MYSTERIOUS HUSBAND

Kemudian di sela berlalunya Reygan, yang hendak mendekat ke arah Jennifer, tiba tiba saja’ seseorang pria memotong langkah kakinya sejenak,sembari sedikit menundukkan pandangannya.

‘’Sebelumnya maafkan ketidak tahuan saya’ tuan muda adolf, aku harap tidak murka kepadaku, di kemudian hari?’’, seru pinta Bret, lalu membungkukkan badan tanda penghormatannya’ beberapa detik.

Mendengar permintaan pria di hadapannya itu, Reygan sendiri, hanya terdiam’seakan mengabaikan, sembari mengangkat kepalanya ke atas dalam sedekap nya.

Melihat pria di depannya terlihat mengabaikannya, Bret tetap berkeinginan kuat’ melanjutkan maksud dan niatnya, guna keselamatan nyawanya sendiri. Pasalnya di pikiran Bret setelah mengetahui jati diri pria di depannya ini, dirinya merasa sangat tak nyaman hati, karena perlakuan kasarnya tadi’ telah menyinggung salah satu keluarga Adolf hitler.

Tak butuh waktu lama, setelah itu Bret segera menimpali perkataannya kembali,‘’tuan muda,mungkin kurang pantas terlihat tindakan saya ini, setelah menyinggung hati anda tadi’’, lalu menyodorkan kartu namanya, dalam tertunduk nya, sembari tangan yang bergetar hebat,

'’tu... tuan muda’ ini kartu nama saya, mungkin jika anda kesulitan atau apapun, selagi saya masih bernafas, nyawaku berada di tangan anda’tuan muda Adolf, dan saya akan dengan senang hati membantu’ melakukannya, meski jika harus merangkak menemui anda. Aku mohon terima kartu nama saya, sebagai tanda penyesalan’’,pinta Bret di sela tunduk penyesalannya, sembari berharap cemas di hati.

Sejenak Reygan mengarahkan pandangannya, ke pria di hadapannya, ‘’ok!’’,sahut singkat Reygan, lalu menyahut kartu itu, dan berlalu pergi.

Kemudian, beberapa langkahnya berlalu tadi, dengan segera Reygan menyahut tangan Jennifer, guna memandu nya berjalan’ meninggalkan tempat itu.

Saat ini di sela berlalunya Reygan, terlihat puluhan pasang mata’sekerumunan orang di seberang jalan kedai itu’ yang penasaran akan dirinya, tengah mengamati kepergiannya,sembari menerka dalam benak masing masing’mengenai jati diri pria itu.

Terlihat kini, pria mengenakan pakaian informal sederhana, tengah menggandeng wanita cantik berpenampilan fashionnable, tengah diiringi penghormatan puluhan pria gangster, disela kepergiannya.

Maksud Reygan sendiri, meninggalkan tempat itu dengan tergesa adalah, karena dirinya tak ingin membanggakan dirinya’disela kesedihan kakek itu, terlebih dirinya juga tak ingin menggiring opini masyarakat di sekitar, mengenai dirinya’ lebih jauh lagi.

Beberapa puluh menit berselang’ sesampainya mereka di luar loby Hotelnya.

Terlihat Reygan segera menghentikan langkahnya’ lalu mengarahkan pandangannya ke arah mata’ wanita di hadapannya, dan di sela kegiatannya itu’ secara spontan,dirinya menyisihkan rambut kecoklatan di kening Jennifer’menggunakan jarinya’’sayang kamu tak mengapa?, maafkan aku, membuat kamu merasa cemas tadi’’,tanya lembut Reygan, lalu tersenyum manis’ disela kegiatannya.

Bersamaan itu, Degub di dada Jennifer kian tak teratur, sejenak membalas pandangan hangat pria di hadapannya, lalu dengan segera merangkul tubuh kekar pria itu,’’sayang, apa kamu seperduli itu kepadaku’’,sahut bahagia Jennifer.

Reygan sendiri perlahan membalas kegiatan wanita itu, dengan melingkarkan tangan kekarnya ke pinggul indah Jennifer.

Hingga beberapa belas detik berlalu, setelah hati mereka saling terpuaskan,kini Reygan segera menggenggam tangan halus wanita itu, lalu memandu nya menuju Restaurant fasilitas hotel ini.

Direstourant sendiri, kini mereka terlihat mesra terduduk’berhadapan, sembari berbincang hangat, guna mendekatkan diri satu sama lain, sembari sesekali tersela dengan kegiatan menyantap hidangan.

Langit senja yang indah tadi, kini mulai berganti menjadi cahaya lampu yang berkerlip, tak seindah sore tadi, dan perlahan Reygan menjauhkan pelepasan dari bangku duduknya’ sembari berkata,’’Jennifer, aku sangat senang bisa sedekat ini denganmu, namun kali ini aku minta maaf, mungkin aku harus terlebih dulu kembali ke unit ku, jadi sampai jumpa pagi esok’’,seru penjelasan Reygan,lalu tersenyum kecil, dan berlalu.

Kini kebersamaan mereka, terlihat telah di ujung waktunya, ketika Reygan berkata seperti itu, namun di sela berjalan Reygan, tiba-tiba saja tangan halus itu, kembali memberi kejutan mesra di tubuhnya,’’Sayang,aku sangat mencintaimu, jadi bagaimana jika kebersamaan kita jangan terpisah malam ini,’’seru lembut Jennifer di sela pelukannya.

Laju Reygan yang saat itu terhenti’ulah Jennifer, perlahan Reygan membalik tubuhnya perlahan, di sela pelukan itu,’’Sayang, jika tebakan ku tidak salah, bukanya Hotel ini milik keluargamu?’’,sahut goda Reygan, lalu tersenyum kecil.

Mendengar sahutan goda itu, Jennifer segera mendongakkan kepalanya, lalu tersenyum manja’ kearah wajah pria, yang kini masih di peluknya,’’sayang, tapi aku tak ingin, malam ini terpisah denganmu’’,seru manja Jennifer.

Disela pelukan wanita itu, Reygan perlahan mengarahkan, sebelah tangannya, untuk membelai lembut rambut Jennifer.

Akan tetapi kegiatan Reygan’ segera terhenti, Ketika wanita itu, perlahan mengubah haluan rangkulannya’ ke arah lengan kekarnya, lalu menarik lembut, sembari memandu arah perjalannya, dengan sedikit tergesa.’’sayang kita mau kemana?’’,seru tanya Reygan.

Disela kegiatan Jennifer, yang kini dirinya tengah memandu perjalanan, dengan tanpa memelankan laju kaki jenjangnya,’’sayang nanti kamu tahu sendiri, ayo segera sayang’’, Sahut penjelasan Jennifer.

Langkah demi langkah terlampaui, hingga akhirnya pikiran Reygan segera mengetahui, jika langkah ini mengarah ke unit kamarnya, namun dirinya hanya terdiam, dan terus membiarkan kegiatan wanita di sampingnya.

Ketika langkah itu terhenti di depan kamar Reygan, tiba-tiba saja’ satu kali kecupan cepat, segera mendarat lembut di bibirnya.

Muachhh!

Setelah kecupan itu, disela keterkejutannya,’’Jennifer,apa ini tadi’’,seru Reygan,sembari mematung dan perlahan meraba bibirnya sendiri.

Jennifer sendiri, sejenak mengarahkan senyumannya, karena menganggap tingkah pria di depannya itu’ sangat lucu dan mengemaskan,‘’Sayang bukanya sekarang’ kau ini kekasihku, lalu apa yang salah’’,sahut manja Jennifer.

Sejenak Reygan membalas perkataan wanita itu’ dengan senyumannya, lalu segera menggesek kartu akses, dan membuka pintu di depannya. Bersamaan itu, dengan segera tangan lembut Jennifer’ segera merangkul, lengan Reygan, hingga mengikuti sepanjang langkah kakinya, yang kini mulai memasuki ruangan.

Terlihat jelas ketika di ruangan kamar, wanita itu’ nampak enggan melepaskan lingkaran tangannya sendiri, hingga mengikuti’ semua pergerakan Reygan termasuk setelah terduduk nya’ di Sofa.

Tak lama setelah ke terdudukan nya di bangku sofa, Reygan sendiri’ perlahan melepas rangkulan itu, lalu mengarahkan tubuh dan wajahnya, guna menatap mata wanita cantik di sampingnya, sembari mengarahkan tangan, memegang kedua pipi tirus milik Jennifer,’’sayang, apa kamu tahu, jika sebenarnya’ diriku, tidaklah sebaik , yang mungkin telah kamu pikirkan’’,seru lirih Reygan.

Disaat saling terduduk berhadapan.

Tepat setelah perkataan pria di hadapannya terselesaikan, kini perlahan Jennifer, menyahut kedua tangan kekar itu, lalu meletakan’ di pangkuannya, sembari terus menggenggam lembut,’’Sayang, apa maksud perkataan mu?, dan apakah, aku terlalu jelek untukmu sayang?,’’sahut cemas Jennifer.

Reygan membiarkan kegiatan wanita itu di sela tundukan nya, lalu perlahan kembali menatap wajah cantik di depannya,sembari tersenyum,‘’Jennifer, kamu tidak hanya cantik, namun juga seperti obat, untuk luka di hatiku’’.

Disela pipi yang merona, kini Jennifer makin menggenggam lembut kedua tangan kekar itu, sembari mendengarkan perkataan panjang’ pria di hadapannya, pria itu bercerita dengan singkat’ akan masa lalu kesedihannya, di kota kelahirannya, serta dengan pandangan sendunya, pria itu mulai menjelaskan status hubungan pernikahan’ bersama istrinya, dari awal hingga di ujung tanduknya kini, dan juga menambahi kepergian dirinya ke Evershead saat ini.