NovelToon NovelToon
Sah! Hutang Dibayar Menikah

Sah! Hutang Dibayar Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cherryblessem

(Update setiap hari selama ongoing!)

Clara merasa kepalanya pusing tiba-tiba saat ia melihat kekasihnya bercinta dengan sahabatnya sendiri yang sudah ia anggap seperti saudara kandungnya. Mereka berdua tampak terkejut seperti melihat hantu setelah menyadari Clara muncul dari balik pintu kamar dengan cake bertuliskan 'Happy 6th anniversary' yang telah jatuh berantakan di bawah.

"Sa–sayang ...." Kris wang, kekasihnya tampak panik sambil berusaha memakai kembali dalaman miliknya.

Leah Ivanova juga tak kalah terkejut. Ia tampak berantakan dan berusaha menutupi tubuhnya dengan kain yang kini Tanpa busana.

"Ini bukan seperti yang kamu pikirkan, Clara!" Kris berusaha mengambil alih Clara.

Gadis itu tersenyum kecut. Berani sekali ia bicara begitu padahal segalanya telah keliatan jelas?

*

Baca kelanjutannya hanya di noveltoon! Gratis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherryblessem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAH| 26

"Istriku. Kalian sedang apa?" Julian muncul secara tiba-tiba.

Kata-katanya yang kontroversial membuat Clara mengernyit dan memandangnya heran sekaligus geli. Apakah Julian tersedak kecubung?

"Kami sedang berbincang. Kau tahu, kamu banyak bicara tentang masa lalu." Cakra menjawab sambil tersenyum dan mengedikkan matanya ke arah Clara sambil tersenyum.

Clara tersipu sambil menunduk dan tentu saja, Julian tampak kesal namun menyembunyikannya dengan baik.

"Oh, baguslah kalau begitu. Aku juga ingin bicara denganmu." Suara Julian terdengar datar namun bisa terdeteksi kecemburuan didalamnya.

Ia jelas kesal karena Cakra dan Clara tampak menutupi pembicaraan mereka berdua. Apa yang sedang dua orang itu sembunyikan? Mengapa mereka bicara sendiri?

"Apakah itu?" Cakra memandang Julian dengan santai, diam-diam merasa puas melihat reaksi Julian.

"Ini tentang bisnis. Apakah kau ada waktu?"

"Aku sangat senggang. Seperti yang bisa kau lihat." Cakra tersenyum.

"Ini soal bisnis. Kami hendak memperluas jaringan bisnis kami dengan Costca. Apakah kamu ingin bicara sambil makan-makan besok?" Julian mengundang Cakra karena ia tak senang melihat Cakra dan Clara tampak berpandangan dan sesekali tersenyum. Julian panas dengan hal itu.

Mendengar Cakra di samakan dengan Costca, Clara memandang Cakra dengan penuh keterkejutan.

"Kamu bagian dari Costca?!" Clara memandang kagum pada Cakra.

Melihat tatapan penuh kekaguman itu, Julian terlihat sangat jengkel. Ia tak suka melihat Clara menatap orang lain seperti itu dan bukan dirinya. Ini seharusnya ia tulis dalam kontrak! Clara tak boleh sembarangan memandang orang lain!

Cakra tersenyum. "Tentu saja. Kukira kau sudah tahu." Ia menerawang gadis itu, membuat Clara kesal. Clara lalu maju dan mencubit Cakra.

"Menyebalkan." katanya kesal membuat Cakra tertawa.

Baiklah. Kini Julian terbakar. Ia menarik Clara dan memandangnya kesal membuat gadis itu mundur. Clara yang dimarahi begitu malah jadi jengkel dan menatap Julian dengan ekspresi kesal yang mengejek. Julian menghela nafasnya, memohon sabar yang lebih.

"Jadi, bagaimana dengan tawaranku?" Julian menolak memikirkan keduanya dan fokus pada tujuan bisnisnya.

"Baiklah. Tapi aku punya syarat." Cakra memandang keduanya dengan ekspresi menggoda.

"Apa itu?" Julian merasa ada yang tak beres.

"Aku ingin Clara juga hadir." kata Cakra, membuat Clara sontak saja terkejut.

"Apa?" Julian dan Clara menjawab kompak. Keduanya memandang Cakra tak percaya.

"Apakah ada yang salah?" Cakra tampak tak merasa ada yang salah. Caranya bicara terdengar menyebalkan ditelinga Julian.

Julian menahan nafasnya yang berat. Ah, kesal sekali dipermainkan oleh Cakra. Ia memandang Cakra dengan ekspresi kaku dan misterius namun Cakra bisa merasakan kekesalan di mata Julian. Ia tersenyum memandang laki-laki yang ini tampak ingin menelannya.

"Baiklah. Mr. Jhon akan mengatur jadwalnya." kata Julian menarik Clara di dekatnya.

"Aku akan mengurusnya. Aku kan asistenmu Sekarang." Clara memandang Julian dengan polos.

Cakra tampak kaget. "Kamu sekarang asisten Julian?"

Clara mengangguk dengan bangga. "Iya!"

Kesal melihat interaksi keduanya makin lama, Julian langsung menyeret Clara pergi.

"Baiklah. Sampai ketemu."

Clara sampai tak bisa pamit pada Cakra dan terpaksa mengikuti langkah Julian yang posesif dan panjang.

Cakra memandang Julian dan Clara yang beranjak dengan tatapan misterius sambil meneguk minumannya.

Acara Costca kemudian dilanjutkan dengan meriah. Namun, Clara tak sedikitpun menghilang dari sisi Julian. Laki-laki itu semakin posesif dan seolah mengikat Clara di ketiaknya.

*

Waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Clara sejak pulang sudah masuk kamar dan terlelap, meninggalkan Julian yang entah sedang apa.

Julian yang sebenarnya sudah tidur dibangunkan oleh Mr. Jhon setelah ia kembali dari urusannya atas utusan langsung dari Julian.

"Rumor bahwa anda akan menjadi pewaris utama Hydro Group sudah tersebar kemana-mana. Tampaknya, ini akan sulit diredakan." Mr. Jhon menjelaskan.

Julian berdiri di depan jendela kamarnya yang gelap sambil memandang keluar, membiarkan pikirannya menerawang.

"Bagaimana dengan keluargaku? Apakah ada yang terjadi?" Julian tak mengalihkan pandangannya sama sekali dari jendela.

"Rumor ini sepertinya membuat mereka mulai waspada, Tuan. Maaf untuk mengatakannya namun saya merasa sensitivitas meningkat dalam pembahasan mengenai ini semua." Mr. Jhon menjelaskan.

Julian menghela nafasnya dengan berat dan panjang. Apakah yang sebenarnya dipikirkan oleh kakeknya? Apakah keluarganya juga berpikir seperti apa yang dipikirkan oleh orang-orang diluar sana?

"Bagaimana dengan Donnie?" Julian merasakan kekhwatiran mencuat di dadanya. Semua orang boleh memikirkan rumor itu. Namun, Donnie, semoga dia tak termasuk.

"Saya belum mendengar kabar apapun dari Tuan Donnie. Sekarang, beliau sedang berada di Berlin untuk pembahasan kerja sama dengan perusahaan dari Jerman. Namun, bisa saya pastikan rumor ini sudah mencapai telinga beliau."

Julian tampak muram meskipun tubuhnya tak terlihat jelas. Mr. Jhon bisa merasakan kekhawatiran itu dan jelas ia merasakan hal yang serupa.

"Tolong selidiki perkara ini. Pastikan sejauh ini tak ada yang membahayakan." Julian berbalik memandang Mr. Jhon. "Pastikan juga bahwa kejadian ini tak akan menyakiti Clara."

Mr. Jhon memandang Julian dengan ekspresi datar yang selalu ia berikan. Sepertinya, hubungan Clara dan Julian semakin baik.

"Baik Tuan. Akan saya laporkan secara berkala mengenai ini." kata Mr. Jhon. "Apakah ada lagi yang anda inginkan untuk saya sampaikan?" Mr. Jhon memandang Julian yang kini berjalan mendekatinya.

Julian menghela nafasnya berat lalu memandang Mr. Jhon. "Dengarkan, aku ingin kamu mencari tahu segala tentang Costca, terutama tentang Cakra. Siapa dia dan apa hubungannya dengan Clara sebelumnya. Pastikan semua laporan itu kamu sampaikan padaku."

Julian tampak sangat serius. Membicarakan soal Clara dan Cakra entah mengapa membuatnya menggebu-gebu. Ia sungguh tak sabar ingin mengetahui apa sebenarnya urusan Cakra dan Clara. Menyebalkan sekali mengingat kejadian di pesta tadi.

1
partini
menarik
Cherryblessem: terima kasih sudah mampir kakakk/Rose/
total 1 replies
Y. Kasanova
Semangat
Cherryblessem: aaa terima kasih kakak /Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!