NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecelakaan Hulya

Hari demi hari Hulya lewati dengan penuh sukacita. Senyum yang terus mengembang di wajahnya membuat hati Athar hangat.

Setiap hari Hulya memasakan makanan untuk suaminya. Ia juga menyiapkan bekal jika suaminya berangkat kerja.

"Jangan capek capek ya sayang. Udah empat bulan loh kandungan kamu. Tapi kok besar ya sayang?"

"Mungkin karena kembar mas."

Athar tertawa kecil, ada benarnya juga. Calon anak mereka kembar, dan nafsu makan Hulya bertambah dua kali lipat. Namun Athar tak masalah selama istrinya memakan makanan yang sehat dan bergizi.

"Mas pulang siang kan?"

"Iya sayang, aku ke tempat latihan dulu. Besok mau ada acara kejuaraan di sana. Besok kamu ikut yah. Hari ini mau kemana?"

"Eum.. Kak Alana sama kak Zena ajakin aku ke mall, boleh kan mas?" Tanya Hulya dengan polosnya.

"Boleh sayang, pakai kartu yang sudah aku kasih. Kamu belanja sepuasnya."

"Oke mas sayang, aku habisin hihi."

Hulya memeluk suaminya manja, ia bersyukur di nikahi Atharya yang tampan dan mapan. Semua kebutuhannya tercukupi. Tanpa Hulya minta, Athar sudah membelikan mobil untuknya. Dan juga untuk orang tuanya.

-

-

-

Sudah cukup lama mamih Aleesya, Alana dan Zena menunggu Hulya datang. Tapi Hulya sama sekali tak menunjukan batang hidungnya.

"Aku telepon pak Agus sebentar." Ucap Alana. Ia mencoba menghubungi pak Agus supir yang mengantar Hulya.

Namun baik pak Agus atau pun Hulya ponselnya sama sama tak aktif. Akhirnya Alana menghubungi Athar menanyakan kabar Hulya.

"Loh bukannya Hulya udah sama kakak? Dia udah pamit dari jam 10 pagi tadi kak. Tunggu aku akan mencarinya."

Athar langsung menutup ponselnya dan memanggil Ray. "Kita cari istriku, firasatku tidak enak."

"Oke boss, saya akan melacaknya."

Keduanya segera pergi. Sepanjang jalan firasat Athar tak enak. Ia terus menghubungi istrinya namun tak ada jawaban.

"Ya Allah Hulya kemana." Lirih Athar.

Ketika dalam perjalanan, mobil mereka di hadang oleh p*lisi karena ada kecelakaan. "Ada apa pak?" Tanya Ray.

"Maaf bapak, perjalanan anda terganggu, di depan telah terjadi kecelakaan mobil. Korbannya ibu hamil dan satu supirnya. Korbannya sudah di evakuasi ke rumah sakit." Ucap p*lisi itu.

DEG

Athar keluar dari mobil dan berlari menuju tempat kecelakaan itu. Ray segera menyusul bossnya.

Mata Athar tercengang ketika melihat mobil yang mengalami kecelakaan itu. Ia hafal betul mobil yang ia berikan untuk istrinya.

"Pak jangan di sini pak!" Ucap petugas itu yang menghalangi Athar.

"Ini mobil istri saya, dimana dia! Dimana! Dimana istriku!" Teriak Athar pada petugas disana dengan mencengkram kerah baju petugas itu.

"Bos tenang bos." Ray berusaha menahan Athar agar tak emosi.

"Di-dibawa ke rumah sakit Husada pak."

Athar dan Ray segera ke rumah sakit tersebut. Ray menjalankan mobilnya cukup kencang. Athar menangis histeris di dalam mobil.

Ray mengabari Alana saat itu juga dengan airpods-nya. "Baik non, kami sedang menuju rumah sakit."

Alana dan yang lainnya langsung on the way ke rumah sakit. Jangan ditanya bagaimana Athar, ia menangis sepanjang jalan. Ia takut jika Hulya dan anaknya tidak selamat. Melihat mobil yang dipakai Hulya dan supirnya rusak parah.

"Tenang bos, non Hulya pasti selamat." Lirih Ray.

CKIIIT

Mobil Athar sampai di rumah sakit. Keduanya berlari menyusuri lorong itu dan menanyakan keberadaan Hulya dan pak Agus korban kecelakaan yang barusan terjadi.

"Pasien wanitanya sedang di ruang operasi, lalu pasien lelakinya ada di icu karena kehilangan banyak d*rah." Ucap perawat itu. Ia juga mengantarkan Athar dan Ray ke sana.

Athar dan Ray sampai di depan ruang operasi. Tak lama keluar dokter yang menangani Hulya. Perawat itu juga memberikan tas yang Hulya pakai pada Athar.

"Istri saya gimana dok?"

Mamih Aleesya, Alana dan Zena berlarian menyusul Ray dan Athar. Anggota keluarga yang lainnya akan menyusul nanti.

"Gimana Hulya?" Tanya mamih Aleesya.

"Begini, pasien saat di bawa ke sini sudah kehilangan banyak dar*h. Dan pasien mengalami benturan yang sangat keras. Kami meminta persetujuan dari anda, untuk melakukan operasi darurat." Ucap dokter itu.

"Ma-maksudnya?" Tanya Athar lagi.

"Kami harus menyelamatkan salah satunya. Ibunya atau janin yang ada di kandungannya."

DEG

"Tidak dok! selamatkan istri dan anakku! Selamatkan keduanya dok!" Teriak Athar, Ray dan mamih Aleesya menahan kemarahan dari Atharya.

"Ba-baik. Saya permisi."

Dokter itu masuk ke dalam melakukan operasi. Tak lama papih Alarich dan Athala datang. "Ray, cari tahu penyebab kecelakaan itu."

"Baik tuan!" Ray segera pergi dari sana.

-

-

-

Athar tak kuasa menahan tangisannya. Ia menangis di pelukan mamihnya. "Hulya, mih... Gimana kalau dia_"

"Sstt.. Berucap yang baik baik nak. Hulya pasti selamat." Lirih mamih Aleesya. Ia terus menenangkan anaknya yang terguncang. Semua anggota keluarga merapalkan doa demi keselamatan Hulya.

Ray berlari, kali ini dengan Juna dan om Bastian. "Boss, maaf saya baru dengar kabar dari Ray." Ucap Bastian pada papih Alarich.

"Tidak masalah, Bas. Gimana Ray?"

"Kami sudah berhasil menemukan rekaman cctv jalan itu. Kecelakaan ini sudah di rencanakan. Ini tuan lihat!" Ray memperlihatkan pada papih Alarich.

Di rekaman itu ketika mobil yang di naiki Hulya akan melintasi jalan, tiba tiba dari arah berlawanan muncul truck box yang menghantam mobil itu. Hingga mobil pun terguling.

Lalu ada sesosok pria memakai masker hitam dan hoodie hitam pekat, dengan perawakan tinggi besar, yang keluar dari truck itu. Ia mendekati mobil Hulya yang sudah terguling.

Athar berdiri dan mendekati papihnya, ia melihat rekaman itu juga. Bukan cuma dirinya, namun keluarga yang lainnya juga melihatnya. Omah dan opahnya baru datang ketika mendapat kabar dari Athala.

Tangan Athar bergetar hebat menatap rekaman itu. Ia melihat ke papihnya. "Benar, ini rencana pemb*nuhan." Ucap papih Alarich pada Atharya.

"ARGH!" Atharya menonjok tembok rumah sakit itu hingga tangannya mengeluarkan cairan merah.

Alana mendekati adiknya dan memeluknya. "Kakak tahu perasaan kamu, kita tunggu dokter yah."

Athar menangis kembali di pelukan kakaknya. Erlando, kakak iparnya datang setelah mendapati kabar bahwa Hulya kecelakaan.

"Kita harus segera mencari tahu dalangnya." Ucap Erlan. Ray memberitahu Erlan tentang kecelakaan itu.

"Benar, biar orang orang saya yang akan mencarinya." ucap om Bastian.

"Saya juga akan bantu, om." Lanjut Erlan. Alana mendekati suaminya. "Iya mas harus, kasihan Hulya."

-

-

-

Berjam jam operasi itu berlangsung. Semua keluarga cemas dengan Hulya. Apalagi Atharya yang bersandar di bahu omahnya. Omah Winda dan mamih Aleesya terus mencoba menangkan Atharya.

TING

Dokter yang menangani Hulya keluar bersama perawat. "Maaf, bayinya mau di kubur di sini atau mau di bawa pulang?"

DEG

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!