NovelToon NovelToon
Rela Di Madu

Rela Di Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Fahira Azalwa, seorang gadis cantik yang harus menelan pahitnya kehidupan. Ia berstatus yatim piatu dan tumbuh besar di sebuah pesantren milik sahabat ayahnya.

Selama lima tahun menikah, Fahira belum juga dikaruniai keturunan. Sementara itu, ibu mertua dan adik iparnya yang terkenal bermulut pedas terus menekan dan menyindirnya soal keturunan.

Suaminya, yang sangat mencintainya, tak pernah menuruti keinginan Fahira untuk berpoligami. Namun, tekanan dan hinaan yang terus ia terima membuat Fahira merasa tersiksa batin di rumah mertuanya.

Bagaimana akhir kisah rumah tangga Fahira?
Akankah suaminya menuruti keinginannya untuk berpoligami?

Yuk, simak kisah selengkapnya di novel Rela Di Madu
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

Pagi hari ini adalah hari Sabtu, di mana Zidan libur akhir pekan sampai hari Minggu. Fahira pulang ke rumahnya pada pukul tujuh pagi. Selepas Subuh, ia sudah bersiap untuk pulang karena ada acara sarapan dan mengobrol lebih dulu, sehingga baru sampai di rumahnya pada pukul tujuh pagi.

Pintu rumah itu terbuka lebar dan disambut oleh Bi Inah, yang bekerja di sana sebagai pembersih rumah milik Zidan itu.

"Assalamualaikum, Bi. Bang Zidan sudah bangun?" tanya Fahira dengan senyum ramah.

"Waalaikumsalam, Nyonya. Tuan masih tidur di kamarnya," sahutnya sambil menunduk.

"Baiklah, terima kasih ya, Bi. Aira ke atas dulu."

"Iya, Nya," sahut Bi Inah, kemudian menutup pintu rumah.

Fahira melangkah perlahan menaiki tangga menuju kamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, ia tidak melihat suaminya di sana. Pintu kamar mandi pun terbuka tanpa terdengar suara apa pun dari dalamnya.

Ia membuka tirai jendela dan menaruh tasnya di atas ranjang. Saat baru mengeluarkan baju dari dalam tas, Zidan muncul dari balik pintu dengan wajah lesu, seakan merasa bersalah karena telah menyentuh Viola tadi malam.

Fahira yang melihat itu merentangkan kedua tangannya, tersenyum lebar, meski matanya sudah mengeluarkan air mata. Zidan yang melihatnya segera berlari kecil memeluknya.

"Maafin abang, sayang," ucapnya lirih, dan tanpa sengaja ia pun menangis.

"Abang nggak salah, Aira sudah tahu semuanya," sahut Fahira terisak, membuat Zidan melepas pelukan istrinya.

"Kau tahu semuanya? Dari mana?" tanya Zidan menatap wajah istrinya penuh tanya.

"Iya, Bang. Aira yang merencanakan ini semua, dan Viola menyetujuinya. Maafin Aira sudah bohong sama Abang, tapi ini semua demi kita Bang."

Zidan kembali memeluk istri tercintanya itu. Ia menangis karena Fahira sudah serela itu membiarkannya menyentuh wanita lain malam itu.

Viola muncul saat keduanya masih berpelukan di dalam kamar.

"Kau sudah pulang, Mbak?"

Fahira dan Zidan melepas pelukannya, menoleh bersamaan menatap Viola yang berdiri di ambang pintu.

"Viola!" seru Fahira, berjalan mendekati wanita itu dan berhambur memeluknya. "Bagaimana? Apa semuanya berhasil?" tanyanya setelah melepas pelukan.

Viola mengangguk sambil tersenyum malu. Semalam, Zidan benar-benar kalap. Bahkan hingga pukul tiga pagi, ia tak berhenti sampai benar-benar terjatuh di atas tubuh Viola.

"Terima kasih, ya. Semoga benih yang ditanam akan membuahkan hasil," ujar Fahira lagi dengan senyum lebar.

Ternyata benar apa kata Rose, Fahira tidak akan pernah rela jika kegiatan itu disaksikan dan didengarnya sendiri. Jika ia pergi dan tidak mendengar apa pun, rasa sakitnya tidak akan terlalu pedih jika harus menyaksikan kenyataan.

~~

Siang harinya, mereka makan siang bersama di meja makan. Fahira sengaja memasak makanan sehat agar benih di kandungan Viola kelak tumbuh dengan baik.

"Taraaa! Makanannya sudah matang. Ingat, Vio, kau harus makan makanan sehat. Jangan jajan sembarangan di luar, mengerti?" ujar Fahira senang.

Zidan yang melihat itu merasa heran dengan sikap istrinya. Bukannya marah, kecewa, atau sakit hati, bahkan meminta cerai, tapi Sunaina justru menyayangi madunya, sampai memperhatikan makanan yang dikonsumsinya.

Itu semua demi kebahagiaan suaminya. Ia rela kasihnya dibagi pada wanita lain, asal tidak dengan hatinya. Sesuai perjanjian, tidak ada cinta di antara mereka.

"Gimana rasanya, Vii? Apa kau suka?" tanya Fahira.

"Hmm, aku suka banget rasanya. Ini mah bisa bikin aku gendut lama-lama," sahut Viola, membuat Fahira tertawa lebar.

Sedangkan Zidan hanya menatap tawa di balik luka yang Fahira pendam. Ia tahu, Fahira menutupi kehancurannya dengan sering bercanda. Ya, Zidan bisa merasakannya.

"Makasih ya, Mbak. Kamu baik sekali," ucap Viola, dibalas senyum lebar oleh Fahira.

"Iya, sama-sama. Kalau pengin sesuatu, jangan lupa kasih tahu aku. Dengan senang hati aku akan membuatkannya untukmu," balasnya antusias.

Viola melirik Zidan sekilas yang sedang fokus pada makanannya. Ia tahu, Zidan merasa canggung karena kejadian semalam.

~~

Malam harinya.

Zidan sudah berada di kamarnya lebih dulu, sedangkan Fahira masih di ruang keluarga bersama Viola sekadar ngemil sambil minum teh untuk bersantai sebelum pukul sembilan malam.

"Viola, kita tidur yuk? Mataku ngantuk sekali rasanya," ajak Fahira.

"Ya sudah, aku matikan dulu TV-nya. Yuk!"

Viola dan Fahira berjalan menaiki tangga beriringan menuju kamar masing-masing.

"Selamat malam, Viola."

"Selamat malam, Mbak."

Keduanya pun masuk ke dalam kamar masing-masing. Fahira melihat suaminya masih sibuk dengan laptop di sofa kamar.

"Loh, Abang belum tidur? Aira pikir Abang sudah tidur?" tanyanya mendekat dengan wajah serius.

"Apa kau sudah selesai bersenang-senang dengannya?" tanya Zidan, membuat kening Fahira berkerut.

"Maksudnya?* balas Fahira duduk di samping Zidan, tak mengerti maksud pertanyaannya.

Zidan menarik napas dalam untuk meredakan emosinya, lalu bicara kembali.

"Huft-- Besok hari Minggu. Kita sudah lama nggak liburan. Kau mau kita liburan ke mana, Sayang?" tanya Zidan, mengalihkan pembicaraan.

"Emm-- kemana ya enaknya? Aira sebenarnya pengen ke mal. Aira pengen nonton, pengen jajan, pengen es krim, terus beli kebutuhan," sahutnya sambil berlenggak-lenggok centil, membuat Zidan terkekeh.

"Hahaha-- ya sudah, besok kita nonton."

"Sama Viola juga, kan?"

Zidan terdiam menatap istrinya lekat, mendengar Fahira mengajaknya juga.

"Apa harus sama dia, Fahira?" tanya Zidan, sedikit keberatan.

"Bang, Aira tahu Abang masih canggung sama Viola soal semalam. Tapi ingat, dia orang yang sangat berjasa dalam hidup kita. Dia akan melahirkan anakmu nanti, dan anak itu akan jadi anak kita juga, kan?" Fahira menjelaskan panjang lebar agar suaminya tidak menyakiti Viola.

"Aira sudah ikhlas dengan semuanya, Bang. Biarlah rasa sakitku ini di awal. Tapi suatu saat nanti kita akan bahagia bersama anak yang sudah lama kita tunggu. Perlahan, rasa sakit di hatiku akan hilang setelah kehadiran bayi itu," sambungnya lagi dengan air mata menetes.

"Masyaallah--- istri Abang memang luar biasa. Abang bersyukur sekali punya kamu, Fahira. Cinta Abang bukannya pudar, malah semakin menjalar ke seluruh tubuh," sahutnya sambil tertawa kecil.

Keduanya saling berpelukan. Zidan mengusap punggung Fahira dan menenggelamkan wajahnya di tengkuk jenjang milik istrinya itu. Semakin lama, rasa hangat berubah menjadi gelora.

"Sayang, pedang milik Abang pengen diasah sama kamu. Boleh?" tanya Zidan, menangkup kedua pipi Fahira dengan tatapan dalam.

Fahira tersenyum dan mengangguk. Mendapat lampu hijau, Zidan membopong tubuh istrinya ke atas kasur.

Keduanya berdoa lebih dulu sebelum melakukan seperti biasanya. Setelah itu, mereka pun memulai kegiatan malamnya dengan penuh kehangatan.

...----------------...

Bersambung....

1
Momo
Menghela nafas terus aku baca nya.
Suyati
jlnnya kenapa k bar
Deyuni12
istri bang Zidan Solehah mbak vio,aku jamin kamu akan suka n bahkan mungkin mbak akan insecure nantinya,tapi jangan salah, istri bang Zidan amat sangat baik santun n lembut,sekian penjelasan dari saya 😄😄🙏
Deyuni12: puas banget itu ketawa 😊😊
total 2 replies
Deyuni12
hmm
Deyuni12
duh
ko jadi gini y,,hm
Deyuni12
hadeeeh
jalan yg salah wahai Zidan,emang harus y ketika kalut malah pergi k tempat yg gak semestinya d datangi,Iyu mah sama aja malah nyari masalah..
dasar laki laki
sasip
lah, kalau ada masalah ya jangan dibawa ke tempatnya setan ngumpul bro, tinggal nunggu waktu kamu bakal kesetanan aja itu bro.. pagimana ituh? 😉🤭😅
Deyuni12
jahat ikh mertuanya,mulutnya kaya cabe lebih dr sekilo yg udah d rajang,,bikin emosi
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 7 replies
Deyuni12
hadeeeh
drama perjodohan lagi
Deyuni12
gooooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!