suamiku,, orang yang seharusnya menjadi pelindung keluarga kami,kini menjadi orang yang dengan tega melepas tanggung jawabnya hanya karna sebuah RAMALAN, akankah ramalan itu menjadi kenyataan ataukah hanya jadi awal petaka rumah tangga???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiqoh 89, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Entah kenapa perasaanku dari sore tadi sangat sesak, sampai aku kesulitan tidur malam ini. ku lihat rayyan dan kalian sudah terlelap. rayyan minta tidur bareng, katanya agar bisa jagain mam sma adek. ahhh so sweet mas rayyan ini. tapi ada yang aneh dengan kai,dia terlihat gelisah dan berkeringat. ku usap rambutnya agar dia tenang, alangkah kaget ketika aku mengelap keringatnya, badan kai sangat panas, aku buru mencari termometer, setelah di cek, "astagfirullah, 40°c."kai nak bangun,,, buka matanya sayang".tapi kai masih tetap menutup mata. ku ambil plester demam, semoga panasnya bisa turun ya allah, aku berjalan mondar mandir di kamar, bingung harus bagaimana, anak sakit, suami jauh, uang tinggal selembar, benar2 kacau hatiku. Satu jam kemudian aku cek lagi suhunya, masih tetap sama, malahan kai tampak menggigil. aku coba membangunkan rayyan, karna mau g mau kai harus di bawa ke igd, karna mlm2 begini dokter klinik udh tutup pasti. "mas rayyan bangun, mas mas rayyan bangun".tak lama rayyan menggeliat dan membuka mata." mas,, kai sakit, badannya panas, ayo bantu mama bawa ke rumah sakit".ucapku pelan agar rayyan tidak kaget. "mas ke air dulu, mama mau tlp bude suci sebentar.
Terdengar dering telpon di atas meja. " ma, itu hpnya bunyi dari tadi".mbak suci hanya melirik sekilas, saat tau siapa yang memanggil, dia abaikan sampai deringnya berhenti. " kenapa ga di angkat ma, siapa tau penting, tante senja ga akan nelponin terus kalo ga terjadi sesuatu. "ucap sisi anak sulung mbak suci. " males mama, paling nanyain tentang om kamu lagi, udah biarin aja, klo penting pasti langsung ksni.
Sementara senja sudah putus asa menghubungi mbak suci. rayyan udah siap memakai celana panjang dan jaket. "ma ayo, kasian kai".aku langsung tersadar dan langsung memakaikan jaket pada kai, sambil berurai air mata, aku tak bisa menahan sesak ini, ketika keadaan darurat seperti ini ga ada yang bisa ku andalkan selain diriku sendiri. dari belakang rayyan menyodorkan celengan ayamnya. "ma pakai ini aja, mama kan ga ada uang lagi".ucapan tulus rayyan seakan menamparku, setidak berguna itu aku sebagai ibu. untuk kedokter saja harus membongkar celengan rayyan. " nanti aja ya nak, yang penting kita bawa kai dulu yuk".aku sekalian membawa surat2 penting, takutnya nanti dibutuhkan. saat hendak berangkat, malah turun hujan, aku mengajak rayyan masuk lagi ke dalam rumah. gimana ini takut kai kehujanan dan makin drop, aku memberanikan diri menelpon mas rully, minta untuk di antar dengan mobilnya. panggilan pertama tidak di angkat, panggilan kedua yang akhirnya di angkat juga. "assalamu'alaikum mas, boleh senja minta tolong?ini darurat mas"." waalaikumsalam, ada apa kamu malam2 telpon suami orang, kurang kerjaan banget. mas rully udah tidur, besok aja kalau penting".ternyata mbak dian yang mengangkat tlp. dan langsung mematikannya. jujur aku sakit hati dengan omongannya, ta bisakah tanya dulu baik2. kalaupun tidak darurat juga ga bakal nelponin suami orang, apalagi malam2 begini. astagfirullah. dengan terpaksa aku memakaikan mantel untuk rayyan dan kai aku gendong pkai gendongan m shape agar lebih mudah, barulah aku memakai mantel. malam2 hujan pula, lengkap sudah deritanya. yang penting kai bisa segera di tangani.
Sesampainya di igd kai langsung ditangani.melihat tangan mungil kai harus ditusuk jarum infus, membuatku ikut merasakan sakit. kata dokter kemungkinan kai terkena infeksi virus, kalau sampai infusnya habis, badannya masih panas, maka harus observasi lebih lanjut. semoga lekas turun panasnya ya kai, mama sedih liat kamu kaya gini. seorang perawat mengarahkan aku untuk melengkapi administrasi. Kuserahkan persyaratan pendaftarannya. "bisa pake BPJS kan mb? " tanyaku pada petugas loket. "bisa bu, sebentar ya saya proses dulu"."maaf Bu, bpjsnya ga aktif, kalau mau dipake, harus di aktifkan lagi".ya allah, aku baru inget kalo mas surya udah keluar kerja. otomatis BPJS jdi nonaktif. " besok kan hari kerja bu, jadi ibu langsung ke kantor untuk mengurusnya, apabila sudah selesai, berkasnya bisa diberikan kesini lagi,itu kalo ananda masuk opname ya bu, tapi kalo ga, berarti masuknya umum".ucap petugas itu kemudian.aku bingung sekali, kalau aku mengurus BPJS, siapa yang bakal jaga kai. tapi semoga kai bisa langsung pulang ya allah. doa ku dalam hati.
Aku tersadar dari lamunanku, saat seorang perawat memanggilku."bu, ditunggu dokter di igd, infusan adeknya udah habis". ucap suster tadi. " baik Sus".jawabku sambil melangkah menuju igd tempat kai di tangani. "dok, bagaimana dengan anak saya? " tanyaku pada dokter yang memeriksa kai tadi. "setelah di cek lagi ternyata panasnya belum turun ya bu, jadi lebih baik c adek di rawat inap saja, nanti kita ambil darahnya buat di cek di lab, setelah ini kita pindahkan ke ruang rawat ya bu". akhirnya yang kutakutkan terjadi juga.andai ada mas surya di sampingku,pasti tak kan serapuh ini rasanya.
Mau ga mau aku mengirim pesan ke mbak nora, pasti sekarang udah pada tidur, semoga besok pagi langsung di baca. tak lama terdengar dering ponsel ku. mbak nora memanggil. "assalamu'alaikum mbak" ucapku lirih. "waalaikumsalam nja, ini beneran kai di rawat? dirumah sakit mana? kamu sma siapa aja disitu? " mbak nora bertanya tanpa jeda. aku merasakan betapa besar kekhawatirannya pada keluarga ku, seketika aku menangis, tak sanggup menahan beban ini sendirian. "mbak,, tolong,,, aku cuma sama rayyan disini, aku bingung, besok juga harus ngurus BPJS nya kai yang ga aktif. nanti siapa yang jagain kai" ucapku sambil sesenggukan. "loh loh loh kok malah nangis to, ya udah nanti kalo ga mbak ya airin yang kesitu sama Jeno. dia lagi liburan kesini kan. udah kamu jangan nangis lagi, yang tenang, do'ain kai biar cepet sembuh". ucap mbak nora mencoba menenangkanku. " iya mbak, makasih ya,aku tutup dulu telponnya. assalamu'alaikum".aku menutup telpon, dan menyimpannyadi tas selempang yang aku gunakan.
Alhamdulillah, allah memberi kemudahan, urusanku di kantor BPJS udah beres, tinggal berkasnya kasih ke RS, aku harus pulang dulu. ambil baju2 rayyan, untungnya besok weekend, biar dia nginap di rumah mbak nora aja sementara aku jagain kai di RS.
Baru memutar knop pintu, aku di kagetkan oleh suara teriakan dari belakangku. "bagus ya kelakuanmu sekarang, mentang2 surya di jogja, kamu disini malah selingkuh, dibawa pulang lagi selingkuhannya. apa kamu segitu gatal nyaa sampai ga bisa nahan sampai surya pulang kesini. dasar memalukan, kelakuanmu udah persis l*nte.pergi malam, pulang pagi, bawa masuk pria sembarangan. nyesel mbak pernah baik sama kamu. mulai sekarang kalo butuh apa2 ga usah cari kami, cari aja tu selingkuhan kamu. dasar jablay". mbak suci berkata dengan wajah merah padam pertanda dia sedang emosi. disampingnya mbak puput tersenyum menyeriangi. puas banget kayaknya liat aku dikata2in sma mbak suci. tapi aku sendiri hanya mengedikkan bahu acuh. karna mengerti maksud ucapan mbak suci. " maksud mbak apa ya? siapa yang selingkuh? "tanyaku kemudian. " siapa lagi kalo bukan kamu ja, senang ya ga ada surya dirumah, makanya bawa selingkuhan kamu pulang. munafik kamu jadi orang,surya pasti nyesel punya istri kaya kamu".lanjutnya tambah ngelantur. "maaf mbak, harusnya cari tau dulu kebenarannya sebelum mbak menyimpulkan, dan menghakimi hal yang belum tentu bener, aku lagi buru2, permisi".aku langsung masuk rumah dan menutup pintu, meninggalkan duo racun yang sedang menebar fitnah. saat ini aku ta peduli dengan yang dikatakan mereka. fokusku sekarang ya anak2.
gunakan eyd & tanda baca yg sesuai... spy karyamu lbh sempurna💪