Maura Putri Wijaya, gadis cantik berusia 20 tahun. Putri tunggal dari pengusaha terkenal nan kaya raya, Elgar Wijaya dan Amira Talitha.
Namun, hidup Maura kesepian karena kedua orang tua nya sibuk dengan urusan masing-masing. Membuat Maura terbawa arus hingga memutuskan menjadi seorang sugar baby dari seorang pria tampan yang usia nya jauh di atasnya.
Daniash Anggara Kim, pria dewasa yang berhasil menjadikan Maura baby nya, bahkan mereka menghabiskan banyak malam bersama. Daniash pria beristrikan seorang artis bernama Herra Yuliana, mereka menikah karena perjodohan.
Apa yang terjadi ketika orang tua Daniash mengetahui kelakuan putra nya dengan gadis lain? Sedangkan mereka tau kalau hubungan rumah tangga keduanya baik-baik saja?
"Aku lelah dengan keadaan aku saat ini, bisakah aku menyerah, Dad?"
"Tidak, aku yang akan memberikan semua nya untukmu. Menjadikan mu gadis paling beruntung!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27 - Perhatian Daniash
Pagi harinya, Maura masih bergelung dalam selimut tebal nya. Tubuh gadis itu terasa sakit, remuk tak bertulang. Di bagian-bagian tertentu, terdapat banyak bercak kemerahan yang di tinggalkan bibir nakal Daniash, terasa sedikit perih namun Maura di butakan oleh nafssu, dia tak merasakan saat pria itu menyesaap tubuhnya dengan ganas.
"Baby, belum mau bangun sayang?" Tanya Daniash sambil mengusap lembut kepala sang gadis.
"Enghh.." Maura hanya melenguuh pelan, namun kedua mata nya masih tertutup rapat.
"Baby, sayang? Gak ada kelas hari ini, kamu akan terlambat kalau gak segera bangun."
"Maura bolos aja, Dad. Badan Maura sakit-sakit semua, gara-gara Daddy." Jawab gadis itu membuat Daniash terkekeh. Dia mengikuti hasraat nya, hingga menggempur Maura beberapa kali hingga gadis itu baru bisa tidur pukul 3 dini hari.
Maklum lah ya, Daniash kan sudah menahan gairaah nya untuk bercintaa selama 32 tahun, bisa di bayangkan saja betapa bernafssu nya Daniash pada Maura. Ibarat berbuka puasa, saat merasakan nikmat nya surga dunia, Daniash lupa diri dan terus menyalurkan hasraat nya pada gadis kecil itu.
"Tapi Daddy ada meeting, sayang. Gimana?"
"Gak bisa libur aja, Dad? Temenin Maura seharian, besok kan Maura pulang." Maura membuka kedua mata nya, menatap penuh permohonan pada Daniash. Hari ini, Maura ingin menghabiskan waktu nya bersama Daniash, sebelum besok berpisah untuk sementara waktu.
"Yaudah, Daddy gak jadi ke kantor."
"Yeee, makasih Daddy.." Maura bersorak kegirangan, dia sampai bangkit seketika dan menghambur memeluk Daniash, tanpa sadar kalau kelakuan nya ini memancing hasraat Daniash.
"Sayang, jangan menggoda Daddy. Itu nya masih sakit kan?"
"Menggoda? Maura gak ada tuh goda Daddy." Jawab Maura polos, padahal tubuh polos nya terekspos, membuat junior Daniash bangkit seketika.
"Lihat ke bawah sayang, kamu masih belum pakai baju itu." Tunjuk Daniash pada dada sang gadis yang nampak menggantung dengan banyak tanda merah di sekitar bukitan kenyal itu.
Maura menunduk, dia langsung menarik selimut nya, menutupi dada nya. Sedangkan Daniash malah terkekeh pelan melihat kelakuan gadis nya, padahal semalam mereka sudah tak malu lagi saling menunjukkan tubuh masing-masing.
"Jadi, seharian ini kamu mau ngapain sama Daddy, hmm?" Tanya Daniash.
"Di rumah aja Dad, itu Maura kan masih sakit kalo di pake jalan."
"Yaudah, Daddy beli cemilan dulu biar gak bosen ya?"
"Oke Dad, beli mie instan juga ya? Maura pengen makan ramen pedes, sosis sama bakso, telor juga ya Dad." Pinta Maura.
"Telor sama sosis? Gak kenyang ya?"
"Maksudnya? Emang kapan Maura makan telor sama sosis, belum deh." Gadis itu terlihat sedang mengingat-ingat.
"Kamu makan sosis lho semalem, sampe menjerit keenakan." Goda Daniash, membuat wajah Maura merona seketika setelah dia tahu maksud perkataan Daddy nya.
"Isshhh Daddy, mesuum!" Rengek Maura sambil menepuk manja lengan Daniash, pria itu tergelak lalu mengecup singkat kening gadisnya.
"Daddy ke minimarket dulu ya, Bby. Mau beli yang lain?"
"Buah melon, Maura suka melon." Jawab Maura.
"Oke sayang, kamu mandi dulu aja. Kita nonton film aja seharian ini."
"Siap Daddy, hati-hati di jalan nya."
"Iya, sayang." Daniash mengusap rambut Maura, lalu pergi keluar dari kamar. Dia menghubungi Aryo untuk memberitahukan kalau hari ini dia takkan masuk kantor, dengan alasan menemani Maura seharian.
Pria itu berjalan santai dengan kedua tangan yang dia masukan ke dalam celana, wajah nya yang tampan, tubuh nya tinggi tegap membuat perhatian para kaum hawa. Mereka sontak melirik ke arah Daniash yang berjalan dengan wajah datar nya.
Kemeja berwarna putih, celana bahan berwarna hitam, namun memakai sandal rumahan sebagai pelengkap. Sedikit pun tak membuat kadar ketampanan seorang Daniash Anggara Kim luntur.
Pria itu mengambil troli dan mengambil bahan-bahan yang kira nya dia butuhkan di apartemen. Dia mengambil aneka snack, mie instan pedas, telur, sosis, sayuran, buah juga beberapa kebutuhan lain.
Setelah dirasa cukup, Daniash ikut mengantri di depan kasir. Dia mencabut salah satu kartu miliknya yang terselip di balik dompet tebal nya.
"Tunggu, saya ambil coklat itu." Tunjuk Daniash ke arah belakang kasir yang memajang aneka coklat.
"Satu kotak?"
"Dua, eemm tiga saja." Jawab Daniash, kasir perempuan yang masih muda itu mengambilkan nya, lalu memberikan nya pada Daniash.
Setelah selesai, Daniash melangkah dengan menenteng beberapa kantong kresek di tangan nya.
Namun, siapa sangka di parkiran dia malah bertemu kedua orang tua nya yang ingin membeli sesuatu.
"Boy, kenapa disini? Belanjaan apa itu, kenapa kau yang belanja, kemana Herra?" Tanya Danish, ayah Daniash.
"Eehh, papa? Kok disini, ngapain?"
"Kamu ini, di tanya malah balik tanya." Ucap Riana, ibu Daniash.
"Ohh, Dani beli beberapa kebutuhan aja buat di apartemen, Pa." Jawab Daniash sambil tersenyum kecil.
"Apartemen? Sejak kapan kau punya apartemen, boy?"
"Sudah agak lama, kalau aku lelah, aku pulang ke apartemen Pa. Soalnya deket dari kantor." Jelas Daniash, mulut nya begitu lancar mengatakan kebohongan.
"Mama sama papa mau kemana?"
"Tadinya mau berkunjung ke rumah kamu, tapi malah ketemu disini." Ucap Riana, membuat hati Daniash berdebar. Kalau dia ikut pulang ke rumah, bagaimana dengan gadis nya yang ada di apartemen.
"Herra gak ada di rumah, Dani juga lagi males di rumah. Udah dulu ya, Ma, Pa. Dani mau pulang dulu, ada yang nunggu." Daniash pun berlari terbirit-birit sebelum orang tua nya sempat mengajukan pertanyaan lanjutan.
'Gawat, kalo mama sama papa tau kalau aku punya sugar baby, bisa-bisa di gantung aku.' Batin Daniash sambil mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi.
"Dani aneh gak sih, pa?" Tanya Riana sambil menggandeng lengan suaminya.
"Iya, papa juga ngerasa gitu. Tapi, semoga hubungan rumah tangga anak kita baik-baik saja ya Ma."
"Semoga saja ya, Pa." Jawab Riana.
Sejujurnya, dari awal dia kurang menyukai Herra. Apalagi pekerjaan nya, tapi sebagai istri yang baik, dia tak berani mendebat keputusan suaminya. Danish adalah tipe pria yang tegas dan sulit di bantah jika sudah memutuskan sesuatu.
Tapi saat melihat Daniash pasrah-pasrah saja saat suaminya mengusulkan perjodohan itu, dia pikir tak ada salahnya menerima Herra lebih dulu, semoga lambat laun dia bisa berubah.
Dia juga berpikir hubungan rumah tangga putra nya baik-baik saja, karena sejauh ini tak pernah terdengar perdebatan apapun, namun saat di tanya tentang cucu, keduanya kompak mengelak dengan berbagai macam alasan.
Daniash membuka pintu apartemen nya, lalu memanggil gadis cantiknya.
"Baby, Daddy pulang.."
"Iya Daddy, mana pesanan Maura?" Tanya Maura sambil berjalan pelan dari kamar. Dia sudah rapi dengan pakaian rumahan berwarna biru muda. Sederhana, namun apapun yang di pakai Maura selalu terlihat sempurna bagi Daniash.
"Ini, Bby. Mau makan melon nya sekarang?"
"Iya Dad."
"Sebentar, Daddy kupasin dulu sekalian di potong-potong ya."
"Makasih Daddy.."
"Apapun untuk kamu, sayang." Jawab Daniash. Seketika kupu-kupu beterbangan, hati Maura berbunga-bunga saat mendengar ucapan Daniash juga perlakuan nya, dia merasa sangat di istimewa kan. Boleh kah dia besar kepala? Ingin memiliki Daniash sendirian, tanpa harus berbagi dengan siapapun, termasuk istri nya?
.......
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
bikin karya bagus lainnya saja gak usah nambah.kl kepanjangen bikin males mengikuti.
ku kirim vote ya kak....
Ditunggu judul selanjutnya
rasanya gak rela cepat tamat...
terimakasih banyak Thor sdh menghibur kami pembaca 🙏🙏
semangat Thor dgn Karya selanjutnya 💪