Kehancuran yang Siska alami setelah kehilangan sang bayi, hasil dari pelecahan yang ia alami. Dan juga sang kekasih yang masuk ke dalam penjara atas pembalasan dendam yang ia lakukan atas pembunuhan anak dari Siska sendiri. Membuat Siska depresi dan memilih jalan pintas untuk bunuh diri, agar semua masalah di hidupnya berakhir dengan cepat. Justru membuat dia hidup dalam lembaran yang baru dan dengan identitas baru setelah kehilangan ingatannya. Dan semua masa masa kelam serta kebahagiaan yang ia alami sebelumnya.
Siska mengalami amnesia dan menikah dengan pria yang sebelumnya melamarnya. Hingga hidup bahagia bersamanya, sebelum takdir kembali mempertemukan dia dengan orang yang ia cintai, yang baru saja bebas dalam penjara. Dan hal itu membuat Siska merasa ada hal yang aneh ketika ia melihatnya, sampai tanpa sadar Siska kembali teringat sesuatu tentang pria bernama Hamdi tersebut, yang membuat degub jantungnya kembali berdetak tak seperti sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Nurdiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tumbuh rasa
Jonathan dengan cepat menelpon staf di kantornya untuk menghandle semua pekerjaan yang ia tinggalkan hari ini di sana, karena ia ingin fokus mengurus CIA yang sampai detik ini belum siuman.
Jonathan dengan hati yang gusar dan bahkan air mata yang tiba tiba saja mengalir, tampak berdoa memohon ampunan pada sang kuasa seraya meminta padanya untuk membuat sang putri cepat sadar dan diangkat penyakitnya.
Siska yang saat ini berada di rumahnya, sedikit heran dan sedih dengan apa.yanh di lakukan oleh suaminya padanya, mengingat pria itu cukup kasar saat pagi padanya. Padahal Siska hanya ingin memberikan makanan yang telah ia buat dengan sepenuh hati dari dini hari untuknya. Namun penolakan justru ia dapatkan dari pria yang tampak panik saat berangkat bekerja.
"apa mas Jonathan ada maslaha di kantor? Aku harus mendukungnya dan jangan mengganggunya" gumam Sika pelan seraya membuka kembali kotak makanan yang telah ia isi dengan makanan sebelumya.
siska duduk di atas kursi meja makan dan menatap nanar pada makanan di depannya. Sebelum akhirnya itu pun melahap makanan itu dengan pelan, seraya menangis sekarang. merasa dirinya begitu sensitif dan juga tak karuan setelah Jonathan semakin hari, semakin berubah semenjak bertemu dengan Nadin.
Siska tahu ini hanya salah paham saja dan mungkin Jonathan berbuat baik pada dia, karena ia belum memiliki keturunan yang merupakan darah dagingnya. Sehingga memperlakukan cia layaknya anaknya sendiri dan bahkan menerima permintaan dari Hamdi, sang mantan kekasih Siska yang ia sangat benci. hanya untuk membuat anak itu meras senang padanya.
padahal Siska sebelumnya di bentak sedemikian rupa dns di cemburuan oleh suaminya, karena dia bertemu dengan Hamdi sebelumnya. tapi Jonathan malah membantu Hamdi untuk mengakui jika cia adalah anaknya, padahal itu permintaan pria yang ia benci.
"kenapa kamu seperti itu mas. kenapa? apa karena aku belum bisa memberikan kamu keturunan, makanya kamu lebih senang ketika berada dengan Cia dan Nadin sekarang? Hiks" lirih Siska seraya mengunyah NuGet dengan lahapnya.
sedangkan di sisi lain Nadin masih saja cemas dengan kondisi putrinya dan bahkan wanita itu pun terlihat menghapus air matanya dengan pelan, seraya bersandar tepat di bahu Jonathan yang begitu bidang, yang duduk di sampingnya..seraya menceritakan bahwa cia sangat sedih ketika ia berbohong tentang Hamdi yang merupakan ayahnya.
"cia menangis semalaman, dan saat aku menelponku, dia ternyata tertidur dalam keadaan demam..mungkin karena ia masih belum terima dengan kebohongan yang telah kita buat sebelumnya. sebab Cia hanya ingin kamu dan bukan pria itu. Cia hanya ingin memanggilmu ayah dan tak mau memangil pria untuk sebagai ayahnya .dia marah dan merajuk padaku, hingga aku pun bingung menjelaskan sperti apa pada anak sekecil itu. Sehingga ku suruh dia untuk memanggilmu ayah ketika kita bersama saja, sebab aku katakan jika pria itu berbohong, agar istrimu Tidka marah" ucap Nadin pelan yang di mengerti oleh pria di sisinya..
"aku tak keberatan Nad dengan apapun yang kamu katakan. Aku tahu ini terlalu dini untuk di mengerti oleh anak sekecil Cia .dan aku pun akan memberitahu Siska untuk tak terlalu menatap mu sebagai musuhnya, walaupun tentu saja tak akan ku katakan jika cia adalah anakku dan kita pernah...' ucapan pria itu menggantung begitu saja, berganti dengan dirinya yang saling tatap satu sama lainnya. Hingga tanpa sadar Jonathan pun mengusap pucuk kepala di sampingnya, tanpa memperdulikan perasaan Siska yang tengah menangis karena ulahnya.