Juara 1 event anak Genius S4 🥇
________
Keadaan memisahkan mereka berdua, maka takdir jua yang mempertemukan mereka kembali. Aisyah dan Lucas bertemu kembali setelah enam tahun lamanya. Tetapi, dengan kondisi yang berbeda. Lucas tak mengenali Aisyah, karena dia hilang ingatan pasca kecelakaan pada enam tahun yang lalu. Dia melupakan semua momen manisnya bersama dengan Aisyah. Dia malah mengingat jika dirinya belum pernah menikah.
Akan tetapi, Aisyah sangat mengenal sosok pria yang bernama Lucas itu, yang menjadi pria asing yang datang ke Indonesia untuk membuka cabang perusahaannya. Aisyah, yakin jika sang CEO adalah ayah dari anak-anaknya.
Bagaimana cara Aisyah membuktikan jika pria itu adalah suami dan Ayah dari anak-anaknya? Yuk, simak kisah mereka di Kembar Genius Milik Mantan Mafia!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembar Genius 27
Di dalam ruangan yang kedap suara. Hanya ada sebuah jendela kaca yang lumayan tinggi. Tidak akan bisa digapai oleh anak sekecil Reza. Reza sadar jika kedua tangan dan kakinya terikat. Hingga dia tak bisa bergerak dan berpindah dari tempat tersebut.
'Tidak salah lagi pasti wanita licik itu yang melakukan ini,'batin Reza yang berusaha membukakan ikatan tangannya. Tetapi, tak bisa. Lalu, Reza mencoba mencari sesuatu untuk membuka ikatan itu tak ada benda apapun di dalam ruangan tersebut kecuali pinggiran ranjang kayu yang terlihat lumayan tajam sehingga Reza berusaha untuk membuka ikatan tangan dengan menggesekkan tali tersebut di pinggir ranjang kayu.
Namun, setelah berusaha begitu keras Reza tak berhasil juga. Tetapi, membuahkan hasil yang bagus terlihat tali tersebut yang hampir putus. Reza melakukannya lagi untuk membebaskan diri dari tempat tersebut.
'Bunda pasti cemas. Aku harus segera pergi dari sini,'batin Reza yang masih berusaha melepaskan tali yang mengingat tangannya.
"Apa anak itu baik-baik saja?"
Reza mendengar seseorang bertanya di luar ruangan yang diyakini itu adalah suara penculiknya.
'Dari suaranya mereka ada tiga orang di luar. Salah satunya pasti Bos mereka,'Reza terus menggesekkan tali tersebut agar segera putus sebelum penculik itu datang untuk melihat kondisinya.
"Segera hubungi Nona Mona. Agar wanita itu mau segera membayarkan uang untuk kita,"perintah salah satu dari tiga penculik itu.
'Nona Mona?' Reza mengerutkan keningnya mengingat bagaimana wajah wanita itu.
'Ini bukan masalah aku menyinggungnya tadi 'kan? Pasti ada masalah lain?'
Tali yang Reza gesek akhrinya putus meskipun tangannya ikut terluka. Reza langsung melepaskan tali yang mengikat kaki ternyata mereka tak mengikatnya dengan erat sehingga Reza dengan mudah melepaskannya.
"Aku harus segera meninggalkan tempat ini,"ucap Reza sembari naik ke atas ranjang lusuh itu agar bisa mencapai jendela yang lumayan tinggi.
"Periksa anak itu apa masih hidup!"
Mendengar suara dari luar tak menunggu waktu lebih lama lagi kini Reza telah berada di atas jendela. Tetapi, posisinya terlalu jauh dari kamar itu dengan lantai dasar sehingga Reza mengurungkan niatnya untuk melompat.
'Jika aku berpura-pura sakit penculik tak akan peduli sama hidup dan matiku,' Reza mulai memikirkan satu cara agar bisa melepaskan diri dari tempat itu.
'Kalau aku meminta tolong aku yakin tak ada yang mendengarkannya. Ini adalah hutan dan gedung terbengkalai,' Di saat Reza sedang berpikir untuk kabur dari tempat itu justru penculiknya telah datang.
"Hei, kamu mau ngapain?"
'Gawat!'Reza terkejut hingga kakinya terpeleset dan terjatuh dari jendela ke bawah.
"Bunda!"Reza berteriak dengan keras ketika tubuhnya melayang dari atas. Reza memejamkan matanya yakin tidak akan bisa hidup kalau terjatuh begitu.Kalaupun hidup akan patah tulang pikir Reza.
Bugh!
"Aku masih hidup?"gumam Reza dengan posisi mata masih terpejam.
"Berani sekali kamu berpikir akan mati!"
Mendengar suara lantang seseorang Reza memberanikan membuka mata dia terkejut melihat dirinya ada dalam pelukan Lucas.
"Syukurlah, aku masih hidup."Reza langsung memeluk erat leher Lucas yang membuat perasaan Lucas tercampur aduk. Ada perasaan sedih, bahagia dan juga marah karena ada seseorang yang berani menculik anaknya hingga mempertaruhkan nyawa sang anak.
"Aku serahkan semua urusan di sini samamu,"ucap Lucas memberi perintah kepada Demon. Pria itu mengangguk setuju dan beberapa saat kemudian Elliot dan Galih tiba.
"Apa semua baik- baik saja?"tanya Galih ketika melihat Reza yang memeluk erat Lucas dan tak mau melihat ke arah Galih. Lucas menggelengkan kepalanya dan membawa Reza pergi dari tempat itu.
"Elliot aku perintahkan kamu untuk meratakan tempat ini!"Galih berkata dengan raut wajah yang memerah serta rahang yang keras. Bahkan, Galih ingin melenyapkan segera seseorang yang berada dibalik penculikan ini.
Di dalam mobil Lucas terus memperhatikan Reza yang masih duduk dengan memejamkan matanya. Reza terlihat masih takut dan sedikit gugup. Tubuhnya menandakan jika anak ini mengalami syok traumatik hingga membuat dia dibalut dengan perasaan yang takut.
"Apa kamu masih takut?"Lucas mengusap kepala Reza dengan lembut. Tetapi, Reza malah menepisnya karena tak ingin dia perlakukan seperti bocah oleh Lucas. Lucas yang melihat hal ini malah tersenyum, apalagi Reza bersikap mengemaskan.
'Bocah ini sudah seperti ini masih bersikap sok jual mahal sama aku,'batin Lucas yang terus memperhatikan Reza yang sedang memalingkan wajahnya ke arah lain serta kedua tangan dilipatkan di dadanya.
'Pria ini boleh juga bisa datang tempat waktu menyelamatkan aku,'batin Reza, lalu melirik ke arah Lucas yang sedang fokus menyetir. Lalu entah kenapa Lucas tersenyum melihat ke arah Reza yang terus memperhatikannya.
"Lho kenapa berhenti?"Reza bertanya kepada Lucas yang tiba-tiba menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Lalu, Lucas melihat ke arah Reza secara intens kedua alis ikut tertaut sembari memperhatikan bocah itu.
"Reza kenapa kamu begitu membenci saya? Apakah saya pernah melakukan kesalahan sama kamu?"Lucas bertanya dengan serius. Reza sangat malas berurusan dengan Lucas. Tetapi, sepertinya kali ini Lucas takkan melepaskan Reza jika belum mendapatkan jawaban dari Reza.
"Ada banyak kesalahan yang Anda perbuat Tuan Lucas,"jawab Reza yang membuat Lucas menaikan satu alisnya.
"Kesalahan? Apa kesalahanku? Bisakah kau melupakannya bocah? Aku ingin mengejar ibumu tidak bisakah kau memberikan aku kesempatan itu?"Lucas berkata dengan serius yang membuat Reza langsung menoleh dan menatap pria itu dengan lekat.
"Siapa yang mengizinkan Anda memanggil saya dengan sebutan bocah?"Reza menatap tajam ke arah Lucas yang membuat pria ini tersenyum tipis karena bisa menemukan dirinya dalam diri Reza.
"Aku minta maaf jika selama ini aku tak pernah ada di samping Kamu dan Bundamu. Bahkan, aku tak pernah tahu jika aku sudah menikah dan punya anak yang begitu lucu. Aku...."
"Memangnya aku badut? Di bilang lucu!"ketus Reza, Lucas langsung tertawa terbahak melihat tingkah Reza yang begitu menggemaskan. Lucas jarang tersenyum apalagi tertawa. Tetapi, karena Reza Lucas sudah sering tersenyum atau tertawa tanpa dia sadari.
"Oke, maaf. Jadi, kamu mau berbaikan dengan Daddymu ini?"tanya Lucas sembari memberikan jari kelingking untuk Reza.
"Masih calon, aku belum mengatakan setuju untuk menjadi anakmu,"sahut Reza dengan songong yang membuat Lucas menahan tawanya.
"Oke tidak masalah. Tetapi, jika Bundamu mau menerimaku jadi suaminya. Kamu juga harus setuju dan mau menerimaku bagaimana ?"
"Oke. Deal!"
keduanya bersalaman dengan kesepakatan yang telah mereka buat. Lucas yakin Aisyah akan menerimanya begitu juga dengan Rezi. Reza tahu Rezi dan Aisyah akan menerima Lucas makanya dia menyetujui kesepakatan itu. Mobil kembali melaju menuju kediaman Hosea di mana Aisyah dan Rezi berada. Saat ini mereka sedang menunggu kepulangan Reza dan Lucas.