NovelToon NovelToon
Rumah Untuk Si Bungsu

Rumah Untuk Si Bungsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Karir / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Kisah seorang anak perempuan terakhir yang hidupnya selalu di tentukan oleh orang tuanya,dan tidak di beri kesempatan untuk memilih untuk hidupnya.
hingga akhirnya ia pergi dari rumah, dan bertemu dengan seseorang yang mampu untuk ia jadikan rumah dan tempat bersandar

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RUSB 27

Satu hari kemarin Nina dan juga Raynar di selimuti kecanggungan di antara keduanya, dan pagi ini mereka akan pergi bersama dengan keluarga Raynar menjelajahi solo.

Nina sudah siap dengan celana Pink garis- garis, sweter putih dengan corak pita berwarna Pink dan hijab senada dengan celana yang hanya ia sampirkan ke belakang, tanpa polesan make up sama sekali, hanya menggunakan sunscren dan juga lip blam, yang membuat wajahnya terlihat fresh.

Raynar melihat menampilan sang istri yang membuat terlihat lebih muda, Ia ingin menyamakan oufit sang istri,namun ia tidak mempunyai pakaian berwarna Pink.

"Sudah siap?" tanya Raynar pada sang istri yang fokus dengan ponselnya.

Nina mendongakan kepalanya lalu mengaggukan kepalanya, lalu berdiri sedikit merapikan bajunya.

" Biar aku yang bawa tas nya" Ucap Raynar mengambil alih tas yang berisi baju milik Nina dan dirinya.

" Ehh jangan pak, biar saya saja gapapa, saya kuat kok" ujar Nina menyambar tas nya dan mendahului Raynar keluar dari kamar hotel.

" Bahkan dua masih manggil gue pak" gumam Raynar.

Raynar dan Nina berjalan menuju ke lobby, sesampainya di lobby keluarga Raynar sudah menunggu dan juga ada Haris dan Wira tentu saja dengan keluarga kecil mereka.

" Lama banget nduk keluarnya, ngapain aja?" tanya Haris menggoda sang adik.

"berisik" sahut Nina dengan nada ketus.

" Sudah ris, kamu itu ternyata suka sekali jahil yaa, lihat muka adik mu sudah bete" tegur kakek Kastara, tidak tau saja sedari kemarin memang muka Nina terlihat bete.

" Hehehe iyaa kek, sekarang kita mau makan apa nih?"balas Haris.

" Sate kambing kayaknya enak Ris, yang dulu kamu pernah ngajak kita itu loh" jawab Prabu, paman Raynar, adik dari Danu Kastara.

" Iya tuh pi enak, ke situ saja ris" timpa Risma istri Prabu.

" Tante yakin ?" tanya Zeyya.

" Emang kenapa zey?" tanya Risma.

" Ya gapapa sih, tapi emang udah buka ya... ini kan masih pagi, emang ada orang sarapan sate kambing" jawab Zeyya.

" Ye.. makanya jangan ke luar negri terus kalau liburan, di solo mah shubuh juga sudah ada yang jualan sate buntal" ejek Ayah Danu.

"sudah ayo keburu ramai nanti, itukan tempat rame banget" lerai Bunda Arista yang mengetahui tempat yang di maksud adik iparnya.

Semua orang ke mobil masing- masing,termasuk Nina dan juga Raynar yang menaiki mobil Raynar, awalnya Nina akan menaiki mobil Wira namun di larang oleh Wira dan Haris.

" Habis cari sarapan, katanya pada mau ke pasar gede, kamu gapapa?" tanya Raynar yang memecah keheningan .

"Gapapa pak" jawab Nina singkat tanpa menoleh ke arah Raynar.

" boleh enggak jangan panggil aku pak lagi? kita sudah menikah dan kamu istri aku " jawab Raynar yang sedikit emosi, hanya karena panggilan " pak"

Nina sedikit tersentak, walau sering di marahi tapi ini pertama kalinya ia di marahai oleh seorang Raynar, dengan sekuat tenaga ia menahan air matanya, ia mengakui jika dirinya benci dia yang cengeng.

" ma- maaf ma- mas " jawab Nina, kemudian ia keluar karena mereka sudah sampai di tempat makannya.

Raynar memukul setir dan memjedukan kepalanya ke setir, baru sehari menikah ia sudah melepas kendali memarahi sang istri.

Raynar begitu menyesal, ia hanya ingin memutuskan jarak yang ada pada hubungan dirinya dengan sang istri.

Setelah sedikit tenang ia kemudian menyusul istrinya dan juga keluarganya yang terlebih dahulu masuk ke dalam, Raynar melihat keluarganya duduk berjejer,ia mencari sang istri yang duduk di antara kedua kakak iparnya dan sedang bermain dengan Eellena.

"Bener kata Indah,dia pandai menyembunyikan kesedihannya" gumam Raynar kemudian duduk di antara Haris dan juga Ayahnya.

Mereka menunggu makanana sambil mengobrol santai, Raynar sedari tadi pandangannya tak lepas dari sang istri yang tampak biasa saja, padahal ia tahu tadi sang istri menahan tangis,saat ia kelepasan bicara.

"Dek ,temanin ke depan yuk ambil pesanan, kayaknya udah jadi nih sama beli rujak depan" ujar Malihah pada Nina.

" yuk " jawab Nina berdiri sambil menggendong Eellena.

" Mau kemana?" tanya Bunda Arista yang melihat Nina sudah berdiri.

" Mau ke depan Bunda, nemenin Kak Malihah ambil pesenan" jawab Nina.

"Sudah jadi yank, biar aku aja yang ambil" sahut Wira.

" ehh enggak usah mas, biar aku sama adik aja ada yang di beli" cegah Malihah .

" Ya sudah hati- hati" jawab Wira.

" Kenzie ikut" teriak kenzie yang duduk di samping Gavin dan juga Adler ( sepupu Raynar yang seumuran dengan Gavin).

" Yee ngapain ikut cill, sini aja main ini, nanti siapa yang maju kalau gitu" sahut Adler sambil menujuk uno stick yang di bawa Gavin, biar tidak gabut.

Karena mereka tau Kenzie akan ikut dan tidak boleh bermain ponsel, karena kenzie punya waktu tersendiri untuk main ponsel.

" Ndak mau dali tadi, uncle Adel cama Uncel gavin culang" sahut Kenzie berlari ke arah mamanya dan juga Nina.

" wleee" ejek Kenzie ke arah Adler dan juga Gavin.

" Yahh orang cerdas,kamu bodoh- bodohin yaa gak bisa" sahut Ayah Danu yang melihat bahwa Kenzie adalah Anak yang cerdas.

" Kok istri kamu beli makan di luar Wir? apa dia enggak suka kambing?" tanya Tante Risma.

" Iya Tante, susah kalau makan ada bau amis nya dia enggak mau" jawab Wira.

" Lah.. om jadi ngerasa enggak enak sama istri kamu wir" ujar Om Prabu.

" Santai aja kali om, Malihah emang enggak suka yang amis- amis gitu, ikan bakar aja enggak mau, mau nya goreng" jawab Wira.

" lah terus makannya apa dong?" tanya Bunda Arista.

" Tahu tempe bun" jawab Wira.

" beneran? " tanya Bunda Arista memastikan.

" Yahh masih doyan yang lain bun, sapi kalau udah jadi bakso juga doyan, yang penting Enggak amis aja" jawab Anin, yang dulu juga kaget liat Malihah hanya makan tahu dan tempe setiap hari.

" Oalah"

Tak lama Nina, Malihah dan juga tentunya kenzie yang mendapatkan es potong sudah kembali dengan membawa beberapa bungkus buah potong yang mereka beli di depan.

" wihh pagi- pagi udah es aja itu" Ujar Kakek Kastara.

" Enak kek, kakek mau?" tawar kenzie.

" ihh enggak sopan, orang udah kamu jilat, di tawarin ke yang lebih tua"ujar Nina memarahi sang ponakan, walau berbisik namun masih terdengar oleh suaminya.

" Gapapa, namanya juga anak kecil, sini sama uncle " ujar Raynar.

Kenzie kemudian berjalan ke arah Raynar dan menjulurkan lidah ke arah Nina, yang merasa bakingnnya lebih kuat dari Nina.

Nina kemudian berjalan ke kursi nya tadi menyusul Malihah yang sudah duduk terlebih dahulu.

" Ayah,pakdhe tadi Nana godaiin bapak- bapak yang jual buah tau" mulut lemes kenzie membuat semua orang terkekeh.

Sedangkan Nina menahan malu, karena mulut sang ponakan, pipinya sudah merah, dan ia hanya bisa fokus ke Eelena.

" Na, na suami udah ganteng, masak masih godaiin bapak - bapak sih" ejek Wira.

" Apa sih kak, orang cuma bercanda doang, enggak godaiin" balas Nina.

Semua keluarga Raynar mulai terbiasa dengan kehadiran keluarga Nina, berantemnya Nina dan Kenzie, atau pun Chessy mereka sudah terbiasa.

Setelah semua pesenan mereka datang, mereka mulai menikmati, mata Raynar masih fokus kepada sang istri, yang sepertinya sedang tidak nafsu makan.

ting...

Bunyi pesan masuk dari ponsel Nina, yang menampilkan nama Raynar di sana.

"mau makan yang lain? aku lihat kamu enggak nafsu makan" isi pesan dari Raynar.

Nina tidak menjawab pesan sang suami, ia hanya menatap ke arah Suaminya yang juga sedang menatap dirinya,lalu menggelengkan kepalanya.

" Ngomong langsung aja kenapa? pakek kirim pesan segala"

1
Snow White ⛄☃️
gak sabar liat keromantisan Nana & ray
Snow White ⛄☃️
baguss jalan ceritanya dan karakter tokoh nya
Snow White ⛄☃️
bagus ceritanya 🙏🙏
Nana Ningrum: terima kasih kak sudah mampir 🙏 jangan lupa baca cerita author yang lain ya...
total 1 replies
Nana Ningrum
luar biasa
Elly Maryani
semangat bang Ray rebut hati Nina,,jgn kalah ma bawahan🤭...up tiap hari ya Thor,bagus ceritanya
Makhfuz Zaelanì
lanjut thor
Makhfuz Zaelanì
ini ga ada kelanjutan kah thor
Nana Ningrum: ada dong readers, di tunggu yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!