NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 ( Kecemburuan Felix)

Hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan, itulah yang Valencia rasakan. Ia melihat banyak paperbag dan bunga yang ia dapatkan hari ini, semua itu pemberian dari teman seangkatan dan beberapa seniornya. Valencia juga menerima banyak coklat yang sudah ia bagikan kepada teman sekelasnya, dan sisanya ia bawa pulang ke apartemen.

Valencia merebahkan dirinya di sofa, dia melihat langit-langit apartemennya. Ia kembali teringat dengan Felix, ia kembali tidak rela saat melihatnya bersama dengan Lisa. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sangat manis, berangkat dan pulang bersama. Mereka seperti sebuah rantai yang sulit dipisahkan.

Valencia mengusap perutnya yang masih rata, ini adalah pertama kalinya ia hamil. Dan ia tidak tau apapun, dia hanya tau bahwa beberapa waktu kedepan dia harus berhati-hati dan rutin memeriksakan kandungannya ke dokter. Dan entah kenapa, selain itu Valencia ingin Felix lebih sering berada di dekatnya. Bukan kegiatan bercinta yang kasar, tapi sebuah pelukan dan ciuman yang hangat.

“Felix, aku merindukanmu disaat-saat itu” ucap Valencia yang merindukan masa-masa romantis mereka.

‘CEKLEK!

Suara pintu terbuka, sontak Valencia langsung melihat kearah pintu masuk. Disana, terlihat Felix sedang melepas sepatunya. Valencia tetap berada di tempatnya, dia sedikit malas untuk terus bersikap bersemangat menyambut kedatangannya. Dia juga kesal, karena selalu melihatnya bersama dengan Lisa hari ini. Untuk hari ini, Valencia tidak ingin terlalu bersemangat menyambutnya.

“Apa semua ini?” Ucap Felix saat melihat banyak bunga dan paperbag diatas meja.

“Ah itu, hanya barang-barang pemberian orang yang mengagumiku. Hari ini juga hari kasih sayang” ucap Valencia dengan santai.

“Siapa?” Ucap Felix lagi, membuat Valencia menatap kearahnya.

“Teman satu angkatan dan beberapa senior” ucap Valencia.

“Ahh, bisakah kau buang semuanya?” Ucap Felix dengan wajah datarnya.

“Buang? Kenapa? Apa ini memakan tempat di apartemenmu? Aku akan segera memindahkannya ke kamarku” ucap Valencia dan segera merapikan barang-barangnya.

“Aku menyuruhmu membuangnya, bukan memindahkannya” ucap Felix, membuat Valencia menghentikan aktivitasnya.

Valencia menatap Felix, dan akhirnya ia sadar saat melihat ekspresi pria itu. Cemburu, itulah yang sedang Felix rasakan saat ini. Dan Valencia menyadari itu, ia mendadak merasa senang setelah melihat ekspresi kemarahan Felix saat ini.

“Tapi bagaimana? Bukankah sayang sekali jika membuang semuanya?” Ucap Valencia, dan melanjutkan aktivitasnya untuk memindahkan semua ke kamarnya.

Felix yang semakin terpancing emosi mulai memejamkan matanya, tangannya mengepal kuat menahan emosi yang ingin sekali meledak saat ini juga. Apa yang dilakukan Valencia sungguh telah membuatnya marah. Dengan cepat Felix melempar tas miliknya, ia merebut apapun yang ada ditangan Valencia. Felix memasukan semua bunga dan coklat yang tersisa kedalam paperbag yang berukuran paling besar. Ia menyatukan semuanya menjadi satu. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Felix membawanya keluar dari apartemen dan meminta petugas kebersihan untuk membuangnya sejauh mungkin.

“Buang barang ini sejauh mungkin, jangan sampai aku masih melihatnya di sekitar tempat ini besok pagi” ucap Felix sembari memberikan beberapa uang ke petugas itu.

Felix kembali masuk kedalam apartemen, dan langkahnya terhenti saat melihat Valencia sedang duduk sendirian seperti bersedih karena ia telah membuang semua barangnya.

“Kenapa? Kau bersedih karena aku membuang semuanya?” Ucap Felix.

“Ini hari kasih sayang, aku menerima banyak coklat dan bunga. Dan kau justru membuang semuanya, bukankah kau juga memberikan bunga dan coklat pada Lisa?” Ucap Valencia lirih.

Felix tersenyum tipis setelah mendengarnya, dia langsung membawa kunci mobilnya dan pergi begitu saja. Meninggalkan Valencia yang sedang berpura-pura bersedih untuk membuatnya semakin merasa bersalah karena sudah membuang semua barang miliknya.

“Kurasa percuma, dia tidak merasa bersalah sedikitpun” ucap Valencia.

“Tak apa, setidaknya dia terlihat cemburu” ucapnya lagi dengan senyum tipisnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul 20.00.

Valencia sedang menunggu kepulangan Felix sejak satu jam yang lalu. Ia sudah berusaha mengirimkan pesan dan beberapa panggilan, tapi tetap tidak mendapatkan jawaban darinya. Ia sedikit kawatir karena ia tau Felix pergi dalam keadaan marah.

“Sebenarnya dimana dia!” Ucap Valencia kesal.

Valencia membuka isi lemari pendingin untuk melihat apakah ada sesuatu yang bisa ia masak untuk cemilan atau tidak. Tapi saat ia membuka freezer daging, Valencia mendadak merasa mual dan ingin sekali memuntahkan isi perutnya.

Valencia berlari ke toilet dan berjongkok untuk mengeluarkan isi perutnya, rasa mual itu terus membuatnya merasa lemas dan sakit kepala. Bahkan saat Valencia berdiri pun kakinya terasa lemas tak berdaya, membuatnya terhuyung-huyung saat berjalan.

Valencia membaringkan tubuhnya yang lemas diatas sofa yang berada di ruang televisi. Wajahnya sudah pucat seperti orang yang sakit. Kepalanya juga sedikit pusing, pada intinya ia merasa tidak nyaman dengan efek kehamilan ini.

“Felix” ucap Valencia saat ia mendengar suara pintu yang terbuka.

Felix membawa sekotak kue dan bunga, dia meletakannya diatas meja yang berada di depan Valencia. Seketika rasa mual yang dirasakannya hilang seketika, karena melihat Felix membawakan hadiah hari kasih sayang untuknya.

“Kenapa wajahmu pucat?” Ucap Felix saat melihat wajah Valencia.

“Ah ini, hanya efek kehamilan. Aku baru saja muntah dan terkadang merasa mual” ucap Valencia dan membuka sekotak kue yang dibawa Felix untuknya.

“Wah ini cantik sekali, kau pintar memilih hiasan kue yang bagus” ucap Valencia tersenyum bahagia.

“Dan bunga ini, aku sangat menyukainya” ucap Valencia lagi, membuat Felix sedikit tersentuh.

“Apa kita perlu kerumah sakit? Untuk memeriksakan kondisimu” ucap Felix.

“Tidak perlu, aku baca di internet ini hal yang wajar” ucap Valencia sembari menyendokan kue ke mulutnya.

Felix mengangguk tanda mengerti, dia melepaskan jaket yang ia pakai. Dan hanya menyisakan kemeja putih yang tipis, Valencia yang melihatnya seketika menggigit bibir bawahnya.

“Kenapa kau tampan sekali?” Ucap Valencia, dan berhasil membuat Felix salah tingkah.

“Fokus pada makananmu” ucap Felix dan membuka ponselnya.

Felix tertarik dengan notifikasi grup kelompok belajarnya yang berisikan empat orang temannya. Ia penasaran dengan apa yang sedang mereka bahas sampai notifikasi di ponselnya sangat ramai.

Felix membeku, saat ia melihat banyak sekali foto Valencia yang dikirimkan oleh temannya kedalam grup. Mereka ramai mengomentari penampilan Valencia dan mengagumi kecantikannya. Dan itu membuat Felix naik darah, ia sampai ingin membanting ponselnya saat ini juga.

“Brengsek!” Umpatnya lirih nyaris tak terdengar.

Dia membaca semua obrolan itu dari awal sampai yang paling terbaru, Felix bahkan tidak menyangka bahwa obrolan temannya sampai membahas seperti ini. Dia merasa sangat marah sekarang, tapi disisi lain dia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena semua orang tau bahwa dirinya berstatus sebagai kekasih Lisa, mereka semua tidak tau hubungan pernikahannya dengan Valencia.

Felix menoleh untuk melihat seorang wanita yang sedang dibahas dalam grup di ponselnya. Felix menyadari bahwa Valencia memang memiliki daya tarik yang bisa membuat orang menyukainya. Dan Felix merasa kesal karena dia tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa menahan amarahnya yang semakin tak terkendali ini.

...----------------...

1
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!