NovelToon NovelToon
Luka Lama

Luka Lama

Status: sedang berlangsung
Genre:Rebirth For Love / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama / Berbaikan
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Renjana

Devandra pernah menjadi bagian dari kisah masa lalu Audrey. Pernah menjadi bahagia dan sedih hidupnya. Pernah menjadi luka yang sampai saat ini masih membekas.

Audrey sedang berusaha mengobati lukanya, menghilangkan sakitnya. Tapi disaat itu pula Devan hadir kembali.

Apakah Audrey akan menghilang kembali atau menghadapi lukanya agar ia tak lagi mengingat Devandra dihidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Hari ini Audrey disibukkan dengan urusan kuliahnya yang sebentar lagi memasuki semester baru. Setelah memilih beberapa mata kuliah yang dipilihnya, Audrey keluar dari kampus dan ingin segera pulang. Dari pagi dia belum sarapan dan ingin makan di rumah makan mamanya.

Audrey menstarter motornya dan meluncur meningalkan pelataran kampus. Setelah berkendara sekitar dua puluh menit, Audrey sampai di rumah makan mama Rena. Sesampainya di sana, ia kaget melihat Devan yang sedang mengobrol dengan mamanya.

"Hai Drey!" sapa Devan sambil tersenyum. Audrey hanya mengangguk dan segera ke belakang. Audrey butuh asupan makanan saat ini.

Setelah mengambil sepiring nasi dan lauknya Audrey duduk di jendela dapur menikmati makannya. Rasa lapar membuatnya mengabaikan sekelilingnya. Hari ini ia sibuk keliling kampus untuk menyelesaikan semua urusannya.

Devan duduk dihadapannya sambil tersenyum. Audrey mengangkat bahu dan melanjutkan makan.

"Capek ya?" tanya Devan, Audrey hanya mengangguk. Mulutnya sedang penuh. Devan hanya diam menatap Audrey yang masih menikmati makan siangnya.

"Kamu nggak makan?" tanya Audrey basa-basi.

"Liat kamu aja aku udah kenyang," ucapnya sambil tersenyum. Audrey menghentikan kunyahannya dan menatap Devan yang terlihat santai di depannya.

"Bercanda! Aku udah makan tadi. Bareng mama kamu," ucap Devan. Audrey hanya mengangguk dan kembali melanjutkan makannya.

"Lalu kamu ngapain ke sini? Kan udah selesai makan," ucap Audrey setelah menghabiskan makanan dan minumannya. Audrey membuang tisu yang digunakannya ke dalam piring bekas makannya.

"Aku mau ngobrol sama kamu,"

"Memangnya kamu nggak kerja?" tanya Audrey.

"Masih ada kerjaan di lapangan," jawab Devan. Lalu keduanya kembali terdiam sibuk dengan gelas masing-masing.

"Gimana Hani?" tanya Audrey.

"Sudah lebih baik, mungkin tak lama lagi dia sudah bisa aktifitas seperti biasa," ucap Devan.

"Syukurlah,"

"Drey... Kamu sibuk nggak?" tanya Devan.

"Hari ini? Belum tahu. Kenapa?" Audrey berbalik bertanya.

"Boleh temani aku ke suatu tempat?" tanya Devan.

"Maaf Dev, aku nggak bisa," Audrey menjawab cepat.

"Kenapa?" tanyanya. Audrey menghembuskan napas lelah.

"Masih tanya kenapa? Dev, aku nggak bisa seenaknya bepergian. Aku ngerasa bersalah aja,"

"Kamu masih kepikiran soal yang dulu?" tanya Devan. Audrey mengangguk. Bagaimana mungkin ia bisa bepergian dengan Devan sementara Naira masih ada disampingnya. Bisa-bisa Audrey kembali mengalami hal yang sama seperti waktu di sekolah dulu.

"Mau berapa kali aku jelaskan aku sama Naira udah nggak ada hubungan apapun sekarang ini," ucap Devan bersungguh-sungguh. Audrey mencoba melihat mata Devan. Tidak ada kebohongan disana. Tapi Audrey masih ragu.

"Tapi Naira..."

"Serius Drey! Aku sama Naira sudah lama berakhir. Lalu aku menyibukkan diri dan nyari kamu kemana-mana tapi nggak pernah ketemu. Bahkan aku dan beberapa karyawan sering makan dan memesan katering di sini, kita tetap nggak pernah ketemu," ucap Devan. Pantesan Devan bisa akrab dan mengobrol santai dengan mamanya. Audrey kira Devan mengenal mamanya baru-baru ini setelah melihat Audrey dan Vivian di sini.

"Aku tidak mau disalahkan lagi oleh Naira,"

"Nggak akan, aku jamin itu. Kali ini aku bakal jaga kamu dari Naira. Salahku dulu yang nggak berani ngambil keputusan. Sekarang aku ambil resiko itu dan aku pastikan Naira nggak akan ganggu kamu lagi," ucap Devan.

Apa maksudnya? Audrey tidak mau kegeeran mendengar apa yang dibicarakan Devan. Apa maksudnya dia mengambil resiko menjaga Audrey? Audrey tidak mau salah mengartikannya.

"Ehem... Aku tahu. Tapi sebisa mungkin aku tidak mau lagi bersinggungan dengan dia. Kamu lihat sendiri di rumah sakit saat Hani kecelakaan. Lihat kan gimana dia," kata Audrey.

"Iya, aku lihat. Kemarin aku bertemu dengan Naira dan yah... dia minta kembali seperti dulu. Dengan sikapnya yang masih sama seperti dulu aku menolaknya. Kamu tahu kan seperti apa dia dulu? Aku tidak bisa jadi diriku sendiri. Dia seperti mengekangku,"

"Lalu kenapa dulu kamu bertahan?" tanya Audrey.

"Ada banyak alasan. Dan dulu beberapa kali dia pernah ingin mengakhiri hidupnya dengan mengiris tangannya,"

Audrey tidak menyangka Naira bisa seperti itu. Dia sangat terobsesi dengan Devan. Mengetahui hal ini semakin membuat Audrey takut. Naira pasti nekat melakukan berbagai cara agar Audrey bisa menjauh dari Devan.

"Sebenarnya aku masih takut Dev," ucap Audrey.

"Maafin aku yang dulu tak bisa melindungi kamu. Aku juga nggak bisa begitu aja ninggalin Naira. Sekarang aku sudah bisa melakukan apa yang aku mau termasuk melindungi orang yang aku sayang,"

Audrey menatap Devan. Apa lagi ini maksudnya?

"Iya Drey, kali ini aku bakal lindungi kamu. Aku masih sayang kamu. Aku kangen kamu. Maafin aku yang dulu nggak bisa pertahanin kamu. Aku pengecut yang kabur begitu aja," ucap Devan.

"Kamu tahu, aku masih merasa ketakutan sampai sekarang. Apalagi berhubungan dengan kamu," ucap Audrey.

"Aku mengerti, aku nggak akan maksa kamu. Aku cuma mau meminta maaf. Dan bersikaplah biasa aja. Jangan menghindariku seolah aku ini virus," ucap Devan.

"Tapi Naira..."

"Kamu mau aku buktikan kalau Naira dan aku nggak ada hubungan lagi? Ayo kita ketemu dengan dia!"

"Nggak usah! Maksudku..."

"Aku ngerti. Yang penting sekarang kamu mau maafin aku? Aku tahu kesalahan aku dulu fatal sampai kamu terluka. Dan aku menghilang begitu saja setelahnya,"

"Kenapa? Kamu tahu betapa aku sangat ketakutan? Aku hidup dengan rasa was-was," ucap Audrey.

"Sebenarnya keluarga Naira turun tangan dengan masalah itu. Aku mencoba menjelaskan tapi mereka ingin menuntut kamu. Aku memohon untuk tidak melakukan apapun, mereka terima dengan syarat aku harus menjauhi kamu," ucap Devan.

"Benarkah?"

"Aku tidak memaksa kamu untuk percaya, tapi itulah yang terjadi. Aku menjauh karena tekanan dari keluarganya. Dan ayahku juga bekerja dengan keluarga mereka. Tapi sekarang aku bebas, aku bisa berdiri sendiri," ucap Devan.

Haruskah Audrey percaya ucapan Devan?

"Percaya sama aku, Drey," Devan menggenggam jemari Audrey.

"Oke, aku akan percaya sama kamu selama aku tidak diteror lagi oleh Naira. Kalau Naira berulah lagi, aku pergi," ucap Audrey. Devan tersenyum sambil mengangguk. Ada kelegaan diantara deru napasnya. Seperti semua beban terangkat dari bahunya.

Audrey tidak mau membohongi perasaannya. Untuk saat ini, ia merasa merindukan Devan yang dulu. Biarlah dia kembali menikmati rasa yang dulu pernah hadir. Untuk yang kedua kalinya, Audrey mengikuti kata hatinya dan mengabaikan sedikit egonya dengan mengatasnamakan rindu.

Ia masih menyimpan rasa sayang yang begitu besar untuk Devan. Kalau dulu ia terhalang oleh Naira, sekarang ia akan membuktikan ucapan Devan dan meletakkan kembali rasa percayanya pada laki-laki ini. Audrey tersenyum saat melihat Devan. Bahagia? Tentu saja meski ada sedikit rasa menolak disudut hatinya, Audrey mengabaikannya. Yang ia tahu, saat ini ia bahagia. Dia percaya Devan akan melindunginya kali ini. Benarkah?

1
Fiftin Indriani
hai kak semangat yaa buat tulis novel nya novel kakak bagus kok menurut ku hmm ih ya jangan lupa mampir dan baba chat story aku judul nya gadis kecil milik CEO
Renjana: makasih kak sudah mampir😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!