Playboy Tampan Idaman

Sudah satu minggu Nadia berada di Apartemen Kenan. dia juga sudah mencoba mencari celah agar dia bisa keluar,namun selalu gagal.

Kenan merasa bosan karena terus berada di Apartemen. dia menghubungi sahabatnya untuk memintanya datang menemaninya. namun Rey sedang di luar, lebih tepatnya sedang bersenang-senang di club malam.

Beberapa saat kemudian, bel Apartemen itu berbunyi. dengan malas, Kenan membukakan pintu. dia melihat wanita sexy sedang berdiri disana.

"Siapa loe?" tanya Kenan

"Apa anda Tuan Kenan?"

"Iya gue Kenan, memangnya ada urusan apa Nona?" tanya Kenan penasaran. karena baru kali ini ada wanita datang malam-malam mencarinya.

"Saya datang diutus oleh Tuan Rey. dia sudah membayar saya untuk melayani anda malam ini." ucapnya

"Rey? hm, pengertian juga si Rey." gumam Juna

Kebetulan malam ini lagi boring. tidak apa-apalah kalau sedikit bermain-main. lagi pula, jika meminta Nadia untuk tidur bersama, itu tidak mungkin." batin Kenan

"Baiklah, silahkan masuk!" ajak Kenan

Kebetulan sekarang sudah menunjukan pukul 10malam. jadi Nadia sudah tidur dari tadi. dia tidak mengetahui jika Kenan membawa seorang wanita.

Kenan mengajak wanita itu duduk di sofa ruang tamu. dia niatnya hanya ingin duduk dulu sambil mengobrol. namun tangan wanita itu sudah tak tinggal diam. Kenan hanya menikmati semua perlakuannya. bahkan kini posisi mereka sudah sangat intim. mereka sudah sangat bernafsu. akhirnya terjadilah percintaan antara keduanya di sofa itu. Kenan hanya diam membiarkan wanita itu bekerja. dia merasa puas dengan sentuhan yang beberapa hari ini sudah dia rindukan.

Nadia yang sedang tidur tiba-tiba terbangun karena merasa haus. dia segera beranjak dari ranjangnya. Nadi berjalan keluar dari kamar. namun dia terkejut saat mendengar erangan suara wanita dan pria. Nadia mencari sumber suara. dia melihat dua insan sedang bercinta di sofa ruang tamu. terlihat jelas lelaki itu adalah Kenan. karena lampu disana dibiarkan menyala.

Nadia menahan sesak di dadanya. dia merasa sakit melihat Kenan bercinta dengan wanita lain di depan matanya.

Mengapa rasanya sakit sekali ? mengapa kelakuan ayah anakku sangat tidak bermoral? mungkin sudah keputusan yang tepat jika aku menutupi kehamilanku ini." gumam Nadia dengan sedikt menitihkan air matanya.

Nadia sudah kembali dari dapur. namun dia masih melihat kedua insan itu yang masih asyik dengan permainannya.

Nadia sengaja membanting pintu kamarnya. hal itu dia lakukan agar kedua manusia yang tak tahu malu itu menghentikan kegiatannya.

Nadia mencoba tidur walaupun sulit. dia terus mengingat dua orang tadi.

Kenan yang mendengar suara pintu merasa kaget. dia segera melepaskan penyatuannya. dia tidak senang jika ada yang mengganggunya. apalagi sedang nanggung-nanggungnya.

"Maaf Tuan, biar saya membantu mengeluarkannya." ucapnya menawarkan diri.

"Tidak usah! gue udah nggak berselera. lebih baik loe pakai kembali pakaian loe itu." ucap Kenan lalu dirinya menunggu wanita itu memakai kembal pakaiannya. setelah itu dia menyuruhnya untuk pergi.

Tunggu saja besok, Nadia. besok gua benar-benar menghukum loe. beraninya loe gangguin gue yang sedang bersenang-senang." gumam Kenan lalu dia segera kembali ke kamarnya.

Nadia mimpi sangat aneh dalam tidurnya. dia bermimpi bercinta dengan Kenan. Nadia langsung terbangun. dia merasa tak tenang karena bermimpi seperti itu. dia sangat takut jika saja itu benar terjadi kepadanya. bahkan dia tidak bisa memaafkan diri sendiri apabila dia berbuat Zina untuk yang kedua kalinya.

Nadia memilih untuk Shalat malam agar hatinya lebih tenang. tak lupa dia juga berdo'a untuk Kenan. dia berdo'a agar Ayah dari anak yang dikandungnya bisa berubah menjadi orang yang lebih baik. Nadia berharap, walaupun Kenan tidak mempertanggung jawabkan perbuatannya, tapi setidaknya dia bisa menghargai wanita. bukan malah merusak layaknya mainan.

Nadia terbangun dari tidurnya. kebetulan juga hari sudah pagi.dia merasa pinggangnya ada yang memeluk.

Nadia menoleh kebelakang. dia sangat terkejut saat mendapati Kenan yang sedang tidur sambil memeluknya.

"Astagfirullah'haladzim, Kenan ngapain disini?" Nadia sangat kaget saat mendapati Kenan sudah berada disampingnya.

Kenan geram karena Nadia mengganggunya. baru sana Kenan hendak memejamkan matanya, namun Nadia terlebih dahulu membuatnya kesal.

"Kenapa loe brisik sekali sih?" tanya Kenan kepada Nadia. namun Nadia tidak menjawab tapi malah bertanya balik.

"Kenan, ngapain loe berada disini, Ken?" tanya Nadia dengan badan sedikit bergetar.

"Gue itu sudah bilang sama loe. gue mau dimanapun itu terserah gue, termasuk tidur disini." ucapnya

"Sebenarnya apa niatmu? kenapa kamu menahan aku disini?" tanya Nadia

"Niat gue satu yaitu nidurin loe. gue akan menunggu loe merengek meminta untuk ditiduri tanpa paksaan apapun."

"Itu tidak akan pernah terjadi. aku akan tetap menjunjung tinggi harga diri ini." ucap Nadia

"Harga diri apa yang loe maksud itu?" kali ini pertanyaan Kenan sangat menyakitkan bagi Nadia.

"Harga diri yang telah di rampas oleh orang yang tidak bertanggung jawab." ucap Nadia dengan sedikit meneteskan air mata dari sudut matanya.

Bisa di bayangkan perasaan Nadia sat ini. dia begitu takut, sedih, dan kecewa. dia ingin cepat-cepat bebas dari sisi Kenan.

Setelah bertanya seperti itu Kenaan langsung pergi dari kamar itu. dia tak membiacarakn apapun lagi kepada Nadia. dia hanya tersenyum penuh kemenangan.

Sebenarnya Kenan tidak tidur bersama Nadia. beberapa saat yang lalu dia datang ke kamar itu dengan sengaja. dia berura-pura jika dia ingin meniduri Nadia saat ini juga. padahal dia hanya mencoba menakutinya. Kenan masih kesal dengan perbuatan Nadia semalam yang sengaja membanting pintu.