NovelToon NovelToon
Ikatan Takdir

Ikatan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Anak Haram Sang Istri
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Perjalanan hidup Kanaya dari bercerai dengan suaminya.
Lalu ia pergi karena sebuah ancaman, kemudian menikah dengan Rafa yang sudah dianggap adiknya sendiri.
Sosok Angela ternyata mempunyai misi untuk mengambil alih harta kekayaan dari orang tua angkat Kanaya.
Selain itu, ada harta tersembunyi yang diwariskan kepada Kanaya dan juga Nadira, saudara tirinya.
Namun apakah harta yang di maksud itu??
Lalu bagaimana Rafa mempertahankan hubungannya dengan Kanaya?
Dan...
Siapakah ayah dari Alya, putri dari Kanaya, karena Barata bukanlah ayah kandung Alya.

Apakah Kanaya bisa bertemu dengan ayah kandung Alya?

Lika-liku hidup Kanaya sedang diperjuangkan.
Apakah berakhir bahagia?
Ataukah luka?

Ikutilah Novel Ikatan Takdir karya si ciprut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Barata

Kebenaran tentang Rafa akhirnya sampai ke Barata—utuh, tanpa sisa.

James tidak memberinya potongan lagi.

Kali ini, ia memberinya gambar besar.

“Rafa bukan orang sembarangan,” kata James di telepon, suaranya rendah tapi jelas. “Dia CEO. Perusahaan besar. Jalur uangnya bersih, tapi pengaruhnya… luas. Ardi hanya wajah sementara. Rafa yang pegang kendali sebenarnya.”

Barata terdiam lama.

Semua kepingan langsung menyatu.

Kenapa pengamanan Kanaya begitu rapi.

Kenapa ICU bisa dikunci tanpa jejak.

Kenapa Angela tiba-tiba kehilangan akses.

Dan kenapa, sejak Rafa masuk ke hidup Kanaya, arah permainan berubah.

“Jadi… dia tahu semuanya,” ucap Barata akhirnya.

“Tidak semuanya,” jawab James jujur. “Tapi cukup untuk memilih berdiri di depan peluru. Dan satu hal yang perlu kamu tahu—Rafa menjaga Kanaya bukan karena kewajiban. Tapi karena pilihan.”

Kalimat itu menghantam Barata lebih keras dari ancaman mana pun.

Ia teringat wajah Rafa yang sederhana. Cara bicaranya tenang. Tak pernah pamer. Tak pernah menunjukkan kuasa. Barata dulu bahkan sempat meremehkannya—mengira Rafa hanya pria biasa yang kebetulan dekat dengan Kanaya.

Kini ia tahu.

Rafa menyembunyikan kekuatan, bukan kekurangan.

“Ayah Kanaya dulu dilindungi ayahmu,” lanjut James. “Sekarang lingkarannya berbalik. Rafa melindungi Kanaya, sementara kamu… jadi titik tarik bahaya.”

Barata menghembuskan napas panjang. Tak ada iri. Tak ada marah. Yang ada hanya satu rasa pahit yang jujur:

lega.

“Dia orang yang tepat,” kata Barata pelan. “Lebih tepat dariku.”

James tak menyangkal. “Dan Rafa tahu tentangmu. Tentang garis keturunanmu. Tentang kenapa kamu berbahaya bagi mereka.”

Barata tersenyum miring. “Bagus. Berarti dia juga tahu… aku tidak akan mengkhianati Kanaya.”

Di kejauhan, sirene samar terdengar. Malam terus berjalan.

Barata menatap bayangannya di kaca mobil. Untuk pertama kalinya, ia melihat dirinya dengan jelas—bukan sebagai pria yang kalah, bukan sebagai orang yang disingkirkan, tapi sebagai bagian dari garis pelindung yang sama, meski berdiri di sisi berbeda.

“James,” katanya mantap, “kalau nanti mereka datang ke aku… biarkan.”

“Apa rencanamu?”

“Aku akan tarik perhatian mereka sejauh mungkin,” jawab Barata. “Selama Rafa dan Kanaya punya waktu… itu cukup.”

Ia mematikan panggilan.

Kini Barata tahu siapa Rafa sebenarnya.

Dan anehnya, pengetahuan itu tidak membuatnya gentar.

Justru membuatnya tenang.

Karena untuk pertama kalinya, Kanaya tidak sendirian di tengah badai.

Dan Barata—meski berdiri di luar lingkaran itu—

siap menjadi bayangan yang menahan gelap,

agar cahaya tidak padam.

***

Barata baru menyadari satu hal yang paling mengerikan justru bukan ancaman kematian—

melainkan fakta bahwa ia masih hidup.

James yang mengatakannya dengan datar, seolah sedang menyampaikan laporan cuaca.

“Kamu seharusnya sudah mati, Bar,” katanya. “Kalau ini murni soal pembersihan garis keturunan, kamu tidak akan diberi waktu bernapas.”

Barata tersenyum pahit. Ia sudah lama merasakannya. Terlalu banyak kesempatan lolos. Terlalu banyak peringatan halus. Terlalu banyak ancaman yang berhenti di batas tertentu.

“Ada yang menahanku,” jawab Barata pelan. “Bukan karena belas kasihan.”

“Benar,” kata James. “Tuan dari Angela—dalang sebenarnya—membiarkanmu hidup. Bukan sebagai target. Tapi sebagai alat.”

Barata menutup mata.

Ia akhirnya mengerti.

Tuan itu tahu Barata punya masa lalu dengan Kanaya.

Tahu Barata pernah menjadi suami.

Tahu emosi, rasa bersalah, dan penyesalan Barata bisa dipakai sebagai jembatan.

“Dia butuh akses,” lanjut James. “Bukan ke kamu. Ke Kanaya. Ke keluarganya. Ke dokumen yang bahkan Kanaya sendiri belum sepenuhnya sadari nilainya.”

Barata mengepalkan tangan.

Jadi ini alasannya Angela ragu.

Ini alasannya ia tidak langsung dieksekusi.

Ini alasannya ancaman selalu setengah jalan.

Ia bukan mangsa.

Ia umpan hidup.

“Kalau aku mati,” gumam Barata, “jalurnya putus.”

“Dan kalau kamu hidup,” jawab James, “mereka berharap kamu akan mencoba mendekat. Meminta maaf. Memperingatkan. Atau sekadar memastikan Kanaya baik-baik saja.”

Barata tertawa lirih. “Mereka meremehkanku.”

“Tidak,” James mengoreksi. “Mereka memahami manusia.”

Barata terdiam lama. Di kepalanya, wajah Kanaya muncul—tenang, lembut, kini berdiri di sisi Rafa. Keluarga kecil yang sedang belajar berjalan, belajar percaya.

Ia tahu apa yang harus ia lakukan.

“Aku tidak akan mendekat,” katanya akhirnya. “Aku tidak akan jadi jembatan.”

“Lalu apa?” tanya James.

Barata membuka mata. Tatapannya jernih, dingin, dan mantap.

“Aku akan jadi jalan buntu.”

Jika tuan dari Angela ingin akses melalui dirinya,

maka Barata akan memastikan setiap langkah mendekatinya

mengarah pada dirinya saja—

pada masa lalu, pada dosa ayahnya, pada bayangan gelap yang memang pantas ia hadapi.

“Selama mereka menungguku bergerak,” kata Barata pelan,

“Kanaya dan keluarganya akan tetap di luar jangkauan.”

James mengangguk. “Rafa akan setuju dengan ini.”

“Tidak perlu dia tahu,” jawab Barata. “Biarkan dia fokus menjaga yang hidup. Aku akan menghadapi yang seharusnya mati bersamaku.”

Di tempat lain, tuan dari Angela menatap layar berisi foto Barata.

“Biarkan dia hidup,” katanya dingin. “Dia akan membawa kita ke apa yang kita cari.”

Namun satu hal luput dari perhitungannya:

Barata sudah tahu ia dibiarkan hidup.

Dan orang yang sadar dirinya umpan

adalah orang paling berbahaya dalam permainan ini.

Karena mulai sekarang,

Barata tidak lagi berusaha selamat—

ia bersiap menutup permainan.

Barata kembali ke rumah lamanya menjelang subuh.

Lokasinya tak tercatat di peta mana pun. Sebuah rumah kecil di balik deretan gudang tua, tertutup pepohonan liar dan tembok yang sengaja dibiarkan retak. Dari luar, rumah itu tampak seperti bangunan terlupakan—tepat seperti yang ia inginkan sejak dulu.

Ia membuka pintu dengan kunci lama yang selalu ia bawa, meski bertahun-tahun tak pernah dipakai. Engsel berderit pelan, seolah mengenal tuannya.

Di dalam, udara pengap bercampur debu. Tapi segalanya masih di tempatnya.

Meja kayu dengan bekas luka bakar rokok.

Rak besi berisi map-map lama yang tak pernah ia buang.

Dan satu lemari besi kecil di sudut ruangan—peninggalan ayahnya.

Barata menutup pintu, mengunci dari dalam.

“Kalau aku umpan,” gumamnya, “maka di sinilah kailnya.”

Ia menyalakan satu lampu kuning redup. Cahaya itu jatuh pada dinding yang penuh penanda—peta, foto lama, nama-nama yang ditulis tangan. Sebagian besar adalah masa lalu ayahnya. Orang-orang yang dulu dianggap sekutu, lalu menghilang satu per satu.

Barata membuka lemari besi. Di dalamnya bukan uang. Bukan senjata.

Melainkan dokumen lama yang tak pernah lengkap—potongan transaksi, catatan pertemuan, dan satu buku kecil dengan tulisan tangan ayahnya.

Ia membacanya pelan.

“Jika mereka membiarkanmu hidup, berarti mereka masih butuh sesuatu. Jangan beri apa pun. Jadilah beban.”

Barata tersenyum tipis.

Ayahnya tahu. Terlalu tahu.

Ia duduk di kursi, mengeluarkan ponsel khusus—nomor lama yang hanya dikenal segelintir orang. Ia menyalakannya. Dalam hitungan menit, satu pesan masuk dari nomor tak dikenal.

“Akhirnya kamu kembali.”

Barata tidak membalas. Ia hanya mematikan layar.

Ia tahu, rumah ini sudah tercium. Cepat atau lambat, seseorang akan datang. Bukan untuk menyerang. Untuk berbicara. Untuk menawar. Untuk mencari celah menuju Kanaya dan keluarganya.

Dan di situlah Barata akan berdiri.

Bukan sebagai mantan suami.

Bukan sebagai keturunan yang dikejar.

Bukan sebagai umpan yang pasrah.

Melainkan sebagai penjaga pintu palsu—

pintu yang terlihat menjanjikan akses,

namun hanya mengarah ke kegelapan yang ia pilih sendiri.

Di rumah tersembunyi itu, Barata akhirnya merasa tenang.

Karena untuk pertama kalinya,

ia tidak bersembunyi untuk hidup—

melainkan bersiap untuk mengakhiri.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
cwrdik juga ya lawanya
kira2 gmn akhir dari kisah ini
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ya ya ya selalu seoerti itu di gantung tanpa harapan 🙈🙈
total 2 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hisss mumet aq
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
apa sih sebenarnya ini aq kok makin piyeee gono
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
jd angela akan mati kah
hahh jd anak itu anak siapa alya kok bisa kanya sma barata dan kok bisa alya hamil hadeh kepingan puzel yg bener2 rumit tingkat dewa 🤣🤣🤣🤣
Perushaa
makin buat aku bertanya, arahnya kemana
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
lha jd ada flash back nya g kk thor
jawaban dr alya anak dia bukan kira2 kasih flash back nya kapan 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ohh ttp ada ya
total 2 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
jd barata malah berkorban gtu ka
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: bisa jadi
total 1 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hadeh mumet bacanya apa sih sebenernya yg bikin rumit 🤣🤣🤣
Perushaa
Cerita ini itu rekomend, bangettttt! Penuh misteri, teka-teki, menengangkan. Serasa kita di ajak untuk bermain menjadi detektif.
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: terimakasih mbak Bening
total 1 replies
Perushaa
makin horor dan penuh tanda tanya
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hadehhh ini makin lama makin menyinpan misteri aja 🤭
Perushaa
makin horor, makin misteri
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
rumit sekalin
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hahh ini kek baca kasus lama tp kasus apa ya apakah ininkaitan dengan mafia atau gmn sih
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
angela maju kena mundur kena jadi apa sebenarnya ini kenapa kek blm terurau apa yg di buru nya ish pusing deh 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ohh gono yo
total 2 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
mumet thor
jane apa.sih iki 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : mumet apa yg di buru sebenarnya sih
total 2 replies
Perushaa
makin rumit, makin misteri
ini cerita gak tembus retensi, keterlaluan si LUN itu gak bantu promosiin 😤😤😤
Perushaa: emang minta di santet dukun jombang si lun
total 3 replies
Perushaa
aduh makin banyak teka-teki. bikin penasarannnn

ini bukan genre konflik etika, tetapi horor/ misteri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!