Kyra Malaika seorang gadis yang sangat cantik harus merasakan pahitnya kehidupan karena tidak memiliki orang tua dan harus merawat adiknya yang menderita penyakit jantung bawaan, adiknya bernama zahila berumur 12 tahun.
Kyra harus bekerja part time di berbagai tempat demi membiayai pengobatan adiknya dan sekolahnya. Karena wajah cantiknya sehingga membuatnya lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Dan karena itu juga lah dia tidak disukai oleh para gadis karena dia mampu mencuri perhatian cowok - cowok disekolahnya.
Suatu hari dia tidak sengaja bertemu dengan seorang cowok sombong dan angkuh bernama Aditya Sinatria karena kesalahpahaman membuat mereka saling bertentangan.
Bahkan Kyra harus berurusan dengan ibu Aditya yang memaksanya untuk menikah dengan anaknya.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya.....Nantikan kisahnya.
By Dewi mutia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26 Beautiful Romance
Kyra yang sedang tidur dikamarnya dibangunkan oleh ketukan pintu Maria sambil memanggil namanya. Ia memaksakan tubuhnya untuk bangun lalu berjalan sempoyongan karena matanya masih belum sepenuhnya terbuka lebar akibat rasa ngantuknya. Ia membuka pintu kamarnya dan melihat Maria sudah berdiri dihadapannya.
“Ada apa Maria?” tanya Kyra dengan suara seraknya.
“Nona....Tuan Aditya ada dibawah menunggu Anda” jawabnya.
Matanya langsung terbuka lebar setelah mendengar nama Aditya.
“Ada apa....kenapa dia menungguku?” tanya Kyra bingung.
“Hari ini Nyonya Besar menyuruh Anda berdua untuk pergi kebutik mencoba baju pengantin, nona” jawabnya.
“Mencoba baju pengantin bersama dia.....” dengan wajah kaget.
“Ia nona.....Anda harus cepat turun karena Tuan Muda bilang ia tidak bisa menunggu Anda terlalu lama”
“Baiklah...aku akan turun secepatnya tapi aku ingin cuci muka dulu untuk menghilangkan rasa ngantukku”
“Baik nona” sambil menunduk hormat.
Maria turun kebawah dan Kyra menutup pintu kamarnya lalu melangkahkan kakinya kekamar mandi untuk mencuci mukanya. Didalam kamar mandi ia mencuci mukanya dan menatap wajahnya dicermin sambil menggerutu sendiri.
“Haaaaaa....setiap hari aku harus menghadapi wajah dingin yang tak bersahabat itu padaku....kenapa nenek selalu membiarkan kami pergi berdua sih. Aku kan selalu merasa takut jika hanya berdua saja dengannya. Semoga saja setelah menikah aku tinggal disini, kalau harus tinggal berdua dengannya di Apartemennya itu, aku tak tahu harus bersikap apa padanya. Kalau disini kan banyak orang jadi dia tidak bisa macam – macam padaku” gumamnya.
Ia lalu meraih handuk yang menggantung disampingnya dan melap wajahnya dengan handuk itu. Kemudian ia berjalan keluar kamarnya menuruni anak tangga yang tak terhitung jumlahnya itu.
Dibawah sudah ada Aditya duduk disofa dekat tangga sambil memainkan HP-nya. Saat sadar dengan kehadiran Kyra, ia langsung memasukkan HP-nya dikantong celananya dan langsung berdiri dari tempat duduknya.
“Kamu itu ngapain saja sih diatas. Aku sudah satu jam menunggu disini?”tanya Aditya dengan kesal sambil menatap Kyra yang berdiri didepannya.
“Aku baru bangun tadi terus cuci muka dan langs.....
“Sudahlah....” dengan wajah kesal. Ucapannya dipotong lagi oleh Aditya membuat wajah Kyra cemberut.
Aditya berjalan keluar disusul Kyra yang berjalan cepat dibelakangnya. Saat didepan, Aditya tiba – tiba berhenti membuat Kyra menabrak keras punggungnya.
“Sssts Auw....” Kyra meringis kesakitan sambil memegang jidatnya. Aditya langsung menengok kearah Kyra.
“Apa kamu bisa lihat jalan?” tanya Aditya kesal.
“Aku lihat jalan kok. Cuma kamu saja yang berhenti tiba – tiba membuat aku tidak bisa menghindar bahkan membuatku kesakitan” sambil mengusap – usap jidatnya yang sakit.
“Huh...” ketusnya sambil berjalan kedepan menuju mobil sportnya yang berwarna putih.
“Apa sih yang ada dipunggungnya itu sampai membuat jidatku sakit begini?” dalam hati Kyra.
“Hei....” panggil Aditya membuat lamunan Kyra terhenti.
“Ah...ia”
“Apa lagi yang kamu tunggu...cepat naik ke mobil?” tanya Aditya yang masih berdiri di mobilnya sambil membuka pintu mobilnya.
“Sabar dong....jangan marah – marah terus begitu” jawabnya.
Kyra naik ke mobil dengan perasaan kesal karena sejak tadi dia dimarah – marahi terus oleh Aditya.
“Pasang sabuk pengamannya” pinta Aditya.
“Ia....kamu ini cerewet sekali sih dari tadi” ketusnya.
Aditya melajukan mobilnya dengan cepat meninggalkan rumahnya. Didalam mobil mereka tak saling bicara dan hanya lirik – lirikan saja karena Aditya tak tahu harus bicara apa pada Kyra, ia merasa seperti kehabisan kata – kata jika berhadapan dengan Kyra yang selalu membalas setiap ucapannya tidak seperti gadis – gadis yang pernah ditemuinya. Kyra juga tak mau bicara duluan karena ia tidak mau sampai diturunkan dijalan oleh Aditya.
“Dari tadi hanya diam saja....apa dia sudah tidak kesal lagi padaku” dalam hati Kyra sambil melirik Aditya.
Aditya merasa dirinya dilihat oleh Kyra, ia pun berbalik melihat Kyra tapi Kyra langsung membalikkan kepalanya kedepan.
“Apa sih yang ada dikepala kecilnya itu....dari tadi terus diam tidak bicara dan hanya melirik sekilas padaku?” dalam hati Aditya.
“Katakanlah....kalau kamu ingin mengatakan sesuatu padaku” ucapnya. Kyra langsung berbalik melihat kearahnya.
“Tidak ada yang ingin kukatakan”
“Lalu....kenapa kamu terus mencuri – curi pandang kalau kamu tidak ingin bicara padaku?” tanya Aditya.
“Kapan aku mencuri – curi pandang?” sambil memalingkan wajahnya di kaca jendela mobil.
“Apa kamu suka padaku?” sambil tesenyum. Wajahnya yang tadi kesal berubah menjadi senyuman karena asyik menggoda Kyra. Kyra yang mendengar itu sangat kaget dibuatnya.
“Apa....” berbalik menatap Aditya. “Siapa bilang aku suka padamu?”
“Lalu untuk apa kamu bersedia menikah denganku kalau bukan suka?” tanya Aditya penasaran.
“Itu rahasia....kamu tidak perlu tahu” jawabnya dengan wajah cemberut.
“Tuh kan....kamu tidak mau mengatakannya karena malu padaku”
“Cih....terserah apa yang kamu pikirkan aku tidak peduli” kembali berbalik melihat luar jendela kaca mobil.
“Ternyata dia benar – benar menyukaiku tapi dia malu mengatakannya” dalam hati Aditya sambil tersenyum tipis.
Setelah 30 menit perjalanan, mereka sampai disebuah butik ternama di Kota itu. Aditya langsung memarkirkan mobilnya didepan butik itu. Ia turun dari mobil bersama Kyra. Aditya langsung masuk kedalam disusul Kyra dari belakang. Seorang wanita cantik datang menghampiri Aditya. Wanita itu bernama Alexa seorang pemilik butik yang masih berumur 26 tahun.
“Hai Dit” sambil cipika cipiki didepan Kyra. “Kata Tante Sintya kamu akan menikah” tanya Alexa sambil tersenyum.
“Ia....” jawabnya dengan datar.
“Mana istrimu?” melihat kekiri dan kekanan mencari keberadaan Kyra yang berada dibelakang Aditya.
Kyra yang mendengar itu langsung memunculkan kepalanya dari belakang Aditya sambil tersenyum.
“Hai mba” sapa Kyra sambil melambai pelan dan tersenyum lebar.
“Dia calon istrimu Dit” sambil melihat Aditya.
“Ia....” dengan wajah datarnya. Alexa langsung berjalan kearah Kyra.
“Halo.....perkenalkan aku Alexa sepupu Aditya. Kamu pasti Kyra kan” sapanya sambil mengulurkan tangannya pada Kyra.
“Ia mba” sambil membalas uluran tangan Alexa.
“Tante Sintya sudah cerita padaku tentangmu. Ayo kuperlihatkan gaun pengantin yang sudah kusediakan untukmu” sambil menarik tangan Kyra. “Ayo Dit, aku juga sudah menyiapkan Jaz untukmu” sambil menengok pada Aditya yang berada dibelakangnya.
Kyra mengikuti Alexa kedalam ruangan yang dipenuhi dengan gaun pengantin yang sangat cantik. Aditya juga mengikuti mereka masuk kedalam. Alexa langsung memperlihatkan sepasang baju pengantin untuk mereka.
Alexa menyuruh Kyra mencoba gaun pengantinnya dilantai atas sedangkan Aditya berada dibawah mencoba setelan jasnya meskipun wajah Aditya tidak terlalu senang saat itu tapi ia harus mencobanya agar ia bisa terlihat sempurna saat hari pernikahan.
Didalam Ruang ganti Aditya terlihat kesal karena harus mencoba baju pengantin bersama orang yang tidak dicintainya itu.
“Meskipun tidak senang tapi aku tidak mau terlihat jelek saat menikah. Seorang Aditya itu harus terlihat sempurna dalam keadaan apapun bahkan dalam keadaan paksaan begini” gumamnya sambil memasang Jaz nya yang berwarna putih.
Sedangkan dilantai atas, Kyra sejak tadi sangat takjub dengan gaun pengantin yang dipakainya nanti saat malam pesta. Ia turun kebawah sambil berdiri didekat tangga untuk memperlihatkan gaun yang sudah menempel ditubuh cantiknya itu pada Alexa yang sudah menunggunya.
Aditya juga keluar dari kamar ganti dengan setelan jaz yang rapi sambil tersenyum pada Alexa yang ada didepannya.
Ia lalu memandang kearah Kyra yang memakai gaun pengantin. Betapa tercekengannya ia saat melihat Kyra dibalut dengan gaun pengantin yang indah menambah kecantikannya.
“Cantik sekali....” dalam hati Aditya sambil terus menatap Kyra dengan mata terbelalak.
Alexa yang sadar dengan tatapan Aditya hanya tersenyum melihat sepupunya itu menatap Kyra dengan kagum.
“Bagaimana....apa bajunya pas ditubuh kalian?” tanya Alexa membuyarkan lamunan Aditya.
“Ah ia....” sambil melihat kearah Alexa. “Pas kok.....tidak ada yang perlu diubah lagi” jawab Aditya. Alexa memang tahu ukuran pakaian Aditya karena ia sering pesan jaz pada sepupunya itu.
“Kyra....bagaimana denganmu?” tanya Alexa sambil melihat kearah Kyra.
“Bagus mba....tidak ada yang perlu diubah lagi. Aku juga suka dengan modelnya”
“Tante Sintya memang tidak salah memilihkanmu baju”
“Tante yang memilihnya”
“Ia....katanya itu pas dalam tubuhmu” balasnya.
Kyra hanya tersenyum mendengar Tante Sintya yang sudah begitu perhatian padanya. Ia lalu masuk kedalam untuk mengganti gaun pengantinnya karena ia merasa malu memakai baju pengantin begitupun dengan Aditya.
Setelah mengganti bajunya, mereka berdua pamit pulang pada Alexa. Aditya dan Kyra naik mobil dan melajukan
mobilnya dengan cepat menuju Kediaman Sinatria. Selama 30 menit, mereka sampai di rumah. Aditya langsung menurunkan Kyra didepan rumahnya dan langsung meninggalkan rumah tanpa berkata apa – apa pada Kyra. Kyra juga tak mengatakan apa – apa pada Aditya, ia langsung masuk kedalam rumah menuju kamarnya.
***
Keesokan harinya mereka berdua dipaksa oleh Nyonya Besar dan Nyonya Sintya untuk melakukan foto prewedding. Kyra tidak bisa menolak apalagi Aditya yang sudah dipaksa oleh neneknya. Dengan keadaan terpaksa mereka harus melakukannya tanpa membantah.
Selama melakukan prewedding, Aditya dan Kyra memang tidak pernah bertengkar karena saat itu Nyonya Besar dan Nyonya Sintya ingin sekali menyaksikan foto prewedding mereka tapi Aditya susah sekali untuk diatur supaya tersenyum saat difoto. Akibatnya mereka menghabiskan waktu yang sangat lama.
Bersambung
Author bersemangat menulis jika kalian:
LIKE
COMMENT
VOTE
RATE 5
cantik dan ganteng2...