"Pernikahan adalah aliansi bisnis yang dingin. Tapi, apa jadinya jika salah satu pihak ternyata membawa bibit kekacauan dan, yah, bidikan yang tepat sasaran?"
Baby Lily (20 tahun) dinikahi oleh Robert Lewandowski (30 tahun), seorang CEO beku yang tak punya waktu untuk emosi, apalagi cinta. Pernikahan mereka murni aliansi keluarga dan bagi Robert, Lily adalah gadis kecil yang tentunya bisa dia bodohi .
Sayangnya, Robert tidak tahu bahwa ia menikahi gadis yang memiliki kecenderungan nakal, imajinasi liar, dan keyakinan kuat bahwa ia adalah seorang "pembidik Cinta yang handal".
Merasa frustrasi dengan sikap dingin suaminya, Lily memutuskan untuk mengubah permainan. Ia tidak akan pasrah pada pernikahan tanpa hati.
Yuk baca☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3 Memulai Permainan
" Kayaknya Om beneran mau disuapin " ucap Lily yang sudah menunggu beberapa saat .
" Aku akan makan " ucap Robert segera makan dengan cepat berhenti bekerja untuk beberapa saat .
....
" Aku sudah makan , puas kamu " ucap Robert menatap Lily yang benar-benar memperhatikan setiap suapan yang Robert makan .
" Mmmh, baiklah " kata Lily segera keluar membawa kembali nampan berisi piring yang sudah kosong .
Setelah Lily keluar Robert kembali melanjutkan pekerjaan nya dengan perasaan sedikit nyaman karena perutnya sudah kenyang .
Keesokan harinya.
" Permisi pak Robert ini kartu yang kemarin bapak minta " ucap Roy menemui Robert yang sedang sarapan bersama Lily .
Robert menerimanya dan langsung memberikan amplop coklat itu pada Lily yang duduk disampingnya.
" Apa ini Om?" tanya Lily mengambil dengan cepat karena kalau amplop coklat pasti berbau duit .
" Itu kartu yang bisa kamu gunakan untuk membeli kebutuhan pribadi kamu, itu sebagai bentuk pemenuhan tanggung jawab finansial aku terhadap kamu " ucap Robert yang tidak mau di cap sebagai pria tidak bertanggung jawab.
" Tanpa limit nggak nih?" pertanyaan Lily mengangkat sebelah alisnya.
" Makanya lihat jangan banyak bertanya" ketus Robert yang sudah menebak juga kalau Lily akan menanyakan soal hal itu .
" Mmmmh, baiklah Om terimakasih, aku akan membantumu menghabiskan uang " senyum nakal Lily segera menyimpan kartu itu di dompet nya .
" Daaa, berangkat dulu Om "ucap Lily bersalam dan segera berangkat ke kampus.
" Selagi bisnis ku lancar , mau jajan sepuas kamu terserah " ucap Robert menghabiskan kopinya yang masih tertinggal lalu segera berangkat ke kantor .
.....
Sore harinya begitu Robert pulang dari kantor dia tertegun melihat mobil sport edisi terbaru yang parkir didepan halaman rumahnya.
" Mobil siapa ini Roy?" pertanyaan Robert yang merasa tidak memesan mobil , segera berjalan dan langsung menghela nafas panjang melihat Lily yang berada dibelakang mobil itu sedang memasang stiker.
" Wahhhh, mobil Nona sangat bagus" puji Roy menahan tawa , pasti Lily membeli mobil ini dengan harga milyaran.
" Iya dong kan baru beli " senyum cengengesan Lily menghampiri Robert yang masih berdiri terdiam ditempat .
" Gimana Om? Bagus Kan mobil baru aku " ucap Lily bersalam dengan senyum ceria nya .
" Kartu yang Om kasih benar-benar tanpa limit bahkan bisa bayar 2,3 M dalam sekali transaksi " kata Lily yang membuat orang-orang disekitarnya kaget mendengar harga mobil baru itu .
" Itu uang jajan kamu untuk setahun " ucap Robert bernafas berat dan segera masuk ke dalam rumah .
" Apa ?" Lily langsung berlari mengejar Robert dan mendarat diatas punggung pria itu sampai dia berhenti berjalan .
" Ihhhh, masa Om gitu sama istri sendiri " rengek Lily melingkarkan tangannya dileher Robert dan berbicara tepat di dekat telinga nya .
" Turun " ucap Robert dengan tegas .
" Nggak, mau, masa Om nggak ngasih aku uang jajan lagi " ucap Lily.
" Aku udah kasih , kamu saja yang boros masa sehari habis 2,3 M " ucap Robert.
" Itukan untuk beli mobil aku belum jajan apa-apa " kata Lily .
" Lily turun atau aku suruh penjaga yang menurunkan kamu " ucap Robert menatap Lily dari pantulan cermin yang masih berada dipunggung nya .
" Mmmm, nggak mau pokoknya Om harus terus aktifkan kartu aku " kata Lily malah memeluk semakin erat leher Robert.
" Roy , turunkan dia " perintah Robert.
" Nggak mau " kata Lily malah menendang Roy yang akan memegang nya .
Lelah berdebat akhirnya Robert berjalan membiarkan Lily berada dipunggung nya bahkan menaiki tangga dengan begitu santai tanpa menopang Lily yang berada di punggung nya dengan tangan .
" Lily " teriak Robert dengan suara keras begitu sampai diseperempat tangga Lily melepaskan pegangan nya untung Robert reflek menopang nya dengan tangan .
" Kamu ingin terjatuh Hahhh," omel Robert begitu sampai di lantai atas menurunkan Lily .
" Ternyata Om, cuek-cuek gini perhatian juga " kata Lily mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum menggoda Robert.
" Nggak usah kegeraan kamu, aku hanya tidak ingin dituduh menjatuhkan kamu dari tangga walaupun faktanya benar aku ingin membunuh kamu " ucap Robert dengan geram .
" Aku kalau mati bakal gentayangan dan merayap diatas Om setiap saat " tawa Lily kembali berlari menuruni tangga ingin melanjutkan memasang stiker di mobil barunya .
" Lily berjalan pelan " teriak Robert dengan suara sangat besar menggema kemana-mana hingga mengejutkan penghuni rumah .
...........
2 Minggu berlalu tidak ada yang berubah sikap Robert masih sama dingin nya pada Lily yang ada dia malah sering memarahi Lily yang nakal itu .
" Aku benar-benar bosan dengan pernikahan tanpa hati ini " pernyataan Lily menatap dirinya di cermin .
" Dia selalu saja bersikap dingin padaku , aku tidak akan membiarkan nya " ucap Lily segera keluar ruang ganti setelah mengganti bajunya.
" Om biarin aku tidur diranjang napa, badan aku sakit-sakit tidur disofa " kata Lily menghampiri Robert yang berbaring diatas ranjang menatap ponsel nya .
" Om kejam banget sih sama istri sendiri " kata Lily duduk di dekat kaki Robert dengan wajah sendunya .
" Ya sudah tidur sebelahku tapi jangan melampaui batas" ucap Robert meletakkan guling ditengah .
" Okey " kata Lily menjemput bantal dan bonekanya lalu berbaring diatas ranjang masuk kedalam selimut .
Robert menatap dengan geli Lily yang berbaring memeluk boneka kelinci layaknya anak kecil yang tidak bisa tidur tanpa boneka .
" Lihat aja wajah aku Om, jangan malu-malu" kata Lily malah berpose membuat Robert langsung buang muka .
" Tidurlah jangan merusak konsentrasi ku" ucap Robert yang benar-benar langsung hilang fokus ketika ada Lily didekatnya , karena itulah Robert menyuruhnya tidur di sofa .
Lily berbaring telentang lalu scroll vidio random yang membuatnya sesekali tertawa dan juga sedih .
1 jam kemudian.
" Lily tidurlah ini sudah malam " ucap Robert menyimpan ponsel nya setelah selesai dengan pekerjaan nya dan berbaring.
" Bandel ya " Robert mengambil ponsel Lily dan menaruhnya di atas nakas agar berhenti bermain ponsel .
" Tidur , jangan melawan " ucap Robert menatap Lily yang berbaring telentang itu .
" Berasa tidur sama Daddyku waktu kecil " rungut Lily menarik selimut sampai keleher , rasanya belum ingin tidur tapi sudah dipaksa Robert.
" Ini sudah jam setengah sebelas malam , mau tidur jam berapa kamu ? Jangan kebiasaan begadang " ucap Robert yang sebenarnya setiap malam selalu mendengar suara ponsel Lily entah jam berapa dia tidur .
" Tidur sekarang" ucap Robert.
" Baiklah, night Om " kata Lily memejamkan matanya mematuhi perintah suaminya.
" Hummmm, liat saja aku akan terus berusaha menarik perhatian mu Om sampai kau juga tertarik padaku " batin Lily yang akan memulai permainan nya besok .
Setelah beberapa saat Lily kembali membuka matanya dan memergoki Robert yang ternyata belum tidur sedang menatapnya.
"Tidur Om " ledek Lily menahan tawa melihat wajah memerah Robert saat Lily menggodanya, karena tadi Robert menyuruhnya tidur tapi ternyata pria dewasa itu belum tidur rupanya
surat cinta utk ayang 🤭 haha
untung robert cinta kalo ngk bakal geli tuh..lily kapan dewasa ny