Ayuna begitu mencintai suaminya, meskipun selama pernikahan ia tak pernah menikmati hasil kerja suaminya. Seiring berjalannya waktu, Ayuna akhirnya menggugat cerai suaminya. Mampukah Ayuna jauh dari pria yang sangat dicintainya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Keduapuluhtujuh
Ayuna dan Affandi telah memasuki mobil, dari dalam kendaraan roda empat itu ia melihat mantan ibu mertuanya dan mantan adik iparnya sedang berboncengan di jalan raya.
Ketika berhenti di persimpangan jalan, Ayuna sengaja membuka kaca jendela mobil dan menoleh ke arah keduanya. Tak lupa ia juga melemparkan senyuman seringai saat ibu dan anak itu melihat ke arahnya.
Tanpa berkata-kata, Ayuna kembali menutup kaca jendelanya. Dalam hatinya ia tersenyum puas melihat keluarga mantan suaminya sekarang mengetahui siapa dirinya.
"Apa kamu merasa kepanasan di mobil ini?" tanya Affandi karena melihat Ayuna membuka kaca jendela dalam waktu singkat.
"Tidak, ini sudah dingin," jawab Ayuna.
"Lalu tadi kenapa menurunkan kaca?" tanya Affandi lagi.
"Oh itu, tadi aku cuma memastikan apa benar salah satu pemotor yang ikutan berhenti temanku atau bukan. Ternyata, aku salah orang. Untung saja aku tidak memanggilnya, mungkin aku bakalan malu," jawab Ayuna berbohong.
"Oh," ucap Affandi singkat.
"Jika mereka masih berani mengganggu atau menyebarkan fitnah. Aku takkan segan mengambil tindakan tegas!" batin Ayuna berjanji.
Sementara itu, di atas motor ibu dan anak tersebut tampak jengkel karena Ayuna tersenyum meledek kepada mereka.
"Sombong sekali dia, Bu. Setelah lepas dari Kak Romi, dia semakin di atas awan!" kata Rani.
"Ya, begitulah. Tapi, Ibu juga merasa menyesal melepaskan dia!" ucap Mida setelah tahu Ayuna anak orang kaya.
"Kak Romi bisa mendapatkan wanita jauh dari dia yang lebih kaya," kata Rani yang sudah tahu juga bahwa Ayuna keturunan kaya raya.
"Coba kamu cari wanita yang kaya untuk dia!" pinta Mida kepada putrinya.
"Nanti aku kenalin dia dengan wanita-wanita kaya raya," ucap Rani berjanji.
***
Esok harinya, Ayuna pergi ke sebuah mall bersama Aditya untuk mencari kado buat Rere yang sebentar lagi akan menikah.
Mereka berjanji bertemu di gedung pusat perbelanjaan terkenal di kota tempat tinggalnya karena keduanya berangkat dari tempat kerja masing-masing.
Sebelum mencari barang yang diinginkan, Ayuna dan Aditya menikmati makan di sebuah restoran. Lagi-lagi, tanpa disengaja dan direncanakan Romi kembali bertemu dengan mantan istrinya itu.
Ayuna yang melihat kehadiran Romi dan Mayang segera membuang wajahnya. Bukan tanpa sebab dia melakukannya karena dirinya sedang bersama Aditya. Jika adiknya itu mengetahui siapa mantan suaminya maka Aditya takkan segan memberikan pelajaran dan menghancurkan pekerjaan Romi. Namun, dia mencoba agar mantannya tersebut tetap memiliki pekerjaan walaupun gaji Romi tak sama saat hidup dengannya.
Ayuna juga menyuruh pamannya supaya tak memberitahu jati diri Romi kepada keluarga besarnya terutama Irene dan Aditya.
"Kakak lihat itu dia, berbeda dengan pria yang aku dan ibu temui kemarin," kata Rani seraya menarik kursi. Mereka memilih meja tak jauh dari Ayuna dan adiknya.
"Iya, memang beda. Waktu di toko pakaian bukan pria itu. Yang ini jauh lebih muda dari kemarin," ucap Romi.
"Kelihatan 'kan sikapnya, Kakak selama ini dibohonginya," kata Rani lagi.
"Dia bilang sangat sayang dengan Kakak," ujar Romi.
"Kalau sayang dia takkan meminta cerai. Lagian, Kakak sama perempuan itu cuma teman. Kenapa dia harus cemburu? Masalah judi online, mengapa dia yang marah? Uang Kakak juga yang dipakai dan bayar utang bukan dia," cerocos Rani.
"Kamu benar. Dia mencari kesalahan Kakak agar bisa bebas dengan pria manapun," kata Romi.
"Makanya, mulai sekarang Kakak harus mendapatkan dan menikahi wanita yang lebih kaya dan cantik darinya!" ucap Rani.
"Oh, tentunya. Karena Kakak tidak mau capek sendirian memenuhi keinginan ibu," kata Romi.
"Makanya, aku mau mengenalkan Kakak dengan temanku. Dia ini karyawan kantor, jabatannya cukup tinggi dan mobilnya lebih mewah dari pria yang kemarin bersama mantan kakak ipar," ucap Rani.
"Ya, semoga saja orangnya sesuai. Kakak enggak mau yang dibawah Ayuna," kata Romi.
"Oh, tenang saja, Kak. Ini sangat cantik dan enggak pelit!" jelas Rani.
Selang 15 menit kemudian setelah minuman yang dipesan keduanya datang. Seorang wanita seksi dengan tinggi 160 centimeter menghampiri Romi dan Rani. Wanita memeluk singkat Rani dan menempelkan pipinya secara bergantian.
Hal sama juga dilakukan wanita itu kepada Romi sehingga membuat Romi mendelikkan matanya karena terkejut dengan sikap temannya Rani. Mereka baru bertemu tetapi seperti sudah sangat akrab.
Ayuna juga mengernyitkan keningnya melihat pemandangan yang membuat dirinya muak. Apalagi secara sengaja Romi membiarkan wanita yang bukan istrinya memeluknya. "Kenapa juga aku cemburu? Lagian saat kami menikah dia saja berani berselingkuh," batin Ayuna.
Sementara di meja Rani, Romi dan wanita itu saling berkenalan.
"Namaku Stella," ucap wanita berusia 27 tahun tersenyum.
"Nama yang cantik dan bagus, 'kan, Kak," kata Rani.
"Ya, sangat bagus," ucap Romi.
"Kakak kamu sangat tampan, Rani. Apa dia bisa aku bawa ke pesta pernikahan temanku?" Stella meminta izin.
"Oh, boleh sekali," kata Rani. "Kakak mau 'kan?" Rani bertanya kepada Romi.
"Boleh juga, kapan acaranya?" tanya Romi.
"Nanti aku kabari," jawab Stella. "Berikan aku nomor telepon kamu!" lanjutnya.
jangan-jangan ibu mertua nya temannya Ayuna.. kalau gak salah ibunya Diki atau siapa dehh di bab sebelumnya 😂
Wahh.. main belakang mereka!! 🤨
lanjutttt terus Mam 🤩💪💪