudah memintanya untuk makan bersama di meja makan, tapi Nazwa tidak mau karena merasa sungkan. Mami tidak ingin memaksanya.

Malam ini sikap Nazwa benar-benar berubah. Ia bahkan tidak berani melihat ke arah Rayhan.

Nazwa membantu Bibi membereskan meja makan. Namun Oma Salwa melarangnya. Nazwa pun kembali ke kamar karena ia ada janji akan menelpon Ambar. Dan benar saja ada notif telpon tak terjawab sebanyak dua kali dari Ambar. Nazwa segera menghubungi Ambar kembali. Mereka bertukar cerita di telpon.

"Wa, kamu balik ke Jakarta kapan?"

"InsyaAllah besok sore, Mbak."

"Kamu nggak bisa main ke sini Wa?"

"Duh, gimana ya Mbak. Aku ngga enak yang mau ngomong sama Ibu."

"Wa, mereka itu orang baik. Coba deh kamu pamit dulu ya. Siapa tahu dibolehin. Apa kamu tidak rindu dengan tempat masa kecilmu ini?"

"Baiklah, besok pagi aku coba pamit sama Ibu."

"Ya sudah, kamu istirahat sekarang. Mbak mau periksa anak-anak dulu."

"Iya, Mbak."

Setelah menutup obrolannya dengan Ambar, Nazwa turun lagi untuk melihat si kembar.

Keesokan harinya.

Setelah sarapan, Nazwa menyampaikan keinginannya kepada Mami. Kebetulan Mami dan Papi sedang duduk di ruang tengah. Nazwa ragu-ragu ingin menghampiri mereka. Namun ia harus mencobanya.

"Bu.... "

"Eh Nazwa. Ada apa?"

Nazwa berdiri di dekat Mami.

"Ayo duduk dulu, ada apa?"

"Bu saya mau izin."

"Izin apa?"

"Itu, Bu. Saya mau pergi ke panti asuhan tempat saya dulu dirawat."

"Jadi benar Wa, kamu dulu di panti asuhan Pimpinan Bu Sholeha, yang kemarin anak-anak panti diundang itu?"

"Iya Bu, benar. Mbak Ambar minta saya untuk main, mumpung saya ada di Surabaya. Sejak saya diadopsi, saya belum pernah sama sekali mengunjungi panti. Saya juga tidak tahu kalau Ibu Sholeha sudah meninggal. Apa saya boleh pergi Bu?"

"Tentu saja boleh, tapi harus sama Rayhan. Ibu nggak mau kamu nyasar. Surabaya Barat itu jauh. "

"Bu, saya bisa naik taxi."

"Nazwa, sekarang kamu sudah menjadi tanggung jawab kami. Pergilah bersama Rayhan dan si kembar agar kalian terhindar dari fitnah. Biar Ibu yang bilang sama Rayhan."

"Ba-baik Bu."

Nazwa menurut saja dari pada tidak diizinkan. Ia tidak enak hati kepada Ambar. Padahal Nazwa ingin menghindar dari Rayhan untuk sementara waktu karena ia masih merasa belum siap menghadapi. Tapi malah didekatkan oleh keadaan.

Mami pun memanggil Rayhan.

"Ada apa Mi?"

"Antar Nazwa ke panti asuhan Darul Muttaqin was sholihin."

"Bukankah itu panti asuhan tempat biasanya Opa memberi santunan. Mau ngapain dia ke sana Mi?"

Mami pun menjelaskan kepada Rayhan. Setelah mendengarkan penjelasan Mami, entah kenapa Rayhan seperti menemukan sesuatu yang ia cari.

"Baiklah, bilang sama Nazwa kalau Ray akan mengantarnya jam 9."

"Bang, kamu bisa bilang sendiri. Orangnya masih ada di rumah ini kok."

"Oh iya, Mi."

Rayhan tidak mungkin berbicara langsung kepada Nazwa. Sejak kejadian kemarin lagi, dirinya juga enggan karena merasa malu. Akhirnya Rayhan mengirim pesan kepada Nazwa.

Nazwa baru saja selesai mengirim chat kepada Ambar kalau dirinya jadi main ke panti. Mendapat chat dari Rayhan, ia pun langsung membuka dan membacanya.

📩 Es balok

Nanti jam 9, kita berangkat ke panti.

-

"Huh... sekarang sudah setengah 9. setengah jam lagi." Lirih Nazwa.

Ia pun membalas pesan Rayhan.

^^^✉️ Nany^^^

^^^Baik Pak, Terima kasih. ^^^

Si kembar sedang berada di kamar Oma uyut. Mereka berdua memijit kaki Oma uyut. Nazwa mencari keberadaan mereka berdua.

"Cari siapa Wa? " Tanya Mami.

"Si kembar Bu."

"Oh, mereka sedang di kamar Bunda. Nanti biar Ibu yang panggil mereka. Sudah mau berangkat?"

"Jam 9 nanti Bu."

"Oh, ya sudah."

Jarum jam sudah menunjuk angka 9. Nazwa dan si kembar sudah siap. Rayhan sudah masuk ke dalam mobil. Mereka pun menyusul masuk ke mobil. Nazwa duduk di samping kemudi. Sedangkan si kembar di belakang. Rayhan tancap gas dengan kecepatan sedang. Jarak dari rumah Opa ke Panti cukup jauh. Mereka membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai di panti. Sebelum sampai, Nazwa ingin berhenti di supermarket untuk membeli oleh-oleh, tapi dia malu untuk mengatakannya kepada Rayhan. Nazwa hanya melirik sosok di sampingnya seraya membatin.

"Duh, mau ngomong kira-kira gimana? Nggak kebayang kalau jadi istrinya. Hawanya masih dingin saja."

Namun tanpa Nazwa ngomong pun, Rayhan mampir di salah satu supermarket.

"Kita turun dulu, beli oleh-oleh untuk anak panti." Ujar Rayhan tanpa menoleh.

"Iya Pak. " Nazwa menyunggingkan senyum. Ia bersyukur karena Rayhan sendiri yang mengajaknya bicara.

Anggi dan Anggun tidak ingin turun karena mereka sedang asik bermain game di i-pad.

Nazwa memilih beberapa snack kesukaan anak-anak, biskuit, sereal, susu kemasan, permen dan coklat. Rayhan membantu mendorong troli. Ada dua troli belanjaan mereka.

"Sudah? "

"Sudah, Pak."

"Masih panggil Bapak, memangnya dia kira aku Bapaknya." Batin Rayhan.

Mereka pun ke kasir untuk membayar.

"Total 1.365.000."

Nazwa hendak mengeluarkan uang dari dompetnya. Namun Rayhan lebih cepat memberikan kartu ATM nya kepada kasir.

"Pinnya, Pak."

Rayhan pun menekan pinnya.

"Terima kasih, Pak, Bu."

Setelah belanjaan mereka dimasukkan ke dalam mobil. Mereka melanjutkan perjalanan.

"Em... Pak, nanti uangnya saya ganti."

"Tidak perlu, itu sedekah saya. Kalau kamu juga mau bersedekah, beri saja dalam bentuk lain."

"Iya, Pak. "

Jawaban Rayhan tidak bisa diperdebatkan. Nazwa lebih memilih menyetujuinya. Nazwa pun berniat memberikan uang saja nanti untuk anak panti.

Akhirnya mereka sampai panti asuhan. Ternyata panti asuhan tersebut sudah banyak berubah. Nazwa hampir tidak mengenalinya. Di samping panti juga sudah ada bangunan baru. Nazwa turun dari mobil dan membukakan pintu untuk si kembar. Mereka masuk ke kantor panti.

"Assalamu'alaikum... "

"Wa'alaikum salam... "

Ambar berdiri menyambut kedatangan mereka.

"Ayo duduk Wa."

Anggi dan Anggun mencium punggung tangan Ambar. Nazwa tidak sabar ingin melihat keadaan di kamar anak-anak. Kamar yang dulu pernah ia tempati. Meski sudah ada perubahan, namun Nazwa masih merasakan kehangatannya.

"Anak-anak, ayo salim dulu. Ini ada Tante Nazwa dan Om Rayhan. Dan ini si kembar anak-anak mereka." Ambar tiba-tiba menutup mulutnya karena salah bicara.

Sontak Nazwa melirik, memberi kode kepada Ambar.

"Maaf, salah ngomong." Ujar Ambar sambil nyengir kuda.

Rayhan tidak mempermasalahkan hal tersebut. Justru ia mengaminkan ucapan Ambar di dalam hati.

Anak-anak sudah mengerubungi mereka. Anggi dan Anggun diajak bermain bersama mereka. Sedangkan Nazwa, ia pergi ke taman belakang panti bersama Ambar dan Rayhan.

Bersambung...

...****************...

1
citra marwah
Dari rumah udah niat nnti klo mau pamit pulang mau ngomong ini itu ke anak gadis shalihah...tapi bgtu tiba waktu nya pamitan semua yg d angan2 buyar ntah kemana,tenggorokan sakit mata perih hati sedih,,,air mata gak bisa d tahan keluar sendiri...gak bisa ngomong apa2 lidah kelu itu yg aku rasakan 9 bulan lalu ketika anak gadis ku masuk pesantren,baca part ini q ikut nyesek sedih karena bgtu yg d alami seorg ibu ketika anak gadis nya pergi menuntut ilmu🥺
Bunda RH: betul sekali kak. Anak gak nangis tapi kita yang nangis
total 1 replies
dina
Oalah,sudah 7 anak masih pengen nambah anak lagi🤭😍
Bunda RH: iya kak, biar tambah rame ☺
total 1 replies
Sri Rahayu
uda punya 7 anak masih mau nambah anak lg
Bunda RH: gak papa jak, kan banyak yang 😄
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut thoor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Jenong Nong
mami Nazwa ibu sambung yg hebat kasih sayng nya tulus ... 😁😁❤❤🙏🙏🙏
Bunda RH: betul kak
total 1 replies
Tri Handayani
Kayanya nazwa dan reyhan bakalan mewarisi mami fatin dan papi zaky nich'banyak anak.
Bunda RH: kayaknya begitu kak 😁
total 1 replies
Eka
thir semoga anggi sama anggun senang ya thor jangan bikin dia sedih tjor kasihan sudah ndak ada mamanta anggi juga sakit jantungnya tjor lanjut terus thor
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Yaris
hbis ini cerita Anggi dan anggun jangan sampai suka sama sepupu sendiri
Bunda RH: masih cerita generasi pap Rayhan dulu kak
total 1 replies
Chusnul Zazah
OMG papa Reyhan dan mami Nazwa meski hati lagi mellow ditinggal menuntut ilmu ke pesantren sama Anggi & Anggun, mereka tetep masih ingat sunah rosul untuk beribadah menyenangkan pasangannya 😍😍 GPP papa Reyhan lupa minum pil KB nya ,ntar kalau nambah anak lagi biar makin ramai rumahnya, apalagi soal materi gak usah pusing , mereka kan keturunan sultan?? 🤭😁😁 jadi mau banyak anak mah bebas aja, malah dibolehkan?? 😂😂😂💪💪💪
Bunda RH: wkwkwk, nahkah batin tetap harus berjalan kak
total 1 replies
Teh Euis Tea
waduhhh mau nambah lg anak luar biasa deh rayhan sm nazwa, tp gaspol lah mumpung msh sangub produksi🤣
Bunda RH: iya lah 🤣
total 1 replies
secret
wihhh papa Ray dan mami Naz udh rencana mau nambah anggota lg ajaaa😂
Bunda RH: rencananya, hasilnya kita lihat 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
karena bakat keluarga besar sih yah Rayhan, jadi mereka mah gaspol aja🤭🤭
Bunda RH: iya juga 😄
total 1 replies
Sugiharti Rusli
waduh bisa kebobolan lagi nih mereka yah😝😝😝
Bunda RH: bisa jadi
total 1 replies
Sugiharti Rusli
semoga Anggi dan Anggun cepat beradaptasi dan betah belajar di pesantren yah, apalagi pesantrennya masih milik keluarga sendiri jadi mudah diawasi
Bunda RH: amin 😇🙏
total 1 replies
Sugiharti Rusli
memang biasanya drama ortu sebelum anak" nya masuk pesantren yah, kalo karena keinginan sang anak sendiri biasanya mereka ga lama penyesuainnya, kalo karena ortu rada susah dan bahkan ada yang kabur
Bunda RH: iya ka
total 1 replies
7umiatun
nenek dari mendiang anggi dan anggun marah dan nuduh nazwa ga kalau anggi dan anggun dipesantren.
Bunda RH: kita lihat nanti 😁
total 1 replies
betriz mom
kalau Nazwa hamil lagi...keluarga Reyhan lah yang paling besar karena banyak anaknya...skrg saja sudah 7, kalau kembar lagi bisa mengalahkan mami Fatin deh🤗🤭😍😍😍
Bunda RH: iya kak, tambah rame
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat.
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
betriz mom
setiap perpisahan tetap sedih...tapi meyakinkan diri ini perpisahan untuk jalan lebih baik jadi bisa bikin tenang walau sedikit.
Rania dan Fajri senang liat saling bantu membantu dalam segala hal terutama mengurusin anak walau tanpa pengasuh...
so sweet🤗😘😍😍😍😍
Bunda RH: alhamdulillah kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!