NovelToon NovelToon
Rise Of The Rejected

Rise Of The Rejected

Status: sedang berlangsung
Genre:Akademi Sihir / Epik Petualangan / Fantasi / Balas Dendam
Popularitas:862
Nilai: 5
Nama Author: Siti Nuraida

Ardan Kael tumbuh di Akademi Aetherion — sekolah elit bagi para pengguna kekuatan elemental.
Tapi di usia 16 tahun, hasil ujiannya menunjukkan “nol energi.” Ia dicap Reject, dibuang dari akademi, dan diusir dari keluarganya sendiri.

Namun, pada malam ia hendak bunuh diri di tebing Aetherion, ia mendengar suara aneh dari bayangannya sendiri:

“Kau gagal bukan karena lemah... tapi karena kekuatanmu terlalu kuat untuk dunia ini.”

Suara itu membangkitkan sesuatu yang telah lama tersegel dalam dirinya — Void Energy, kekuatan kegelapan yang bisa menelan seluruh elemen.

Dari situ, Ardan bersumpah untuk kembali ke akademi, bukan sebagai murid...
Tapi sebagai mimpi buruk bagi semua orang yang pernah merendahkannya.

“Kalian menyebutku gagal? Baiklah. Aku akan menunjukkan arti kegagalan yang sebenarnya.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nuraida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 – Rencana Elandra

Meskipun Ardan telah memutus hubungan resmi dengan Elandra, ia tahu bahwa satu-satunya orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Menara Void dan sejarah Kael the Abyssal di luar Solan adalah sang Profesor Chronomancy. Setelah insiden Crystal of Origin, Ardan menyadari bahwa Elandra sedang menunggu momennya.

Ardan, sebagai Kael Umbren, menggunakan peta rahasia yang diberikan Serena. Ia menyelinap ke ruang bawah tanah Akademi Aetherion yang paling tua, yang dulunya adalah laboratorium sihir Kuno. Ruangan itu berdebu, namun dihiasi rune Chronomancy yang berkedip-kedip, menjaga tempat itu dari intervensi waktu dan deteksi sihir.

Elandra sudah menunggunya di sana. Ia duduk di antara tumpukan gulungan yang berlumut, wajahnya tampak lelah, tetapi matanya memancarkan kecerdasan yang tajam.

"Kau berani sekali datang, Ardan," sambut Elandra, tidak menggunakan nama samaran Kael Umbren. "Aku tahu kau mencurigai rencanaku, dan itu bagus. Aku tidak ingin boneka."

"Aku sudah tahu tentang Ravel. Dan aku tahu kau menggunakan Lyra sebagai jangkar," jawab Ardan, tudungnya sedikit ditarik ke belakang, memperlihatkan sorot matanya yang kini penuh dengan kalkulasi, bukan lagi amarah. "Sekarang, aku tahu kau dan Solan bertarung. Katakan padaku, Profesor. Apa tujuanmu sebenarnya? Kenapa semua orang, termasuk diriku, ingin 'membuka' kekuatan yang sama sekali belum aku pahami?"

Elandra menghela napas panjang. Ia bangkit dan berjalan ke sebuah dinding batu, menyentuhnya. Rune Chronomancy di dinding itu menyala, dan sebuah gambar hologram muncul: gambar tiga menara kuno yang membentang di seluruh benua Valenforge.

"Aku akan memberitahumu kebenaran yang tidak akan kau temukan di Menara Void, Ardan," ujar Elandra, suaranya pelan dan serius. "Solan dan Dewan Elemen percaya bahwa mereka menjaga tatanan. Tetapi tatanan itu didasarkan pada kebohongan kuno yang diciptakan oleh Kael the Abyssal sendiri."

"Kael the Abyssal adalah jenius, tapi juga paranoid," Elandra melanjutkan. "Dia tahu Dewan Elemen akan menyegelnya, jadi dia membangun Menara Void sebagai sistem pengamanan. Itu bukan hanya penjara atau arsip. Itu adalah mekanisme kendali balasan."

Ardan mendengarkan, The Whisper diam, tetapi sangat fokus di dalam benaknya.

"Menara Void terhubung ke dua menara kuno lainnya yang tersebar di benua: Menara Cahaya dan Menara Waktu," Elandra menunjuk pada hologram itu. "Menara Cahaya menopang energi elemental murni Aetherion. Menara Waktu adalah tempat Solan menyimpan semua silsilah yang dipalsukan dan memanipulasi informasi publik."

"Saat Gerhana Kedua, Void Energy mengalir ke Menara Void, memberimu kekuatan penuh Kael. Tapi kekuatan itu tidak hanya untukmu. Kekuatan itu adalah kunci pembuka," jelas Elandra. "Jika kau menggunakan kekuatan Kael the Abyssal untuk menyentuh Menara Cahaya dan Menara Waktu, kau bisa melakukan tiga hal: Satu, kau bisa mengembalikan sihir kepada semua Reject di benua, menetralkan monopoli elemen. Dua, kau bisa menghancurkan arsip palsu Solan, mengungkap kebenaran Kael the Abyssal dan korupsi Dewan. Tiga, kau bisa membuat Dewan Elemen tidak relevan."

"Ini adalah rencana besar Kael: menghancurkan sistem tanpa menghancurkan dunia," kata Elandra, menatap Ardan.

"Dan kau ingin aku menjadi pelaksananya," simpul Ardan. "Tapi kenapa kau tidak memberitahuku ini dari awal? Dan apa tujuanmu dengan Pecahan Void?"

Mendengar pertanyaan tentang Pecahan Void, ekspresi Elandra menegang. Ini mengkonfirmasi kecurigaan Ardan bahwa Serena tidak berbohong.

"Pecahan Void adalah rencana cadanganku," Elandra mengakui, tanpa basa-basi. "Ketika kau memasuki Menara Void, ada risiko besar bahwa The Great Devourer akan mengambil alih, bahkan setelah kau menyerap Bayangan Jahatmu. Kekuatan Kael the Abyssal terlalu masif. Aku butuh Pecahan Void—yang merupakan inti energi Kael the Abyssal—sebagai penangkal. Jika kau kehilangan kendali, aku akan menggunakan Pecahan itu untuk membatasi energi Void-mu. Itu bukan untuk mengendalikanmu secara politik, Ardan, tetapi untuk menyelamatkan jiwamu dari kehancuran total. Tapi aku tidak memberitahumu karena aku takut kau akan menolak dan tidak pernah masuk ke Menara Void."

Ardan menatap Elandra lama. Ia mencari kebohongan, tetapi ia hanya menemukan ketakutan yang tulus di mata Profesor itu.

"Apa sebenarnya tujuanmu, Profesor?" Ardan mengulang pertanyaannya, kini dengan pemahaman yang lebih dalam.

"Tujuanku adalah janji yang kubuat pada Kael the Abyssal, ratusan tahun yang lalu," Elandra berbisik. "Aku adalah keturunan dari salah satu penyihir Waktu yang bersimpati padanya. Aku adalah penjaga kebenaran ini. Aku harus memastikan dia mendapatkan kesempatan untuk melengkapi misinya. Solan akan menangkapmu dan menghancurkanmu. Ravel akan menggunakanmu untuk perang. Aku ingin kau menyelesaikan tatanan Abyssal ini."

"Solan sudah mencurigaiku," kata Ardan. "Dia memerintahkan penyelidikan rahasia terhadap Kael Umbren. Kita tidak punya banyak waktu."

"Waktunya sudah tiba," Elandra mengangguk. "Saatnya untuk bergerak. Solan akan mengadakan pertemuan rahasia Dewan Elemen besok malam, di Ruang Inti. Dia akan mencoba mengaktifkan Segel Penyerap Energi untuk melumpuhkan siapa pun yang menggunakan sihir tidak sah. Itu adalah jebakan untuk Umbra, tetapi itu adalah kesempatanmu. Kau harus pergi ke Ruang Inti, bukan untuk mencuri, tetapi untuk menanam 'benih Void' di sana."

"Benih Void?"

"Ya. Kristal yang akan mengalihkan Segel Penyerap Energi Solan dari melumpuhkanmu menjadi melumpuhkan Menara Waktu," jelas Elandra. "Ini akan menjadi langkah pertama menuju kehancuran sistem Solan. Setelah itu, kau harus menemukan Pecahan Void sebelum Solan dan Serena menemukannya. Pecahan itu tersembunyi di suatu tempat di sekitar Ruang Inti."

Ardan mengangguk. Sekarang ia memahami skala rencananya. Ia bukan hanya pahlawan. Ia adalah manifestasi dari dendam sejarah.

“Kita harus mendapatkan Pecahan itu, Ardan. Bukan untuk Elandra. Tapi untuk diri kita sendiri. Kendali penuh ada pada Inti Kael the Abyssal,” The Whisper berbisik, kini berfungsi sepenuhnya sebagai penasihat strategisnya.

Ardan mengencangkan liontinnya. "Aku akan melakukannya. Tapi jika kau berbohong padaku, Elandra, bahkan Chronomancy pun tidak akan bisa menyelamatkanmu."

"Aku tidak berbohong. Aku hanya menyembunyikan rencanaku untuk melindungimu. Pergilah. Malam ini, kau kembali menjadi Kael Umbren si Murid. Besok malam, kau adalah Umbra yang akan menyerang jantung musuhmu."

1
azizan zizan
nah ini Nih sering kali kebanyakkan para pemula ingin membuat novel melakukan kesalahan yang boleh mencacatkan sesebuah karya perkataan2 di bab yang lepas di ulang kembali di bab baru.. jika para pemerhati yang menyinak tahu apa yang mereka cakap... novel sampah.. maaf Thor komentar aku ini kasar... kau perlu perhatiin yang itu.. jangan terlalu abal2 membuat sesebuah novel.. jika ingin orang menghargai sebuah karya yang kita buat kita perlu menghargai para pembaca juga itu baru adil...
azizan zizan
ku mampir Thor di novel mu... semoga mc meluluhlantahkan kekaisarannya sama rata dengan tanah usah pedulikan bai atau jahat di pukul rata...🤭🤭🤭🤭
maulida
mampir bentar biar GK lupa baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!