Leo adalah seorang Ceo ternama Di Asia, ia sangat kaya dan juga tampan, Dia terkenal kejam pada setiap lawannya yang menjadikan ia menududuki perusahaan No 1 dinegaranya.
Dia memiliki seorang kekasih yang bernama Salsa namun saat detik-detik menuju hari pernikahanya sang kekasih menghilang bagaikan ditelan bumi.
Karena takut Leo marah, pa Anwar memaksa Sisil untuk menikah dengan Leo, Leo berjanji akan membalas dendam pada Salsa melalui Sisil.
Bagaimanakah kehidupan Sisil selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
Waktu yang ditunggu sudah tiba, semua berkumpul untuk memakan cemilan dikantin tersebut tidak terkecuali dengan Sisil. Ia segera menghampiri Bu Yosi
" Loh ko Kamu disini " tanyanya
" Saya dihukum oleh Bu Yesi, gara-gara kejadian tadi pagi " keluhnya
" Oh begitu, terus sekarang gimana " tanyanya
" Sudah selesai, Aku sudah membersihkan kantin dan selesai membantu menyiapkan makanan di kantin "
" Serius Kamu, sebanyak ini makanan Kamu siapkan bersama Bu Jamilah "
" Ia Bu, mau gimana lagi Bu, tapi Sisil ga ngerasa cape ko, kan Sisil dulu udah biasa siapin makanan bahkan memasak untuk Mamah sama Papah " ucapnya sambil tersenyum
Merekapun memakan lahap makanannya, Sisil tampak kaget saat Yesi sedang memantau keadaan di kantin. Sisil segera menghabiskan makanannya dan menghampiri Bu Yesi.
" Sore Bu " sapa Sisil
" Sore, gimana hukuman Kamu " ucapnya sinis
" Em... sudah beres Bu, Saya sudah membersihkan dan menyiapkan makanan dikantin ini " jawabnya senang
" Bagus, jika semua orang sudah beres dengan makanannya Kamu bersihkan kembali " titahnya
" Em... tapi bu..."
" Jika Sudah selesai kamu bisa beristirahat " jawabnya melangkah pergi
" Aku tau Kamu pasti cape kan, rasakan ini baru permulaan tunggu saja... nanti Aku buat Kau lebih menderita dari ini" batin Yesi
Setelah semua selesai dengan segera Sisil membersihkan piring dan gelas kotor untuk dicuci, Bu Jamilah yang tak tega pun membatunya
" Sil, sudah biar Ibu saja, Ibu tau Kamu pasti cape dari tadi bersihin kaya begini " ucapnya
" Tidak usah Bu, biar Aku saja....Ibu lebih baik kerjakan yang lainnya biar cepat selesai " ucapnya sambil tersenyum
" Udah Bu, biarin saja lah... toh Dia juga ga keberatan melakukan itu " ucap pelayan yang bernama indah
" Yasudah, kalo begitu Ibu sama Indah mau bereskan meja ya nak Sisil " jawabnya
" Ia Bu " jawabnya
Mereka pun segera melanjutkan pekerjaannya dan membereskan kantin itu sebersih mungkin, setelah bersih Sisil pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
" Aduh.... pinggangku....sebaiknya Aku mandi dan merebahkan tubuhku yang terasa pegal " ucapnya
30 menit berlalu ia sudah selesai mandinya dan merebahkan tubuhnya didalam kasur, hingga suara handphone berdering menggangunya.
" Aduh siapa sih Kau ganggu aja " jawabnya sambil cemberut "
" Hah Mas Leo, Aku angkat dulu " ucapnya senang
" Halo Mas " ucapnya tersenyum
" Kenapa Kau senyum-senyum begitu, apa yang membuatmu senang Hah " godanya
" Em... senang aja mas " jawabnya
" Pasti Kau senang karena melihat wajah tampanku ini kan " masih senang menggoda Sisil
" Ish.... Kau ini " jawabnya kesal
" Sudah lah aku mengerti,... bagaimana hari ini apa menyenangkan " tanyanya
" Aku harus bicara apa, masa Aku bilang tadi dihukum sama Bu Yesi, tapi kalo Mas Leo malah marah sama Bu Yesi dan Bu Yesi malah menghukum ku lagi bagaimana " batinnya
" Jujur... atau tidak ya.... bohong aja deh dari pada ribet " keluh kesah batinnya
" Aku senang Mas...disini orangnya baik-baik " ucapnya gugup
" Syukurlah Kamu betah, besok-besok Aku akan datang kesana lagi jika waktuku luang dan tak sibuk " ucapnya
" Em... jangan Mas... " ucapnya bingung
" Kenapa Kau, tak senang Hah Suamimu berkunjung " ucap marahnya
" Aduh gimana ini...bukan begitu... Aku takut Bu Yesi hukum Aku lagi " batin Sisil
" Em.... bukan begitu mas, Aku hanya ga mau aja Mas jadi pusat perhatian disini... " jawabnya yang bingung harus menjelaskannya
" Apa Dia cemburu jika para gadis melirik wajah tampanku " batin Leo tersenyum
" Baiklah Aku mengerti " sambil tersenyum
" Syukurlah mas jika Kau mengerti " ucapnya lega
" Yasudah istirahatlah, Aku tau Kau lelah "
" Baiklah Mas, Mas juga istirahat jaga kesehatan " ucapnya sambil mematikan teleponnya
" Tak ku sangka Dia begitu perhatian, Yes... Yes.. Yes... " ucapnya senang dan segera mematikan lampu kamar dan tidur
Hal yang dilakukan Sisil pun sama, Ia segera tertidur lelap setelah melakukan percakapan lewat handphone bersama Leo
Bersambung....
meskipun cerita ini udh end mohon direvisi kembali thor