Anindya yang merasa hidupnya benar-benar bahagia menjadi seorang istri, nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika Anindya mengetahui suaminya berselingkuh selama ini belakangnya, dan kebenaran yang terungkap selama ini jika Arya hanya menikahinya karena Anindya anak orang kaya.
Anindya marah dan membalaskan rasa sakit hatinya, berselingkuh dengan sahabat karib suaminya sendiri.
Lantas bagaimanakah nasib rumah tangga Arya dan Anindya selanjutnya ? simak ceritanya di judul novel "MAAF, JIKA AKU SELINGKUH".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Anin membuka pintu ruang kerja Kakaknya, dan Cindy menyambut Anin dengan pelukan hangat.
“Kakak…” lirih Anin
“Sudah lah…jangan menangisi pria brengsek itu !" kata Cindy.
Anin menundukkan wajahnya, ia sebenarnya malu sekali bertemu dengan Cindy, sebab selama ini selalu membangkang perkataan Kakaknya itu dan membela Arya.
Cindy mengajak Anin duduk berdua, Cindy juga menuangkan secangkir teh bunga untuk Anin.
“Sekarang Kau sudah tahu kan, seperti apa wajah asli suami mu !” kata Cindy pelan yang membuat Anin menoleh pada Cindy.
“Jadi Kakak selama ini tahu Mas Arya selingkuh dibelakang Aku !” tanya Anin
Cindy hanya diam dan tersenyum,
“Lalu kalau Aku tahu dan Aku memberitahukannya padamu, apakah Kau percaya pada kakak mu ini ? Sedangkan Kau selalu membela dan terus menjadi garda terdepan untuknya ?” jawab Cindy yang membuat Anin diam.
Benar kan ? selama ini Anin selalu membela Arya dan mati-matian membela suaminya itu agar selalu di pandang dan di terima baik dengan kakaknya dan kedua orang tuanya.
Anin menatap lurus kedepan, seharusnya selama ini mendengarkan ucapan kakaknya namun betapa bodoh dirinya selalu saja membela Arya.
“Sudahlah, Kakak tidak pernah marah padamu ! Kakak ini Kau belajar dewasa menyikapi apa yang sudah terjadi ! Kakak yakin Kau nantinya mendapatkan kebahagiaan juga.” Ucap Cindy merangkul adik kesayangannya itu.
Anin seketika ingin menangis, melihat Kakaknya begitu menyayanginya.
“Maafkan Aku yang selama ini tidak mau mendengarkan Kakak !” lirih Anin
“Tidak apa-apa !”
Cindy merentangkan kedua tangannya dan Anin pun memeluk Cindy.
Setelah lama Anin bertemu dengan Cindy, Anin berjalan menuju lantai bawah dan bertemu dengan Beni.
“Kirimkan surat pemindahan Arya ke kantor cabang kota X !” kata Anin dan Beni pun menurut apa yang di perintahkan dari Anin.
“Baik, Bu !”
Lain halnya dengan Arya setelah di usir dari kantor, saat Arya hendak pergi masuk ke dalam mobilnya, tiba-tiba Novi menghentikan langkah kakinya.
“Mas Arya !”
Arya tak ingin menanggapi namun Novi nekad masuk ke dalam mobil Arya tanpa izin darinya.
“Keluar dari mobil ku !” ucap Arya dengan suara beratnya.
“Mas kita perlu bicara !” kata Novi cepat.
“Apa lagi ?! Aku tidak ingin berhubungan lagi dengan…”
belum sempat Arya melanjutkan perkataannya Novi langsung menyodorkan amplop hasil pemeriksaan dirinya di rumah sakit beberapa hari lalu.
“Apa ?!” ucap Arya kesal sekali, ia kemudian membukanya dan disana terdapat foto hasil USG.
“Aku hamil, Mas ! Anak mu, Anak Kita !” lirih Novi
Deg
Jantung Arya seakan berhenti berdetak, ia kemudian menatap tajam pada foto USG tersebut. Ia marah lalu meremukkannya dan membuangnya ke luar.
“Mas ! Apa yang Kau lakukan ?!” bentak Novi
Arya kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh hingga membuat Novi ketakutan.
“Mas Kau mau bawa Aku kemana ?! Pelan kan mobil mu ! Aku tidak mau anak kita kenapa-napa !” pekik Novi
“DIAM KAU !”
Anin yang tak sengaja melihat kejadian itu, mengambil kertas yang dibuang oleh Arya. Ia membukanya dan matanya kini berkaca-kaca setelah tahu kertas apa yang dibuang oleh pria yang masih menjadi suaminya itu.
Anin bukan wanita bodoh yang tidak mengetahui apa yang ada di tangannya.
“Kau bahkan rela memberi benih pada wanita lain, Mas ! Sedangkan Aku setiap kali harus mengemis ingin punya anak darimu !”
Anin kembali menitihkan air matanya, kini Anin sadar selama ini ia hanya cinta sendirian pada suaminya, hanya dia yang mencintai Arya, sedangkan Arya hatinya hanya untuk wanita lain.
“Ya Tuhan…sesakit inikah…”
Saat Anin tengah bersedih, tiba-tiba ponselnya berbunyi, sebuah telfon masuk dari nomor tak di kenal menghubunginya, namun Anin mengabaikannya.
Berulang kali nomor ponsel tersebut menghubunginya hingga membuat Anin kesal dan mengangkatnya.
“HALLO !!!!”
“Kenapa Kau membentak ku, Sweety !” ucap seorang pria dalam panggilan tersebut, siapa lagi yang menghubungi Anin kalau bukan Leon.
...****************...
Akhirnya kanaya beri restu juga..
Arya dan Nopi