NovelToon NovelToon
My Letnan

My Letnan

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / Romansa / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

Cover by me

Saga Bimantara, Letnan Satu TNI, menerima perjodohan dengan Nada Queenza Rahadi, putri komandannya. Alasannya sederhana—agar sang ibu berhenti mendesaknya untuk menikah.

Berbanding terbalik, Nada justru menolak keras. Ia tak mengenal Saga, dan membayangkan pria itu sudah tua, kusam, dan tak menarik—apalagi karena berprofesi sebagai tentara.

Sampai suatu hari, mereka dipertemukan takdir lewat insiden mencekam: Nada hampir diperkosa oleh pembegal. Saga datang sebagai penyelamat. Di situlah, Nada jatuh cinta pada pandangan pertama—tanpa tahu, pria itu adalah calon suaminya.

Yuk, baca ceritanya disini👇🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MERIANG!!

Seminggu berlalu semenjak Saga pergi bertugas, Nada tidak mendapatkan kabar dari Saga sejak hari itu juga.

"Ini bocah kenapa? Kayak gak punya nyawa lagi" ucap Dimas menelisik wajah Nada yang suram.

Ya, saat ini Nada tengah berada di kampus.

Raiden menggidikkan bahunya. "Lagi sawan kali" ucap Raiden seenak jidatnya.

"Setan!" makin Nada pada Raiden, dengan tatapan mautnya.

Nada menatap ponselnya sedari tadi, siapa tau tiba-tiba mendapat kabar dari Saga.

"Ni Om-Om lagi kemana sih? Emang sibuk banget sampai gak kasih kabar. Kesel gue!!" pekik Nada, membuat ketiga sahabatnya disana langsung menatapnya.

"Namanya juga lagi nugas Nada, mana tau disana itu susah sinyal, sinyalnya GSM, jadi gak bisa ngasih kabar lo" ucap Tasya.

*Geser Sedikit Mati

"Ya, masak gak usaha si sya, udah seminggu loh ini" ucap Nada kesal.

"Lo kan tau dia lagi tugas di perbatasan, pasti nyari sinyalnya itu susah Nada. Gak usah lebay deh" ucap Tasya yang mulai pusing dengan keras kepalanya Nada.

"Gue kangen sya" rengek Nada seperti bocil.

"Jadi bucin lu sama tu Om-Om" ucap Dimas sambil memakan kacang asin yang ada di tangannya.

"Lo baru tau Dim, Nada mah uda bucin akut sama tu Om-Om" timpal Tasya dengan kekehan di akhir.

"Sekali lagi Lo berdua panggil dia Om-Om, gue tampol"

"Nah kan bentar lagi singa betina ngereog nih, kalian sih seneng banget buat ni bocah ngamuk" ucap Raiden.

"Lah dia sendiri tadi juga panggilnya Om-Om"

"Gak ada yang boleh panggil Om Saga pakai sebutan Om selain gue. Paham!"

Ting!

Ponsel Nada yang ia letakkan di atas meja taman itu berbunyi, Nada segera bangkit dari duduknya untuk melihat. Tapi Raiden sudah melihatnya lebih dulu.

"Dari operator kali Nada"  ucap Raiden setelah melihat pesan yang baru masuk tersebut.

"Bener-bener ya ni Om Saga gak mikirin gue banget disini nunggu kabar dari dia" Nada menyentakkan kakinya kesal.

"Lo tu harus inget Nada, kalau nikah sama tentara bukan lo yang jadi prioritas dia, tapi negara. Lo mah di nomor 2kan" ucap Dimas sambil tertawa mengejek.

"Bukan cuma itu, Lo tu jadi bini nomor 2 setelah senjata istri pertamanya dan Lo harus tau itu!" timpal Tasya.

Seketika Nada kena mental mendengar ucapan Dimas dan Tasya yang memang ada benarnya.

Sebenarnya ni bocah berdua punya dendam apa sih sama si Nada, bukannya di tenangin si Nada malah buat makin gak karuan.

"Bener tu yang di bilang Dimas sama Tasya, kan salah lo sendiri, kenapa mau nikah sama abdi negara. Ya harus terima konsekuensinya" sambung Raiden.

Ye si monyet malah ikut-ikutan.

"Uda deh Nada jangan di pikir terus, entar lo sendiri yang setres." ucap Tasya.

"Susah tau sya untuk gak mikirin Om Saga"

______________________

Jauh dari keriuhan kota. Saga sedang duduk melamun di bawah pohon rindang, sambil memandangi rumput-rumput yang bergoyang di terpa angin sepoi-sepoi, bersama angin tersebut pikirannya ikut melayang entah kemana tujuannya.

Baru kali ini dia merasa segila ini karena seorang gadis, gila karena terlalu merindukan Nada. Ingin menghubungi terhalang sinyal yang sama sekali tidak ada di tempat ia bertugas.

Tangan Saga mengacak-acak rambutnya frustasi.

Tidak bisa ia pungkiri, sesuatu terasa hilang begitu saja dalam hidupnya.

"Saya rindu kamu Nada" ucapnya pada diri sendiri.

"Apa kamu merindukan saya juga Nada? Sama seperti saya merindukanmu?" ucapnya lagi pada diri sendiri.

Kacang ijo satu ini bisa lebay juga😂

Saga memejamkan matanya sambil menyandarkan kepalanya pada pohon yang tepat berada di belakangnya.

"Lah mukak dia malah lebih frustasi dari Reza" tiba-tiba Dirga mengejutkannya.

Saga melirik Dirga yang duduk di sampingnya. "Ada apa?"

"Noh Serda Reza galaunya parah! tapi ternyata ada yang lebih parah disini" ucap Dirga mencebikkan bibirnya sambil melirik Saga.

Saga membuka kedua matanya menatap Dirga. "Kamu belum punya istri jadi gak tau rasanya"

Dirga mengangguk pasrah.

"Tapi saya kasian liat Reza, baru manten baru satu malam, baru juga di unboxing udah dapat tugas yang gak tau kapan selesainya. Nyesek gak tu" jelas Dirga.

Ucapan Dirga membuat Saga kembali melamun. Seandainya Dirga tau, kalau Reza masih mending dari dirinya yang bahkan baru tidur bareng itupun cuma 2 malam. Belum lebih dari itu.

Saga lebih ngenes Dirga!

Saga menghela nafas kasar.

Dirga menatap Saga, yang wajahnya sekarang berubah menjadi lebih suram dari tadi.

"Kapan gue punya istri?" batin Dirga.

_______________________

Benar saja sudah 2 bulan lamanya tapi Nada belum juga mendapatkan kabar dari Saga.

Hari ini Nada ada acara dengan ibu-ibu Persit di kesatuan. Sumpah, balik ke lingkungan kesatuan membuat Nada semakin merindukan Saga. Semenjak Saga pergi tugas, Nada tinggal di kediaman ayahnya. Karena Nada takut tinggal di rumah dinas sendirian.

Nada duduk bersama Ajeng di sana.

"Mbak, mas Gibran udah kasih kabar?" tanya Nada.

"Belum, susah sinyal mungkin di sana. Saya dulu juga kayak kamu waktu masih pengantin baru, nangis melulu di tinggal tugas. Tapi semakin ke sini saya semakin mengerti, saya berusaha positif thinking aja sama mas Gibran. Berdoa supaya tugasnya gak lama, cepet pulang. Apa lagi sekarang saya udah punya anak-anak jadi lebih tenang di tinggal tugasnya" ucap Ajeng.

Setelah kegiatan Persit selesai, Nada sebentar mampir ke rumah dinas Saga, ia duduk di tepi ranjang, memandang sekeliling kamar itu. Bahkan aroma tubuh Saga di sana masih tercium, Nada semakin merindukannya.

Nada memandang pigura berukuran besar di dalam kamar yang menampilkan foto resepsi pernikahan mereka, rasa rindu itu semakin menjadi-jadi.

Nada membuka ponselnya, melihat pesan-pesan WhatsApp kirim untuk Saga beberapa waktu lalu.

^^^Assalamualaikum, Om Saga udah nyampe belum?^^^

^^^Om Saga^^^

^^^Balas dong chat aku^^^

^^^Om Saga aku marah ni^^^

^^^Om Saga kayak singa^^^

^^^On dong^^^

^^^Om Saga^^^

^^^Saga Bimantara^^^

^^^Mas Saga^^^

^^^Om Saga sesibuk itu ya, sampai gak bisa bales chat aku^^^

^^^Iiish aku benci Om Saga^^^

^^^Om Saga ngapain disana?^^^

^^^Jangan-jangan Om Saga kepincut cewek lain lagi disana^^^

^^^Kalau gak ada sinyal usaha dong om^^^

^^^Astaga! Masih gak di bales sih^^^

^^^Dasar Om Saga jelek!^^^

^^^Bales dong om^^^

^^^Bisa Gilak aku entar kalau gak dapat kabar dari Om Saga^^^

^^^Om Saga pelet aku pakai apa si? sampai aku segila ini.^^^

^^^Om Saga masih hidupkan?^^^

^^^Atau Om Saga lagi pura-pura mati ya supaya buat aku khawatir^^^

^^^Jangan buat aku makin khawatir dong Om^^^

^^^Iiih sebel!!!^^^

^^^Aku beneran marah sama Om Saga ni^^^

^^^Aku mencintaimu^^^

^^^Ahh Gilak!^^^

^^^Stop pura-pura matinya!^^^

^^^Mau aku bunuh supaya beneran mati?!^^^

^^^Aku merindukanmu^^^

Bahkan pesan dari Nada masih ceklis satu. Nada benar-benar frustasi karena Saga tidak memberi kabar selama 2 bulan.

Nada membaringkan tubuhnya di atas ranjang, menatap langit-langit, sambil memikirkan bagaimana kisah mereka pertama kali dimulai dari Nada menolak perjodohan mereka, hanya karena Nada belum mengenal Saga, lalu menjadi pahlawannya, membuat Nada jatuh cinta dengan ketampanannya, semakin jatuh cinta dengan ketaatannya pada agama. Lalu sekarang di pisahkan oleh tugas yang harus di jalankan Saga.

Lagi sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba,

Drrt...drrt

Nada dengan semangat melihat ke arah ponselnya yang bergetar, berharap itu panggilan dari Saga.

Om suami ganteng❤

Benar saja, nama itu yang tertera disana. Bahkan itu panggilan video dari Saga. Dengan secepat kilat Nada menjawab panggilan tersebut.

"Assalamualaikum"

Nada menutup mulutnya ingin berteriak karena terlalu senangnya dapat mendengar suara Saga kembali.

"Huaa...Om Saga!! Ya Allah kemana aja si aku kangen!" pekik Nada girang, tanpa sadar ia menitikan air mata karena terlalu senang.

"Kebiasaan! Salam saya dijawab dulu"

"Eh iya, waalaikumsalam" Nada cengengesan.

"Apa kabar kamu?"

"Jangan tanya kabar aku gimana deh Om, setelah Om tinggalin aku tugas dan Om menghilang bagai di telan bumi selama 2 bulan dan sekarang tiba-tiba Om baru muncul ke permukaan. AKU MERIANG!!"

"Ha? kamu meriang? udah minum obat kamu?" Saga khawatir setelah mendengar ucapan Nada.

"Belum!" jawab Nada ketus, karena Saga tidak mengerti maksud dari meriangnya Nada.

"Minum obat dong Nada, supaya cepat sembuh"

"Obatnya gak ada!" Nada makin sebel.

"Kalau gak ada minta tolong Tasya, suruh beliin di apotek"

"Obatnya gak ada di jual di apotek!" Nada semakin geram dengan kebodohan Saga yang tidak peka.

"Lah jadi gimana? entar kamu makin sakit lo"

"Wong obatnya cuma Om Saga, tapi Om Saganya jauh" Nada memasang wajah melasnya. "Aku meriang, merindukan kasih sayang om Saga"

Sontak Saga terkekeh mendengar itu.

"Ada ada aja kamu, baru juga 2 bulan udah kena meriang, kalau sampai bertahun kena sakit apa kamu?"

"Ko'it"  sambung Dirga yang berada di sebelah Saga.

Saga Sepontan memukul kepala Dirga. "Kamu seneng kalau saya jadi duda?"

Terdengar suara adu mulut antar Saga dan Dirga di seberang sana.

"Seneng, kan jadi ada temen saya"  ucap Dirga.

Nada pun terkekeh mendengar cek-cok antara Saga dan Dirga di seberang sana.

"Eh ngomong-ngomong mas Saga lagi dimana? Kok bisa vcan sama aku" karena Nada baru tahu kalau Dirga disana jadi dia manggilnya pakai mas.

"Kebetulan saya lagi dipusat kota, jadi bisa menghubungi kamu" Saga sejenak menghentikan ucapannya "Soalnya kalau di tempat tugas gak ada sinyal sama sekali. Makannya setelah sampai disini saya gak pernah menghubungi kamu."

Saga melihat layar ponselnya dari dekat. "kamu tinggal di rumah dinas?"

"Gak kok, aku tinggal sama papa, tadi aku mampir selesai acara bareng ibu-ibu Persit"

Saga menganggukkan kepalanya.

"Udah siap belum telponannya? kita harus balik" ucap salah satu rekan Saga yang ada di sana, Nada mendengar itu.

"Saya harus kembali Nada. Kamu jaga diri baik-baik, kuliah yang bener. Supaya cepet jadi dokter"

"Yah, belum juga kenyang kangennya. Udah mau balik aja"wajah Nada berubah menjadi sedih.

"Saya juga kangen kamu Nada, tapi Saya juga harus pergi sekarang. Saya pamit dulu. Assalamualaikum" Saga memutuskan panggilan benar.

1
Ayoe Egha
𝚜𝚎𝚖𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝙹𝚊𝚠𝚊 𝚝𝚎𝚗𝚐𝚊𝚑 𝚔𝚊𝚔
Ayoe Egha
𝘵𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬 𝘓𝘐𝘕𝘎𝘎𝘈 𝘵𝘩𝘰𝘳𝘳𝘳
Anifa Anifa
kurang ganteng visual nya saga
Ayoe Egha
𝚋𝚎𝚛𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚔𝚊𝚔

𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚍𝚞𝚒𝚝
Ayoe Egha
𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚔𝚎 𝚍𝚊𝚙𝚞𝚛 𝚝𝚑𝚘𝚘𝚘𝚘𝚛𝚛
Ayoe Egha
𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚖𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍 𝙽𝙰𝙳𝙰 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚕 𝚔𝚊𝚔
Ayoe Egha
𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚊𝚔𝚊

𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚘𝚣𝚊
pejuang rupiah😶‍🌫️
❤️ ceritanya bagus sekali
Iccha Risa
👍
Vien Habib
Luar biasa
Marshanda Adilla
bagus bgtt ya meskipun ada kurangnya, kurang panjang maksudku Thor 🥰😀.
yg jelas memang ada juga kekurangannya tapi gapapa bisa diperbaiki lagi karna kesempurnaannya hanya milik Allah
dewi_nie
cerita yg seru sekali
Wahyo Wahyudin
ja bar
Wahyo Wahyudin
Sediiiiihhhh banget
Sri Darmayanti
bom lempar aja ke pintu darurat jgn dibawa ya... biar selamat
Sri Darmayanti
/Sob//Sleep//Shy/
Sri Darmayanti
/Drool/
Sri Darmayanti
josss......... lanjutkan
Sri Darmayanti
lanjut
Sri Darmayanti
puasa senin Kamis.... love it
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!