Saat pulang kerja Eliza Fadiyah dan temannya Laila mendapati sebuah kecelakaan tunggal di jalan yang akan ia lewati. Ia melihat sebuah mobil hilang kendali berguling menabrak pembatas jalan.
Tak seorangpun yang berani mendekat karena mobil itu mulai tersulut api dan kemungkinan akan meledak.
"Za, loe mau ngapain....??" teriak Laila tak di hiraukan Eliza yang berlari cepat menuju mobil itu.
Eliza menolong dan menyelamatkan pengemudi mobil itu yang tak lain adalah Rayhan Syarif pengusaha ternama dan terkaya di kota itu.
Rayhan Syarif tak sadarkan diri beberapa hari di rumah sakit.
"Eliza...." Itulah kata pertama yang keluar dari mulut Rayhan saat sadarkan diri.
"Dimana.....dimana gadis penyelamatku....!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ƙɧąŋʑą, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Braak...... Eliza tidak sengaja menabrak tong sampah yang berada di dekatnya.
"Ternyata seeokor kucing" Guman seorang bertubuh gempal kembali masuk ke dalam setelah melihat keluar.
Beruntung saat Eliza menabrak tong sampah ada kucing di sebelahnya. Eliza segera bersembunyi di balik pohon dekat vila itu. Randy sudah melajukan mobilnya menuju perusahaan Rayhan untuk menjalankan rencananya.
Eliza pun bergegas mengendarai sepeda maticnya ketika sudah pukul 6 petang. Ia harus lebih cepat agar bisa menangkap basah Randy. Eliza menaiki sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Saat berada di jalan dekat taman naas Eliza hampir menabrak anak kecil, ia membanting setir sepedanya hingga terjatuh.
"Mbaknya tidak apa-apa, saya antar kerumah sakit ya" Tanya seorang bapak-bapak yang menolong Eliza.
" Tidak apa-apa pak. Terima kasih" Ucap Eliza dengan kaki yang terluka dan sedikit tertatih Eliza berusaha menaiki sepedanya kembali tapi sayang sepedanya rusak saat terjatuh tadi.
Sudah hampir jam tujuh, Randy pasti sudah menaruh tas itu di mobil Rayhan. Aku tidak tahu apa isinya tapi pasti sangat berbahaya bagi kak Rayhan. Bathin Eliza masih terus berjalan sambil mencari taksi.
"Hpku baterai nya habis, Gimana nih" Guman Eliza.
Disisi lain, Rayhan tampak keluar dari perusahaan masuk kedalam mobilnya. Rayhan melajukan mobil, saat baru keluar dari perusahaannya beberapa meter.
Ciiiiiiit......
"Eliza.....!!!!" Teriak Rayhan menginjak Rem mobilnya.
Setelah Eliza mendapatkan ojek ia bergegas ke perusahaan Rayhan. Eliza turun dari ojek yang di tumpangi setelah melihat mobil Rayhan, dengan sisa tenaga dan badan yang penuh luka, Eliza berlari mengejar mobil Rayhan merentangkan kedua tangan nya ketika berada di depan mobil Rayhan.
"Kamu sudah gila apa" Teriak Rayhan keluar dari mobilnya menghampiri Eliza. "Bagaimana kalau kamu tertabrak tadi El..?" Rayhan langsung memeluk Eliza erat.
" Kak..! " Ucap Eliza membuat Rayhan melepaskan pelukannya, matanya membulat penuh khawatir melihat kening Eliza berdarah dan tangan juga kaki terlihat terluka.
" Kamu kenapa El" Rayhan memegang pundak Eliza khawatir. "Ayo kita kerumah sakit" Tutur Rayhan tak di gubris Eliza, dengan langkah cepat sedikit tertatih ia berjalan membuka pintu belakang mobil Rayhan.
" Tas ini" Guman Eliza perlahan membuka tas itu. "Ya Allah, ini" Eliza terkejut melihat isinya yang terlihat detikan waktu kurang 20 menit.
Tempat ini terlalu ramai, tidak boleh di biarkan.
"Ada apa El" Rayhan tidak mengetahui bahwa di dalam mobilnya sudah ada tas yang berisi bom waktu yang tinggal 20 menit akan meledak. "Apa yang kamu lihat?" Tanya Rayhan ingin melihat kedalam pintu belakang mobilnya. Belum sempat Rayhan melihat tapi pintu mobil sudah di tutup Eliza. Seketika ia terkaget karena Eliza merampas kunci mobil dari tangannya.
" Kak, Pinjam mobilnya" Ucap Eliza berjalan memutar masuk ke dalam mobil Rayhan.
" Ada apa El?" Rayhan berlari ikut masuk kedalam mobil disamping Eliza yang sedang mulai menyetir mobil.
" Kak turun.....!!!" Teriak Eliza menghentikan mobilnya.
" Tidak, sebelum kamu jelaskan ada apa?" Rayhan benar-benar di buat bingung.
"Tidak ada waktu lagi Kak, sebentar lagi Bom itu akan meledak"
Deg.....
Suara keras Eliza membuat Rayhan kaget, sontak ia menengok ke jok belakang melihat sebuah tas berisi sebuah bom waktu 18 menit lagi.
" Jadi kamu ingin mati demi saya lagi El, kamu pikir saya laki-laki seperti apa El, yang akan membiarkan wanita yang di cintai mati begitu saja, hah!!!!" Marah Rayhan benar-benar merasa sakit tak bisa membayangkan wanita yang di cintai sekali lagi akan berkorban untuknya. " Kamu pikir saya akan bisa hidup jika terjadi sesuatu padamu?" suara Rayhan terlihat jelas kekecewaan dan kesedihan di dalamnya.
" Maaf kak"
mna ad orgny lngsng🥲🗿🗿