Baby Girl CEO Genius

Note :

Aku yang menanam, dia yang menuai. Aku yang lebam, dia yang kau belai. Your love so warm but it was a lie (cintamu itu hangat tapi itu bohong)

DawnLover (ig : _dawnlover011)

.

.

“Jangan salahkan badut untuk mempercandaimu secara halus. Tanya saja pada dirimu mengapa kamu ada di dalam sirkus itu” sinis Claudia pada Daniel.

“Clau, aku sungguh menyesal” sesal Daniel

“Penyesalan mu tidak berlaku lagi” jawab Claudia dengan cepat.

“Baiklah Clau. Aku tidak memaksamu untuk memaafkan kesalahanku. Tapi ku harap suatu saat kau bisa membuka pintu maaf padaku” ucap Daniel pada akhirnya.

“Aku harap begitu” balas Claudia singkat.

Daniel hanya bisa mencoba untuk tetap tersenyum di hadapan Claudia.

“Oh iya, aku ingin menjelaskan tentang Leonore padamu. Leonore adalah anak kandungmu, aku mengandungnya ketika kita masih menjalin ikatan pernikahan. Apa kau masih ingat kedatangan ku ke kantor mu pada hari itu? Dimana aku memergoki dirimu dengan perempuan ja-lang mu? Lirih Claudia pada Daniel.

Mendengar itu Daniel hanya diam saja. Enggan menjawab, ia lebih menanti apa yang akan di katakan oleh Claudia selanjutnya.

“Hari itu, aku rencananya ingin memberi tahu kepadamu tentang kehadiran sosok yang sudah lama kita nantikan. Namun sayang, aku malah mendapat kejutan tak terduga padamu” ejek Claudia.

“Clau” lirih Daniel dengan tatapan sendunya. Sungguh ia tidak menyangka kalau kedatangan Claudia di kantornya hari itu untuk memberi tahu kabar baik tentang adanya sesosok makhluk Tuhan yang sudah lama mereka impikan. Andaikan Daniel tidak terlena dan tidak salah memilih jalan waktu itu, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. Tidak akan ada perpisahan di antara keduanya dan pastinya Leonore akan mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya.

“Apa aku bisa memperbaiki keretakan itu Clau? Iba Daniel dengan tatapan memohon.

“Tidak ada yang harus di perbaiki dari keretakan itu Niel” tandas Claudia dengan suara dingin.

“Kenapa Clau, kenapa tidak bisa di perbaiki. Bukan kah dulu kau sangat mencintai ku bahkan kau selalu mengutamakan diriku karena kau menganggap aku berharga. Lalu, dimana semua cinta itu? Apa sudah hilang hanya karena kesalahan itu” ucap Daniel dengan sedikit ngotot.

Mendengar itu, Claudia hanya tersenyum sinis dan geleng-geleng kepala dengan sikap Daniel.

“Niel, kau tahu bagaimana besarnya cintaku padamu dan bagaimana kau ku jadikan sebagai poros hidupku, kau benar kau dulu sangat ku anggap berharga. Namun, apa yang ku dapat? Penghianatan darimu” ucap Claudia dengan tersenyum getir menahan sesak di hati.

“Singkatnya dari kejadian itu, aku dapat memahami kalau kau memang menganggap aku berharga, mungkin kau akan menjaga perasaan dan cinta yang ku berikan. Tapi sayangnya itu tidak” lirih Claudia dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Sungguh, penghianatan itu masih sangat terekam jelas di dalam hati dan pikiran Claudia. Sejujurnya Claudia juga wanita yang rapuh ketika mendapat penghianatan dari seseorang yang ia anggap sebagai rumahnya.

“Oh God, maafkan aku Clau. Tolong berikan aku kesempatan lagi” ucap Daniel sambil memegang kedua tangan Claudia. Ia menggenggam erat tangan halus itu dengan sedikit bergetar. Claudia hanya diam dengan sikap Daniel itu, Clau memandang kedua tangan yang saling bertautan itu dengan senyum getir.

“Tidak lagi Niel” Claudia melepaskan tangannya dengan perlahan dari genggaman Daniel.

“Kenapa Clau?” tanya Daniel tak terima dengan perkataan Claudia.

“Kau tau Niel, semuanya tidak akan bisa seperti dulu lagi meski kau ingin memperbaikinya. Kita tidak bisa lagi berbicara seperti yang biasa kita lakukan dulu. Kita tidak bisa tertawa lagi seperti yang biasa kita lakukan dulu. Namamu yng dulu terdengar indah dan nyaman di telinga, kini menjadi nama yang paling tidak ingin ku dengar hingga waktu yang cukup lama. Kita tidak bisa bertemu sapa se akrab dulu lagi, kita tidak bisa duduk berdampingan dan tidak bisa saling menyandarkan kepala di bahu yang kita anggap paling nyaman untuk berteduh. Itu tidak bisa lagi Niel” ucap Claudia dengan begitu tabah nya sambil berusaha memberikan sebuah senyuman.

Mendengar itu, Daniel terdiam dengan tatapan kosong. Ia seperti sosok yang sudah kehilangan jiwa di raganya dan tanpa sadar bening air mata jatuh menetes tanpa permisi di salah satu pipinya. Sadar akan hal itu, Niel buru-buru menghapus air mata itu dengan begitu kasarnya.

Claudia menghela nafas dengan begitu panjang seakan ingin bernafas dengan lega tapi tidak bisa, ada sesosok batu yang sedang menghimpit seenggok daging bernama hati. Sungguh sangat sesak dan memuakkan.

“Harus ku akui, pada akhirnya kau telah menemukan seseorang yang memang nyaman di hatimu, yang bahkan ternyata selama ini diam-diam kau cari ketika masih bersamaku” lirih Clau dengan bibir bergetar. Ketika mengatakan itu, tetesan air mata mengalir tanpa permisi di kedua pipinya yang mulus.

“Clauuuu” seru Daniel sambil menggelengkan kepala. Ia ingin mengatakan bahwa apa yang di asumsikan mantan istrinya itu tidaklah sepenuhnya benar.

“Kenapa kau tidak mengatakannya dari dulu? Kenapa harus menunggu hingga aku sampai tersayat goresan luka separah ini? Seharusnya dari dulu kau jujur dan mengatakan bahwa bukan aku yang kau cari” sentak Clau dengan suara meninggi.

“Mom” lirih Leonore dengan suara pelan dengan bibir yang mengerucut ke depan, ia yang sedang melihat ketegangan yang terjadi di antara kedua orang tuanya. Leonore memandang Daddy dan Mommy nya yang sedang membicarakan sesuatu hal yang ia tak paham, namun ia bisa mengerti dari ekspresi dari kedua orang tuanya bahwa yang di bicarakan itu bukan hal yang baik terbukti dari tetesan bening air mata yang jatuh di pipi Daddy dan Mommy nya”.

Hiks hiks hiks mom, dad, hiks hiks hiks….

Leonore menangis dengan suara tercekat, suara tangis pilu yang sangat kecil namun terisak-isak. Tangan mungilnya menghapus air matanya dengan pelan. Nore tidak ingin Daddy dan Mommy nya bersitegang seperti itu, sungguh Leonore menginginkan kedua orang tuanya baik-baik saja, menemaninya setiap hari, menemaninya bermain bersama, menemaninya untuk tidur bersama, mengajaknya jalan-jalan bersama seperti keluarga utuh yang terdiri dari daddy dan mommy yang selalu stand by di samping anak-anaknya, Nore sering melihat adegan seperti itu ketika ia di ajak ke taman atau area tempat bermain anak di mall. Sungguh, More juga menginginkan itu.

“Hiks hiks hiks dad, mom Nore takut kayau kayian meninggikan suaya kayian” gumam Nore dengan pelan.

Nore tidak mengerti memangnya apa sih yang di bahas orang dewasa itu sampai harus meninggikan suara.

“Nore ingin belada di tengah-tengah kalian, tapi bukan sepelti keadaan sekalang hiks hiks hiks”

“Apa dad dan mom sebenalnya menyayangi dan menginginkan Nore ada saat ini” lirih Leonore yang langsung menyembunyikan wajahnya yang sedang menangis di kedua telapak tangannya yang sungguh kecil dan mungil.

“Mom, dad Nore capek hiks hiks. Nore tidak ingin jadi anak yang broken home” lirih Nore dengan suara yang bergetar dan sangat kecil.

.

.

.

Hai kakak² semoga suka ya dengan up nya malam ini🤗🤗🤗

Seperti biasa jangan lupa untuk di like, comment, vote, favoritkan ya biar author makin semangat update🤗🤗🌺❤️💫💫