NovelToon NovelToon
DEVANORA

DEVANORA

Status: tamat
Genre:Ketos / Teen School/College / Tamat
Popularitas:42.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mimah e Gibran

Keyra Alzein terpaksa mengubah penampilannya menjadi cupu, merelakan diri menjadi bahan bully-an di SMA Dirgantara demi misi kebebasan dan kejanggalan kematian saudara kembarnya yang bunuh diri satu tahun yang lalu.
Namun, siapa sangka ia malah jatuh cinta pada sosok Ketos seperti Devano.
Disaat Keyra yakin akan perasaannya, satu kenyataan pahit mengusik dimana ia tahu bahwa Devano adalah cinta pertama Arin.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. LDR

"Ciee yang ditinggal ayang, aduh baru beberapa jam LDR udah gegana alias galau rindu bin merana," ledek Aldo. Senang sekali ia mencibir Devano, setidaknya beberapa hari terakhir Devano akan menemaninya menzomblo karena ditinggal Keyra ke luar kota.

"Sia lan lo!" desis Devano. Ia tengah melamun di kelas dan Aldo telah membuyarkan lamunan indahnya bersama Keyra.

"Udah lah, cuma beberapa hari ini! Btw Mae kemana ya?" Aldo celingukan.

"Mae sama Leon lah, makanya punya gengsi jangan segede gunung! Gue dong, das des das des langsung nempel!" balas Devano tertawa puas.

"Ye, gue bukan gengsi! Tapi belum yakin, dan sesuatu yang belum diyakini itu baiknya nggak usah. Emang elo suka mainin perasaan anak orang, walpaper udah ganti kan?"

"Dih ngagetin. Udah weh, liat nih," tunjuk Devano mempelihatkan layar ponselnya. Menampilkan foto candid berdua dengan Keyra.

Entah, bucin level berapa? yang jelas Devano sangat mencintai gadis itu, menyayangi gadis itu melebihi sayangnya pada Arin.

Merasa lapar, Devano melirik jam di tangan. Istirahat masih lima belas menit lagi dan ia hanya duduk di kelas menggabut bersama Aldo yang setia menemani.

"Makan gak lo?" tanya Aldo.

"Yaudah, tapi lo yang bayarin ya!" ujar Devano.

"Iya-iya, mumpung duit jajan gue masih utuh! Nggak enak juga ya gak ada Keyra, gue kena imbasnya karena lo balik lagi ke mode pelit."

"Bukan pelit, belakangan Momy batesin pengeluaran gue. Dan bokap ga bisa bantu apa-apa karena Momy selalu mengancam pake UUP."

"Apaan UUP?" tanya Aldo.

Mereka berjalan melewati koridor kelas sampai ujung hingga bertemu kantin yang letaknya paling pojok sekolah.

"Undang-undang perkamaran!" desis Devano.

"Bwahahahha..." Tawa Aldo sontak pecah mendengar istilah begitu. Beruntung kedua orang tuanya lemah, lembut, kalem dan penyayang tanpa itungan. Meski begitu, orang tua Devano bagi Aldo sangat baik hanya rada-rada oleng.

"Tuh si bucin dadakan! Kaya tahu bulat," tunjuk Aldo pada Leon dan Maya yang tengah makan bersama.

"Iri bilang, cari pacar sana! tuh si Andin sama Dina nganggur," ujar Devano.

Aldo langsung bergidik ngeri.

"Gak ada yang lebih kalem gitu." Aldo memutar bola matanya malas apalagi setelah meneliti duo racun dari ujung rambut hingga kaki.

"Bisa-bisa kurus kering gue pacaran sama mereka!" desisnya lebih mirip gumaman.

Devano terbahak mendengar gerutuan Aldo, ia tahu sahabatnya itu tak akan tertarik dengan modelan cewek-cewek sejenis Moza.

"Pesenin gue," titah Devano.

"Hm!" Aldo hanya menjawab malas meski langkah kakinya mendekat ke arah Rindu, adik si pemilik kantin yang bukan rindu serindu-rindunya.

"Neng, pesen es teh dua ya! Gulanya jangan diaduk, abang udah bosen sama yang manis di awal," ujar Aldo.

"Ya!" balas Rindu.

"Idih, cuek banget kaya bebek, jangan lupa dianterin ya?" Aldo mengedipkan matanya genit.

Rindu langsung memanyunkan bibirnya, bukan sekali dua kali bocah SMA itu menggodanya, bahkan hampir setiap hari ia harus menghadapi bocah-bocah sengklek macam Aldo.

"Nang neng nang neng, dia kira aku masih bocah apa? Tuaan juga aku, tapi aku pula yang dipanggil neng, sama bocah deui."

Aldo hanya tersenyum mendengar omelan Rindu, ia memilih kembali ke meja dimana Devano berada.

Rupa-rupanya Leon dan Maya sudah bergabung jadi satu disana.

"Kaya gitu mau sayang sama Mae, mata lo aja masih jelalatan godain Mbak Rindu," cibir Leon.

Maya terkikik, mau Leon atau Devano jikalau sedang mengomel mereka mirip emak-emak adu panci.

"Eleh, goda dikit juga! Lagian neng Rindu juga gak keberatan," elak Aldo.

Tak berselang lama, Rindu berjalan ke arah mereka membawa senampan es teh dan bakso pesanan Aldo juga Devano.

"Tuh kan manis banget, es tehnya!" kelakar Aldo. Tak dapat Maya, Rindu pun jadi.

"Ishhh..." Desis Rindu sebal seraya membalikan badan setelah menaruh pesanan di atas meja.

"Bwahaha..." Leon dan Maya sontak terbahak.

"Cih, kok makin gak semangat aja itu ayang orang," decih Aldo melihat Devano makin kusut, kucel, lemas, letih, lesu.

Devano tak menghiraukan ucapan Aldo, ia sibuk mengaduk-aduk baksonya tanpa semangat. Entah kenapa, perasaannya tak tenang. Hingga bel masuk berbunyi makanan itu akhirnya tak tersentuh sama sekali.

"Ini gue kenapa sih? Perasaan cuma ditinggal ke Jogja tapi kok gak enak banget," batin Devano. Moodnya benar-benar ambyar sampai ia memilih langsung ke kelas tanpa menunggu teman-temannya.

"Kesambet se tan Dirgantara tuh anak," gumam Aldo. Meski begitu, ia segera menyusul Devano ke kelas setelah membayar bakso dan es tehnya.

***

Brakkk!

Tarr...

Satria tanpa sengaja menjatuhkan gelas sampai pecah, padahal gelas itu terletak agak ke tengah di atas meja.

Tak berselang lama, ponselnya berbunyi dengan nomor asing yang tak ia kenal.

"Siapa ya?" gumam Satria menatap layar ponselnya sesaat.

"Hallo?"

"Hallo dengan Mas atau bang atau Pak Satria?" tanya seseorang di seberang sana.

"Ya, saya! Mas saja, ada apa ya kak?" tanya Satria dengan jantung berdetak kencang.

"Keluarga Pak Bram? Saya mau mengabarkan bahwa saat ini beliau sedang kritis di rumah sakit Adi Soecipto, Jogja akibat kecelakaan."

Deg.

Satria hampir menjatuhkan ponselnya saking syok, pantas saja sudah dua jam lebih Papanya belum mengabari. Satria pikir, Papanya dan adik bungsu terjebak macet mengingat jarak Jakarta-Jogja cukup jauh.

Malam merangkak naik, akan tetapi Satria tetap memacu motornya sampai ke rumah sakit dimana Keyra dan Bram dirawat.

Setengah berlari, Satria menuju resepsionis menanyakan ruang rawat papanya. Namun, sampai disana ia semakin dibuat terkejut oleh keadaan adik bungsunya.

"Key!" dari balik kaca jendela, Satria melihat keadaan Keyra. Hancur hatinya mengetahui kenyataan sang adik koma dengan berbagai alat medis menempel di tubuhnya. Separah itukah?

Satria luruh ke lantai, sementara seorang wanita yang membawa dua orang tersayangnya ke rumah sakit menghampiri.

"Keluarga Pak Bram?" tanyanya langsung.

"Ya, Mbak."

"Ini, maaf saya hanya menemukan ini!" Gadis itu menyerahkan tas milik Keyra dan ponsel yang ada disaku korban.

"Mobilnya sudah dibawa petugas ke bengkel terdekat ya, Mas. Nanti bakal ada polisi yang menginfo karena yang menambrak juga belum sadarkan diri."

Satria mengangguk, "makasih banyak, Mbak!"

Satria terduduk lemas, lalu kembali berdiri untuk melihat kondisi Papanya.

"Uhhh..." Bram merintih setelah mendapatkan kesadarannya.

"K-e-y-r-a," rintihnya memanggil.

"Pa," gumam Satria. Ia masuk, kondisi Bram tak terlalu buruk jadi akan dipindahkan ke ruang rawat setelah ini.

"Adikmu mana, bang?" tanya Bram menahan sakit nyeri sekujur tubuhnya yang luka-luka.

"Keyra..."

"Abang..." panggil Bram membuyarkan lamunan Satria.

"Keyra dirawat di kamar sebelah, Pa!" bohongnya. Demi apa, Satria sampai tak kuasa menahan air matanya.

1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
eeh ko udah tamat aj Mak🏃🏃🏃😂
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: keretane prei mak⛹🏻‍♀
total 3 replies
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
gak nyangka udah end 🤭🤭🤭
manissss bangeeeet 😘😘😘😘
terima kasih ka
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: like komen aja udah seneng banget🥰🥰🤗
total 4 replies
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
ada part tambahan dong ka .ya sampai mereka menikah gt 🤭🤭🤭.

maaf ya ka mimah aku banyak nuntut.abis suka bgt sama sama devano dan keyra.pokoknya novel2 ka mimah keren2 semua 👍👍👍👍👍
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: nanti ditambahin kak🥰
total 1 replies
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
koq uda tamat aja sih ka mimah 😭😭😭😭
VicSel 1996
yaa ampun gak nyangka udh tamat aja🥺🥺,, selamat untuk kelulusan Devano dn Keyra, smoga secepat kalian menikah AMIN🥰🥰🥰
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: aamiin, semoga bisa kasih bonus chapter ka
total 2 replies
VicSel 1996
asek bnget yaa yg jlan2 di hari minggu🥰🥰🤭
VicSel 1996
kembar tak berarti sma, ya gtu satu bar bar satunya kalem,, beruntungnya Key di kelilingin orng2 baik☺️☺️☺️😊
VicSel 1996
awas hati2 Dev jngn kasih peluang buat bibit2 pelakor dlm hubungan kalian🙄🙄🙄🙄
Key ngmbeknya jangn lama2 keburu Devano di gondol yg lain😁😁🤣
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
enakny ke pantai .uda lama nih ga ke pantai
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
aseeek diajak jlan🤭🏃🏃🏃
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Begitu sampai Jakarta Keyra masih pura² amnesia gak ya
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Tuhkan ternyata bener cuma mau ngerjain Devano
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
asli amnesia gak nih Keyra,atau hanya ngeprank Devano
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂
kebanyakan sih gitu kalau kembar. satunya lembut, dan yang satunya keras kepala.
seperti temen ku yang kembar. ya begitu sikap dan sifatnya. 🤭🤭🤭
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂
nah, kan. jadinya ngambek di key..
kalau ngambek suka ngilang ya, 😁😁😁
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂
asyek, sayang, cinta, kasihku, diborong semua oleh mu Dev.
ㅤㅤ
hayo loh Bram 😳 awas jangan gegabah 🥶🥶🥶🥶
ㅤㅤ
🤣🤣🤣🤣 untung keyra ad teman yg selalu ada
ㅤㅤ
beneran d perkosa 😵😵😵 s Moza emang iblis 😠😠😠
ㅤㅤ
ckckck gak akan ada yg mau sama Lo😏😏😏😏
CATAT ITU!!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!