semoga kalian suka yaww makasihh♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 26
Hari ini adalah hari pertama Alice dan ketiga teman nya bertugas di perusahaan milik Vincent. setelah mereka mengisi data diri di depan salah seorang karyawan mengajak mereka semua untuk memperkenalkan lingkungan kantor terlebih dahulu
"Jadi nanti kalian akan terpisah ya, saya akan membagi kalian menjadi dua ruangan. Ruangan ini untuk kamu dan teman mu yang itu" tunjuk karyawan itu kepada Laya dan Deril
"Lalu ruangan disana itu tempat kamu dan dia. Sementara cukup seperti ini dulu kalian bisa belajar untuk menyesuaikan diri dulu, besok baru bisa bantu bantu para karyawan lainya" Mereka semua mengangguk
Lalu karyawan tersebut langsung pergi, mereka masih mengamati setiap sudut kantor yang menurut nya masih asing
"Ya sudah ayo Lice kita coba masuk keruangan dulu, siapa tau disana VIP" ledek ilyas kepada kedua teman nya itu
"Awas aja lu, kalo sampe VIP gue akan sering ke ruangan Lu" Ilyas dan Alice hanya tertawa saja sembari melangkah menuju ruangan nya
Ilyas lebih dulu membuka pintu ruangan tersebut ternyata benar ruangan nya tak kalah indah dengan ruangan yang dimiliki kedua teman nya tadi
"Wih keren ya lice, bos nya bener bener baik. Meski kita bukan karyawan penting tapi kita dikasih tempat bagus" ujar Ilyas, Alice hanya mengangguk saja
'Ternyata pak vincent tidak se tega yang aku kira meski dia terlihat arogan'
Batin Alice. Karena baru awalan jadi mereka masih bisa santai santai sembari menata buku buku yang mungkin nanti beberapa waktu kedepan akan digunakan daripada harus bolak balik ia bawa kerumah.
"Buku laporan dijadikan satu atau per orang sih?" tanya ilyas
"Kayak nya dijadikan satu deh, coba nanti kita tanya Deril" jawab Alice, mereka tengah sibuk menata buku buku nya
"oh iya lice, bukan nya Leo bekerja disini ya? Nanti pas istirahat makan siang kesana yuk" Alice mengangguk
"Boleh, nanti ajak laya dan Deril juga" Sahut Alice
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul sebelas lebih empat puluh lima menit saat nya para karyawan istirahat untuk makan siang, tadi salah seorang karyawan ada yang mendatangi mereka dan memberitahukan.
"Makan yuk, laper nih" Ujar Laya sembari mengusap perut nya
"kita tanya mba resepsionis aja yuk kantin nya dimana" Sahut deril
Alice sebenarnya sudah tau ia kan sudah beberapa kali berkunjung ke kantor deril hanya saja ia tidak bisa memberitahukan nya, mungkin ia takut di curigai
Mereka pun berjalan ke arah meja resepsionis, yang pertama maju adalah Ilyas
"permisi mba, maaf mau tanya kalo mau ke kantin lewat mana ya?" tanya ilyas dengan sopan
"lewat pintu itu dek, atau pintu belakang juga bisa tapi lebih baik lewat pintu situ saja lebih dekat" Saran mba resepsionis
"oh baik mba, terimakasih" lalu ketiga teman nya itu mengikuti ilyas menuju pintu yang di tunjukan pegawai tadi
Mereka mengamati setiap sudut kantin tersebut terlihat ramai sekali, sampai mereka binggung mau duduk dimana
"Gue mau soto aja biar kenyang kan ada nasi nya, lu mau apa lice?" Laya memberikan buku menu nya kepada Alice
"Bakso aja enak tuh kayak nya" langsung dicatat oleh Laya
"gue samain aja sama lu lay" ujar Ilyas, laya mengangguk
"gue nasi goreng telur saja sama kopi hitam" setelah semua pesanan sudah tercatat Laya berjalan untuk memberikan kertas pesanan tersebut
Sembari menunggu pesanan mereka ngobrol ngobrol santai, setelah pesanan datang mereka segera memakan nya dengan lahap
"habis ini kita kedepan yuk, ketemu sama Leo" ajak ilyas
"emang nya Leo kerja disini?" Laya menatap Alice yang tengah sibuk menyantap bakso nya
"iya" jawab Alice singkat
Tak lama mereka selesai makan, mereka segera membayar dan mencari pintu untuk keluar. Mereka berjalan menuju ke post satpam
"Hai brother" ucap Deril, sembari menjabat tangan Leo
"Hei, lagi istirahat ya kalian" Mereka mengangguk
"gue baru tau lu kerja disini Le, gimana lancar?" Tanya Laya
"Ya Alhamdulillah gue juga betah disini, kerja nya tidak terlalu berat" mereka pun ngobrol di depan post satpam tersebut sampai jam istirahat selesai
"gue ngantuk banget yas, boleh engak si tidur?" ilya menggeleng
"jangan tidur lu, gue nanti sendiri" Alice tertawa
"ya ampun yas engak akan ada hantu kali" Alice malah menertawakan Ilyas
"Pulang jam berapa si?" Tanya ilyas
"engak tau jam tiga mungkin, atau setengah empat" Ilyas hanya bisa menghela nafas nya kasar
Dan benar saja tak butuh waktu lama ilyas tertidur di atas sofa sedangkan Alice hanya bisa duduk sembari bersandar di kursi dan bermain ponsel. Karena ia sadar di dalam situ ada CCTV nya takut dipantau vincent
Tok tok tok
Alice langsung berdiri dan segera membuka kan pintu, terlihat disana berdiri seorang wanita sembari membawa tumpukan berkas
"Maaf Dek, saya mau memberikan berkas yang besok harus kalian pelajari. Disini kalian tidak perlu melakukan apapun hanya menyusun nya saja sembari dibaca baca sedikit" jelas Karyawan tersebut
"oh iya baik kak, terimakasih" Karyawan tersebut mengangguk lalu segera pergi
Saat ia balik badan ia melihat Ilyas yang sudah bangun ia duduk di kursi sembari mengucek ngucek mata nya
"siapa?" tanya Ilyas, sembari menatap tumpukan kertas yang ada ditangan Alice
"itu karyawan suruh kita susun ini besok sama baca baca" Alice meletak kan beberapa berkas di atas meja
"oh ya udah besok aja, gue masih ngantuk tidur lagi engak apa apa ya? Pulang waktu nya pulang kan?" Alice menggeleng, lalu ilyas kembali melanjutkan tidurnya
Tepat pukul setengah empat sore ilyas masih saja belum bangun padahal tadi sudah ditinggal oleh Alice lumayan lama, ia main ke ruangan laya dan Deril
"yas ilyas bangun mau pulang engak" ia menggoyang goyangkan tubuh ilyas pelan
"Huam..udah sore ya? Nikmat baget gue tidur" lalu ia bangkit dan segera membereskan peralatan nya
Mereka pun sudah bersiap untuk pulang, saat alice hendak melangkah pulang ia mendengar notif dari ponsel nya
'Pulang sama saya, kamu tunggu samping kantor'
Begitulah pesan singkat yang dikirim oleh Vincent, ia heran kenapa dari kemarin Vincent baru menghubungi nya
"Lay, lu pulang duluan aja gue mau ke kantor papa dulu" Laya menoleh menatap Alice
"bukan nya papa lu lagi di itali?" Ujar Laya, ia sudah tau papa Alice sedang berada di italia
"iya, engak tau gue di suruh ngapain lu duluan aja" laya mengangguk lalu berpamitan dan pergi menggunakan taxi online
Alice pun berjalan sedikit jauh dari kantor agar tidak ada yang melihat, apalagi Leo bertugas jaga di depan sore ini takut nya ia melihat dia mobil kantor berhenti di depan Alice. Setelah agak jauh ia berjalan tak lama mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di samping nya
Ia langsung membuka nya dan segera masuk, dengan wajah datar nya, tiba tiba saja ia memeluk Vincent
"aku cape banget pak" Vincent tentu merasa senang karena Alice sudah sering berani bermanja kepada nya
"memang nya kamu tadi dikantor ngapain? Bukan nya baru pengenalan" Alice mengangguk
"tapi kan aku habis jalan, gara gara kamu" ia menatap tajam Vincent, lalu kembali bersandar di dada bidang nya
"Iya iya maaf" Tiba tiba saja Vincent menyuruh Alice membenarkan duduk nya lalu ia mengambil paper bag di belakang jok nya dan memberikan nya kepada Alice
"Apa ini pak?" ucap nya sembari membuka papar bag yang diberikan Vincent
"wahh boba? Kue coklat lumer? ini banyak banget jajanan nya mas" Ia langsung meminum boba tersebut
"Saya hanya akan memberikan makanan seperti itu sama kamu hari ini saja supaya kamu semangat, tapi lain kali saya tidak akan membolehkan karena itu bukan makanan sehat" Alice hanya melirik saja
"Ini enak tau, bapak mau?" Vincent menggeleng
"oh iya Mas, aku boleh cerita engak? Tapi ini hanya cerita aja kok, mas jangan marah atau berfikir macam macam ya" Vincent hanya mengiyakan saja. Lagian jarang jarang Alice mau bercerita
"pak kan aku punya kenalan kakak tingkat ya terus mereka pacaran, beda prodi si kalo si cewe nya baru semester tujuh ini tapi kalo cowo nya udah kerja terus bapak tau si cewe nya itu hamil padahal ya aku tuh ngeliat nya mereka kaya orang baik baik" Vincent terdiam ia berusaha mencerna cerita Alice
"Terus kemarin si cewe datang kerumah aku terus dia minta aku buat bantuin dia supaya rujuk lagi sama itu cowo, soalnya hubungan mereka saat ini sedang renggang" Vincent hanya menyimak saja
"kalo menurut bapak aku bantuin engak? Soalnya aku juga kenal cowo nya. Memang dari awal aku kenal nya sama si cowo nya itu bukan cewe nya. Jadi bisa dibilang aku kenal cewe nya lewat dia gitu" Vincent berdehem dulu sebelum menjawab pertanyaan Alice
"Maksud kamu cewe yang hamil itu siapa?" Vincent terlihat sangat serius menatap Alice
"Teman ku Mas, aku engak mau nyebutin naman nya pasti mas tau" Vincent hanya diam saja
"ayo jawab kalo menurut mas bagaimana apa aku harus membantu nya? Atau tidak usah" ia terus memaksa Vincent untuk memberikan pendapat
"Saran saya kamu tidak perlu membantu, itu tidak menjadi tanggung jawab kamu. Takut nya kamu akan keseret ke masalah itu dan dijadikan saksi bilamana hubungan mereka tidak cepat membaik" Alice terdiam, ia tidak mengerti apa yang dikatakan Vincent
"Kamu paham? Maksud nya gini misal kamu membantu dia dan otomatis kamu sudah mengetahui tentang masalah dan juga alasan kenapa mereka harus bersama kembali kan? Nah iya kalo cowo nya mau misal tidak, terus dia memfitnah kamu yang tidak tidak atau bahkan dia menggunakan otak nakal nya untuk menjatuhkan si cewe lewat kamu itu akan membuat masalah besar lice" Jelas Vincent
"Ah begitu ya, Terimakasih mas" hanya itu jawaban Alice
'Apa yang dikatakan Leo dan pak vincent benar juga aku tidak perlu ikut campur lagi. Harus nya mereka selesaikan secara kekeluargaan saja'
Batin Alice.
pikirannya maen aja sm temen cwo nya