Pengasuh Anakku Istri Keduaku

“Tuan, teman ku mau ke sini, boleh ?” tanya Kayra pelan pada Kaisar saat mereka tengah di kamar Kanaya.

Kaisar langsung menoleh pada Kayra.

“Teman yang mana ? Laki-laki atau perempuan ?” tanya Kaisar

“Laki-laki ! Yang tadi mengantarku pulang sekolah.” Jawab Kayra jujur, ia hanya bertanya apakah Kaisar memberikannya izin atau tidak karena Reno sangat ingin belajar bersama dengannya.

“Mau apa dia kesini ? Kalau tidak penting tidak usah !” kata Kaisar, dalam hatinya ia semakin tak suka melihat Kayra dekat dengan pria lain.

“Dia mau belajar bersama ku, Tuan.” Jawab Kayra pelan.

Kaisar tergelak, ia sudah bisa menebak jika teman laki-laki Kayra itu pasti menyukai Kayra dan hanya mencari alasan untuk dekat dengan Kayra. Tentu saja Kaisar tak terima dan tak akan memberikan izin pada Kayra untuk mendatangkan tamu dari luar apalagi seorang laki-laki.

“Dia bisa menyewa guru privat ke rumahnya !” tolak Kaisar dan Kayra hanya diam mendengarnya.

“Iya Tuan.” Lirih Kayra

“Ingat Kayra Kau bekerja dengan ku, dan fokus utama mu hanya sekolah dan mengurus Kanaya. Jangan coba-coba untuk melakukan hal-hal aneh, dan jangan berani-beraninya dekat dengan pria lain !” kata Kaisar dengan tegas yang membuat Kayra bingung.

“Kenapa Aku tidak boleh dekat dengan pria lain ?” tanya Kayra dengan polosnya.

Kaisar terdiam, ia salah berucap. Seharusnya ia tak mengatakan itu pada Kayra.

“Ah, sudahlah. Pokoknya Aku tidak mau teman pria mu itu datang kemari !” jawab Kaisar cepat, dan Kayra hanya bisa menghela nafasnya.

Kayra kemudian mengirimkan pesan pada Reno, jika Reno tak perlu datang ke rumah majikannya, mereka bisa belajar bersama saat di sekolah.

“Maaf Reno, Tuan Kaisar tidak suka ada orang asing masuk ke dalam rumahnya. Kita bisa belajar di sekolah, saja !” tulis Kayra dalam pesannya.

Reno yang membaca pesan itu hanya bisa menelan pil kecewa, lagi-lagi ia tak bisa lebih dekat dengan Kayra. Reno kemudian menyalahkan Kaisar dan mengumpat karena tidak mau dirinya datang ke rumahnya.

“Dasar majikan sombong ! Apa salahnya memberikan izin !” kata Reno berdecak kesal.

Malam harinya, Kaisar mencoba menghubungi Anya. Anya benar-benar bak hilang di telan bumi, tak ada satu pun pesan yang di kirimkan oleh Anya untuknya, apalagi bertanya tentang keadaan putri mereka.

Meskipun Kaisar masih marah pada Anya, namun tetap saja Kaisar masih mencintai wanita yang telah memberikannya seorang putri yang cantik. Semarah apapun ia pada Anya, Anya tetaplah istrinya.

Sudah berapa kali ia menghubungi nomor ponsel Anya, namun panggilannya tak diangkat sama sekali dan membuat Kaisar semakin geram.

Kaisar kemudian mendudukkan dirinya di sofa dan mengambil remote televisi, begitu ia melihat tampilan televisi pertama kali muncul pemberitaan tentang Anya yang sukses menggelar konser di dua puluh kota besar di tanah air.

Anya terlihat begitu senang dan bahagia telah sukses menggelar konsernya.

Tangan Kaisar hanya bisa terkepal kuat melihat Anya yang tanpa beban menikmati kehidupannya tanpa memikirkan keadaan rumah tangga mereka termasuk Kanaya yang bahkan tengah sakit pun, Anya tak pernah bertanya tentang keadaan Kanaya.

Saat Kaisar tengah termenung menatap layar televisi tersebut. Tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk, dan Kaisar menoleh ke arah pintu dimana Kayra datang bersama Kanaya.

“Kayra ?” lirih Kaisar, ia melihat wajah cantik alami yang miliki oleh Kayra seolah menjadi obat dari kegelisahan hatinya akan Anya yang tak peduli dengan rumah tangga mereka.

“Tuan, Kanaya tidak mau tidur dengan ku ! Sepertinya dia mau tidur dengan Anda !” kata Kayra mendekatkan Kanaya pada Kaisar.

Kaisar bisa mengerti akan hal itu, wajar saja. Kanaya masih kecil dan masih sangat membutuhkan perhatian dari kedua orang tuanya. Mungkin putrinya itu rindu ingin selalu dekat dengan kedua orang tuanya.

“Ya sudah, bawa dia ke atas tempat tidur !” ucap Kaisar.

Kayra pun menganggukkan kepalanya, ia kemudian meletakkan Kanaya di atas tempat tidur. Saat Kayra berbalik dan ingin pergi, Kanaya malah menangis dan tidak mau di tinggal oleh Kayra.

...****************...