Kebahagian terlihat jelas terpancar di wajah dua sejoli yang hendak melangsungkan hari pernikahan mereka.
Alya sah menjadi istri Arya setelahijab kabul yang di ucapkan Arya dengan tegas dan lantang.
Senyum bahagia menghiasi wajah kedua mempelai. Alya menyalami suaminya dan mengecup punggung tangannya. Arya pun mencium puncak kepala Alya di depan para tamu undangan membuat para hadirin bertepuk tangan dengan meriah.
Seluruh keluarga diselimuti perasaan suka cita.
Kebahagiaan yang Alya rasakan hanya sekejap. Cinta Arya berubah semenjak pertemuannya dengan seorang wanita yakninya cinta masa lalu Arya.
Sanggupkah Alya bertahan, bagaimanakah Alya mempertahankan rumah tangganya yang retak ???
yuk simak di karyaku ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Ghina Fithri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
Terima kasih buat teman teman yang udah mampir di karya ku...❤
\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>>
"Maka dari itu gue panggil loe...dan ngomong sama loe..."
"Gue bisa bantu apa Al...? selagi gue bisa gue bantu..."
"Gue mau loe gantiin posisi gue...dan segala halnya gue handle dari rumah..."
"Whaaat??" Tasya kaget dengan apa yang di ucapkan Alya.
"Gue serius Sya..." Alya menghela nafas panjang melihat ekspresi sahabatnya.
"Loe kalau bercanda jangan kelewatan Al...Loe kira gue sanggup menggantikan posisi loe...?" Tasya masih saja tidak percaya dengan apa yang di bicarakan sahabatnya.
"Sya...di perusahaan ini hanya loe orang yang paling gue percaya...dan gue gak akan lepas tangan begitu aja...gue akan bantu loe tapi dari rumah...sesekali gue akan memantau perusahaan..." bujuk Alya, dia sangat mengenal Tasya.
Dia bukanlah tipe seorang yang gila harta dan jabatan. Tasya adalah wanita yang sangat gigih, semenjak dia bekerja sebagai sekretaris Alya telah banyak prestasi yang di raihnya sehingga Alya yakin Tasya mampu memegang jabatan yang di berikannya.
Tasya wanita sederhana, dan pekerja keras. Disamping dia bekerja sebagai sekretaris dia juga memiliki usaha kuliner yang telah buka beberapa cabang di kota ini. Oleh karena itu Alya memilih Tasya sebagai pengganti dirinya di perusahaan Sentosa.
"Gue pikirin dulu...gue gak bisa menerima ini begitu saja karena tanggung jawab yang harus gue jalani sangatlah besar..."
"Gue selalu bantu loe kok Sya...gue harap loe mau mepertimbangkannya..." bujuk Alya nenyakinkan Tasya
"Iya deh..." Tasya menyerah tak ingin mengecewakan sahabatnya.
"gue tunggu jawaban loe secepatnya..." ujar Alya penuh harap.
"Iya..." jawab Tasya yang masih bingung.
Awalnya Alya ingin menyatukan perusahaan Sentosa dengan Pramuja. Namun Arya tidak setuju karena Arya tidak ingin mencampurkan urusan rumah tangga dalam dunia bisnisnya.
Dari awal pun dia menikahi Alya karena cinta bukan harta. Bahkan Arya tidak tahu jika calon istrinya dulu adalah seorang CEO sebuah perusahaan terbesar nomor satu di kotanya karena penampilan Alya sangat sederhana. Arya juga tak ingin dipandang kolega bisnisnya menikahi Alya hanya karena ingin mengembangkan perusahaannya.
*****
Pagi yang cerah menghiasi hari sepasang sejoli yang di mabuk asmara. Alya terbangun dari tidurnya lebih awal dia bangkit lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri lalu dia pun melangkah menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, sedangkan Arya masih nyenyak dalam mimpinya. Arya sengaja ingin bermalas-malasan di hari liburnya bersama istrinya.
Setelah Alya selesai memasak sarapan Alya kembali ke kamar hendak membangunkan suaminya yang masih saja menutup matanya dengan tubuh yang di bungkus selimut membuatnya semakin nyenyak dalam tidurnya.
"Sayang...bangun dunk" bisik Alya sambil mengelus kepala Arya dan mencium keningnya. Arya yang merasa terusik, dia pun bangun namun dia menarik tangan Alya hingga Alya terjatuh dan ikut terbaring di samping suaminya. Arya memeluk erat tubuh istrinya.
"Sayang...ayo bangun..." Ujar Alya menyuruh suaminya untuk membersihkan diri.
Arya pun memperat pelukannya membuat Alya susah bernafas.
"Udah siang lho....mandi dulu gih..." Alya kembali menyuruh suaminya.
Arya masih saja tak menggubris setiap perkataan Alya. Bahkan kini dia mulai bermanja-manja di pelukan istrinya. Dibenamkannya wajahnya di dada Alya, Alya yang sudah mengerti isi otak suaminya berusaha melepaskan diri dari pelukan suaminya.
***bersambung.....
.
.
.
.
.
Hai readers yang baik hati...💓💓💓
Terima kasih udah mampir di karyaku...
Aku harap kalian suka dengan ceritaku, walaupun masih banyak kesalahan dalam penulisannya...
jangan lupa ya...
like 👍👍👍
koment ....
dan masukannya....
biar semakin semangat nulis ceritanya*....