Apa jadinya jika jiwa seorang wanita terpidana mati,berpindah ke tubuh seorang wanita lemah dari jaman kuno?
Kanina, seorang terpidana mati yang hidup kembali di tubuh wanita lemah dari jaman kuno.
Dengan ruang di tangan,Dia perlahan menahlukkan dunia yang patriaki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26.Geger
Jeritan Bagas menembus langit malam.
Guk guk guk
Suara gonggongan anjing juga bersahut-sahutan,semakin menambah kengerian malam itu.
"Setelah ini aku akan melihat apakah kau masih memiliki keberanian untuk melakukan hal yang cabul lagi kepada nya."
Datar dan dingin.
Bagas hanya mampu membelalakan mata nya setelah melihat jelas wajah itu sebelum jatuh pingsan.
♧♧♧♧♧♧
Akhhhh
Tolooooong
Lolongan memekakan telinga menyambut pagi yang tenang di desa Makmur.
Seorang Ibu tampak berlari ketakutan sembari membawa pulang cucian yang belum sempat dicucinya.
Tooooolong
Ada mayattttt!
Para penduduk yang sudah mulai bangun untuk melanjutkan aktifitas mereka.
Namun teriakan melengking itu segera mengundang atensi penduduk.
"Dimana ada mayat?"
"Ada mayat,ada mayat."
Para Ibu-ibu yang biasanya bangun pagi untuk menyiapkan sarapan,kini rela meninggalkan dapur mereka demi melihat kejadian yang menghebohkan ini.
"Ada mayat seorang pria di pinggir sungai."
Wanita yang tadi menjerit minta tolong langsung memberitahukan lokasi mayat tersebut.
"Ayo kita lihat! Panggil Kepala desa segera."
Salah seorang wanita yang bernama Arum langsung dengan sigap membagi tugas.
"Biar aku saja yang memanggil Kepala desa,kalian juga tidak boleh pergi melihat sembarangan,setidaknya panggil suami masing-masing."
Seorang wanita muda yang diketahui bernama Indri memberikan usulan.
"Benar juga.Baiklah,cepatlah pergi ke rumah Kepala desa.Semakin cepat semakin baik."
Lalu ketiga nya berpisah.
Arum segera bergegas pergi ke rumah Kepala desa,sementara Indri sibuk memanggil orang-orang lain.
Adapun Ningsih,sebagai orang pertama yang menemukan mayat tersebut,tentu saja dia masih syok.
Tangan nya masih gemetar bahkan saat memegang ember tempat pakaian kotor nya.
Tiga puluh menit kemudian Kepala desa dan rombongan nya berjalan menuju ke sungai,tempat mayat itu berada.
"Disana! Tadi saat aku hendak mencuci pakaian kotor ku,aku melihat seorang pria tergeletak dengan penuh luka di dekat bebatuan itu."
Suara Ningsih masih terdengar bergetar.
Kepala desa dan beberapa pria pun berjalan kearah yang ditunjuk oleh Ningsih.
Dan saat mereka melihat mayat itu,mereka segera mendekat dan memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan pria tersebut.Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah pria ini benar-benar sudah mati atau belum.
Tidak ada yang benar-benar bernafas dengan keras ketika Kepala desa mengecek nadi pria tersebut,namun belum sempat tangan Kepala desa menyentuh apapun,pria yang tadi nya terpejam mendadak membuka matanya.
Akhhhhh
Para wanita ketakutan hingga mereka sontak menjauh.
"Dia hidup lagi? Mayat hidup?"
Ningsih yang masih memiliki sisa trauma di dalam hatinya berkata demikian.
"Akkuh Bbagas".
Pria yang baru membuka mata tersebut,mencoba berbicara namun karna semua gigi depan nya telah tanggal,kata yang diucapkan nya tampak kurang jelas.
"Paman Bagas!"
Sebuah suara wanita tampak memastikan tebakan nya.Pasalnya wajah Bagas nyaris tidak dikenali lagi karna bengkak dan memar.
Belum lagi bagian mulut yang paling parah.
Murti dapat menebak itu Bagas adalah karna pakaian yang dikenakan oleh Bagas masih pakaian yang sama sewaktu mereka pergi ke rumah Kanina tadi malam.
Bagas melihat ada yang mengenalnya,langsung mengangguk dengan semangat,tetapi dia langsung meringis ketika luka diwajah nya terasa ditarik.
Histtt
Yang lain juga ikut meringis ketika melihat hal itu.
"Baiklah, semua bubar.Tiga orang dewasa mohon bantu tuan Manggala ke rumah nya.Tampak nya cidera sangat parah."
Kepala desa segera memerintahkan penduduk untuk membantu Bagas,dan membubarkan kerumunan.
Semua orang langsung bubar begitu Kepala desa angkat bicara,dan tiga orang dewasa tampak membantu mengangkat tubuh Bagas menuju kerumah nya.
Dirumah Manggala.
Kekacauan juga terjadi.Bukan karna mereka sudah mendengar tentang kondisi Bagas.Namun mereka panik karna sejak pagi buta Sri tidak menemukan keberadaan suami nya.
Awal nya dia mengira jika suami nya pergi ke toilet,namun hingga matahari berdiri tegak,Bagas tidak kunjung muncul.
Oleh sebab itu Sri langsung membuat kehebohan.
Dan inilah yang dilihat oleh ketiga orang dewasa yang membantu membawa Bagas pulang,yang juga diikuti oleh Murti dibelakang.
"Bibi tolong buka pintu nya.Paman terluka."
Suara Murti cukup keras sehingga semua penghuni rumah mendengarnya.
Ceklek
Pintu terbuka dan memperlihatkan sosok Sri yang masih tampak berantakan.
"Ada ap...suami ku !!!!"
Suara teriakan Sri menggelegar membuat semua orang harus menutup telinga nya.
"Ada apa dengan suami ku? Siapa yang membuat suami ku begini?"
Bahkan tanpa meminta mereka masuk,Sri sudah mengoceh tidak jelas,apalagi gigi depan nya juga tanggal karna Kanina.
"Bibi izinkan ketika pria ini membawa paman kedalam dulu."
Murti juga sangat kesal melihat sikap Sri,namun karna dia menyukai Rehan,maka dia masih harus bersabar menghadapi perilaku Sri.
Sri juga akhir nya tersadar atas prilakunya,sehingga dengan cepat-cepat menyingkir dari pintu.
Ketiga orang itu membawa Bagas masuk kedalam rumah,lalu meninggalkan nya begitu saja.
Mereka bahka menolak ditawari minum karna keadaan rumah itu sangat berantakan dan bau.
"Kalau begitu terimakasih paman-paman,sudah mengantarkan paman Bagas pulang."
Murti mulai bersikap seolah-olah dia sudah menjadi bagian dari keluarga Manggala.
Meskipun para orang dewasa tersebut sedikit penasaran,namun pergi dari sini merupakan tujuan utama mereka.
Setelah semua orang pergi,drama kembali terjadi dirumah itu.
♧♧♧♧♧♧
Disisi lain.
Kejadian menghebohkan itu sama sekali tidak mempengaruhi keharmonisan pagi ini di rumah Kanina.
Ketiga anak itu duduk di kursi sembari menatap lapar kearah pangsit yang baru saja keluar dari penci pengukusan.
Wangi daging yang berbalut kulit tepung yang lembut langsung menguar seketika.
Lue
Si gadis kecil yang rakus terlihat beberapa kali mengusap air liur nya yang hampir menetes.
Wajah bantal ketiga nya menambah kesan manis pada penampilan mereka.
Ha ha ha
Kanina langsung tertawa geli ketika melihat hal itu.
"Pangsit kukus dengan isian daging cincang.Ada juga sop iga yang empuk.Kalian tidak akan dapat memakan nya jika kalian tidak membersihkan diri kalian."
Kanina menerapkan kebiasaan mandi pagi dan tampil rapi kepada ketiga anaknya.
Hal ini dilakukan agar anak-anak dapat menjaga kebersihan mereka masing-masing.
Karna Kanina melihat,banyak anak-anak desa yang masih memiliki bekas liur diwajah nya namun sudah pergi keladang untuk berkebun.
Banyak juga yang memiliki gigi yang kuning dan rusak,kuku menghitam dan panjang.Sama sekali tidak memiliki kerapian.
Dan Kanina tidak ingin ketiga anak ini mengikuti jejak mereka.Cukup sudah saat pemiliki tubuh yang asli tidak memperhatikan hal tersebut.
Dengan dirinya ada disini,Kanina tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
double up y thor