Mafia adalah dunia nya, separuh hidupnya ia habiskan dalam kegelapan dan separuh lainnya dalam bayang-bayang kematian yang selalu mengintai nya. Hingga seorang wanita cantik yang membawa cahaya muncul dan mengubah arah hidup nya, membuatnya mempertanyakan hal-hal apa yang berharga dalam hidupnya.
Mampukah dia mengubah dirinya sendiri, ataukah bayang-bayang masa lalunya akan terus menghantuinya dan membuat wanita cantik itu memilih untuk menjauh darinya?
~ Klan Keluarga Morrigan S2~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 27
"Aakkhh.. "
Pria anak buah Douglass itu jatuh terkapar seraya memegangi belati yang menancap didada kirinya, bersamaan dengan itu Rayner tiba dimarkas dan melihat kejadian itu. Ia bergegas turun dari mobil lalu berjalan dengan langkah lebarnya menghampiri sang adik. Dibelakangnya Jerry segera menyusulnya.
"Rakhes, apa yang kau lakukan ?", seru Rayner
Mendengar suara bariton sang kakak, Rakhes pun menoleh dan menatap Rayner dengan tatapan dinginnya.
"Han, cabut belati itu", Rakhes tak menyahut ucapan Rayner, ia justru memerintahkan Han untuk mencabut belati kecil kesayangannya itu.
Han mengangguk dan bergegas melangkahkan kakinya mendekati pria mantan anak buah Douglass itu yang kini sudah tergeletak tak bernyawa diatas tanah. Kemudian, Han berjongkok disamping pria itu dan tanpa pikir panjang ia langsung mencabut belati itu dari dada kiri nya. Setelah itu, Han kembali berdiri lalu menarik sapu tangan yang ada disaku celana formal nya, ia mengelap bekas darah itu.
"Ini belati anda tuan". Kata Han seraya menyerahkan belati itu pada Rakhes
Rakhes menerima belati kecil kesayangannya itu lalu menekuk bagian tajam nya agar bisa masuk kedalam gagang. Setelah itu, Rakhes kembali menyimpan belati tersebut kedalam saku dalam mantel besarnya.
"Rakhes, apa masalah mu sampai membuat keributan dimarkas ku dan membunuh anak buah ku ?", ujar Rayner bertanya sekali lagi
Rakhes menoleh menatap Rayner dengan alis yang terangkat sebelah, "Aku membuat keributan ? hahaha ". Ia tertawa sumbang.
"Justru aku menyelamatkan klan mafia mu dari calon pengkhianat". Imbuhnya
Mendengar itu, Rayner mengerutkan dahinya dan menatap Rakhes dengan mata yang memicing kebingungan. "Pengkhianat ? apa maksud mu ?".
Rakhes tersenyum menyeringai, "Lihat lah anak buah mu itu ... " ucapnya seraya menunjuk pria mayat itu dengan dagu nya dan Rayner mengikuti arah pandang yang ditunjuk oleh adiknya itu. Tapi, ekspresi nya tetap datar seolah tidak terkejut.
"Dia adalah mantan anak buah Douglass, dia yang membunuh kedua orang tua Jelita dan Douglass juga dalang dibalik kematian kedua orang tua kita, sadar Rayner Morrigan mau sampai kapan kau akan berpikir bodoh seperti ini ? Banyak musuh dalam selimut". Ucap Rakhes sedikit meninggikan nada bicaranya
"Tidak mungkin, aku sudah menyelidiki pria itu sebelum menjadikannya anak buah ku". Sangkal Rayner
Rakhes yang mendengar itu justru semakin meledakkan tawanya, seolah mengejek kemampuan insting kakaknya. "Kau yakin benar-benar menyelidiki nya ? Atau anak buah mu yang kau utus untuk menyelidiki itu justru juga mengkhianati mu ?".
"Tutup mulut mu Rakhes! kau tidak tau apapun tentang anak buah ku ". Bentak Rayner seraya menunjuk adiknya itu dengan jari telunjuk nya. Ia merasa geram sekali diremehkan seperti ini, meskipun ia adalah mantan seorang ketua mafia tapi kemampuan insting nya masih kuat.
Rakhes tersenyum tipis menyeringai menatap wajah tampan sang kakak dengan ekspresi yang tak bisa diartikan.
"Baiklah, aku tidak akan ikut campur urusan mu. Tapi, perlu kau ingat suatu saat nanti kau akan menyesal karena tidak mendengarkan ucapan ku.. "
"Han.. " panggil nya
"Ya tuan ?", sahut Han
"Pulang ke mansion sekarang!". Perintah Rakhes
Han mengangguk, "baik tuan". Kemudian, ia sedikit menggeser tubuhnya berpindah dibelakang Rakhes lalu mendorong kursi roda yang diduduki oleh tuannya itu keluar dari markas klan mafia Golden Eagle.
Rayner menatap kepergian adiknya itu dengan penuh tanda tanya dalam benak nya. Apa maksud yang dikatakan oleh Rakhes? Apa ada musuh berbahaya yang berlindung dibalik organisasi mafia nya?
"Jery .. " panggil Rayner pada asistennya
"Ya tuan ?"sahut Jery
"Urus mayat itu dan jangan sampai tertinggal jejak apapun didalam markas"Perintah nya dengan tegas
"Baik tuan"
Setelah itu, Rayner melangkahkan kaki nya menuju ruang kerja yang ada didalam markas tersebut.
.
.
Mobil yang dikemudikan anak buah Rakhes melaju sedang membelah jalanan kota Italia sore itu. Rakhes duduk dibelakang dibagian kursi penumpang, sedangkan Han duduk disamping kemudi.
Hening!
Tak ada pembicaraan selama dalam perjalanan pulang ke mansion. Han sibuk dengan gawai nya dan anak buah nya itu fokus mengemudi. Sedangkan Rakhes, pria itu duduk bersandar sambil melipat kedua tangannya didepan dada dan juga memejamkan matanya tapi tidak tidur.
"Han.. " panggil Rakhes
"Ya tuan ?"sahut Han lalu memutar sedikit tubuhnya menghadap kebelakang
"Apa kau merasakan apa yang aku rasakan juga ? maksud ku jika dia mengkhianati kakak ku ?", ujar Rakhes dengan posisi yang masih sama.
"Maksud anda Jerry tuan ?", tebak Han. Kedua alisnya saling bertaut dan kening nya mengernyit.
Rakhes menghela nafas panjang lalu membuka kedua matanya menatap kearah Han. "Hmm.. " sahut nya berdehem
"Aku merasa setelah Rayner mengalihkan posisi kepemimpinan mafia, dia seperti menggunakan kekuasan itu untuk kepentingan pribadi nya". Sambung nya berucap
"Saya juga merasakannya tuan, tapi saya juga tidak ingin berasumsi negatif tentang Jery karena bagaimanapun dia asisten pribadi kakak anda dan posisi nya juga sama dengan saya, hanya saja dia sekarang ketua mafia Golden Eagle". Ujar Han
Rakhes yang mendengar itu mengangkat sebelah alis nya dan menatap Han dengan mata yang memicing tajam. "Apa maksud mu berkata seperti itu Han ? Apa kau juga ingin kekuasaan mafia Black Costra?".
"Bukan begitu maksud saya tuan, saya juga tidak berani dan tidak akan mampu menandingi anda tuan Rakhes". Sahut Han
"Cih!", Rakhes berdecih kesal mendengar nya
"Maaf tuan, tapi saya berkata dengan jujur. Jika dulu anda tidak memungut saya, mungkin sampai sekarang saya masih menjadi gelandangan dan boneka para preman-preman jalanan". Han berkata dengan jujur dari dalam hati nya
"Saya setuju dengan tuan Han, tuan. Saya juga berterimakasih pada anda tuan Rakhes, berkat anda yang mengizinkan kami untuk bergabung dengan klan mafia Black Costra. Kami lebih disegani dan keluarga kami juga tercukupi tidak lagi kekurangan seperti dulu.. " Anak buah Rakhes yang tengah mengemudikan mobil nya itu juga menimpali ucapan Han.
"Kami sangat berterima kasih pada anda tuan Rakhes, kebaikan anda tidak akan pernah kami lupakan. Kami bersumpah janji akan terus mengabdi pàda anda tuan" Ucap Han dan anak buah nya itu bersamaan.
Mendengar itu Rakhes tersenyum tipis, jujur saja hati nya sedikit mencelos mendengar pernyataan tentang dirinya itu. Mereka menganggap dia baik, padahal dia seorang iblis yang tidak punya hati.
"Ku pegang ucapan kalian, jika ada yang berani bermain-main dibelakang ku atau mengkhianati ku. Maka aku sendiri yang akan langsung melenyapkan nyawa kalian". Rakhes berkata dengan tegas
"Kami siap menerima segala resiko nya tuan".
.
.
.
Haii, jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen. Jangan lupa subscribe agar gak ketinggalan update.an nya, makasih 🙏🏻🥰
ini pasti ada kaitanya dgn jerry
dobel up
bagaimana nantinya tentang Rainer semua dia tau
keluarga adalah kelemahanya
Kan harus di jadikan saksi
yg dgn sengaja membuat rem blong tersebut