INI BUKAN TUBUH KU !

Di dalam perjalanan mereka bercanda bersama. Baru pertama kali bertemu tapi rasa nya sudah sangat dekat diantara mereka.

“Kapan-kapan kita bertemu lagi Ren. Aku bosan di Jakarta sendirian.” Pinta Dylan berharap.

“Kamu memang nya selama ini tinggal di mana?” tanya Irene melihat pada Dylan.

“Aku di Jepang. Hampir 5 tahun tinggal di sana.” Dylan menjawab sambil melihat Irene dan kembali fokus pada jalan raya.

“Aku juga tidak terlalu kenal dan tahu daerah ini. Masih banyak yang membuat ku bingung.” Jawab Irene menundukkan wajah nya.

“Kalau begitu kita bisa sama-sama mengelilingi Jakarta. Bagaimana? Kan seru tuh.” Ajak nya semangat.

“Selama tidak mengganggu aktifitas mu, aku sih tidak masalah.” Jawab Irene tertawa kecil.

************

“Elijah, tuan Noah sudah pulang. Tapi nyonya Irene belum kembali. Bagaimana ini?” tanya Vira panik.

Noah yang baru tiba di depan pintu rumah nya. Dan di sambut beberap pelayan.

“Di mana dia?” tanya Noah melihat sekitar.

Tidak ada yang berani menjawab. Saling melempar pandangan untuk menjawab pertanyaan atasan nya.

“Kenapa diam? Mana si idiot itu? jangan bilang dia belum pulang?” tanya Noah mulai emosi.

“Elijah!!” Noah memanggil Elijah yang juga panik.

“I…iya tuan Noah..” kepala pelayan datang dengan gugup.

“Apa dia sudah pulang?” tanya Noah menatap tajam, berharap mendapatkan jawaban yang tidak membuat nya semakin marah.

“Be…. Belum tuan.” Jawab Elijah yang tidak berani menangkat wajah nya.

“Apa?? Jam segini belum pulang? Kemana dia pergi???” teriak Noah.

Tiba-tiba……

“Suami ku?” suara Irene terdengar di belakang Noah.

Noah memutar arah, melihat asal suara dengan emosi.

“Kau sudah pulang? Tumben cepat…..

“Dari mana saja kau???” tanya Noah dengan suara keras hingga menggema di dalam ruangan yang luas itu.

Irene terkejut mendengar suara Noah yang serius marah.

“Aku…aku dari luar……

“Dari luar… dari mana?? Jangan menjawab pertanyaan ku dengan tidak jelas.”teriak Noah lagi.

Tidak ada jawaban dari Irene. Yang di rasakan nya saat ini adalah kesedihan karena ada yang membentak nya.

“Jawab!!” tanya Noah yang belum mendapatkan jawaban yang jelas dari isteri bodoh nya itu.

“Aku dari luar hanya…. Hanya untuk…. Jalan-jalan.” Jawab Irene dengan suara menarik hidung.

Dia menjawab pun dengan menundukkan wajah terkejut nya.

Noah diam dan melihat ada perban di bagian tubuh Irene.

“Apa yang terjadi dengan mu?” tanya nya menurunkan nada suara nya sedikit.

Irene ingin menjawab, tapi takut kalau suara tangisan nya juga terdengar.

“Irene… aku bertanya pada mu…. Kenapa kau diaaammmm….” Noah pun kembali emosi.

“Aku….aku jatuh dari motor. Ada…. Ada mobil yang menabrak ku. Lalu dia membawa ku kerumah sakit untuk berobat. Lalu... dia mengantar ku pulang, dan dia berjanji akan mengantarkan motor ke sini, dan akan di perbaiki dulu.” Jawab Irene yang merasa takut.

Noah menghela nafas nya. Dia duduk di sofa di hadapan Tv sambil memegang kepala dengan kedua telapak tangan nya. Sementara Irene masih berdiri mematung menundukkan wajah di hadapan Noah.

Noah melihat dari ujung kaki sampai ujung kepala nya. Bagian lutut kaki dan sikut tangan nya di perban.

“Maaf, aku minta maaf membuat mu marah. Aku hanya merasa bosan saja di dalam rumah dan mencari suasana baru saja.” Ucap Irene yang masih belum berani melihat Noah.

“Beberapa hari lagi motor mu akan kembali, dan orang nya berjanji akan menanggungi semua biaya nya.” Ucap nya lagi.

Setelah mendengar penjelasan dari Irene yang merasa bersalah itu, tanpa kata Noah berdiri dan meninggalkan wanita yang masih berdiri dan menundukkan wajah nya.

Irene secara perlahan melihat suami yang masih marah naik ke lantai atas dengan mengabaikan nya.

“Elijah, sini.” Panggil Irene pada pelayan nya.

Elijah pun datang.

“Iya nyonya.” Jawab Elijah.

“Apa dia sudah lama pulang?” tanya Irene berbisik.

“Baru saja nyonya, tidak lama kemudian anda datang.” Jawab Elijah.

“Terus kenapa dia sangat marah begitu?” tanya Irene lagi.

“Tuan mencari-cari nyonya. Karena tuan khawatir kalau nyonya tidak bisa bawa motor.” Jawab Elijah.

Irene menganggukkan kepala nya.

“Aku tidak mau membuat nya marah. Sebaiknya aku harus minta maaf pada nya.” Gumam Irene.

Setelah berbicara pada Elijah, Irene pergi kekamar nya. Elijah bisa melihat raut penyesalan di antara Noah dan Irene.

***********

“Sial…. Apa yang aku lakukan? Kenapa aku berteriak pada nya.” Ucap Noah di dalam kamar.

“Tapi itu karena dia yang salah. Pergi seenak nya.” Ucap nya lagi.

“Aku juga yang salah. Kan aku sudah mengijinkan dia pergi. Kenapa aku marah? Dan kenapa sampai berteriak pada nya?”

“Dia tadi menangis. Dan…. Dan tidak mau melihat wajah ku.” Gumam nya menutup wajah.

Tidak bisa di pungkiri nya, bahwa ada perasaan bersalah di dalam diri nya karena sudah marah-marah pada Irene.

TTTOOKK….TTOKK…TTOOKK….

Seseorang mengetuk pintu nya.

Noah mengabaikan.

TTTOKK…TTOKKK…TTOOKKK…..

Masih terdengar suara ketukan lagi.

“Ck…. Siapa sih?” Noah berdiri dan membuka pintu.

Ternyata ada Irene di luar yang ingin berbicara pada Noah.

“Su…suami ku apa kamu masih marah pada ku? Aku kan sudah minta maaf. Tolong jangan marah lagi. Aku tahu aku sudah salah karena terlambat pulang. Tapi sebenar nya aku juga gak tahu kalau kau pulang lebih cepat dari ku.” Ucap Irene serius dengan menatap wajah Noah.

Noah diam.

“Suami ku?” panggil Irene memegang bahu pria yang masih menatap nya tanpa kata.

“Aku sudah tahu. Kau sudah bilang kan tadi di bawah? Sekarang aku mau istirahat. Pergilah.” Ucap Noah.

“Kau tidak marah lagi kan?” tanya Irene.

“Hhhhmmm…. Pergilah.” Jawab Noah mengalihkan wajah nya.

“Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa makan malam di bawah ya.” Irene melambaikan tangan nya, dengan tersenyum seperti anak kecil yang sudah di maafkan. Pergi menuju kamar nya.

Sedangkan Noah masih berdiri di depan pintu, melihat wanita itu yang sudah kembali ceria.

“Harus nya aku yang minta maaf pada nya kan?” gumam Noah.

“Biarkan lah. Memang dari awal dia yang bersalah.” Gumam nya lagi memberi jawaban pada pertanyaan nya sendiri.

*******

Irene dan Noah berada dalam bath up dengan kamar mandi yang berbeda. Mereka sedang berpikir sesuatu. Noah yang berpikir tentang sikap rasa bersalah nya pada Irene, sedangkan Irene merasa senang menemukan lagi teman yang asik.

Aku dari luar hanya…. Hanya untuk…. Jalan-jalan.”

“Maaf, aku minta maaf membuat mu marah. Aku hanya merasa bosan saja di dalam rumah dan mencari suasana baru saja.”

“Aku….aku jatuh dari motor. Ada…. Ada mobil yang menabrak ku. Lalu dia membawa ku kerumah sakit untuk berobat. Lalu dia mengantar ku pulang, dan dia berjanji akan mengantarkan motor ke sini, dan akan di perbaiki dulu.

Kalimat-kalimat Irene yang terbayang-bayang dalam pikiran nya.

LIKE N VOTE NYA YA..

TERIMAKASIH