NovelToon NovelToon
WHO¿

WHO¿

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Identitas Tersembunyi / Anak Genius / TKP / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:632
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Misteri kematian Revano yang tidak pernah meninggalkan jejak, membuat gadis penderita ASPD tertantang menguak kebenaran yang selama bertahun-tahun ditutupi sebagai kasus bunuh diri.

Samudra High School dan pertemuannya bersama Khalil, menyeret pria itu pada isi pikiran yang rumit. Perjalanan melawan ego, pergolakan batin, pertaruhan nyawa. Pada ruang gelap kebenaran, apakah penyamarannya akan terungkap sebelum misinya selesai?

Siapa dalang dibalik kematian Revano, pantaskah seseorang mencurigai satu sama lain atas tuduhan tidak berdasar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duapuluh Lima

Entah sudah berapa hari. Bahkan setelah hari-hari sebelumya pria dan wanita itu memilih untuk tidak saling sapa. Justru jadi perubahan yang baik untuk Aletha. Gadis itu duduk bertiga bersama Maroona dan Venus. Pada pekarangan depan kelas sambil menikmati makan siang mereka, yang memang mereka berdua agendakan untuk bawa, kecuali Aletha. Gadis itu hanya sibuk dengan kesendiriannya, ditemani kesibukan pikiran sambil mengabaikan kedua temannya itu.

“Lima tahun kedepan, menurut lo, apa rencana yang tepat buat mewujudkannya?”

“Rencana apa dulu yang lo maksud, Na”

Kedua gadis itu mengalihkan atensi Aletha. Membuatnya peduli dan ingin tenggelam pada topik pembicaraan ini. Terlepas dari topik yang sama, yang tempo hari sempat Khalil bicarakan lewat telepon.

“Kuliah di kampus impian, kerja ditempat yang cozy, punya aquarium raksasa?”

Venus mendengus, selalu saja seperti itu. Saat berhadapan dengan Maroona, harus menyiapkan jawaban mendadak yang tidak menjebak, saat sekali lagi asal bunyi gadis itu merusak percakapan mereka.

“Lo nggak akan pelihara ikan piranha yang memangsa hiu yang baru lo beli beberapa hari sebelumnya kan?”

“Piranha nggak memangsa hiu karena mereka nggak satu habitat”

Maroona dan Venus menoleh. Wajah muak Aletha yang ketara membuat mereka berdua sama-sama diam. Walaupun semua yang Venus katakan hanya semata-mata untuk bergurau, tapi jika adanya Aletha, semuanya berubah begitu saja, jadi dua kali lebih serius daripada pelajaran matematika dikelas.

Maroona meraih cup es teh yang tergeletak dimeja, menegaknya sambil mencerna dingin apa yang baru saja menyelimuti forum mereka.

“Iya kalau piranha di air asin,”

“Piranha hidup di air tawar, hiu di air asin”

Venus terkekeh, “Kita nggak usah ngomongin Roona bikin aquarium raksana karena kayanya nggak mungkin. Gimana soal lo lima tahun kedepan, Ta?”

Maroona meletakkan cup es tehnya kembali. Sementara Venus memilih kembali memasukkan sesuap nasi ke mulutnya, tanpa mengubah arah pandangnya. Tatapan dingin dan kaku yang sudah bisa Roona dan Venus terima, kali ini jadi tatapan yang tidak begitu menakutkan. Saat kedua manusia itu berusaha menerima kehadiran Aletha walau belum seutuhnya, mereka jadi jauh mengenal Aletha, dengan versi yang berbeda.

“Lima tahun kedepan,”

Entahlah, Aletha hanya berpikir sebentar lagi dia akan dipenjara. Tak jauh dari itu, dalam beberapa tahun kedepan dia akan keluar dari sana dan hidup seperti sedia kala. Dengan pemalsuan identitas atau justru keterkembalian identitasnya yang lama. Atau bisa saja semua spekulasinya berbanding terbalik. Dia akan hidup normal atau tidak normal dan diasingkan ke Hogwarts atau Nevermore Academy.

Aletha menghela napas. Sepertinya berteman dengan Wednesday, seperti yang Angkasa katakan saat itu, jauh lebih baik dari pada bertemu dengan Khalil atau berteman dengan Maroona dan Venus. Agaknya pertemuan mereka akan jadi awal yang bagus karena pasti akan ada kiamat hebat yang mereka ciptakan berdua.

“Astaga, Aletha”

Venus dan Aletha menatap Maroona. Gadis gila yang memecah lamunan Aletha karena sudah menunggu terlalu lama.

“Gue tungguin dari tadi malah ngelamun, ngelamunin apaan sih?”

“Melamun adalah bagian dari proses kreatif”

Venus tergelak. Benar juga kata Aletha. Walaupun sering kali gadis itu tidak setuju dengan asal bicara yang Aletha utarakan. Tapi disisi lain, setiap sikap sarkas atau ilmu yang keluar dari goa bersarang itu adalah kebenaran. Venus mengagumi Aletha walau dia tidak menyukai sikap egois yang meraup tubuhnya.

“Oke”

Disela tawa Venus dan kerundungan Maroona, Aletha justru terpaku pada segerombolan pria yang berjalan ke arah mereka. Lebih tepatnya jalan menuju belakang kelas, tempat tongkrongan Khalil, Niko, Eden, dan Angkasa.

Venus melirik. Tingkat kepekaan gadis itu memang tidak begitu besar dibanding tingkat kepekaan Aletha. Tapi gadis itu tahu bahwa ada sesuatu diantara mereka yang disembunyikan. Yang tidak diketahui siapapun termasuk sahabat-sahabat Khalil. Sesuatu yang aneh, yang tidak ketara dibanyak mata.

“Keputusan untuk saling nggak sapa tuh kadang baik kok, Al”

Aletha mengabai, gadis itu memilih diam.

“Tapi kalau didasari kesalahpahaman, lebih baik jangan”

“Ngomongin apaan sih?”

Venus dan Aletha sama-sama diam. Entah bingung menjelaskannya dengan Roona atau malas saja terlibat lebih jauh. Karena pasti ujung-ujungnya akan menimbulkan spekulasi diluar batas kemampuan Venus. Dia mengerti sekali bagaimana cara otak Roona bekerja, dan sebaiknya jangan dibahas ketika masalah hati sedang terjadi antara Khalil dan Aletha. Sekalipun tidak terjadi, Venus memilih untuk tidak bicara.

“Tahu nggak sih, gue ngerasa aja kalau Khalil udah nggak deket sama lo, dia deket sama yang lain kah?”

Baru saja Venus ingin diam.

“Tapi gue lihat sih sejauh ini enggak ya”

“Nggak semua hal yang kalian pikirkan, benar-benar terjadi” Aletha beranjak. Memilih pergi dengan isi kepalanya sendiri daripada memuntahkan lava yang tidak seharusnya. Gadis itu melangkah berbalik antara arah kelompok Khalil bersemayam. Mengasingkan diri sekali lagi, demi sesuatu yang tidak dia inginkan terjadi.

Sementara pria yang tengah dirumorkan hanya sanggup menatap punggung Aletha menjauh. sesekali menjadi pusat perhatian ketiga sahabatnya, yang tentu memilih diam saja. Sebenarnya mereka bukan tipe teman yang suka melarang kedekatan dengan gadis manapun. Tapi kadang timbul pertanyaan, kenapa seorang Khalil Gibran memilih Aletha Waniwongso, saat banyak pilihan lain yang lebih layak?

Niko menghela napas paling berat. Membuat Angkasa dan Eden sejenak melirik sebelum mengalihkan arah pandang mereka ke sudut lain. Menjadi jeda lamunan terkecuali bagi Khalil. Niko tahu betul bahwa sahabatnya yang satu ini sedang terjebak. Tapi untuk memulai diskusi tentang Aletha sepertinya bukan ide yang bagus.

“Kenapa sih harus dia?”

Berbeda dengan Edan, pria yang baru saja melayangkan kepulan asap ke udara memecah keheningan. Menyesap es cekek yang bersandingan dengan rokok ditangannya. Sementrara Angkasa sepertinya lebih memilih menikmati makan siangnya demi asam lambung agar tidak kumat.

Khalil menatap ketiga sahabatnya. Jarang sekali bicara, sekali bicara justru pembahasan tentang wanita. Tentu bagi Niko dan Khalil ini hanyalah masalah sepele, tapi bagi yang lainnya pembahasan apapun dalam kelompok mereka adalah penting.

“Kalau bisa di kasih genre, hidup dia tuh thriller mystery sementara lo tuh romkom, kontas banget, Khal”

Niko terkekeh. Benar juga kata Eden, pria yang selalu membicarakan fakta dan mau membicarakannya bahkan sekalipun kepada Khalil. Ketiga pria yang mengepung topik ini setuju kalau keberadaan Khalil didunia ini cuman untuk memperjuangkan angka pendidikan. Jatuh cinta dengan unsur komedi, yang dimaksudkan bukan lucu yang kebanyakan orang tahu. Bagaimana bisa Eden bicara soal romace komedi sementara yang tertawa cuman mereka bertiga. Pasalnya jatuh cinta di film-film itu tidak ada dan itu memang fakta. Bukan hanya untuk Khalil tapi semua makhluk di bumi.

“Kita nggak bisa milih perasaan kita jatuh kesiapa”

“Ya emang, kita juga nggak ada ngelarang lo suka sama siapa”

“Tapi kenapa harus dia?” tambah Angkasa.

To Be Continue...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!