NovelToon NovelToon
Rahasia Tersembunyi Sang Figuran

Rahasia Tersembunyi Sang Figuran

Status: tamat
Genre:Cinta setelah menikah / Model / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Chicklit / Tamat
Popularitas:386.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: FT.Zira

Calia Averie Katarina, seorang model berbakat yang selalu disebut sebagai figuran.

Pengkhianatan yang ia terima dari sang kekasih membuat Calia terikat dalam sebuah pernikahan bersama pria yang baru saja ia kenal, Ronan Lysander. Pria sederhana berprofesi sebagai kurir yang mendapatkan pengkhinatan yang sama dari tunangannya.

Namun siapa sangka, pria yang selalu melakukan pekerjaan sebagai kurir itu menyimpan rahasia besar.

Ketika Calia menunjukkan kepada publik bahwa ia bisa menjadi model sesungguhnya, Ronan menunjukkan identitas aslinya dan membuat rahasia dibalik pernikahan mereka terungkap. Lalu, bagaimana dengan nasib pernikahan mereka?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Masalah

"Apakah kalian mendapatkannya?"

Adele segera menyambut kedatangan Calia dengan pertanyaan begitu wanita itu tiba di kantor bersama Ronan diikuti Sean dan Luis di belakanya, tidak sabar dengan kabar yang sangat ingin ia dengar.

Calia melangkah masuk ke dalam kantor miliknya, duduk di sofa yang biasa mereka gunakan untuk berdiskusi diakhiri hembusan napas panjang.

"Kita harus berkerja lebih keras lagi," ujar Calia.

"Apa maksudmu?" sambut Adele.

"Apakah kalian gagal mendapatkan investor?" sambung Elma.

"Bukan gagal, tapi kita perlu berpartisipasi dalam fashion show yang akan diadakan dua bulan lagi jika kita ingin Mrs. Smith menjadi investor kita, dan kita akan bersaing dengan Max karena dia juga mengincar Mrs. Smith sebagai investornya," jawab Calia.

"Fashion show?" ulang Julie mengerutkan kening.

"Paris Fashion Week," ungkap Calia.

"Kita hanya perlu melakukannya saja bukan? Aku tidak sudi jika harus kalah dari si mesum itu," sahut Julie.

"Aku juga tidak," Sean menimpali.

"Tapi kita memiliki masalah," sela Luis.

Semua pandangan segera tertuju pada Luis, mendapati wajah Luis berubah muram sesaat setelah masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Ada apa?" tanya Calia.

"Kalian bisa melihatnya sendiri di ruanganku, kita benar-benar mendapatkan kejutan tak terduga." jawab Luis seraya menjatuhkan tubuhnya di sofa seakan kehilangan seluruh tenaganya.

Calia segera beranjak dari duduknya diikuti Ronan dan tiga temannya. Kedua mata mereka membulat sempurna begitu melihat apa yang disajikan ruang kerja Luis. Mesin jahit tidak lagi pada tempatnya dan dalam keadaan rusak. Manekin yang seharusnya ada di sisi ruangan terpotong menjadi dua bagian.

Seolah tak cukup dengan hal itu, benang, jarum jahit beserta pernak-pernik yang dikhususkan untuk pakaian tersebar memenuhi lantai. Gulungan kain pun tak luput dari sasaran yang mana kini telah terpotong menjadi potongan kecil.

"Apa-apaan ini,"

Calia mendesis tak percaya, membawa langkahnya masuk ke dalam ruangan yang sebagian besar telah hancur.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Calia terhuyung mundur, merasakan tenaganya telah terkuras sampai ia bisa merasakan tubuhnya di topang Ronan yang selalu berada di dekatnya.

"Aku selalu mengunci kantor sebelum pulang selama kalian pergi, tapi bagaimana bisa,,," Adele gagal melanjutkan kalimatnya, menatap nanar ruang kerja Luis yang nyaris tidak ada barang utuh di dalamnya.

Sesaat dunianya seakan berhenti berputar, napas Adele tersengal, tubuhnya bahkan limbung sampai ia membentur meja yang kini menopang wanita itu untuk tetap berdiri.

"Calia,,, aku bersumpah selalu melakukan pengecekan ulang sebelum pergi meninggalkan kantor. Tapi,,, tapi,,,"

Adele terbata, tidak tahu apa yang harus ia katakan disaat kunci kantor ada di tangannya selama Calia pergi, dan hanya dirinyalah yang memiliki kunci cadangan kantor. Dalam benaknya mulai memikirkan skenario terburuk tentang bagaimana Calia akan mempercayai apa yang ia katakan disaat wanita itu baru saja kembali, dan itu bertepatan dengan ia akan mengembalikan kunci kantor hari ini.

"Kita keluar dulu,"

Suara Ronan terdengar tenang seakan itu adalah hal lumrah, menuntun istrinya keluar ruangan dengan melingkarkan tangannya di bahu Calia bahkan setelah istrinya sudah duduk di sofa tak jauh dari tempat Luis duduk. Tetapi, keterkejutan Calia bertambah saat melihat sketsa yang ada di atas meja dalam keadaan tidak utuh. Sketsa yang ia ketahui sebelumnya berbentuk buku tebal berisi semua desain rancangan Luis, kini hanya berbentuk serpihan kertas.

"Kerja kerasku selama beberapa bulan lenyap dalam sekejap," Luis berkata lemah, lalu tertawa sumbang.

Luis menatap serpihan kertas yang sebelumnya adalah buku sketsa miliknya, menggenggam kuat serpihan kertas itu dan menghentakkan tangannya ke meja.

"Apakah si breng*sek ini menganggap kerja kerasku sebagai lelucon?"

Tubuh Luis bergetar menahan emosi yang sedang ia rasakan, mengusap kasar wajahnya seraya menyandarkan punggung, mengatur napas dengan harapan bisa meredam emosi yang memenuhi hatinya.

"Max,,," Sean mendesis marah, kedua tangannya terkepal.

"Hanya dia yang patut untuk dicurigai melakukan hal kotor seperti ini,"

"Kita tidak bisa menuduhnya, kita tidak memiliki bukti. Kantor kita juga tidak memiliki cctv," sahut Calia.

"Maafkan aku,,, aku ceroboh,,," sesal Adele menundukkan kepala.

"Bukan salahmu," ucap Ronan.

"Lalu menurutmu salah siapa?" sindir Luis.

"Hanya Adele yang memiliki kunci kantor selama kita tidak berada di sini. Atau,,, kau bersekongkol dengan si mesum?"

Adele terperanjat mendengar kalimat sarkas yang dilontarkan, baru kali ini ia mendengar Luis menggunakan suara tinggi ketika berbicara dengannya. Tetapi, ia sendiri tidak memiliki pembelaan apapun yang dapat membuat dirinya terhindar dari rasa bersalah.

"Sejauh yang aku lihat selama Adele berada di sini, Adele bukan orang yang ceroboh," ucap Ronan tetap tenang.

"Tapi,,, Tapi,,, aku sudah,,," Adele mengusap wajahnya, gagal melanjutkan kalimat yang akan ia ucapkan.

"Menghancurkan karya seniku, kerja kerasku, kau puas bukan?" tandas Luis.

"Bukan aku,,, sungguh,,,"

Sisi tegas Adele seketika luruh bersamaan dengan air mata yang tidak bisa ia cegah mulai membasahi pipinya.

"Tapi kau yang memiliki kuncinya," tuding Luis seraya berdiri.

"CUKUP!"

Satu kata tegas dari Ronan cukup untuk membuat Luis menurunkan kemarahan yang dia rasakan, terutama setelah melihat Ronan memberikan tatapan tajam pada Luis.

"Duduk!" titah Ronan.

Luis menurut duduk dan segera membuang pandangan, enggan untuk membalas tatapan sahabatnya yang terasa menghujam dirinya meski Ronan tidak membentaknya sama sekali.

"Bisa ambilkan kami minuman, Sean?" pinta Ronan kemudian.

"Baiklah," sahut Sean.

Setelah memberikan jawaban, Sean beranjak dari duduknya, menghilang selama beberapa saat dan kembali dengan beberapa botol air mineral di tangan.

Ronan mengambil salah satu botol yang segera ia buka dan ia dekatkan ke bibir istrinya.

"Minum dulu," kata Ronan lembut.

"Kalian juga perlu minum, terutama dirimu, Luis!" imbuhnya.

Tak ada suara yang terdengar, hanya keheningan yang terasa mencekam. Tetapi, mereka mengambil botol minuman masing-masing dan meneguknya perlahan dalam diam. Suara tegas Ronan seakan mengendalikan tubuh mereka untuk tidak memberikan penolakan atas perintah yang Ronan berikan.

"Aku tahu sketsa itu adalah hasil kerja kerasmu, Luis. Tapi, meluapkan emosimu tidak akan membuat masalah ini selesai," ucap Ronan lagi.

"Sekarang kita harus apa?" Calia bertanya lirih.

Pandangan Ronan beralih pada istrinya, tersenyum lembut sembari mengusap puncak kepala sang istri.

"Kita selesaikan ini bersama," jawab Ronan.

"Tapi,,, dua bulan lagi,,," Calia menunduk, berat untuk menyelesaikan kalimat yang ingin ia ucapkan.

"Jika benar ini adalah ulah Max, kita hanya perlu melawannya. Kita akan tetap berpartisipasi dalam fashion show nanti dengan ide baru yang akan kita gunakan," jawab Ronan.

Calia meneguk minumannya kembali sebelum menutup botol minuman itu dan meletakkannya di meja.

"Kamu sudah memiliki idenya?" tanya Calia.

Ronan menggeleng. "Bukan aku, tapi kamu,"

"Kamu selalu bisa melahirkan ide baru, kamu juga selalu bisa menghidupkan semangat mereka. Jika sekarang kamu seperti ini, bagaimana dengan mereka?" tutur Ronan seraya menggerakkan tangan ke arah semua temannya.

Calia diam, mengarahkan pandangan pada semua teman-temannya secara bergantian, lalu menunduk.

"Jangan biarkan kepanikan mengikatmu. Tenanglah dan pikirkan sesuatu," ucap Ronan.

Calia tidak merespon, namun benaknya memikirkan berbagai hal dalam satu waktu.

"Ide..."

Calia bergumam, memejamkan mata untuk menggali apa saja yang dapat ia temukan dalam pikirannya. Sesaat kemudian ia mengangkat wajah, memandang wajah suaminya dengan senyum yang mulai terukir di bibir.

"Ada satu tema yang bisa kita gunakan," ucap Calia seraya mengarahkan pandangan pada Luis.

Luis menghembuskan napas kasar, melepaskan emosi yang masih tersisa dalam hatinya saat Calia menatap dirinya.

"Katakan apa itu!" sambut Luis.

"Trendy,"

. . .

. . .

To be continued...

1
Ing
Suka bgt dgn flashbacknya yg mendetail 😎
Terima kasih utk karyanya Kak Author 🙏🏻💐
Semangat & sehat2 slalu utk karya terbarunya 💪🏼🥰
〈⎳ FT. Zira: terima kasih banyak kakak🥰
total 1 replies
Bunda
hai kak,q mampir🙏🏻
〈⎳ FT. Zira: hallo kakak🤗.. terima ksih sudah berkenan mampir🥰
total 1 replies
Anisa Muliana
seruuuu
Dini Asma Amalia
bagussss
Rina Arie
sukaaa
〈⎳ FT. Zira: terima kasih banyak atas ulasan dan bintang luar biasanya kakak🥰
total 1 replies
N Wage
Luar biasa
SEMPAK JAEHYUN 💋
dari lapak sebelah mampir kesini
Qaisaa Nazarudin
TAMBAH TERBAKAR AJA MEREKA SAAT MELIHAT KEBAHGIAAN CELIA DENGAN RONAN..🤣🤣🤣
〈⎳ FT. Zira: wahh... aku baca komen kaka dari awal sampai akhir lho,, tapi gak bisa balas satu satu..

aku ucapin terima kasih banyak ya kak sudah berkenan membaca cerita sederhana ini..🥰
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
HANYA CERITA DLM NOVEL ORANG YG SUDAH DISAKITI DI KHIANATIN,MASIH SAJA DI BAIK-BAIKIN..🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Pasangan yg COCOK Max/Retha,Mereka terlalu BANGGA dengan wajah mereka,Dan sekarang mereka sudah tdk bisa menjual wajah mereka lagi..👍👍
Qaisaa Nazarudin
Udah tau isteri nya gak suka asisten nya Cewek,Kenapa masih merekrut cewek juga,Salah sendiri Ronan,Apa lag mood Bumil yg berubah galak...Untung kamu gak disuruh tidur di luar...🤣
Qaisaa Nazarudin
Aku hanya mampu 😭😭😭 dengan pengorbanan Bas..
Qaisaa Nazarudin
Yessszzzz Akhirnya berhasil keluar dengan SELAMAT,Fan Retha yg MATI...HAAAHAAA...MAMPOS KAU RETHA..
Qaisaa Nazarudin
WKWKWKWK RONAN BUKAN BODOH KAYAK KAMU..PEDE SEKALI KAMU..
Qaisaa Nazarudin
Ternyata Ronan udah tau ini yg akan terjadi Semoga Bas baik2 saja ya..
Qaisaa Nazarudin
Terlalu bertele-tele..Harusnya kamu lenyapkan saja dia dengan cepat,Ada jalan mudah ngapain pilih jln sulit..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwkwk mampos kau,Emangnya siapa juga yg mau bersekongkol dgn mu..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk alasan Lapuk..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
BODOH,MENGGALI LUBANG KUBUR SENDIRI,KENAPA GAK MINTAK TOLONG SAMA CELIA AJA,KALO HANYA UTK MENYELAMATKAN ADIK MU,DARI PADA KAU BERKHIANAT, GOBLOK..
〈⎳ FT. Zira: /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
APA YG KAMU TANAM,ITULAH YG KAMU TUAI..👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!