NovelToon NovelToon
Cinta Sebelah Pihak

Cinta Sebelah Pihak

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Pelakor / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:862.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Rere pikir, jika hanya dia yang mencintai suaminya, maka itu sudah cukup untuk mempertahankan rumah tangga mereka. Karena sebelumnya, dia berpikir bisa membuat suaminya jatuh cinta setelah mereka menikah.

Namum, satu setengah tahun usia pernikahan, Rere baru sadar, jika apa yang ia usahakan tidak sedikitpun membuahkan hasil. Sang suami malah mencintai adik tiri yang hidup bersama Rere sejak masih kecil.

Akankah Rere langsung menyerah setelah mengetahui kenyataan pahit itu? Atau, apa mungkin dia akan memilih melepaskan sang suami begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

'28

Sekarang, Rohan benar-benar merasa sendiri. Ibunya saja sudah ngomong begitu, bagaimana yang lainnya? Yang memang sangat dekat dengan Rere selama ini. Yang selalu mendukung Rere sebagai istri dari Rohan, anak pertama dari tiga bersaudara keluarga ini.

"Untuk malam ini, sebaiknya kamu tidak pergi ke mana-mana dulu, Han. Ibu sarankan buat kamu menginap di sini malam ini. Bujuk bapakmu agar dia bisa memaafkan kamu. Setelah itu, bujuk Rere agar dia mau tetap bertahan dengan pernikahan kalian."

Ucapan sang ibu barusan langsung membuat Rohan yang ada di sebelah menoleh. Dengan mata melebar karena tak percaya tentunya, dia menatap ibunya yang ada di sampingnya saat ini.

Jika untuk tinggal dan membujuk sang bapak, itu akan ia lakukan. Meskipun ucapan si bapak sebelum meninggalkan rumah tadi meminta ia pergi sesegera mungkin. Tapi ia tahu, bapaknya tidak akan menyakiti dia jika ia tetap tinggal.

Namun, di sini masalahnya adalah, jika ia tinggal di sini malam ini, maka Amira akan sendirian di sana. Dan, untuk membujuk Rere, hal itu sungguh sangat berat untuk ia lakukan lagi sekarang. Sebab, dia sudah sangat bosan dengan pekerjaan itu. Selama satu setengah tahun, ia sering melakukan hal tersebut. Membujuk Rere meski hatinya tidak ingin.

"Apa yang ibu katakan? Aku harus membujuk Rere? Tidak bisa, bu. Aku sudah capek dengan pekerjaan itu. Demi apa aku harus terus mengalah padanya. Perempuan manja yang tidak tahu diri. Bikin sebal saja."

Ibu Rohan menatap anaknya dengan tatapan tajam. Ucapan dengan nada kesal itu membuat dia merasa ada hal lain yang tersembunyi dibalik mata si anak. Ada perasaan yang ditekan. Meskipun itu sangat tidak bisa untuk dilihat, tapi perasaan seorang ibu tidak bisa di bohongi.

"Cobalah untuk berdamai dengan hati sendiri, Rohan. Jauhi Amira! Dan cobalah untuk tetap dekat dengan Rere. Ibu yakin, kamu akan bisa tetap bersama dengannya."

"Tidak! Aku tidak akan melakukan hal itu, bu. Amira adalah orang yang aku cintai. Sedangkan Rere, dia hanyalah kesalahan yang terpaksa aku terima dalam hidupku."

"Cukup, Rohan! Jangan buat ibu benar-benar marah padamu. Untuk malam ini, tetap diam di rumah! Ikuti apa yang ibu katakan!" Kali ini, ibu yang sebelumnya sangat lembut, tidak memperlihatkan kelembutannya lagi.

Bentakan kerasa itu Rohan terima dengan perasaan campur aduk. Mana setelah membentak, sang ibu tidak membiarkan ia menjawab sama sekali. Ibunya malah langsung pergi meninggalkan dia sendirian di ruang tamu yang sepi.

....

"Bi, aku keluar buat cari makan untuk kita dulu yah." Rere berucap sambil menyimpan laptop yang sedari tadi menyibukkan dirinya selama ada di kamar sang mama.

"Iya, non. Hati-hati."

"Mm ... ada yang ingin bi Sari titipkan padaku nggak? Mumpung aku keluar, kalo ada yang bibi inginkan. Aku beli sekalian," ucap Rere sebelum ia benar-benar meninggalkan kamar rawat tersebut.

"Kayaknya ... nggak ada deh, non. Bibi gak lagi butuh apa-apa. Soalnya, semua yang bibi butuhkan, sudah non Rere sediakan di sini."

"Bibi bisa aja. Ah, ya udah. Rere pergi sekarang yah. Titip mama, bi."

"Iya, non."

Rere berjalan sambil mengutak-atik ponselnya. Dia sibuk mengirim pesan pada Dani agar segera menyiapkan mobil untuk membawa dirinya pergi membelikan apa yang ia butuhkan.

Tapi ... buk! Tabrakan dengan orang yang sama seperti hari pertama sang mama masuk ke rumah sakit terjadi lagi. Orang yang sama, tempat yang sama pula. Pokoknya, sama persis dengan hari sebelumnya.

"Aduh!"

"Ah! Maaf-maaf, aku gak sengaja." Kali ini, Rere tidak langsung meninggalkan orang yang telah ia tabrak.

Tapi saat mata saling bertemu pandang. Keduanya sama-sama saling terdiam. Rere yang berusaha keras untuk mengingat wajah yang tidak asing baginya ini, tentu saja terpaku bak patung yang tidak bisa bergerak sedikitpun. Sedangkan pria yang Rere tabrak, malah ikut-ikutan terdiam untuk beberapa saat lamanya.

"Kamu .... " Rere sedikit mengingat siapa pria itu. Tapi, ia takut jika ingatannya itu salah. Karena pria yang ada di hadapannya saat ini terlihat sedikit berubah dengan orang yang ada dalam pikirannya di masa lalu.

Pria itu malah tersenyum manis ketika melihat wajah was-was yang Rere perlihatkan.

"Rere. Kamu lupa aku?"

Seketika, pertanyaan itu langsung membawa Rere ke masa lalu. Orang yang sedikit mirip dengan pria yang ada dihadapannya itu pernah bertanya dengan pertanyaan yang sama.

"Rere. Kamu lupa aku? Sungguh sangat keterlaluan kamu yah."

Nada bicara dan suara itu sama persis. Tapi, hanya orangnya saja yang sedikit berbeda. Orang yang pernah melontarkan pertanyaan itu, terlalu urak-urakan dengan stelan berantakan. Tapi, orang yang ada di hadapannya saat ini, sangat tampan dengan balutan stelan jas yang rapi dan terlihat sangat amat mapan.

"Alvin."

Tanpa sengaja, bibir Rere malah langsung meloloskan nama yang ada dalam pikirannya tanpa bisa ia cegah. Anehnya, wajah si pria yang ada di hadapannya malah langsung berseri-seri.

"Rere ... kamu masih ingat aku ternyata." Senyum manis semakin mengembang di bibir pria tersebut.

Sebaliknya, Rere malah terdiam melongo akibat nama yang dia ucapkan ternyata memang milik pria tampan nan mapan yang sedang berdiri di hadapannya saat ini.

"Ja-- jadi ... kamu ... beneran Alvin? Alvin Mahendra Sudirja?"

Si pria mengangguk mantap sambil memperlihatkan wajah yang berseri-seri karena sedang sangat bahagia. "Iya, Rere. Aku Alvin Mahendra Sudirja. Ah! Mimpi apa aku sampai bertemu kamu lagi setelah sekian lama kita tidak saling bertemu satu sama lain."

Rere bingung mau ngobrol seperti apa dengan Alvin. Karena dulu, dirinya memang tidak suka pada Alvin. Dia terkesan selalu menghindar dari Alvin. Pria brengsek pembuat onar di sekolah. Mata keranjang, yang selalu mempermainkan hati wanita. Karena itu, Rere tidak suka padanya.

Tapi, Alvin terkesan sangat suka menggoda Rere ketika mereka bersekolah. Dia melakukan banyak hal untuk mendekati Rere. Termasuk, menyatakan cintanya pada Rere di depan semua orang, yang pada akhirnya membuat Rere malu sendiri akibat ejekan teman-teman.

Ah! Ketika mengingat semua itu, Rere merasa semakin canggung untuk berhadapan dengan Alvin saat ini. Karena sejujurnya, kenangan putih abu-abu itu masih melekat dengan sangat baik dalam ingatan Rere hingga detik ini.

Tapi, dia semakin merasa tidak enak jika harus menghindar dari Alvin lagi. Karena itu, saat Alvin menawarkan untuk mengajaknya ngobrol sambil minum di cafe terdekat, ia terima meski dengan perasaan tak karuan.

"Mau pesan apa?" Alvin angkat bicara setelah mereka berada di meja bulat cafe yang berada tak jauh dari rumah sakit tersebut.

"Jus mangga aja." Rere menjawab singkat sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ia melakukan itu agar matanya tidak melihat ke arah Alvin yang saat ini ada di hadapannya.

1
Erna M Jen
akhirnya jadi gembel ...
Heny
Klau bgn alur nya jd malas baca nya rwre di bkn lemah
Heny
Duh Dimas mau ngomporin putri
Heny
Rere ueus surut cerai jng abai
Heny
Mira kepedean kwkwkw
Heny
Amira gk sdr diri
Heny
Good rere
Heny
Jng paks rohan balikan dng rere cinta gk bs dipaksa
Heny
Yes smg kalian berjodoh
Heny
Jng mau dimadu pecat nrk berdua
Heny
Rere gercap ngusir rohan
Heny
Rere jng bodoh pisah aja sm rohan km berhak bahagia
Heny
Ayo re bilang semua sm mm mu jng ada lg yg di tutupi
Heny
Ular kepala dua bahaya ta
Heny
Km hrs kuat rere jng rapuh
Heny
Rohan gk sdr diri km yg bkn rere jd berubah
Heny
Ngapain rohan ngurus rere yg km cinta km sayang kan amira idihhh sok peduli
Heny
Klau memang rohan cinta sm Almira lepaskan rere
Heny
Smg ada co tampan kaya raya yg suka sm rere
Heny
Rohan kepanasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!