Tiara pergi ke kantor catatan sipil menemani bibinya yang akan bercerai dengan suaminya. Siapa sangka seorang pria menarik tangannya dan memperkenalkan dirinya sebagai calon istri pada seorang wanita tua yang berada di sebuah kursi roda.
"Ibu, dia calon istriku. Aku pasti akan menikah lagi, dan memberikan Andrew seorang ibu. Sekarang ibu sudah mau di operasi kan?" tanya pria yang menggenggam erat tangan Tiara.
"Eh, pak ini apa..."
Mata Tiara melebar, pria itu menciumnya. Begitu saja. Lalu berbisik pada Tiara.
"Bekerja samalah dengan ku. Aku akan berikan apapun yang kamu mau!"
"Wah, kalian benar-benar mesra. Baiklah, kalau begitu langsung masuk saja. Ibu baru mau dioperasi kalau kalian sudah dapat sertifikat pernikahan!"
Rahang Tiara nyaris jatuh.
"Me.. menikah? nyonya, aku masih SMA" kata Tiara tergagap.
Pria matang dan dewasa yang menciumnya tadi cukup terkejut.
'Dia masih SMA?' batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Fathir perlahan mendekati Seruni, merangkul lengannya dengan sangat lembut dan perlahan. Mengusap lengan Seruni dengan begitu sayang. Hingga air mata Seruni makin deras pula mengalirnya. Makin terisak lah wanita paruh baya itu karena perlakuan suaminya yang sangat perhatian dan lembut itu.
Seolah dia sedang menumpahkan semua rasa kesedihan di dalam hatinya saat itu juga.
Fathir perlahan memeluk Seruni, mengajak istrinya itu untuk duduk bersama di tepi tempat tidur mereka.
Fathir mengeluarkan sapu tangan dari sakunya, dan mengulurkannya pada Seruni.
"Tidak apa-apa Bu, menangislah. Ayah disini!" kata Fathir yang merangkul Seruni.
Seolah ingin membuat Seruni merasa kalau apapun yang terjadi, mereka akan hadapi bersama. Ada Fathir yang akan selalu berada di sisi Seruni. Benar kata pepatah 'di balik seorang istri yang percaya diri dan berani, akan ada suami yang tak pernah lelah menjadi sandaran, pegangan dan pelindungnya' so sweet sekali.
Seruni makin terisak, dan menyeka air matanya dengan sapu tangan suaminya itu. Lalu terisak lagi. Seperti ingin menumpahkan semua rasa sedihnya. Dia hanya punya satu anak perempuan. Dia ingin ada saat anaknya itu menikah. Hanya itu saja, karena hal itu kan akan terjadi satu kali saja seumur hidupnya. Seruni menumpahkan semua emosinya.
Fathir terus mengusap lengan Seruni, menunggu istrinya itu lebih tenang. Baru dia akan bicara nanti.
**
Di jalan, Nicholas masih melihat ke arah jendela. Dia mengingat apa yang dikatakan Tiara pada ibunya. Dia tidak menyangka sama sekali, gadis tengil seperti Tiara. Bisa mengatakan kata-kata seperti itu. Membelanya. Seorang gadis berusia 19 tahun membelanya. Rasanya Nicholas sama sekali tidak menyangka.
Setiap kata dari Tiara. Seperti terekam begitu baik di memori Nicholas.
'Om, bukan orang seperti itu. Bukannya ibu bilang, kalau aku menikah harus dengan pria dan keluarga yang baik dan sayang padaku. Om dan ibunya seperti itu. Mereka orang baik!'
'Mereka orang baik!'
Kata-kata itu terus terngiang di ingatan Nicholas.
'Gadis ini!' batinnya.
"Tuan, sudah sampai perusahaan!" kata Will pada Nicholas yang sejak tadi tampaknya memiliki sesuatu yang dia pikirkan dengan sabat serius.
"Baiklah, kamu kirim orang untuk menjaga Tiara. Jika terdengar keributan di rumah itu, segera hubungi aku!" kata Nicholas.
"Baik tuan"
Nicholas segera turun dari dalam mobil, setelah Will membukakan pintu mobil. Begitu Nicholas menjauh, Will menutup kembali pintu mobil.
"Tuan sangat mengkhawatirkan nona. Dan sepertinya nona juga terus membela tuan. Aku akan katakan ini pada nyonya, dia pasti punya cara menyelesaikan masalah ini!" gumam Will kembali masuk ke dalam mobil.
Sementara itu di rumah sakit, Andrew sedang bersama dengan Margaretha. Tapi, cucunya itu terlihat begitu sedih.
"Ada apa, Andrew?" tanya Margaretha.
"Tidak ada nenek!" jawab Andrew cepat.
Tapi dari wajahnya yang terus murung, sepertinya jawaban itu tidak benar.
Margaretha lantas menoleh ke arah Choki dan Trenz yang juga ada di ruangan itu. Ketiganya bermain game bersama, tapi dengan suasana yang begitu tenang.
"Bos, dia diputuskan pacarnya nek!" celetuk Trenz.
Andrew segera melirik tajam ke arah Trenz. Tapi hal itu sama sekali tidak membuat Trenz takut. Dia tahu, nenek Margaretha akan membelanya.
"Kenapa melotot begitu, Andrew?" Tanya Margaretha.
"Trenz asal bicara!" sahut Andrew.
"Masih gadis yang sama? yang waktu itu memergoki kamu jalan sama cucunya tuan Sudibyo?" tanya Margaretha.
Mata Andrew melebar, sedangkan Trenz dan Choki terkekeh mendengar ucapan nenek Margaretha. Bahkan neneknya sendiri sudah tahu track record cucunya sendiri.
"Diam kalian!" pekik Andrew kesal.
Choki dan Trenz langsung menutup mulut mereka. Tapi hanya satu detik, detik berikutnya bahkan mereka tertawa lebih keras lagi.
"Dia memang tidak pernah bisa move on dari Tiara, nenek. Padahal di sekolah itu ada 325 gadis cantik. Tetap saja dia tidak bisa berpaling..."
"Tapi selingkuh terus, sama aja bohong!" sela Trenz.
Trenz itu memang mulutnya lumayan pedas.
"Kalian diam! kalau tidak aku lempar kalian dari jendela ke bawah!" gertak Andrew.
Margaretha menggelengkan kepalanya perlahan, kalau kejadiannya seperti itu. Dia tentu tak bisa membela cucunya itu sama sekali. Jelas cucunya yang salah. Tapi, Margaretha langsung terdiam sejenak. Dia mendengar nama yang disebut Choki tadi.
"Memangnya ada berapa Tiara di SMA 17?" tanya Margaretha.
"The one and only lah nek, cuma Tiara Camelia!" kata Choki lagi.
Mata Margaretha melebar.
"Tiara Camelia" ucap nenek Margaretha pelan.
"Iya, cantik sih cantik nek. Bar-bar banget tapi! di talak tiga si Andrew sama Tiara!" kata Trenz lagi.
Andrew sudah tidak tahan lagi.
"Kalian jaga nenekku, awas sampai kalian pulang diam-diam!" kata Andrew yang memilih untuk pergi dari kamar itu, dan membiarkan kedua temannya menjaga neneknya.
Choki dan Trenz spontan saja berdiri ketika Andrew keluar dari dalam kamar.
"Heh, mau kemana..."
"Bye!" kata Andrew yang langsung menutup pintu kamar itu.
Choki dan Trenz saling pandang.
'Bagaimana ini? kenapa kita yang jaga neneknya Andrew?' itulah telepati yang disampaikan Choki dari matanya saat menatap Trenz.
'Ya kamu saja, aku sih mau nonton balapan liar!' jawab Trenz menggunakan telepati juga.
"Trenz!" panggil Margaretha.
Trenz segera memalingkan pandangannya dari Choki.
"Iya nek"
"Panggil Rey, anak buah Will yang berjaga di depan. Setelah itu kalian pulang saja. Jangan dengarkan apa kata Andrew tadi. Nenek sudah ada yang menjaga di sini. Nicholas juga sebentar lagi datang. Pergilah!" kata Margaretha.
"Baik nek. Lekas sembuh ya nek. Sampai jumpa!" kata Trenz dengan sopan.
Tak sampai setengah menit, Rey sudah masuk ke dalam ruangan rawat Margaretha begitu Trenz dan Choki keluar dari kamar itu.
"Nyonya, ada yang bisa..."
"Kamu cari tahu pacarnya Andrew, namanya sama dengan istrinya Nicholas. Cepat cari tahu. Dan beritahu aku secepatnya!" kata Margaretha.
"Baik nyonya!" kata Rey.
Rey pun segera keluar dari ruangan rawat itu untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Margaretha.
Margaretha tampak cemas.
"Bagaimana jika memang Tiara yang disukai Andrew adalah istrinya Nicholas. Bagaimana bisa seperti ini? apa yang akan terjadi kalau sampai benar gadis itu orang yang sama. Andrew, dia sudah sangat membenci ayahnya, jika gadis yang dia sukai menjadi ibu tirinya. Hais, bagaimana ini?" Margaretha tampak sangat cemas.
Pada kenyataannya, Tiara yang menjadi incaran Andrew itu, memang adalah gadis yang dinikahi oleh ayahnya, Nicholas.
***
Bersambung...
malu Ama umur pak? tengah jalan di culik anak mu baru tau rasa🫣
kalau tuan nya ditalak 3😜🤣🤣
kira kira Tiara akan nurut gak ya 🤔🤔
jadi gaes,selama masih bisa dengerin Omelan mamah kalian
nikmati aja. percayalah ketika itu sudah ga kedengaran. rasanya malah hampa🥹
tapi ada benernya si
tapi..kalau mau disalahkan,ya bibinya
ngapain anak gadis ditinggalkan sendirian
kangen mamah ku🥹🥹🥹
tapi emang beda sih horang kayah smaa yg kayah" pas dulu cari receh di Singapura laki CEO bininya setara lah pergi cuma pakai sederhana make up pun tipis
pasti klu Andrew tau ya cuman dikit ada perang dunia ke3😃😃
biar seruuu
aku mau tau si Andrew playboy cap Kampak itu Tau mantannya jadi ibu tiri 🤣🤣😜
ug bertanggung jawab,penuh dukungan Ampe kadang rada jorokin.
Ama bau uit lah kyk om nicho🫣😜🤣
kalau mau ngurusin pernikahan Tiara itu gampang tinggal nanti aja setelah Tiara lulus bikin resepsi mewah, kan menantu mu si gapura kabupaten orang kaya tujuh turunan 🤣
bener apa enggak belakang
🤣🤣