THE Online System

sesaat setelah liura keluar dari ruang meeting itu, deva langsung menanyakan keputusan yang di ambil oleh claude, karena persyaratan yang diberikan liura sangat merugikan sisi claude.

"lau…, kamu serius sama ucapan mu tadi itu?, persyaratan nya itu ngerugiin kamu loh," tanya deva dengan serius.

"iya dev…, aku serius…karena aku percaya padamu, kamu pasti bisa mengalahkan om-om itu," jawab claude dengan serius juga.

"tapi-," belum menyelesaikan kalimatnya, pak Rendi lebih dulu memotong nya.

"nak…, jika clau sudah sangat percaya padamu, maka kami juga akan mendukung mu dari belakang, om bisa bantu ngenalin kamu ke beberapa temen om yang bisnisnya di real estate," ucap pak Rendi.

"om…lau…, makasih ya…udah ngasih kepercayaan sebesar itu padaku, tapi jika aku gagal dalam tiga bulan ini…," ucapan deva membuat semuanya diam untuk sementara.

tapi pak rama sepertinya tak mau hanya diam saja, dia langsung menyemangati bos nya dengan kata-kata menyentuh hati hingga ke usus.

"bos…, bos…tenang aja, saya bakal setia kok sama bos, mau itu saat sedih ataupun saat senang, tapi ya…kecuali nanti kalok saya di pecat sama bos…," ucap pak rama.

mendengar kata-kata di bagian akhir mereka langsung tertawa bersamaan, karena di situasi yang lumayan rumit begini pak rama masih bisa menghibur orang, sedangkan pak rama dia terlihat bingung dengan semua orang.

"haha…, paman…makasih ya…karena paman udah bantu deva banyak banget di perusahaan ini, tenang aja paman…, paman nggak bakal ku pecat kok," ucap deva.

dengan ini deva sekarang sangat yakin untuk terus maju tanpa ada rasa resah yang mengganjal karena akan kehilangan seseorang yang berharga jika gagal.

saat ruangan sudah sepi karena semua orang sudah pergi melanjutkan aktifitas nya masing-masing, olle memberikan misi yang sangat sejalan dengan yang akan dilakukan oleh deva.

[ ish…ish…ish…, saking leganya sampai sampai saya dilupain sama tuan saya…, huh…nasib memang nggak menentu, kadang dicari tuannya kadang dilupain, tuan…saya membawa kabar baik hari ini…]

"kabar baik apa olle?," tanya deva.

[ hari ini ada misi tuan…]

"hah…itu kabar baiknya?, yang bener aja… rugi dong…," tanya deva.

[ tapi hadiahnya sangat…sangat bermanfaat bagi perusahaan dan jodoh anda tuan…]

"uh…, baik-baik aku akan ambil misi nya," ucap deva yang sudah pasrah.

[ nah gitu dong tuan…]

[ misi: menjadi orang terkaya nomor satu di negara tuan…]

[ waktu: 2 bulan…]

[ hadiah: ????…]

[ gagal: kehilangan calon istri…]

"huft…, kau seperti memaksa ku, dengan jodoh sebagai taruhan…," ucap deva.

[ tapi tenang saja tuan…, hadiahnya sangat-sangat berguna…]

"ya lah tu…," ucap deva.

"oh ya…, olle…cara make kartu asisten itu kayak gimana?," tanya deva.

[ ohh…itu, caranya mudah saja, tuan tinggal mengaktifkan nya saja, dan nanti akan ada beberapa pilihan kriteria asisten pribadi sesuai keinginan tuan…, dan setelah tuan memilih nya, orang yang tuan pilih akan muncul di depan tuan…]

"hmm…baiklah, terimakasih penjelasannya olle…," ucap deva.

[ sama-sama tuan…, yang penting tuan senang…]

setelah menerima penjelasan dari sistem, deva memutuskan untuk pulang dan menggunakan kartu itu di villa nya.

sekitar 15 menit perjalanan, deva sampai di villa nya… deva langsung masuk dan ingin langsung mencoba kartu miliknya.

di taman belakang villa, deva sudah berdiri sambil berbicara dengan sistem untuk mengaktifkan kartu asisten milik nya.

"olle…, aktifkan kartu asisten milikku…," ucap deva.

[ mengaktifkan kartu asisten pribadi…]

[ 10%…30%…50%…70%…99%…]

[ proses selesai…, silahkan tuan pilih salah satu kriteria brikut…]

1. perempuan, pintar, gesit, tapi ceroboh.

2. laki-laki, tampan, cerdas, tapi narsis banget.

3. perempuan, kompeten, cerdas, tapi jarang berekspresi.

"hmm…, sepertinya aku akan memilih yang nomor 3," ucap deva.

[ memproses permintaan tuan…]

[ silakan tunggu proses pembentukan…]

[ dan tuan…, mohon siapkan pakaian ganti untuk asisten anda…]

"hah…, kenapa butuh pakaian, jangan bilang…," ucap deva.

sesaat setelah deva selesai berbicara, tiba-tiba sosok prempuan cantik…anggun…dan tob*ut muncul tanpa busana, dia tampil polos di depan deva, dan tentu saja hal itu membuat deva langsung melayang ke atas awan.

"woahh…, janda anak 1…kalah ini mah," ucap deva.

"astaga dev, sadar…sadar," ucap deva.

deva langsung masuk untuk mengambil selimut yang ada di sofa, dia sudah berjaga-jaga dengan sesuatu yang akan terjadi, tapi dia tidak waspada dengan kemungkinan yang satu ini.

setelah itu dia langsung memberikan selimut itu pada asisten barunya itu, dan setelah menenangkan diri sebentar, deva lanjut menanyakan beberapa hal yang perlu di tanya kan.

"huh…jadi, siapa namamu?," tanya deva.

"nama saya Olivia tuan…, bisa dipanggil oliv," jawab asisten pribadi itu.

"ohh…Olivia ya, terus keahlianmu yang paling baik di bidang apa?," tanya deva, tapi pertanyaan itu sepertinya tidak perlu ya.

"di bidang manajemen tuan," jawab Olivia.

"hmm…baiklah, terus berapa usia mu?, dan berapa gaji yang kau inginkan?," tanya deva.

"usia saya 23 tahun tuan…, dan masalah gaji…walaupun tidak di gaji tidak papa tuan," jawab Olivia.

"hoh…oke, tapi jika kau membutuhkan sesuatu tinggal bilang padaku," ucap deva.

"baik tuan…," ucap Olivia.

"kalau begitu…, kau masuk ke kamarku, di sana ada baju ganti, kau bisa pilih yang mana saja," ucap deva.

"baik tuan…, permisi…," jawab Olivia.

setelah Olivia pergi, deva langsung menerima panggilan telfon dari ken, deva langsung saja mengangkat telfon dari ken.

"halo…ken, ada apa?," tanya deva.

"jadi gini dev…, besok hari minggu…kami semua mau pergi ke pantai, lu mau ikut nggak?," tanya ken.

"hmm…, hari minggu…sepertinya bisa ken, besok dah ku kabarin kalok jadi ikut," jawab deva.

"oke…, jangan sampe lu nggak jadi, jangan sok sibuk lu besok," ucap ken.

"iya iya, besok ku liat…, eh…gimana kabar yang lain, lu masih sama kakaknya si baim kan?," tanya deva.

"aman…, mereka sehat dan bugar semua, terus gua masih sama aihsley kok, yakali spek bidadari di tinggalin atau di anggurin kayak yang itu…," jawab ken.

"hah…yang itu…, siapa?," tanya deva penasaran.

"udah…, orang nya emang nggak peka , yaudah gua mau lanjut jalan dulu ya," jawab ken.

"huh…, iya deh…tiati lu di jalan, jangan sampe ketabrak truk terus masuk isekai…," ucap deva.

"mana bisa… masuk isekai, cuman ketabrak truk terus masuk isekai mah cuma di anime favorit lu," ucap ken.

"hehe…, siapa tau kan," ucap deva.

"yaudah…sampai ketemu di hari minggu dev," ucap ken.

"ya…, kalok gua nggak sibuk…," ucap deva.

panggilan pun berakhir…, dan deva langsung masuk ke dalam, dia langsung bersantai sambil menonton TV.

dan saat dia sedang asik menonton, Olivia turun dari lantai atas dengan baju yang kebesaran dan celana pendek yang lumayan ketat, dia terlihat seperti seorang anak SMA dan wajahnya sangat manis dan imut untuk di pandang.

deva hanya bisa menghela nafas, karena asisten yang diberikan sistem sangat-sangat menggoda iman…, deva menyuruh Olivia untuk bersantai dulu di hari itu, dan Olivia hanya menurut saja dengan ucapan deva.

hari pun tak terasa berlalu begitu cepat, kini matahari sudah mulai terbenam, menampilkan sunset yang indah dari atas balkon villa…

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...