Aisyah harus kembali ke desa tempat ia di lahirkan...karena kematian Kakak dan Kakak iparnya.
Dia juga harus menjadi ibu bagi kedua keponakannya, Aira dan Airen .
Demi menjaga kedua keponakannya, akhirnya Aisyah bekerja di balai desa sebagai sekdes.
Hingga , kepala desa meninggal dan di gantikan oleh orang dari kota kiriman dari pemerintah. Kepala Desa baru cukup arogan dan terkesan galak.
Salah sedikit saja , pasti akan jadi masalah besar. Namun begitu ..banyak gadis desa maupun ibu - ibu mengidolakannya , karena ketampanan sang lurah dan statusnya sebagai Hot Duda.
Entah karena hal apa , Pak lurah itu selalu saja berseteru dengan Aisyah....Akankah permusuhan antara Aisyah dan Pak lurah berubah jadi cinta....
Ikuti kisahnya.....Pak Lurah Galak Mencari Cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
" Kalian berdua kenapa mukanya pada tegang begitu ?".
" Enggak ada apa - apa Ma...iya kan Sam ?".
" Iya Ma ". Jawab Samudra.
" Kamu sudah kenalan sama istri kakak kamu Sam ?" tanya Mama Zila
" Sudah Ma , barusan ". Sudah kenal lama Ma , bahkan aku lah yang pertama mengenal Aisyah, kalau saja aku bergerak cepat, dia pasti sudah jadi istriku Ma....bukan istri Kak Bian.
" Maaf Ma , aku mau ajak Istriku berkeliling sekitar sini ya Ma ". Mehesa yang melihat Samudra diam dengan pandangan matanya tertuju pada Aisyah , membuatnya jadi tidak nyaman.
" Boleh saja, tapi awas jangan sampai dia kelelahan, jangan jajan sembarangan juga , ingat kamu sedang hamil Aisyah !". ucap Mama Zila yang penuh dengan larangan.
" Jajan sembarangan di kira kita bocah kecil apa Ma...dan tenang saja aku selalu ingat kalau Istriku ini sedang hamil , kan semua akibat dari perbuatan aku yang tiada lelah menggarap ladang milik Istriku ini ". Mahesa sengaja menegaskan bahwa Aisyah adalah miliknya .
" Orang hamil itu kadang minta makanan yang aneh - aneh Bian , makanya Mama ngomong seperti itu ".
" Iya Ma siap , Bian dan Fathiya akan mengingat semua pesan Mama ". " Ayo sayangg , kita jalan ". Mahesa menarik lembut tangan Aisyah, ia pun mendaratkan ciuman di tangan Aisyah yang sedang di genggamnya.
Samudra melengos , ia tidak tahan melihat Mahesa yang semakin sengaja menunjukkan kemesraannya pada dirinya.
" Sam ke atas dulu Ma...mau istirahat sebentar ".
" Jangan tidur ya Sam , enggak baik tidur di sore hari ".
" Iya Mama ".
Samudra melangkah pelan , badannya tiba - tiba terasa lemas , ia seperti kehilangan tulang - tulangnya.
Sampai di atas Samudra berhenti sejenak, ia menatap nanar ke arah pintu kamar kakak nya....yang berada tidak jauh dari kamarnya. Berbagai macam pikiran berseliweran di kepalanya.
Apalagi ia kini membayangkan saat Mahesa menyentuh Aisyah di kamar itu . Ia meremas tangannya .
" Kamu sudah di sentuhnya Aisyah , harusnya kamu jadi milik ku bukan kakak ...sakit hatiku Ais ".
" Apa masih ada kesempatan aku untuk memiliki kamu Ais ".
" Jika kamu mau memberi kesempatan, dengan senang hati aku akan memperjuangkan kamu , aku tak masalah jika di rahim kamu ada ada anak Kak Bian , aku pasti akan menerimanya ".
Samudra berbicara sendiri dan berandai- andai...ia merebahkan badannya di kasur , memejamkan matanya berharap jika ia membuka matanya nanti semua ini hanyalah mimpi belaka.
Mahesa membawa Aisyah berjalan- jalan sampai ke luar rumah , ia memang mengajak Aisyah ke taman dekat rumahnya.
Sampai di sana , Mahesa tiba - tiba melepaskan genggaman tangannya. Ia berjalan mendahului istrinya ...lalu memilih duduk di sebuah bangku panjang.
Aisyah mematung, dia cukup kaget dengan perlakuan sang suami , baru tadi Mahesa memperlakukannya dengan manis , tapi dalam sekejap berubah dingin.
Aisyah terpaksa memyusul suaminya. Ia duduk di sebelah Mahesa , meski Mahesa tidak menghiraukannya.
" Mas...Mas Bian ".
Merasa di diamkan , Aisyah beranjak dari duduknya , " Kalau aku ada salah maafkan aku Mas , jangan diam begini, kalau aku juga tidak di inginkan di sini , lebih baik aku pulang , mungkin Mas mau menenangkan diri ".
Mahesa menarik tangan Aisyah ketika istrinya itu akan melewatinya...beruntung ia langsung sadar , kalau semua bukan salah Aisyah.
Mahesa mendudukan Aisyah di pangkuannya pelan , kemudian ia memeluk istrinya itu dan menenggelamkan kepalanya ke dada Aisyah.
" Maafin Mas Fathiya , Maafin Mas ....pikiran Mas sedang kacau ".
" Cerita pada ku Mas , biar beban mu berkurang ".
" Mas mau tanya sama kamu sayang....apa kamu sudah lama kenal dengan Samudra ?".
" Pak Sam..maksud Mas ?".
" Dia adik ipar kamu sekarang sayang ".
" Eh iya , belum terbiasa Mas , aku kenal Pak Sam waktu aku kerja saja , dia yang jadi atasan aku Mas , udah gitu aja ".
" Kalian enggak pernah menjalin hubungan gitu ".
" Sebatas hubungan atasan sama bawahan saja , kalau yang Mas maksud hubungan pribadi ya Enggaklah ".
" Aku tuh kerja Mas bukan mau macam - macam , apalagi berharap bisa bersanding dengan Pak Sam , enggak kepikiran sampai kesana Mas , dan mana ada yang berani dekati Pak Sam , kalau Bu Hilda yang terus menempel pada padanya ".
" Apa Sam pernah menyatakan cinta padamu ?".
" Emmm aku lupa tuh , tapi saat aku mau resign dia ngajak nikah aku ".
" Kamu menolaknya?".
" Ya aku kira Pak Sam cuma bercanda saja...aku juga pikirannya lagi kalut karena di minta pulang sama Bapak , saat itu Kakak dan Kakak ipar aku meninggal dunia Mas ".
" Mas hanya ingin memastikan bahwa kamu benar - benar enggak ada rasa pada Samudra...".
" Mas bisa pegang kata - kata aku , Allah saksinya , Mas lah orang ke dua yang aku cintai ".
" Orang ke dua ??? jadi yang pertama Samudra gitu ?". Mahesa mendadak terpacu jantungnya.
" Kata siapa ...cinta pertama anak perempuan ya ke Bapaknya Mas...gitu aja kok enggak tau ".
" Alhamdulillah....syukurlah kalau bukan Samudra ".
" Sebenarnya ada apa sih Mas ?"
" Dulu........" Mahesa pun bercerita....
# Flasback on "
Lima orang mahasiswa sedang berkumpul di kantin.
" Kita jadi kan ke rumah kamu Sam ?". tanya Raka.
" Iya iya jadi, kalian semangat ke rumah ku karena mau numpang makan ". ucap Samudra.
" Tuh tau , habis masakan di rumah kamu itu enak banget Sam ". tambah Gery .
" Bilang aja karena gratis , pake memuji setinggi langit...basi tau ".
Ha..ha..ha....Raka dan Gery tetawa bersama.
" Kalain berdua juga harus ikut, biar bisa merasakan masakan di rumah Samudra , Mama Zila juga orangnya baik banget , aku merasa seperti anaknya sendiri , iya kan Ger ,".
" Dih kamunya yang ngarep di anggap anak sama Mama , aku sendiri mah ogah punya saudara kayak kalian...pengeretan ".
Mereka kembali tetawa , meski ucapan Samudra ketus tapi mereka tidak tersinggung...mereka tau Samudra tidak benar - benar marah.
" Bagaimana Mil.....Na ?". dua orang gadis yang di tanya itu pun menganggukkan kepalanya.
" Nah begitu dong biar rame ".
Lima sahabat itu pun beranjak dan masuk ke mobil Samudra dan mobil Gery.
Sampai di rumah Samudra , Mila dan Zayna terkagum dengan rumah Samudra yang begitu megah.
" Ayo masuk !" ajak Gery.
" Eh Kuya....bukan kamu tuan rumahnya ".
" Haha...suka lupa aku Rak ...siapa tau Samudra mau tukar tambah sama aku ".
" Mama bisa langsung stres ngurus anak macam tuyul kayak kamu ". balas Samudra.
" Betul Sam... tapi dia tuyul yang tukang ngabisin duit nyokap nya ". tambah Raka.
" Husttt kalian berisik, ini di rumah orang tau !".
" Biasa itu Na...".
Mama Zila memang tidak masalah jika teman - teman Samudra datang ke rumahnya. Dengan senang hati ia akan menerimanya bahkan menjamu mereka dengan baik , tidak jarang juga Mama Zila mengajak makan di rumahnya.
" Assalamualaikum....". ucap seseorang dari luar, memecah candaan mereka berlima.
" Waalaikumsalam ". jawab mereka serentak.
" Oh ada tamu rupanya...lanjutkan saja , Kakak mau masuk dulu ". ucap Mahesa.
Dua mata gadis yang berada di antara mereka tidak berkedip ketika melihat Mahesa....di mata mereka...Mahesa sosok yang sempurna.
Laki - laki gagah , tampan , karismatik....dan tentunya kaya raya.
Masih Bersambung....
Tekan jempol , Vote dan comment.....Ane tunggu ya 👍🏻😘
Terima kasih bagi yang sudah mampir 🙏
Jangan lupa mampir ke karya othor yang lain......