NovelToon NovelToon
Majesty

Majesty

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Tamat
Popularitas:346
Nilai: 5
Nama Author: meraa shuellyin

Di dunia futuristik yang dipenuhi konflik dan ambisi, *Meraa*, seorang putri terbuang dari pencipta permainan DGP, berjuang menemukan jati dirinya. Dibuang ke bumi sejak kecil demi keselamatannya, ia tumbuh dalam kesepian—hingga takdir membawanya kembali ke panggung utama kehidupan.

Setelah melalui pengkhianatan, kesedihan, dan kehancuran, Meraa bangkit sebagai pemimpin Kota Kiryu, wilayah yang dulu menjadi ladang eksperimen keji. Dalam perjalanannya, ia tak hanya memulihkan kota, tapi juga menghadapi bayang-bayang masa lalu: rival yang haus kekuasaan, rahasia tentang asal-usulnya, dan kekuatan luar biasa yang mulai terbangkit dalam dirinya.

Saat matanya terbuka sebagai sang *Dewi*, Meraa harus memilih—menjadi simbol harapan bagi dunia, atau alat ambisi mereka yang ingin menjadikannya boneka ilahi.

_“Majesty”_ adalah kisah tentang luka, harapan, dan kebangkitan seorang wanita yang ditakdirkan membawa cahaya dalam dunia yang nyaris tenggelam oleh kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meraa shuellyin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 26 langit berdarah kiryu

Setelah kekalahan kureji sebelum nya Mera berdiri ditepi pantai sambil menatap langit malam.

desiran ombak mengenainya kaki yang berdiri tegak dibibir pantai.

ia lalu berlari ke tengah laut sambil berteriak dan menangis untuk membuang dan mengurangi beban yang selama ini ia pendam sendiri.

"arggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"

"teriak Mera"

Seketika burung burung berterbangan menjauhi bibir pantai seolah takut akan kemarahan sang Dewi.

saat malam sudah semakin larut Dan meraa sudah mulai merasa puas ia akhirnya kembali pulang untuk beristirahat.

Namun saat ia mulai tertidur lelap ia bermimpi mendengar suara wanita yang memanggil namanya dengan nada yang lembut dan suara itu tidak asing baginya.

> *didalam mimpi...*

Mera terbangun disebuah taman yang menjadi tempat bermain dirinya saat masih kecil.

"huh? Dimana ini? Bukan kah ini tempat bermain masa kecil ku?"

"ucap mera sambil berjalan pelan menyusuri taman itu"?

"Mera....kemarilah ...."

"ucap arletta yang tiba tiba muncul"

"kak arletta?"

"ucap mera sambil menahan tangis"

"Mera...adik kecil ku sudah tumbuh dewasa ya? Sudah kuduga kau akan menjadi seorang pemimpin yang hebat "

"ucap arletta"

"tidak juga justru ini... hal ini membuat sifat asli ayahku terungkap, ternyata selama ini dia punya hati yang busuk! Dia hanya ingin memanfaatkan kekuatan ku sebagai senjata bagi nya"

"ucap meraa sambil menahan tangis"

"meraa... jangan berfikir kau tidak akan pernah mengakuinya sebagai ayahmu.. Biar bagaimanapun dia adalah ayahmu dan kau telah mencari nya selama bertahun tahun dan kau harus bersyukur karena dia masih hidup dan mau mengakuimu sebagai putri nya percaya lah meraa shuellyin... tidak ada orang tua didunia ini yang tega membiarkan putrinya menderita apalagi seorang ayah adalah cinta pertama bagi seorang anak perempuan.. Mungkin ia punya alasan tersendiri untuk melakukan ini dan aku yakin ia tidak sejahat yang kau kira... percaya meraa

"ucap arletta"

"souka..."

"ucap mera"

"dan satu hal lagi Mera...semua ini belum selesai....musuh sebenarnya bukan ayahmu dan setelah kau berhasil mengalahkan nya sebuah hadiah penuh keajaiban akan mendatangi mu"

"ucap arletta"

"lalu siapa dia kak?"

"tanya Mera"

"kau akan tau sendiri Mera.."

"ucap arletta sebelum akhirnya menghilang menjadi serpihan cahaya"

"kakaaa!!!!!!!"

"ucap mera sambil berteriak"

> * Mera akhirnya kembali terbangun

"nona Mera bangun"

"ucap liara"

"ahhhhhh hahhhahhhh"

"Mera langsung terbangun dengan nafas tersengal sengal"

"ada apa nona?"

"tanya liara"

"ternyata itu hanya mimpi"

"ucap mera"

"nona Mera mimpi apa? Apa nona mimpi buruk?"

"tanya liara"

"tidak aku bermimpi bertemu dengan kak arletta"

"jawab Mera dengan wajah ketakutan"

"apa !!! Apa pesan yang ia sampaikan kepada nona?"

"tanya liara"

"dia bilang musuh sebenarnya bukan ayah ku"

"jawab Mera"

"huhh berarti dia datang untuk memberi peringatan?"

"tanya liara"

"bisa jadi!..."

"jawab Mera"

"yasudah nona Mera silakan membersihkan diri dulu , saya sudah siapkan bak mandi berisi air panas untuk anda"

"ucap liara"

"souka arigatou"

"jawab Mera sambil beranjak dari tempat tidur nya dan pergi menuju ke kamar mandi"

Mera akhirnya pergi ke kamar mandi dan langsung berendam di bathtub yang berisi air hangat yang telah disiapkan liara.

Namun saat berendam ia masih berfikir apa sebenarnya arti dari pesan yang disampaikan arletta dalam mimpi.

"siapa sebenarnya musuh yang dikatakan kak arletta? Jika bukan ayah lalu siapa lagi"?

"tanya Mera dalam hati"

setelah mandi dan merapikan diri ia lalu kembali masuk ke ruangan nya dan kemudian menikmati sepiring roti dengan isi selai strawberry diatasnya dan secangkir teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya.

"bagaimana kota kiryu?"

"tanya Mera"

"kota sejauh ini aman...dan tidak ada laporan tentang bahaya apapun.

"Bagus lah"

"ucap mera sambil menikmati secangkir teh diatas balkon"

"Oh ya nona meraa ada undangan dari presiden renjiro"

"ahh renjiro lagi ya , undangan untuk acara apa?"

"tanya Mera"

"dia bilang acara ulang tahun kota amezakura yang ke 50 tahun dia mengundang anda sebagai tamu spesial dan acaranya berlangsung Minggu depan"

"ucap liara"

"ahh baiklah nanti Minggu depan aku datang"

"jawab Mera sambil menghirup secangkir teh"

Tiba tiba saja langit pagi yang cerah berubah menjadi gelap gulita disertai dengan petir yang terus menyambar.

"nona Mera!!!" lihat langit tiba tiba menjadi gelap!!!!"

"ucap liara"

"ini pasti ada yang tidak beres"

"ucap mera"

Dari dalam portal itu keluar sosok dengan wajah mengerikan dengan sebuah tentakel di seluruh tubuh nya.

"meraa!!!! Keluarlah"

"ucap makhluk yang bernama murovas"

"murovas?"

"ucap mera dengan penuh kebingungan"

"Kau telah berhasil menyegel ku kini aku berhasil bangkit berkat kebencian dan keserakahan para manusia"

"ucap murovas"

"siapa dia nona?"

"tanya liara dengan penuh ketakutan"

"dia makhluk dari dimensi neraka,aku pernah menyegelnya dulu sebelum aku menjadi presiden tapi sepertinya ada makhluk yang sengaja membebaskan nya demi ambisi dan keserakahan"

"jawab Mera"

"lama tak bertemu meraa shuellyin...."

"ucap murovas"

Seketika murovas langsung mengeluarkan sinar hitam dari salah satu tentakelnya dan menyebarkan nya keseluruh alam semesta.

Seketika semua orang saling bertengkar dan berbuat kekacauan serta kehancuran.

"urusan mu dengan ku mengapa mereka yang menjadi korban?"

"tanya Mera"

"haha anggap saja itu sebagai hadiah karena aku telah menyegelku dalam gua kaca"

"ucap murovas"

"nona meraa bagaimana ini?"

"tanya liara dengan penuh ketakutan"

"mundur lah murovas bukan musuh biasa"

"ucap mera"

"Mera shuellyin mari kita selesaikan ini?"

"ucap murovas yang mulai menebas gedung kepresidenan kiryu dengan pedangnya Hingga hancur"

"arggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhggghh "

"suara teriakan terdengar dari dalam gedung yang mulai hancur"

Namun untungnya Mera ,liara dan yang lainnya berhasil menyelamatkan diri.

"dasar keterlaluan kau!!!"

"ucap meraa sambil menghujani murovas dengan panah"

Namun sayang nya kekuatan itu tak membuat murovas tergores sedikit pun.

"kekuatan Kamen rider ya? Itu tidak akan pernah berhasil"

"ucap murovas"

"Hah ini baru pemanasan"

"ucap mera"

Pertarungan sengit pun terjadi diantara Mera dan murovas diatas langit.

mereka saling beradu pedang satu sama lain hingga membuat retakan diatas langit.

"hah henshin!!!"

"seketika Mera langsung berubah menjadi Kamen rider Impresza dan langsung melanjutkan pertarungan sengit nya dengan murovas"

"hahh sudah kubilang kekuatan mu itu tidak akan mempan Mera shuellyin!!!!"

"ucap murovas sambil mengayunkan pedangnya dan menebas Mera hingga terpental"

"arggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"

"Mera terpental dan langsung tertimpa reruntuhan puing puing bangunan namun dengan cepat ia bangkit dan langsung ke atas dan menghujani murovas dengan panah beracun"

"hahahahahhaha usahamu sia"

"ucap murovas sebelum akhirnya menebas semua anak panah itu dengan mudah"

"sial kelemahan nya sulit dideteksi"

"ucap mera sambil mengayunkan pedangnya ke arah murovas"

"hah sudah kubilang kau usaha mu sia sia"

"ucap murovas sebelum akhirnya menebas Mera dengan pedangnya"

"arggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhggghh"

"Mera lagi lagi terpental dan langsung jatuh diatas puing puing bangunan"

"arghh terpaksa"

"ucap mera sebelum akhirnya berubah menjadi Kamen rider Impresza mode gold"

"Impresza gold slash"

"ucap mera yang dengan langsung menebas murovas"

"haha? sayang sekali putri shuel"

"ucap murovas yang dengan cepat menghindar dan langsung menebas Mera hingga terpental jauh"

" arggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhggghh"

"Mera kembali jatuh ke reruntuhan puing puing bangunan yang hancur"

namun tiba tiba liara muncul dan langsung berusaha menebas murovas namun dengan cepat murovas menendang tubuh liara dan membuat jatuh ke bawah

"hah tidak berguna"

"ucap murovas"

"liara!!!!!!!"

"ucap mera yang sudah berubah menjadi manusia dan mengalami luka parah dengan banyak nya goresan diwajahnya"

"nona meraa....!"

"ucap liara sambil berteriak dan berusaha keluar dari reruntuhan bangunan"

"liara!!!"

"ucap meraa sambil berteriak dan membantu menyingkirkan puing bangunan yang menimpa liara"

"nona Mera syukur lah kau selamat"

"ucap liara sambil menahan sakit ditubuhnya*

"bodoh jangan pikirkan aku pikirkan dirimu sendiri"

"ucap mera"

"tapi aku tidak ingin kejadian yang sama terulang lagi!!"

"ucap liara"

"kau baik baik saja kan?"

"tanya Mera sambil menyalurkan energi nya ke tubuh liara"

"aku baik baik saja"

"jawab liara"

"syukur lah aku khawatir kau bernasib sama seperti stormira"

"ucap mera"

setelah itu Mera menggunakan kekuatan dewinya untuk membuat kondisi para warga kembali normal dan kemudian berdiri diatas puing bangunan dan memerintahkan para warga nya untuk mengikuti arahan evakuasi dari petugas kepolisian tanpa perlu panik.

"semuannya ikuti arahan kepolisian untuk menuju tempat evakuasi ke tempat yang aman!!!"

"ucap mera"

Mera kemudian memapah liara dan membawanya ke tempat aman yaitu ruang bawah tanah yang menjadi lokasi evakuasi warga kiryu yang masih selamat.

Langit gelap masih menyelimuti kota kiryu.

Disana para warga merasa ketakutan akibat kekacauan yang tiba tiba terjadi bahkan salah satu dari mereka masih kehilangan anak mereka.

"bagaimana dengan anak kita"

"ucap salah ibu yang kehilangan anaknya"

"jangan khawatir aku akan mencari nya"

"ucap mera"

meraa kemudian pergi mencari anak itu selagi murovas memulihkan energi nya.

tiba tiba saja terdengar suara minta tolong dari salah satu reruntuhan bangunan.

"tolonggggggggg sakit ibu tolonggggggggg"

"kau dimana?"

"tanya Mera"

"aku disini tolong aku!!!!!" disini gelap dan sakit!!!! Tolonggggggggg!!!!!!"

"suara itu semakin terdengar jelas ditelinga Mera"

"Tunggu disana"

"ucap meraa sambil mengangkat puing bangunan itu dan langsung menggendong anak kecil itu"

"kau baik baik saja?"

"tanya Mera"

"ya aku baik baik saja terima kasih kaka presiden"

"ucap anak itu"

Mera lalu membawa nya dan mengembalikan nya ke sang ibu

"terima kasih nona presiden!"

"ucap ibu itu sambil memeluk anaknya"

Kemudian anak itu melambaikan tangan ke arah meraa

Mera lalu berdiskusi dengan liara untuk memikirkan strategi melawan murovas.

> *to be continued...

1
Duane
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Aono Morimiya
Aku rela gak tidur demi baca karya author, semoga motivasi selalu muncul buat nulis.
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Kalau lagi suntuk atau gabut tinggal buka cerita ini, mood langsung membaik. (❤️)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!