Lola Anggraini siswi SMA Kumbang cewek paling terkenal karena sifat bar-bar dan cuek nya. pertemuan dengan Angga cinta pertama Lola dari sejak masih kelas 6 SD membuat hati nya berbunga dan menganggap Angga masih pacar nya.
Tapi Angga yang dulu bukan lah yang sekarang, Di cuekin digalakin dijutekin ditolak oleh Angga adalah hal yang sudah biasa dengan mental pedenya seperti Om Tukul Arwana Lola mengacuhkan semua hal itu.
Sampai suatu malam Angga dengan kata-kata kasar meminta agar Lola menjauh dari hidup nya, sehingga membuat Lola berjanji pada dirinya sendiri untuk off bucin terhadap Angga.
Daren cowok badboy yang selalu mengejar Lola memberikan warna tersendiri mengisi hari-hari Lola dengan perhatian dan tulus nya cinta dan persahabatan.
Bagaimana kisah selanjutnya Apakah Lola benar-benar bisa off jadi seorang bucin baca ya guys biar gak kepo
jadiin favorit ya kalau udah baca.
Happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbayang Wajah Mu
Malam kian larut tapi mata Angga enggan mau terpejam, pikiran dan angannya tak lepas dari bayangan wajah Lola.
"Aaggggrr! Kenapa sama otak gue! Cendolll..napa wajah lu mulu yang ada di mana-mana?" teriak Angga sambil menutup wajahnya dengan bantal.
"Masa gue jatuh cinta lagi ma cendol, mau di taruh di mana wibawa gue!" dengus Angga kesal.
"Njir kenapa cendol jadi cantik tadi, jangan-jangan itu tadi bukan dia. Oh my God mata itu gila mata hazel gue. PUSINGGG!" teriak Angga gak jelas.
"Wait, gue nggak boleh jatuh cinta lagi sama dia. Sekali no tetap no, masih ada banyak cewek yang lebih cantik dari cendol item.
Dia cuma cantik doang kelakuannya kek tarzan." Angga mendebat perasaannya.
"Tapi gue gak rela dia sama yang lain." kembali hatinya labil.
"Suka gak suka gak suka gak...." lambat laun mata Angga terpejam tanpa tau akhir pilihan nya
***
Jumat pagi waktu terakhir untuk pekan ini sekolah offline, Lola hari ini berangkat sendiri tidak bersama Juwi karena Juwi ijin tidak masuk sekolah dikarenakan sakit.
Begitu motor Lola hendak memasuki gerbang sekolah manik mata Lola langsung menangkap sosok Daren yang sedang berdiri tegak dekat tiang gapura gerbang sekolah seperti Queen’s Guard atau prajurit penjaga kerajaan Inggris.
Lola menghentikan motornya tepat didepan wajah Daren yang terpesona dengan kehadiran Lola hingga terkesan datar alias melongo.
"Pantas aja ratu Elizabeth marah di sosmed." kata Lola menatap Daren serius.
"Hah, kenapa emang beb?" tanya daren yang bingung dengan ucapan Lola.
"Prajurit dia kabur kesini," jawab Lola santai.
"Prajurit yang mana Beb?" tanya Daren semakin bingung.
"Lo Sueb. Ngapain tiap pagi dah kek patung hidup berdiri di sini, tuh kalau gapura di belakang lo bisa ngomong dia udah protes dan pengen tendang lo karena udah bosan lihat lu Tiap hari nyenderin dia tanpa ngasih pj." ucap Lola lalu kembali melajukan motornya memasuki halaman parkir.
"Hahaha, ciwi gue emang gak ada duanya makin sayang sekebon duren buat Yayang Lola," gumam Daren sambil terbahak sendiri dan geleng kepala menatap punggung Lola yang Makin menjauh.
"Woii Duren! Pagi-pagi dah ngakak sendiri di tiang gapura. Awas keinjek," seru Abidin sedari tadi memperhatikan Daren dari balik jendela Pos jaga.
"Hah? Keinjek apa be?" tanya Daren melangkah mendekat ke arah Pos jaga.
"Keinjek roda motor Ren, kaki lo tuh ngalangin orang mau masuk. Lagian posisi berdiri lu situ dah kek Patung Selamat Datang." protes Abidin.
"Hahaha babe pagi-pagi dah bikin Daren ngakak aja. Kalau ada patung selamat datang seganteng Daren sudah pasti bakal terjadi kemacetan disini Be. Masuk dulu Be nyusul pujaan hati, Assalamu'alaikum." pamit dari sambil mengangkat tangan kanan memberi salam.
"Bocah suee, pagi siang malam bucin mulu. Hadeuh." Abidin terkekeh sambil geleng kepala.
Lola tidak langsung menuju kelasnya tapi melangkahkan kaki menuju kantin, hari ini sang Mama jatah belanja toko jadi setelah selesai sholat subuh Saroh tidak memasak sarapan tapi memberikan tambahan uang saku untuk membeli sarapan putra putri nya sesuai selera.
"Lobar tunggu!" teriak suara barito Juki teman sekaligus sahabat Lola dan Angga waktu kecil.
Lola menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Masih pagi Bro, bisa enggak sih suara di kondisikan agar pendengaran ku tidak tercemar," tegur Lola sambil cemberut.
"Sorry manis emergency ini Lola cantik yang gak pake gula asli alami gak bikin diabet hehehe," kata Juki dengan gombalan gak jelas nya.
"Hilih buaya payau, to the pointl. Mau apa lo?" tanya Lola tak mau berbasa basi.
"Gue denger rumor, Katanya Angga sekolah di mari?" tanya Juki dengan bersemangat.
"Lah kemana aja lo selama ini cok?" Lola heran balik bertanya.
"Gue kan habis di operasi usus buntu. Udah seminggu lebih ini gue istirahat di rumah habis operasi, jadi nggak tahu kabar apa-apa tentang sekolah baby," kata Juki dengan wajah sedih.
"Ups, sorry bro. Kok lo nggak ngasih kabar ke kita?" tanya Lola dengan simpati.
"Sorry, gue nggak mau ngerepotin temen apalagi ngerepotin dengan kesedihan gue lu tau gue, kalau gue orangnya selalu have fun everyday," jawab Juki sambil tersenyum.
"Gws bro, jaga kesehatan jangan banyak gerak dulu Ki takut robek lagi jahitan lu." pesan Lola menatap perut Juki dengan wajah ngilu.
"Thank Lola manis alami tanpa pemanis gak bikin diabet, Btw Ucup di kelas mana La?" tanya Juki berwajah serius membuat mimik nya terlihat lucu.
"Astoge Juki komok lu kek gitu amat mirip pak Tarno hahaha." tawa Lola pecah.
"Njirrr, tega mamat sih lu honey," saut Juki merajuk pura-pura cemberut.
"Sorry Juki yang gantengnya se Kumbang tak da tanding tak ada banding hehehe," goda Lola.
"Ucup, satu kelas ama gue." Lola memberi tahu Juki sambil berjalan kembali menuju kantin.
"Serius? Cieee jadi couple dong di kelas lo," ledek Juki mengimbangi langkah Lola.
Lola tak menjawab wajah dan tatapannya datar lurus ke depan.
"Kok sad gitu hon?" tanya Juki penasaran.
"Antara gue sama dia gak ada apa-apa." jawab Lola datar.
"Nggak mungkin La, gue kenal banget siapa Ucup. Perasaan dia enggak pernah berubah sama lu walaupun jarak dan waktu memisahkan kalian berdua." ucap Juki terkesan dewasa.
Lola terdiam mendengar penjelasan Juki.
"Tapi kenyataan nya dia nyuruh gue-,"
"Minggir!" seru Angga tiba-tiba menerobos jalan di tengah-tengah Lola dan Juki.
"Anjirr, Ucup gelo," dengus Lola kesal karena kaget.
"Di- dia Ucup hon?" tanya Juki tergagap akibat kaget dan juga senang.
"Ucuppppp, Gue kangen banget sama loooo!" teriak Juki menggema di seluruh koridor sekolah membuat hampir semua orang menoleh ke arah mereka berdua.
Belum sempat Lola menjawab Juki sudah berteriak mengejar Angga dan memeluk Angga dari belakang. Angga hanya diam sikap jaimnya seperti sedang teruji.
"Kangen banget gue sama lo brothers," ucap Juki kegirangan sambil memeluk pundak Angga.
Reaksi wajah Angga benar-benar bingung dan hanya bola matanya yang berputar-putar.
"Juk, bisa nggak sih lo cool dikit sapa kangennya." gumam Angga yang malu diperlakukan alay oleh Juki di depan teman-teman sekolah mereka.
"Sorry brothers gue terlalu bersemangat hehehe." saut Juki.
"Bersemangat sih bersemangat tapi lepasin dulu tuh tangan lu dari pundak gue, malu tahu!" dengus Angga.
"Ups, Sorry brothers." juki langsung melepaskan tangannya dari pundak Angga.
"Woii man, lu kenal dia?" tanya Daren tiba-tiba merangkul pundak Juki dari belakang.
"Eh ketua, tumben dah on di dalam biasanya masih ngopi di warung depan." saut Juki dengan akrab pada Daren.
"Lu kenal deket ma dia?" kembali Daren bertanya dengan wajah serius dan tatapan tajam kearah Juki.
Wajah Juki seketika berubah serius melihat aura yang keluar dari wajah Daren yang serius.
"Dia sahabat gue dari SD ketua." jawab Juki dengan wajah serius.
"Oh," kata Daren lalu mempercepat langkahnya meninggalkan mereka berdua.
"Juki,ngapain lo panggil dia ketua?" tanya Angga heran dan juga penasaran siapa sebetulnya Daren.
"Dia ketua geng gue, geng BABIBU CEK COK cup," jawab Juki dengan bangga.
"Hah! Hahaha... " mendengar ungkapan Juki membuat Angga tertawa terbahak hingga menyempit kedua matanya.
