⚠️ WARNING⚠️
KHUSUS DEWASA ➕
BANYAK ADEGAN BERBAHAYA
HARAP BACA DENGAN BIJAK!!
Namanya Virus, entah kenapa orang tuanya memberinya nama itu hingga menjadi bahan Bullyan. Dia pun menjadi pembunuh di usia mudanya, dikeluarkan dari sekolah dan ditakuti semua orang.
Hidup sebatang kara sejak kecil, kemudian besarnya menjadi seorang Pembunuh Bayaran. Hingga akhirnya ia jatuh cinta pada seorang wanita yang harus dibunuhnya.
Apa yang akan Virus lakukan? Tetap membunuhnya atau menyelamatkannya? Apakah cintanya akan berakhir untuk wanita itu atau wanita lain yang lebih peduli padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburunya Joy
Saat Joy tahu Wasabi menyewa rumah di Nevada, wanita itu segera ke Nevada dan menginap di salah satu hotel yang tidak begitu mewah. Namun saat ia tahu kabar dari Andi jika Wasabi terpesona dengan kecantikan Valeria. Joy marah dan langsung membeli Tiket pulang ke Indonesia.
"Andi benar-benar menyebalkan, dia tidak main-main dengan ucapannya," gumam Wasabi sepanjang perjalanan menuju hotel yang ditempati Joy.
Wasabi mengendarai motor milik Valeria. Dia pun baru ingat jika nanti Joy tahu dia memakai motor wanita itu apakah dia tidak akan semakin marah. Semoga Joy tidak tahu soal kendaraan itu.
Sesampainya di hotel, Wasabi langsung masuk ke dalam kamar hotel yang disewa istrinya.
Cling
"Joy," panggil Wasabi begitu sampai di kamar. Ia mencari keberadaan istrinya.
Ada bunyi suara air di kamar mandi dan Wasabi masuk begitu saja.
"Astaga kau mengagetkan ku, hueeek...hueeek," ucap Joy dengan marah dan diakhiri dengan muntah.
Joy sedang hamil muda dan terus merasakan mual. Wasabi mengusap punggung joy untuk membantunya mengeluarkan muntahnya.
Setelah selesai dan membersihkan mulutnya, Joy merasa lemas. Wasabi segera mendekap Joy dan memeluknya erat
"Kau sedang mual seperti ini jangan pergi sendiri, apa kau marah?" Tanya Wasabi
Joy mendorong Wasabi dengan muka yang ditekuk.
"Siapa yang tidak marah jika suaminya menatap wanita lain tanpa berkedip," ucap Joy.
"Iya aku akui aku menatapnya hanya menatapnya, tapi perasaanku hanya untukmu. Seperti kau menatap orang yang pernah menabrakmu dibandara. Kau juga menatapnya tanpa berkedip kan?" ucap Wasabi.
"Itu berbeda, aku tidak menatap wajahnya secara langsung," ucap Joy kemudian terduduk di ranjang seraya mengusap air matanya, ia takut jika Wasabi kepincut dengan wanita di Nevada itu.
"Kenapa kau menangis sayang?" ucap Wasabi seraya mengusap air mata Joy yang jatuh ke pipinya.
"Jika aku hamil besar nanti, jika tubuhku mulai menggendut, jika aku semakin tua dan jelek apakah kau tetap akan mencintaiku?" Tanya Joy yang takut jika Wasabi hanya mencintai fisiknya.
"Bodoh, aku sungguh-sungguh mencintaimu. Kau berubah jadi gemuk atau hingga kulit kita menua dan keriput. Aku masih akan tetap mencintaimu Joy," jawab Wasabi meraih tengkuk istrinya dan mencumbunya bibirnya dengan lembut
"Tolong jangan berpikir hal buruk, itu akan berpengaruh pada kehamilan mu. Kalau kau ingin pulang aku akan menemanimu," ucap Wasabi
"Tidak perlu, aku bisa sendiri. Cepat selesaikan penyelidikan mu ya," tolak Joy yang tidak ingin menjadi penghambat penyelidikan Wasabi.
"Tapi aku takut kau kenapa-kenapa, kau sedang tak sehat," ucap Wasabi
"Ini wajar bagi orang yang hamil muda, terus merasakan mual mungkin hingga tiga bulan ke depan. Nanti aku akan meminum pengurang rasa mual dan vitamin," ucap Joy seraya menatap Wasabi dalam-dalam.
"Ingin rasanya aku bertemu dengan wanita itu," ucap Joy tiba-tiba
"Haha kau masih memikirkannya, memangnya kalau ketemu kau mau apa?" Tanya Wasabi.
"Aku hanya penasaran seperti apa dirinya hingga membuatmu tak berkedip," ucap Joy
"Baiklah sebelum kau ke Bandara aku akan mengenalkan mu, aku tidak ingin istri ku ini menjadi pencemburu. Cuma kau yang ada di hatiku Joy," ucap Wasabi seraya tersenyum manis. Senyum manis yang membuat Joy masih berdebar hingga sekarang.
Joy mengalungkan tangannya ke leher suaminya itu dan menariknya pelan hingga bibir mereka saling bersentuhan. Wanita itu semakin agresif bahkan ia tak segan-segan memberikan tanda merah di leher suaminya itu.
Wasabi menyukai sikap agresif Joy yang membuatnya semakin bergairah. Joy mulai membuka jas kancing kemeja suaminya, Wasabi pun membalas perlakuan Joy dengan membantu membuka dress mini yang wanita itu kenakan. Masih ada waktu untuk mereka menuntaskan kerinduan satu sama lain, menuntaskan hal yang membuat candu bagi keduanya. Hingga keduanya berkeringat dan mengontrol napas setelahnya.
Wasabi merentangkan tangannya dan berbaring di ranjang, Joy merebahkan dirinya disamping Wasabi dan menjadikan lengan pria itu sebagai bantalnya. Pria itu memeluk Joy dan mengecup keningnya dengan lembut.
"Aku ingin lagi, tapi aku kasihan padamu sepertinya kau kelelahan," ucap Wasabi terkekeh.
"Astaga suamiku ini, aku tidak lelah, tapi masalahnya satu jam lagi aku berangkat," ucap Joy
"Akan ku lakukan cepat," ucap Wasabi bersemangat kemudian beranjak dan mulai bermain dengan istrinya.
Wasabi tidak pernah melakukannya sekali, ia selalu minta lagi dan lagi. Joy mampu menaklukan prianya hingga kecanduan seperti itu.
Sementara itu di tempat lain, Andi dan yang lain sudah sampai di rumah. Pria cerdas itu segera membuat kunci duplikat yang diinginkan Valeria. Sedangkan Valeria dan Virus hanya diam tak banyak bicara.
"Ehem, kalian ini sariawan ya?" Tanya Andi
"Kau bertanya padaku?" Tanya Valeria
"Tidak, aku bertanya pada setan di depanku," ucap Andi kesal.
Virus melemparkan bola basket dan melayang ke arah Andi. Dengan sigap pria itu menangkapnya dengan kedua tangannya. Virus tak suka jika Andi berbicara seperti itu pada Valeria meskipun hanya bercanda.
"Jika ingin bermain bola tunggulah sampai pekerjaanku selesai haha," sahut Andi.
"Ngomong-ngomong Aku sudah lama tidak bermain bola, kita bermain sebentar setelah kunci itu selesai," ajak Virus.
"Aku tidak bisa bola basket, tapi aku bisa sepak bola," ucap Valeria tiba-tiba dan membuat Virus tercengang.
"Kau bisa sepak bola? Wow. Jika begitu bagaimana jika kita bermain satu lawan satu," tantangan Virus.
"Boleh siapa takut, lalu apa taruhannya?" Wanita itu menerima tantangannya sekaligus menanyakan taruhan agar pertandingan semakin seru.
"Taruhannya adalah yang kalah harus menuruti kemauan yang menang," ucap Virus
"Aku setuju tetapi permintaan itu selama batas wajar ya, aku tidak mau jika aneh-aneh," ucap Valeria.
"Ok bisa diatur," ucap Virus
"Taraaaa kuncinya jadi," seru Andi seraya memberikan kunci itu pada Valeria.
"Wow ini seperti bentuk aslinya, malam ini aku akan mengambil formula itu dan menukarnya dengan isi yang lain," ucap Valeria
"Kau akan ke rumah si jidat lebar itu?" ucap Virus yang membuat Valeria tertawa
"Haha julukan yang kau berikan sangat lucu, ya malam nanti dia membuat pesta kecil dirumahnya, ku rasa itu saat yang tepat. Karena besok kita sudah ke California bukan," ucap Valeria
"Berhati-hatilah," ucap Virus singkat
"Ayo kita main bola," ajak Andi
Kemudian mereka keluar untuk bermain bola. Virus mengganti bola basket dengan sepak bola. Mereka hanya menggunakan satu gawang dan Andi yang akan menjadi kipernya.
Cling
Tak berapa lama Wasabi dan Joy datang dengan motor milik Valeria. Serta koper milik Joy yang di taruh didepan Wasabi, sedikit susah membawanya tetapi untung saja Wasabi tak mengendarai motornya, ia hanya menaikinya dan seperti biasa menggunakan teleportasi untuk sampai ke rumah sewaan itu.
Valeria mulai terbiasa melihat Wasabi yang terkadang hilang begitu saja lalu terkadang muncul di hadapannya dengan tiba-tiba. Joy turun dari motor dan langsung menemui Valeria.
Andi yang melihatnya merasa takut, jika Joy berbuat sesuatu pada Valeria. Dari kejauhan terlihat Wasabi memarahi Andi dengan mengepalkan tinjunya yang diarahkan untuknya.
siapa yang bekap mulut wasabi tuh 🏃🏻♀️
mataku ternodai 🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️😂
banyak yang ingin aku katakan tapi masih nyangkut entah dimana karena pikiranku lagi ruwet 😄😄
pokoknya terima kasih ya 😙
malah sempet di cemburuin tuh