NovelToon NovelToon
Dibuang Suami, Diratukan Adik Ipar

Dibuang Suami, Diratukan Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami Tak Berguna / Tamat
Popularitas:430.6k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Regina, memilih bercerai dari sang suami yang telah menikahinya selama 5 tahun.

Dia selalu tidak terlihat di depan sang suami karena perempuan lain yang dicintai suaminya.

Namun setelah bercerai, ternyata malah menjadi awal dari kisah cintanya bersama sang adik ipar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Artikel baru

Beberapa hari berlalu, keluarga Taliban terus melakukan penyelidikan tentang orang-orang yang melakukan penyerangan terhadap Regina dan Arvin. 

Namun berkat organisasi gelap yang bekerjasama dengan Gion, akhirnya mereka tidak bisa menemukan apa-apa kecuali jenazah sang pria yang telah membusuk di sungai. 

Meski begitu, keluarga Taliban masih berusaha menyelidiki identitas pria itu dan menyimpulkan bahwa dia bukanlah orang Indonesia, melainkan imigran gelap dari negara lain sehingga tidak memiliki identitas di Indonesia. 

Hal itu semakin mempersulit penyelidikan, membuat Regina yang mengetahuinya masih merasa begitu cemas, jangan-jangan nanti dia benar-benar akan terbunuh karena pelaku penyerangan yang belum tertangkap.

Selama beberapa hari itu, Regina terus dikuasai oleh rasa cemasnya, tidak berani meninggalkan kediaman keluarga taliban dan hanya menghabiskan waktunya berada di taman rumah, bekerja dari rumah dan terkadang hanya tidur sepanjang hari. 

Arvin memperhatikan tingkah laku Regina, sehingga memutuskan untuk mengajak perempuan itu berjalan-jalan ke luar negeri, dan sekaligus melakukan pemeriksaan kesehatan yang sebelumnya tertunda. 

Dia pun menghampiri Regina, membawa 2 tiket pesawat yang telah Ia pesan dan meletakkannya di hadapan Regina. 

Regina yang sedang bekerja di depan laptop mengerutkan keningnya melihat dua tiket pesawat itu, ia mengambil dan melihat isinya ialah tiket ke Jepang. 

Regina menatap Arvin, dan mendengar pria di hadapannya berkata, "mari kita jalan-jalan ke Jepang, aku dengar fasilitas kesehatan di sana juga sangat baik, kita bisa sekaligus melakukan pemeriksaan untukmu. Aku akan mengatur para pengawal untuk mengikuti kita, jadi kau tidak perlu khawatir tentang apapun."

Regina kembali memandangi tiket di tangannya, dia masih merasa cemas karena dia tahu orang-orang di belakang penyerangan tersebut sepertinya bukan orang-orang yang mudah dihadapi, buktinya keluarga Taliban saja kesulitan untuk menangkap pelaku-pelakunya. 

"Bukannya aku tidak percaya padamu, tapi aku masih merasa trauma untuk meninggalkan rumah, menaiki mobil dan,,,, aku rasa--"

"Kalau begitu aku akan mengatur helikopter, kita bisa berangkat ke bandara menggunakan helikopter dan menaiki jet pribadi," ucap Arvin. 

Regina tercengang sesaat, menatap pria di depannya yang tampak sangat serius dengan ucapannya. 

"Bagaimana?" Arvin kembali bertanya ketika melihat keragu-raguan di mata Regina yang mulai memudar. 

Regina terdiam, berpikir selama beberapa saat sebelum akhirnya menggerakkan bibirnya, "Baiklah," ucap Regina menganggukkan kepalanya membuat Alvin dengan cepat berdiri menghampiri Regina dan memeluk perempuan itu, mendaratkan ciuman di puncak kepala Regina. 

"Jangan khawatir, aku akan melindungi mu dan menjadi tamengmu sepanjang waktu," ucap Arvin dengan penuh kelembutan. 

Suasana hati Regina pun menjadi lebih baik, dia membalas pelukan Arvin sambil berkata, "tidak perlu menjadi tameng, Aku butuh pendamping hidup, bukan pengawal."

"Baiklah," ucap Arvin yang tidak ingin berdebat lebih panjang dengan Regina. 

Maka pada keesokan paginya, helikopter berhenti di lantai paling atas kediaman keluarga taliban, dan 2 orang itu menaiki helikopter untuk pergi ke bandara. 

Dalam perjalanan ke bandara, Regina duduk memperhatikan Arvin yang duduk di samping pilot dalam keadaan serius memperhatikan sang pilot yang melajukan helikopter. 

Beberapa saat kemudian, Regina tersenyum sambil mengambil ponsel dari tasnya.

Saat ini, Regina membuka laman berita dan mendapati artikel tentang penyerangan pada anggota keluarga Taliban masih menjadi perbincangan yang hangat meski sudah beberapa hari berlalu. 

Video Arvin dan kekasihnya yang di serang telah menjadi sorotan utama para media, bahkan para pengguna internet membagikannya secara terus-menerus dan menjadi topik yang wajib diketahui oleh semua pengguna internet. Terutama tentang pria yang terekam wajahnya pada saat terjadi penyerangan, kini pria itu ditemukan tewas bunuh diri di sungai. 

"Hah,,," Regina hendak mematikan ponselnya saat sebuah tajuk berita terbaru tiba-tiba muncul dengan judul, MOMEN SEBELUM PENYERANGAN: ARVIN MELAMAR TANG KEKASIH!

Tajuk berita itu dilengkapi bukti video dan foto yang diunggah oleh wartawan yang sama dengan yang merekam saat momen penyerangan terjadi. 

Regina terkejut bahwa pria itu ternyata memiliki rekaman tersebut dan menahannya selama beberapa hari sebelum diunggah ke internet hanya untuk mendapatkan sensasi ledakan yang jauh lebih besar daripada ketika mengunggahnya secara bersamaan dengan video penyerangan itu. 

Sungguh teknik mencari uang yang sudah dikuasai oleh wartawan senior. 

Dengan segera, artikel tersebut mendapat respon yang antusias dari para penggemar internet. 

"Romantisnya mereka, sayang sekali setelah adegan ini mereka malah hampir terbunuh. Orang-orang bejat itu keterlaluan, bisa-bisanya mereka mengincar sepasang kekasih yang baru saja meresmikan cinta mereka! Aku mengutuk mereka atas nama Cinta!"

"Gila! Sekarang aku punya pikiran tentang motif penyerangan tersebut, apa jangan-jangan seseorang yang terbakar api cemburu?" Tulis salah satu pengguna internet. 

Regina mengerutkan kelilingnya melihat komentar itu, lalu mengangkat kepalanya menatap Arvin yang terlihat tampan ini depannya. 

'Mana ada begitu? Jelas Arvin tidak pernah dekat dengan siapapun!' ucap Regina dalam hati dan memilih menikmati pemandangan di sekitarnya daripada terus melihat artikel dan komentar orang-orang di internet. 

1
Evy
Selena percaya diri banget ya...
Evy
Arvin dan Regina pernah berhubungan intim...apa nanti pemeriksaan yang keluar...malah Regina yang tengah mengandung akibat kejadian malam itu..
Evy
Karena cinta Kevin jadi bodoh..
Evy
Semoga Regina bisa kabur biar gagal semuanya...
Evy
seperti nya dua saudara kandung ini tidak akur ya...
Reni Setia
makasih untuk novelnya
joong
Bagus 👍👍👍
Herni Marianty
sangat bagus
Rully Mikela
ceritanya bagus walau byk typo tp msh bisa dipahami..... happy ending yg aku suka
joong
sakit jiwa
joong
👍👍👍
joong
Nah ini baru keputusan yg betul 👍👍👍

aneh banget, operasi kok diputuskan dlm 1 hari
kan harus dipersiapkan pasien nya.. apakah layak untuk operasi. orang awam pun tau itu

jadi aku yg jengkel 🤬
joong
sekelas cancer harusnya gak lsg biopsi
ada second opinion, second Dokter etc.. Regina, kamu gak se "oon" itu bukan
joong
kok bisa ya, donor tanpa sepengetahuan pendonor ???? serius???? 🤔🤔🤔
udah kayak di Kamboja aja...
Sidieq Kamarga
Apa ??? Ha ha ha ha haaaaa istri katanya ??? Penyesalan memang tak datang duluan selalu setelah penderitaan dirasakan !!
Sidieq Kamarga
Selena tidak mikir deh kalau Regina beda dengan dia. Selena mungkin murahan sudah tidak perawan lagi, tapi Regina baru.disentuh oleh Arvin !!
Sidieq Kamarga
Kevin BELEGUG !!!
Sidieq Kamarga
Berarti Selena sakit nggak ya ? Kok bisa dia keluar Rs dan mencabut jarum infus sendiri, itu sakit lho !
Sidieq Kamarga
Kurang ajar sekali si Kevin, memangnya kalaupun iya Regina sakit maka dia harus dilibatkan dalam penangannnya. Jelas yang sakit di sini adalah Kevi, sakit Mental !!!
Dwi Vella
katanya ayahnya bupati kok jadi gubernur 🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!