NovelToon NovelToon
Celestial Chef's Rebirth

Celestial Chef's Rebirth

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jasuna28

Huang Yu, seorang juru masak terampil di dunia fana, tiba-tiba terbangun di tubuh anak petani miskin di Sekte Langit Suci—tempat di mana hanya yang bertubuh suci kuno bisa menyentuh elemen. Dari panci usang, ia memetik Qi memasak yang memanifestasi sebagai elemen rasa: manis (air), pedas (api), asam (bumi), pahit (logam), dan asin (kayu). Dengan resep rahasia “Gourmet Celestial”, Huang Yu menantang ketatnya kultivasi suci, meracik ramuan, dan membangun aliansi dari rasa hingga ras dewa. Namun, kegelapan lama mengancam: iblis selera lapar yang memakan kebahagiaan orang, hanya bisa ditaklukkan lewat masakan terlezat di alam baka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasuna28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Penjaga Petir Neraka

Kilatan petir ungu memecah langit fajar di atas kaki Gunung Ember Langit, menyambar pilar-pilar marmer Kompleks Sekte yang masih hangat oleh cahaya restorasi. Hening sekejap, lalu deru gemuruh bergulung, menandai datangnya badai Qi petir yang tak biasa.

Di gerbang guha, Nian dan tim Penjaga Ember berdiri waspada. Pedang Dewa di tangan Nian berkilau jingga, Cawan Neraka berpendar keemasan di sabuknya. Namun sorot mata mereka tertuju pada sosok berkuda panjang berdiri di puncak tangga — **Penjaga Petir Neraka**, mengenakan zirah hitam berornamen kilat ungu, mata menyala bagai inti badai.

Dengan satu langkah berat, ia menuruni tangga. Aura petir mengepul di sekelilingnya, membuat rambut perak panjang menari liar. Sosoknya tegap, tenang, namun setiap helaan nafasnya menimbulkan kilatan Qi petir di udara. Tanpa sepatah kata, ia mengangkat tombak rempah—ujungnya menggergaji — dan menanti tim masuk ke medan ujian baru.

Nian menghela napas, menata pikiran: “Inilah wajah penjaga kegelapan yang lain. Kami tak boleh lengah.”

Setelah sambutan dingin, Penjaga Petir Neraka menurunkan tombak, suara kasar bergaung: “Penjaga Ember… kau telah mengekang kegelapan abadi. Namun ada petir yang tak bisa dipadamkan—sambaran jiwa yang hanya bisa dijaga oleh satu kuasa.”

Lan’er maju, suara lembut namun tegas: “Siapakah kau, dan apa tugasmu?”

Penjaga menepis kerudungnya, memperlihatkan wajah tegas berbekas luka kilat—setengah rambut pirang, setengah hitam pekat. “Aku bernama **Lei Yun**, pewaris klan Petir Neraka. Tugasku: menjaga **Sambaran Jiwa**—esensi petir gelap tertua—agar tak menyebar tanpa kendali.”

Xu’an bertanya, “Mengapa kau muncul sekarang?”

Lei Yun menatap langit senja. “Ketika kontrak darah terputus dan Rempah Cahaya ditemukan, keseimbangan petir terganggu. Sambaran Jiwa mulai resah, mencari wadah baru. Aku harus memastikan tak ada yang mencuri kekuatanku—bahkan kalian, Penjaga Ember.”

Master Cang mengangguk: “Jadi ini ujian untuk membuktikan niat kami?”

Lei Yun mengacungkan tombak: “Lebih dari itu. Jika kau layak, kau akan memimpin dua kekuatan: cahaya and petir. Jika tidak—Sambaran Jiwa akan memunahkan kegelapan ke seluruh ladang rempah.” Ia menurunkan kepala, tombak bergetar: “Siapkah kalian melewati **Ujian Sambaran Jiwa**?”

Tim menatap satu sama lain: tantangan terbesar mereka belum usai.

Lei Yun menggerakkan tombak: sekilas kilatan memancar, membuka portal berdenting halus—**Lintasan Petir Terpendam**. Di baliknya terbentang koridor batu licin berliku, dindingnya berlapis kristal ungu yang memantulkan kilat. Setiap langkah menghasilkan gema samar petir.

Nian memeriksa pedang: “Kita harus melangkah satu persatu, jaga jarak—sambaran itu bisa muncul tiba-tiba.”

Mereka memasuki lintasan: Xu’an menebar formasi biru-putih, menahan beban energi negatif; Lan’er meneteskan air suci perak, membentuk jalur pelindung kecil; Zhuo menaburkan bubuk asam di permukaan untuk menetralkan kilatan gas gelap.

Kilatan pertama menyambar di atas kepala Master Cang—ia menangkis dengan Pedang Kayu Mini, memecah cahaya ungu menjadi butiran kecil menyerupai bunga api. Lei Yun mengangguk puas: “Baik.”

Mereka melanjutkan, hingga tiba di persimpangan tiga lorong: satu kolam uap berdenyut, satu ruang gema kilat pekat, dan satu koridor hutan batu petir tumbuh sebagai akar. Lei Yun menyatakan, “Pilih satu jalur. Hanya tiga dari kalian akan lanjut ujian inti; sisanya mendukung dari belakang.”

Nian menatap tim, lalu menunjuk ke koridor hutan batu: “Aku, Lan’er, dan Master Cang.” Xu’an dan Zhuo mengangguk, membuka jalan mundur dengan formasi dan taburan bubuk. Tim maju, meninggalkan rest. Denyut petir makin deras, getaran membuat jantung beradu.

Koridor hutan batu menipis, mengarah ke ruang bulat dengan lantai granit pecah—**Arena Petir Neraka**. Di pusat, rintangan akar kelapa petir menembus lantai, mengalirkan arus kilat liar. Lei Yun berdiri tegap, tombaknya siap.

“Ujian inti: hadapi dua gelombang petir—‘Halilintar Hati’ dan ‘Guntur Jiwa’. Pertama, tahan sambaran energiku; kedua, atur balik sambaran itu untuk melindungi cawan.”

Getaran terasa kian kuat. Lei Yun mengangkat tombak—kilatan petir melesat tanpa peringatan, menyambar ke tubuh Nian. Nian menangkis dengan Pedang Dewa, memancarkan aura jingga menahan tekanan. Kilatan kedua datang, namun ia menggiringnya ke tombak Lei Yun, memantulkannya balik ke langit.

“Bagus!” Lei Yun menyahut. “Kedua, sambaran Guntur Jiwa!” Ia menepuk tombak ke tanah: deru guntur menggulung, sambaran berpuluh kilat berjatuhan serentak. Master Cang dan Lan’er bergerak bersamaan—Master menyalurkan Qi kayu membentuk dinding akar yang menahan beberapa sambaran; Lan’er memercikkan air suci, menciptakan kabut pelangi yang memecah kilat.

Tiga gelombang terakhir tiba: kilatan merah, hijau, dan perak melaju serempak. Mereka harus mengoordinasi: Nian memimpin, memadukan qi kayu, api, dan logam, memicu resonansi cincin Jingga-Hijau yang menahan petir. Dengan gesit, ia membentuk perisai, meredam kilatan tepat di depan Cawan Neraka yang dipegang Master Cang.

Kilatan terakhir—sambaran ungu pekat—membentur perisai, lalu meledak menjadi percikan elektrik kecil. Hening sekejap. Lei Yun menurunkan tombak, tatapannya menghargai: “Kalian berhasil—menanggung dan mengendali petir.”

Lei Yun membungkuk hormat. “Sebagai pewaris Petir Neraka, aku memelihara Sambaran Jiwa di **Cawangan Kilat**, cabang rempah di ujung negeri fana. Kontrak Darah Rempah dan Cemaran kegelapan membekapnya, membuatnya berontak. Aku tak bisa membunuhnya tanpa memusnahkan ladang rempah. Maka aku menjaga, membiarkan ujian menyeleksi yang layak.”

Lan’er bertanya, “Apa yang terjadi jika sambaran itu lepas?”

Lei Yun menatap jauh: “Bayangkan badai menyapu ladang rempah dunia, menghancurkan aroma alam. Sekali dilepas, ia mencari permukaan Qi terlemah—mengubah hidangan jadi racun.”

Master Cang mengangguk: “Sekarang kami mengerti tugasmu—dan bahaya sambaran itu.”

Lei Yun menarik napas dalam, menurunkan aura petir: “Kalian layak. Namun ada satu rahasia lagi—Cawangan Kilat bukan sekadar wadah. Ia terhubung dengan **Jantung Petir**, inti elemennya di alam bawah, di kedalaman **Katalis Petir Purba**.”

Nian menelan ludah: “Maka kita harus ke sana, menghentikan potensi kebangkitan petir arkais.”

Lei Yun mengeluarkan peta gelap bertabur kilat kecil: “Silakan kalian memimpin ekspedisi berikutnya—ke jantung dimensi petir terpendam, sebelum badai abadi terlahir.”

Saat mereka bersiap meninggalkan arena, sambaran kilat terakhir memantul di dinding lorong, menyala membentuk portal kecil—pintu ke **Katalis Petir Purba**, kedalaman dunia bawah tertinggi.

Dari balik bayangan, suara Lei Yun bergema lembut:

“Itulah jalur tersulit—di sana, petir bertumbuh sendiri. Bersiaplah menghadapi badai abadi.”

Nian menggulung peta, menatap tim: “Ekspedisi terakhir menuju Katalis Petir dimulai. Siapa pun yang kalah, akan terperangkap dalam badai.”

Lan’er menggenggam tangan Nian, sorot matanya tegas: “Bersama kita hadapi badai.”

Dan di balik portal berdentum halus—kilatan ungu dan jingga beradu—janji babak akhir petualangan “Celestial Chef’s Rebirth” menggema: bentrok elemen sampai nasib rasa dunia tergantung pada mukjizat petir purba.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!