Bagai mimpi buruk yang nyata, jelas, lagi menekan seorang gadis bernama Sharena setelah dijadikan alat tukar hutang ayahnya pada seorang Presdir kejam, Keanu Abraham. Bukan hanya itu, kehidupannya bagai di neraka semenjak terperangkap dalam kebencian Keanu yang menuduhnya sebagai penyebab kematian saudaranya. Benci, dendam, berselimut luka dan cinta.
“Tegakkan kepalamu, sambutlah neraka di depanmu!” (Keanu Abraham)
“Aku tidak pernah melakukan seperti yang kamu tuduhkan.” (Sharena)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Selamat hari kelahiran Ma, semoga sehat selalu," ucap Keanu malam itu nampak datang sendiri. Tentu saja itu membuat Nyonya Abraham begitu senang.
"Terima kasih sayang, akhirnya kamu datang juga," sahut Nyonya Abraham sembari memeluk putranya.
Nampak Mesya dan ibunya juga datang di sana. Acara jamuan yang dihadiri kerabat dan sahabat dekat saja.
"Keen, mana istrimu? Kenapa tidak ikut?" tanya Tante Friska. Kerabat dari adik ibunya.
"Kebetulan sedang tidak sehat, Tante, jadi tidak bisa ikut," jawab Kean benar adanya.
"Lebih tepatnya kritis di rumah sakit, kena tembak dari pacarnya," sahut Mesya bocor.
Semua orang yang hadir di sana nampak menatap Mesya dengan rasa ingin tahu.
Keanu langsung menatap sahabat masa kecilnya itu. Bagaimana ia dengan berani mengatakan hal itu. Tentu saja membuatnya jengkel.
"Dia bukan pacar istri saya, lebih tepatnya hanya teman," ralat Keanu mulai tak nyaman. Apalagi semua orang mulai berdesas-desus mendengungkan pernikahannya yang cukup frontal. Tanpa restu orang tua, dan diduga mengenai skandal hutang piutang. Walaupun orang lain tak pernah menemukan kebenaran itu, karena Kean selalu menampakkan sikap manis di mata publik.
"Sudah-sudah, silahkan nikmati jamuannya," sela Nyonya Abraham tidak ingin membahas menantunya yang tidak penting itu. Dirinya merasa sangat senang perempuan itu tidak hadir di acara ulang tahunnya.
Bagi Nyonya Abraham, Sharen bukanlah menantunya, karena restu itu tak kunjung didapat darinya.
Suasana kekeluargaan yang nampak hambar, dan dirasa hampa oleh Keanu. Ia merasa gelisah di tempatnya, pikirannya bercabang, mengingatnya yang kini tengah berbaring lemah di rumah sakit. Entah mengapa ia merasa khawatir, tak ingin peduli, tetapi otaknya tak berhenti mengingatnya.
"Maaf, bukan niat hati memberi tahu banyak orang, tapi harusnya kamu sadar dan jangan terlalu naif, bagaimana bisa mereka saling mengenal kalau tidak ada hubungan." Mesya menghampiri Keanu yang tengah menepi. Perempuan itu berbicara seolah-olah tengah peduli, sayang, Keanu tetap bersikap dingin.
Andai memang Daniel dan Sharen mempunyai hubungan, tidak mungkin rasanya Sharen histeris meminta tolong saat ingin disentuhnya. Perempuan itu terlihat membencinya. Daniel memang sangat mencurigakan, pria itu bahkan tahu betul tentang Fiona yang keracunan. Membuatnya jelas menaruh curiga.
Pria itu menoleh, menyorot dengan tatapan tak suka.
"Kamu tidak berhak menilai rumah tanggaku, apalagi mencampuri urusan di dalamnya," jawab Keanu dingin. Berlalu begitu saja dengan raut datar.
Perlakuan Keanu yang seperti ini, membuat Mesya merasa sakit hati. Entah mengapa dirinya masih begitu mencintainya, walaupun mungkin dia tidak pernah menganggap selain sebagai seorang teman.
Mesya ikut berlalu dengan wajah sendu, hingga Nyonya Adiwongso menegur putrinya.
"Sudah kubilang, jangan mengharapkan apa pun lagi, kamu hanya akan sakit hati mencintai sendirian," kata perempuan itu mengingatkan. Keanu memang dikenal keluarga baik dan sempat dijadikan kandidat menantu terbaik, tentu itu sebelum Keanu menikah sekarang pandangan itu telah berubah.
"Ini semua karena perempuan itu, Ma, aku harus menyingkirkannya," geram Mesya penuh dendam. Gregetan sekali melihat Keanu yang makin hari makin menjauh. Bahkan, apa bagusnya Sharen dari pada dirinya, perempuan biasa saja yang tentunya jauh di bawahnya.
"Lakukan dengan cara yang manis, jangan membuat dirimu bodoh dan berahir tidak mendapatkan apa pun," ucap perempuan Nyonya Adiwongso berlalu.
Keanu sendiri pamit lebih awal, dia merasa tidak tenang hingga akhirnya memutuskan kembali ke rumah sakit. Pria itu bermalam di ruang jaga, menunggu hingga pagi.
"Dokter, saya harus pulang, berikan informasi apa pun tentang perkembangan lewat panggilan, tolong titip, ada banyak hal yang harus saya kerjakan di luar," pesan Kean pada dokter yang menangani Sharen. Pria itu harus tetap pergi bekerja, banyak hal yang harus ia kerjakan.
"Siap Tuan, akan saya kabari bila Sharen sudah sadar," jawab Dokter Arya yang kebetulan masih berjaga.
Selepas Keanu pergi, Arya langsung masuk ke ruangan Sharen. Memberitahukan padanya, kalau suaminya sudah berangkat. Perempuan itu pun membuka matanya, masih harus banyak istirahat untuk pemulihan.
"Apa dia mengatakan sesuatu?" tanya Sharen penasaran.
"Iya, dia berpesan agar aku menjagamu dan memberikan kabar segera bila kamu sudah sadar," jawab Arya jujur.
Sharen nampaknya hafal betul, Keanu memang akan selalu bersikap manis dan seolah perhatian bila berbicara dengan orang lain, tetapi akan sangat berbeda jika hanya berdua. Nampaknya Arya juga tidak akan mudah percaya kalau pria itu berpribadi ganda.
"Apa kamu mau melakukannya, memberikan kabarku untuknya?" tanya Sharen penasaran.
"Permintaanmu yang pertama sangat beresiko, aku hanya bisa membantumu sebatas ini. Banyak hal yang harus dilibatkan, termasuk pekerjaan aku yang dipertaruhkan, aku mohon pengertianmu," sesal Arya tak bisa banyak membantu.
Sharen mengangguk ngerti, itu memang permintaan bodoh pada orang yang putus asa. Bagaimana bisa ia membuktikan tidak bersalah kalau keburu mati.
Arya sendiri memaklumi, sangat mungkin orang dengan korban penculikan dan pelecehan mengalami ketakutan dan traumatik yang mendalam. Beruntung Sharen masih bisa menguasai dirinya jika bertemu orang, bahkan berbicara banyak hal setelah menemui kesadarannya.
"Aku harus memeriksa pasien lain, beristirahatlah dengan tenang, aku akan menjagamu," ucap Arya sebelum beranjak.
"Terima kasih, Ar," ucapnya mengangguk.
Perempuan itu sedikit merasa tenang, Arya yang baik itu sudi dijadikan tempat berkeluh kesah. Terlebih Keanu juga sedang sibuk dengan urusannya sendiri, membuat Sharen merasa lebih nyaman tanpanya.
Hingga malam hari, Keanu tidak kunjung datang menemuinya. Pria itu nampaknya sibuk hingga malam. Sharen pun merasa lega, dan merasa lebih bebas tanpa ada pria itu yang mengawasi.
Ia masih pura-pura dengan kesakitannya, saat tiba-tiba ada orang yang menuju kamarnya. Bukan perawat ataupun Arya, tetapi sepertinya seseorang yang sangat mencurigakan.
Sharen tetap diam, pura-pura tertidur dengan pesakitannya. Perempuan itu terkesiap kaget saat seseorang menggumamkan namanya dengan ancaman kematian.
"Kamu harus lenyap Sharen," lirih seseorang di sampingnya. Terdengar sangat jelas, hingga membuatnya membuka mata saat itu juga.
"Mesya, apa yang kamu lakukan!" seru seseorang di ujung pintu.
.
Tbc
.
Promo novel