NovelToon NovelToon
Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: rahma qolayuby

Kehidupan yang di alami orang sekitarnya, terutama kakak nya sendiri membuat Harfa tak mau menjalani yang namanya pernikahan.
Apalagi, setelah Biru, membatalkan pernikahan mereka. Membuat hati Harfa begitu dingin akan yang namanya cinta. Mengunci hati hingga sulit di tembus.
Perubahan Harfa membuat kedua orang tuanya merasa sedih. Apalagi usia Harfa tak lagi mudah.

"Nak, menikahlah. Usia kamu sudah matang?"

"Tidak. Aku gak mau menikah, Ummah."

Jawab tegas Harfa membuat hati umma Sinta teriris.

yuk ikuti kisah nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahma qolayuby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Cabang dua

Tak terasa, tahun baru pun tinggal menghitung beberapa jam lagi.

Kali ini, dokter Harfa pulang lebih awal karena sudah tak ada jadwal lagi. Dokter Harfa ingin membantu kedua orang tuanya menyambut kedatangan kakak Ifa beserta keluarga besar. Tahun ini mereka sudah merencanakan akan mengadakan tahun baru di rumah Abi Farel.

Acara sederhana namun nampak bahagia terpancar jelas.

Dokter Harfa nampak lengket bersama Zidan. Rasanya sudah lama Dokter Harfa tidak bermain dengan Zidan. Keponakan paling ganteng sedunia.

Namun,

Hoek ...

Hoek ...

Dokter Harfa dan semua orang nampak panik melihat Zahra berlari ke arah dapur memuntahkan isi perutnya.

Acara yang begitu indah dan hangat menikmati malam tahun Baru kumpul keluarga dan kerabat kini harus buyar karena Zahra muntah-muntah.

Bukan hanya Zahra yang membuat semua orang cemas namun juga kakak Ifa. Membuat semua orang pikirannya bercabang dua.

Ada yang membantu dokter Zahra ada juga yang membantu kakak Ifa. Acara tahun baru seperti nya tidak berjalan dengan mulus karena semua orang harus mengurus dokter Zahra dan kakak Ifa.

Karena tahu apa yang Dokter Zahra alami membuat dokter Zahra dengan mudah bisa di tangani. Karena muntahnya dokter Zahra karena epek kehamilannya.

Ya, dokter Zahra seminggu yang lalu di kabarkan tengah hamil.

Namun, tak tahu dengan kakak Ifa. Semua orang nampak heran dan cemas akan keadaan kakak Ifa. Pasalnya muntahnya kakak Ifa sampai membuat kakak Ifa jatuh pingsan.

Dokter Harfa dengan sigap langsung memeriksa keadaan kakak Ifa.

Ekspresi wajah dokter Harfa nampak serius. Sesekali keningnya mengerut. Mikail berada di samping kiri kakak Ifa. Menatap kakak Ifa dengan cemas. Mikail merutuki kebodohannya yang tak bisa menjaga kakak Ifa. Sudah tahu kakak Ifa sedang tak enak badan. Tapi Mikail membiarkan kakak Ifa terus beraktivitas berlebih. Jika tahu kakak Ifa akan seperti ini Mikail tak akan mengizinkan kakak Ifa membantu yang lain.

"Apa yang terjadi? Apa ada hal yang serius dengan kesehatan istri saya?"

Tanya Mikail tak sabaran. Pasalnya dokter Harfa hanya diam saja sejak tadi.

"Kakak hanya kelelahan."

Wajah Mikail berubah sendu. Mikail jadi merasa bersalah karena akhir-akhir ini memang selalu saja membuat kakak Ifa bergadang. Pengennya selalu nempel terus dan terus tanpa mengingat kesehatan kakak Ifa.

"Tapi, ada sesuatu yang harus kakak ipar pastikan."

Cetus dokter Harfa serius membuat Mikail menatap dokter Harfa dengan wajah tegang. Mikail takut jika kakak Ifa punya penyakit serius mengingat kakak Ifa sampai pingsan seperti ini.

"Apa? Apa Ifa harus di bawa ke rumah sakit sekarang?"

"Bukan."

"Lalu."

"Kapan kakak Ifa telat .. datang bulan?"

"Datang bulan!"

Beo Mikail dengan tampang bodohnya. Otak Mikail mencoba mencerna kembali pertanyaan Harfa. Mata Mikail membulat menatap kakak Ifa dengan tatapan sulit di artikan.

"Tak mungkin."

Gumam Mikail tiba-tiba pergi begitu saja membuat dokter Harfa cengo. Bukan hanya dokter Harfa yang cengo namun juga ummah Sinta dan yang lainnya. Mereka tercengang melihat Mikail benar-benar pergi.

"Nak ada apa? Kenapa dengan kakak kamu?"

Tanya ummah Sinta memecah keheningan. Dokter Harfa menatap ummah Sinta dengan tatapan ragu mengatakannya.

"Ummah, seperti nya kakak sedang hamil."

"Hamil!"

Pekik Cantika di ambang pintu. Mata Cantika membulat sempurna mendengar kabar menantunya sedang hamil.

Cantika berniat melihat keadaan kakak Ifa setelah dokter Zahra sudah baik-baik saja. Tapi, siapa sangka diri nya malah mendengar hal yang tak terduga.

"Katakan Harfa. Apa benar Ifa sedang hamil?"

Heboh Cantika sampai membuat ummah Sinta menghela nafas berat karena lagi perkataan nya harus tertahan.

"Anu,, begini Ma. Kakak Ifa baik-baik saja melihat dari pemeriksaan tadi. Harfa hanya baru menduga jika apa yang terjadi sama kakak karena kakak Hamil. Makannya Harfa tanya sama kakak ipar kapan kak Ifa terakhir datang bulan. Kakak Ipar malah pergi."

Cantika begitu serius mendengar penjelasan Harfa. Cantika memegang lengan lemah Ifa.

"Bodoh."

Ucap Cantika membuat dokter Harfa dan semua orang mengerutkan kening. Tak lama mata Cantika memerah. Cairan bening meluncur begitu saja membuat semua orang nampak keheranan.

"Terimakasih ya Allah. Tahun ini kau berikan anugrah yang berlimpah."

Ucap Cantika sambil mengecup lengan kakak Ifa. Lalu mengelus puncak kepala kakak Ifa.

"Apa Ifa benar hamil?"

Tanya ummah Sinta membuat Cantika mengangguk cepat. Ummah Sinta tersenyum haru mendengar kabar baik itu. Masalah kehamilan memang Cantika lebih jago dalam hal itu dari pada Ummah Sinta atau pun dokter Harfa.

"Kalian kenapa menangis?"

Tanya kakak Ifa lemah, kakak Ifa memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. Suara berisik mengusik alam bawah sadar kakak Ifa. Kakak Ifa menatap semua orang dengan bingung. Kenapa banyak orang di kamarnya. Tapi, sosok yang Ifa cari tak ada.

"Dimana mas Malik?"

Tanya kakak Ifa lagi, karena tak mendapati suaminya di antara yang lain.

"Kalian kenapa sih?"

Bingung kakak Ifa karena tak ada satupun yang menjawab. Mereka malah diam.

"Kenapa tak bilang jika kakak hamil, selamat sayang."

Ucap Ummah Sinta mengecup puncak kepala kakak Ifa. Kakak Ifa yang mendengarnya tercengang. Bagaimana bisa dirinya hamil. Ini mustahil. Ini pasti mimpi.

"Selamat nak, Mama sangat senang."

"Aku juga, selamat kakak."

"Kalian kenapa? Siapa yang hamil, kakak tidak hamil!"

Kakak Ifa benar-benar kebingungan melihat raut wajah bahagia semua orang.

Semua orang saling pandang, berpikir kakak Ifa juga belum tahu dirinya hamil. Kini mereka baru mengerti situasi yang ada.

"Besok ikut Mama periksa ke dokter kandungan ya."

"Dokter kandungan!"

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...

1
Psbu Paus biru
sangat bagus
Psbu Paus biru
🥰🥰🥰🥰
Psbu Paus biru
😍😍😍
Drezzlle
mampir kak
Rahma Qolayuby: terimakasih banyak kak🥰
total 1 replies
Drezzlle
/Cry/ baru mulai udah sedih
Tien
kenapa diulang ceritanya kak
Rahma Qolayuby: bukan di ulang kk, cuma ini di daftarin buat kompetisi nulis periode 2
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!