NovelToon NovelToon
Anak Kembar Sang Penguasa

Anak Kembar Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Anak Genius / Tamat
Popularitas:19.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Amanda Daniella, gadis manis berusia 23 tahun, karena pengaruh obat yang dimasukkan ke dalam gelas minumnya, dia salah masuk kamar. Dia masuk ke dalam kamar yang diisi seorang pemuda berusia 28 tahun, yang merupakan CEO dari perusahaan besar dan sangat berpengaruh. Karena sudah tidak bisa menahan kabut gairah yang sudah menguasainya, akhirnya malam itu dia menyerahkan pada pemuda yang tidak dia kenal sama sekali itu.

Akibat dari kejadian itu, Amanda akhirnya hamil anak kembar. Tapi, dia tidak tahu pada siapa dia mau menuntut tanggung jawab, karena dia sama sekali tidak mengenal laki-laki itu, bahkan wajahnya saja dia tidak ingat sama sekali.

Bagaimana nasib Amanda setelah itu? apakah dia akan bertemu dengan laki-laki ayah dari anak-anaknya yang kebetulan terlahir genius itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rio bertemu Amanda.

Hari ini Rio memutuskan untuk tidak masuk kantor. Beruntungnya Ardan memberikan izin karena memang hari ini tidak ada hal yang terlalu 'urgent' untuk dikerjakan.

Pagi-pagi sekali Rio sudah berada di jalan raya, mengemudikan mobilnya membelah pagi yang masih sepi menuju Bekasi, sesuai dengan alamat yang diberikan oleh pihak televisi kemarin.

"Mudah-mudahan hari ini aku bisa bertemu dan membawa mereka pulang bersamaku," Rio, memejamkan matanya sekilas, kemudian menghembuskan napasnya ke udara, berharap semua bebannya ikut terbuang bersamaan dengan napas yang terbuang tadi.

Satu jam lebih telah berlalu. Kini Rio sudah berada tepat di depan sebuah rumah sederhana. Rumah yang ditempati oleh Amanda. Di depan rumah itu, tampak ada berdiri sebuah steling yang bertuliskan 'sedia nasi uduk dan lontong', pertanda kalau sang empunya rumah dalam kesehariannya, menjual sarapan pagi. Akan tetapi, pagi ini sepertinya Amanda tidak berjualan, karena steling itu tampak kosong dan pintu rumah masih terlihat tertutup.

Rio mengetuk pintu dan mengucapkan salam berulang kali. Akan tetapi tidak ada tanda-tanda ada orang yang akan membukakan pintu.

"Cari siapa, Pak?" Rio terjengkit kaget begitu mendengar suara seseorang yang tiba-tiba menyapanya dari arah belakang. Rio mengelus dadanya dan mengembangkan senyuman di bibirnya begitu melihat yang menyapanya adalah orang yang ingin dia temui, Amanda.

"Aku mau bertemu sama ibu Amanda. Aku kirain ibu ada di dalam, pantasan aku ketuk pintunya berulangkali tidak ada yang membukakan pintu." ucap Rio setelah berhasil menetralkan rasa kagetnya.

"Aku tadi mengantar anak-anak sekolah, Pak." Rio menganggukkan kepala, dengan mulut membentuk huruf 'o'.

"Ada perlu apa, Bapak mencariku?"Amanda menatapi Rio dengan tatapan menyelidik sekaligus menelisik wajah Rio yang sepertinya dia kenal.

"Bolehkah kita masuk sebentar dan berbicara di dalam?" tanya Rio yang sudah merasakan pegal di kakinya.

"Oh iya, maaf! maaf,bisa anda sedikit menyingkir sebentar? Aku buka pintunya dulu."

Amanda melangkah mendekati pintu dan membukanya. "Silahkan masuk pak! dan silahkan duduk! maaf,seadanya."

"Tidak apa-apa!" Rio mendaratkan tubuhnya duduk di kursi kayu yang sudah terlihat memprihatikan itu.

"Aku ke belakang dulu ya,Pak, mau buatkan minum dulu!" Amanda melangkah ke belakang.

"Tidak perlu repot-repot ibu Amanda." celetuk Rio yang membuat Amanda, urung melangkah ke dapur dan ikut mendaratkan tubuhnya duduk di depan,Rio.

"Jadi, ada perlu apa Bapak mencariku?" tanpa basa-basi, Amanda langsung melontarkan kembali pertanyaan yang sudah sempat dia tanyakan tadi ketika di luar.

"Emm, sebenarnya aku mau __"

"Tunggu! sepertinya wajah anda tidak asing, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Amanda menyela ucapan Rio,

"Iya, aku Rio. Kita pernah bertemu ketika aku dan Pak Ardan datang ke tempat kerja anda dengan Jasmine dulu,"

"Oh iya, kalau tidak salah, bapak ini asisten dari Tuan Ardan, CEO, Bagaskara Company," ucap Amanda merasa surprise sekaligus semakin penasaran kenapa orang besar seperti Rio mencarinya.

Rio tersenyum dengan kepala yang mengangguk, membenarkan. "Sebenarnya aku ke sini mau meminta bantuan ibu Amanda, untuk memberitahukan padaku dimana alamat Jasmine?"

Kening Amanda berkerut dengan mata yang memicing, curiga. "Ada apa anda mau mencari Jasmine?"

"Mm, aku suaminya!" Amanda terkesiap kaget dengan mata yang membesar, tidak menyangka kalau sahabatnya ternyata menikah dengan laki-laki yang dikenal khayalak ramai sebagai tangan kanan Ardan.

"Oh, jadi kamu orangnya. Untuk apa anda mencari Jasmine lagi? dan, tunggu! bukannya, kalian sudah bercerai? kenapa anda masih mengatakan kalau anda ini suaminya?" cecar Amanda beruntun.

"Siapa bilang kami sudah bercerai? aku tidak pernah menandatangani surat cerai yang dia tinggalkan. Dan kenapa aku mencarinya? ya karena aku ingin membawa pulang anak dan istriku. Aku harap kamu mau membantuku, Bu Amanda," ucapan Rio semakin membuat Amanda terkejut dan semakin yakin kalau ada yang disembunyikan Jasmine dari-nya.

"Buat apa? bukannya kamu tidak pernah mencintainya? jadi, lupakan kalau aku akan bersedia membantumu." tegas Amanda dengan nada dingin.

"Ini murni hanya salah paham, Bu Amanda. Aku bukannya tidak mencintainya. Jujur aku sangat merasa kehilangan semenjak dia pergi, jadi aku mohon bantuanmu kali ini." mohon Rio dengan wajah yang memelas, membuat Amanda sedikit tersentuh.

"Kata Jasmine, kamu mencintai wanita lain, dan kamu berusaha mencari wanita lain selama ini, apa itu benar?" cecar Amanda lagi, dengan tatapan yang menyelidik.

"Itulah letak kesalahpahamannya. Kalau tentang mencari wanita ... itu benar.Tapi, wanita yang ku cari bukan wanita yang aku cintai, tapi wanita yang diperintahkan oleh Pak Ardan untuk aku cari, yang sampai sekarang juga belum berhasil aku temukan," terang Rio dengan air muka yang berubah semakin sendu.

Amanda tercenung dengan mata yang menatap intens ke arah Rio,mencari kebenaran di setiap ucapan yang baru saja dilontarkan oleh pria itu. Amanda memejamkan matanya sekilas kemudian menghela napasnya dengan cukup panjang. "Baiklah, aku akan memberitahukanmu dimana Jasmine sekarang. Tapi sebelumnya, aku mau anda juga memberitahukan padaku, bagaimana kalian berdua bisa menikah? padahal kata Jasmine, tidak ada rasa cinta di antara kalian berdua, dan bahkan kalian juga tidak dijodohkan," Amanda berpikir ini adalah kesempatan buat dirinya, untuk mengungkap rasa penasarannya mengenai alasan pernikahan Jasmine.

"Apa Jasmine tidak menceritakannya padamu?" Amanda menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Rio.

"Sebenarnya yang dijodohkan dengan Jasmine itu Ardan.Awalnya Jasmine menolak, sampai dia kabur dari rumah. Apa kamu juga tidak tahu kalau Jasmine adalah putri dari Johan Mahendra?"

Netra Amanda membesar, terkesiap dengan kenyataan yang baru dia ketahui ini. " Hal gila apa lagi yang anda bicarakan? Jasmine? putri dari Tuan Johan Mahendra? bukankan Johan Mahendra pemilik dari Mahendra group?" Amanda menyandarkan tubuhnya, lemas begitu melihat Rio mengangguk, membenarkan.

"Karena ingin membantumu saat itu, Jasmine akhirnya menyetujui perjodohan dengan Ardan. Tapi justru saat itu Ardan yang tidak mau dijodohkan lagi dengan Jasmine. Ketika kami datang ketempat kerja kalian berdua saat itu, Ardan hanya ingin meminta penjelasan Jasmine, kenapa dia akhirnya bersedia dijodohkan kembali dengannya." penuturan Rio semakin membuat dada Amanda terasa sesak, mendengar pengorbanan Jasmine padanya.

"Kata Jasmine pada papanya, saat itu kalau kamu sedang kesulitan karena orangtuamu sakit dan membutuhkan banyak biaya, bagaimana keadaan orangtuamu sekarang?" air mata Amanda tiba-tiba merembes membasahi pipinya. Bukan karena pertanyaan Rio tapi karena mendengar kenyataan, kalau Jasmine juga berusaha menutupi aibnya dari orang-orang.

"Papaku sudah meninggal tiga tahun yang lalu, sekarang hanya ada ibu tiriku," ucap Amanda jujur. Ya, tiga tahun yang lalu, papa Amanda terkena serangan jantung ketika mendapat kenyataan kalau Amanda memiliki anak tanpa adanya suami.

"Maaf, kalau aku sudah membuat kamu jadi sedih!" ada rasa bersalah yang muncul di raut wajah Rio, melihat Amanda yang menangis.

"Tidak apa-apa! sekarang bisakah kamu jelaskan, kenapa bukan Jasmine dan Pak Ardan yang menikah? kenapa jadi kalian berdua?"

Tbc

Mohon dukungannya kembali ya gais. Hari ini hari Senin.Kalau berkenan vote rekomendasinya boleh lah ya dikasih Ke karya ini. Jangan lupa juga buat like dan komen, agar aku semakin semangat

Btw bab berikutnya, akan ada flash back kenapa Rio yang jadinya menikah dengan Jasmine, bukan Ardan.

1
Hasnawiyah Ansar
apa bedanya biola sama violin🤔
kinan kinan
Secangkir kopi buat nemanin thor
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ngak mulu klau uda bab Chantika sma Calvin🤣🤣🤣🤣
Rahmaniar
suka ceritanya,sukses selalu Thor.
Maria Christanti
thor tetap semangat dlm berkarya, walaupun hrs pandai mengatur wkt.
Cindy Cindy
Luar biasa
Naufal Raffa S
🤣🤣🤣
Naufal Raffa S
baca novel ini udah 3 kali tp tetep mewek thor😭😭
Nicko Putra Jelita
Buruk
Julia Juliawati
ucapan itu doa kakek tuir. blg pny sakit Jatung ternyata skrg nyata🤣🤣
Masayu Yanti: akhir nya doa nya terkabul 😆
total 1 replies
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
terlalu bertele2 muter-muter aj.
Julia Juliawati
ini kapan ke ungkapnya susah x
Julia Juliawati
mewek aq Thor baca bab ini😭😭😭
Laila Umroh
Luar biasa
Venny Merliana
kaku perutku Calvin sma Cantika bikin ngakak 🤣🤣🤣🤣😅😅
Pendi
syukur abi makanya jd manusia jgn sok sok gool sok2 ganteng terima aja karma perbuatanmu
Pendi
ya tanggungjawab lh abi oan udah kamu entot laknat
Pendi
syukurin makanya jgn sok2 kegantengan abi biar nikah sama shasa aja laknat
Pendi
awas thor kalau celin di jodohkan sama abi,muak karakter kayak abi tu sok kgantengan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!