Aku Tiara, usiaku baru 23 Tahun...Mereka semua menertawakan ku sebagai Janda di usiaku yang sangat muda.. kehidupanku berubah.. aku sukit menatap masa depanku..
Kak adam.. aku mencintaimuu sebagai Imamkuu . haruskah aku kubur rasa ini bersamaan dengan kepergianmu????
atau aku akan menemukan cinta yang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mynamei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JHS - Kecurigaan
Satu Bulan Berlalu...
Masih dalam hubungan yang tidak satu orang pun ketahui, mereka sangat pandai berperan, di kantor, di Mall, di Restoran bahkan di Cafe pun mereka bertemu, berbincang, namun selalu Mereka sangkal... meskupun itu hanya Tiara yang menginginkannya namun mau tidak mau Barry masih harus mengikuti permintaan Tiara itu...
Dikediaman Barry...
"mah, kenapa akhir-akhir ini ka Barry jadi lebih Frendly yaa? jadi lebih hangat aja gitu" kata Risa yang tengah duduk di ruang keluarga bersama ibu Erna
"mama juga merasakan hal yang sama, coba nanti kita tanya sama Fardan. pasti dia tau sesuatu" Kata Ibu Erna dengan serius nya
"ehem ehem" suara deheman lelaki yang sedang mereka sebut namanya datang
"ada apa maah? mama mau tanya apa?" kata Fardan yang langsung duduk disamping ibu Erna
"panjang umur" kata Risa nyeletuk
"hemm mama mau tanya tentang Barry, kamu ngerasa ga si ada perbuhan sikap dari dirinya?" kata Ibu Erna
Fardan berfikir senjenak, menimbang perkataan Ibu Erna dengan mencocokan sikap Barry saat ada di kantor..
"masa si mah? dia masih sama kok kalo di kantor" kata Fardan yang setiap hari selalu bersama dengan Barry saat di Kantor
"lo yakin ka? coba pikirin lagi, kali aja ada setitik perubahan dia yang mencolok" kata Risa
Fardan memijit kepalanya, kedua wanita ini benar-benar memaksanya untuk mengingat banyaknya kejadian karena dirinya selalu bersama dengan Barry...
"oh iyaa....." kata Fardan namun perkataanya terhenti
Plak
"awwwwww, Sakit maahh" kata Fardan meringis karena paha berbulu nya di beri tabokan lembut oleh Ibu Erna
"kamu bikin kaget! terus kenapaa ucpaan kamu terhenti hah?!" kata Ibu Erna kesal.. sementara Risa sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat penderitaan Fardan
"sabar dong mah!!! hemm jadi sekarang Fardan pulang dan pergi kantor udah ga bareng Barry lagi, nah Barry lebih sering sampe rumah 2-4 jam setelah Fardan sampe rumah, Barry juga beberapa kali makan siang keluar kantor tanpa Fadran, tanpa ada janji juga sama klien, sesaat dan sesudah pergi dari kantor , pasti Barry main ponsel, seolah ngasih kabar gitu ke seseorang, teruss......" Fardan menceritakan beberapa hal namun perkataanya terhenti
"Terus apa? mama tabok lagi nih" kata Ibu erna yang sudah siap melayangkan Tangannya
"sabar mah narik napas dulu" kata Fardan yang sudah meringis ketakutan
"hahaha tabok mah pipinya" ledek Risa
"adik kurang ajar!!!! iya ni aku lanjut"
"terus ya mah, masa Barry sekarang selalu minta air putih di meja kerjanya, mama tau kan dia selalu beralasan kalo suruh minum air putih" kata Fardan yang membuat Ibu Erna dan Risa menbulatkan mata nya seolah tak percaya
Pasal nya memang benar, Barry selalu saja menolak Air putih, kecuali saat ia sedang minum obat, itu juga sangat jarang ia sakit...
Barry selalu menambahkan satu sendok madu, atau syirup atau perasan jeruk saat ia hendak minum.. menururnya Air putih akan membuatnya merasa mual ...
"kak yang betul lah kalo bicara, aku bahkan udah pernah bicara sama dia dari hati ke hati buat dia mau minum air putih, tapi nihil" kata Risa keheranan seolah tak mempercayai perkataan Fardan..
"serius!! mungkin karena dirumah ini bibi selalu terbiasa kasih campuran air milik Barry jadi tidak nampak kan kalo dia ternyata udah bisa minum air putih, tok air putih tanpa pemanis dan perwarna buatan" kata Fardan sambil menyelipkan candaan di akhir kalimatnya
Sedari tadi Ibu Erna terdiam, pikirannya melanglang buana kesana kesini memikirkan Barry anak lelakinya itu...
"apa ka Barry sakit sampe dia mau minum air putih?" kata Risa
"mana ada, dia gak konsumsi obat kok" kata Fardsn dengan yakin
"terus ka Barry kenapa ya?" kata Risa smabil menghela nafasnya
"Jatuh Cinta"
ucap Ibu Erna yang di sambut dengan wajah saling menatap Risa dan Fardan...
"mama yakin dia lagi jatuh cinta, dan mama yakin dia pasti sudah menjalin hubungan, dan mama yakin juga nih cewek kayaknya bawa dampak baik ke Barry sampe dia mau minum air putih" kata Ibu Eerna dengan sangat yakin
"siapa mah? Amel?" celetuk Risa
"cih! mana mungkin!!! Amel itu bukan orang baik, Barry hanya bucin yang termakan rayuan wanita tidak tau diri itu" kata Ibu Erna kesal
"tapi mah, Barry sangat mencintai Amel kenapa dia ga jadi lebih baik" celetuk Fardan
"Dasar anak Bodoh!! ya kalo begitu tandanya emang Amel ga baik orangnya, ga Care karena masa bodo dengan keadaan Barry"
kata Ibu Erna kemudian diberi anggukan Oleh Fardan dan Risa
"jadi tugas kalian adalah, mencari tau tentang Siapa wanita itu, dan paling lambat besok kalian harus dapet data yang pasti" kata Ibu Erna
"maaf mah Risa besok harus ngisi seminar, tuh ka Fardan aja dia kan asistennya jadi lebih tau pastinya" kata Risa yang sudah jelas tak ingin berurusan dengan Barry yang pemarah saat urusan pribadinya terusik
"baiklah, Fardan pakai cara apapun kamu harus kasih info ke mama" kata Ibu Erna dengan nada perintah
"tapi maa" Kata Fardan berusaha mengelak
"tidak ada si tapi! mama mau istirahat, kalo Barry pulang suruh dia makan.." kata Ibu Erna sambil berlalu meninggalkan Risa dan Fardan
"ukhh sial sial siaall.... Zonk banget deh!" kata Fardan yang sudah frustasi itu
Risa melihat fardan begitu stres pun hanya mampu terkekeh dan merasa menang tidak mendapatkan tugas yang menurutnya berat itu...
*****
kok gimana gitu bacanya
ohh akhirnya...... 🥰🥰