Menyimpan luka dan rasa rindu secara bersamaan membuat Wulan menutup diri dari laki laki yang berusaha mendekatinya, meski semua itu sudah terjadi lebih dari delapan tahun tapi tak bisa membuat Wulan melupakan apa yang terjadi pada rumah tangganya dengan Rendra.
Apakah kerinduan anak anaknya pada sosok ayah akan meluluhkan hati Wulan untuk kembali membuka hati ataukan Wulan memilih untuk kembali pada laki laki yang sudah memberinya luka yang bahkan hingga saat ini tak bisa Wulan lupakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran Dadakan
Nathan terdiam mendengar pertanyaan Naura yang benar benar menampar kesadaran Nathan saat ini, tapi ternyata itu hanya sejenak karena saat mengingat Wulan Ayunda dan Ayumi, Nathan kembali pada niat pertama nya.
" kamu anak ayah, sampai kapan pun kamu tetap anak ayah " ucap Nathan yang berhasil mengembangkan senyum Anna dan juga Naura.
" tapi Ayumi dan Ayunda juga anak ayah dan ayah sudah lama berpisah dengan mereka berdua " ucap Nathan yang membuat Anna kembali meradang sedangkan Naura hanya bisa menahan kecewa dan juga amarah yang tak bisa serta Merta Naura tunjukan saat ini di hadapan kedua orang tuanya.
" jadi ayah akan tetap berpisah dengan ibu dan juga Naura demi mereka ?" tanya Naura dengan nada suara yang terdengar dingin.
" sayang, kamu tenang saja "
" tak akan pernah ibu biarkan ayah meninggalkan kita hanya demi wanita itu dan anak anaknya " ucap Anna yang tak akan membiarkan semuanya lepas dari genggaman nya setelah semua yang iya korbankan selama ini.
" kenapa kamu begitu egois seperti ini ?" tanya Nathan yang malah menuduh Anna egois seolah tak menyadari jika dirinya juga sama saja egois.
" apa kamu pikir kamu tidak egois dengan mengorbankan kami demi kembali pada masa lalu mu ?"
" Mereka hanya masa lalu mu sedangkan kami masa kini dan masa yang akan datang " ucap Anna yang ingin menyadarkan Nathan jika Wulan hanya bagian dari masa lalunya tidak lebih.
" sudah cukup !!"
" tidak ada yang akan meninggalkan dan tak ada juga yang akan di tinggalkan !" bentak Bu Niken yang tak akan membiarkan Nathan dan Anna berpisah terlebih hanya karena Wulan menantu yang sudah iya usir secara paksa delapan tahun lalu.
" dan jika perlu kita akan kembali ke kota dimana kita tinggal dengan tenang delapan tahun lalu " ucap Bu Niken yang tetap saja memiliki pengaruh penting dalam mengambil keputusan di rumah ini.
" tapi Bu, Nathan masih mencintai Wulan dan anak anak Nathan juga masih sangat membutuhkan Nathan sebagai ayahnya " ucap Nathan mencari alasan dan alibi yang tepat agar ibunya bisa memberi ijin untuknya berpisah dengan anna dan kembali pada Wulan.
" apa Wulan masih mencintai kamu ?"
" apa anak anak juga meminta kamu untuk bersama dengan mereka ?"
" ibu rasa tidak !"
" jika memang Wulan masih mencintai kamu sudah sejak lama dia mencoba mengusik pernikahan kamu dan Anna "
" dan jika putri Kalian sangat merindukan kamu, mereka pasti akan datang mencoba menemui kamu saat tau kamu tinggal di sini " ucap Bu Niken yang hanya ingin anaknya berpikir dengan logis bukan hanya terbawa emosi dan ego semata.
" dan apa kamu tau saat kamu datang ke rumah Wulan, dengan tegas Wulan tak ingin kembali padamu dan dia bahkan bersedia membantu Anna untuk menyadarkan kamu jika kamu harus bisa fokus pada pernikahan kamu dan Anna bukan malah memikirkan dirinya yang hanya bagian dari masa lalu mu " ucap Bu Niken lagi.
Nathan terdiam mendengar apa yang ibunya katakan hingga membuat Nathan memilih masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah hingga akhirnya Nathan hanya bisa memejamkan matanya membiarkan semuanya terus berputar putar dalam pikiran dan ingatannya saat ini.
Sejak perdebatan nya dengan Nathan hingga membuat Nathan pergi begitu saja dari kantor membuat Fahmi tak tenang dan berpikir jika tak menutup kemungkinan jika Nathan mendatangi Wulan untuk menanyakan kebenaran nya.
" apa aku harus mendatangi rumah Wulan atau hanya aku telpon saja ?" tanya Fahmi yang menyadari jika dirinya terlalu jauh ikut campur masalah Wulan dan Nathan.
" ya aku harus mendatangi Wulan dan memastikan jika Wulan dan kedua anaknya baik baik saja " ucap Fahmi yang langsung mengemudikan mobilnya menuju rumah Wulan setelah dirinya pulang kerja.
" ya tuhan, jika memang Wulan adalah jodoh yang engkau kirimkan untuk ku luluhkan hati Wulan untuk mau menerima pinangan ku kali ini " ucap Fahmi yang sudah sejak lama tertarik pada Wulan tapi Wulan selalu memberi batasan yang begitu jelas di antara mereka.
Hingga tak terasa mobil yang Fahmi kemudikan kini sudah sampai di depan rumah Wulan yang terlihat sepi, sudah hampir lima menit Fahmi hanya diam di dalam mobil seolah ingin memastikan jika apa yang iya lakukan saat ini adalah benar dan setelah yakin barulah Fahmi turun dari mobil dengan langkah tegap dan tenangnya.
Tok tok tok
" kenapa akhir akhir ini rumah kita selalu saja menerima tamu ?" tanya Wulan pada Ayunda tapi Ayunda hanya bisa mengangkat pundaknya seolah tak tau kenapa hal itu bisa terjadi.
" Ayumi yang buka ya bunda " ucap Ayumi yang terlihat semangat seolah Ayumi tau siapa yang datang saat ini.
" jangan biarkan laki laki itu masuk ke dalam rumah jika ternyata laki laki itu yang datang ke rumah kita " ucap Ayunda yang menduga jika nathan lah yang datang ke rumah.
" siap kak " ucap Ayumi sambil mengangkat tangannya seolah sedang memperagakan hormat bendera pada kakaknya.
Ayumi berjalan penuh semangat karena Ayumi sangat hapal suara mobil Fahmi seolah ada kedekatan yang tak bisa di gambarkan antara Ayumi dan Fahmi.
" itu pasti om Fahmi " ucap Ayumi yang tiba tiba saja memiliki ide gila agar ayahnya tak lagi mengusik ibunya dan kehidupan mereka bisa kembali tenang seperti dulu.
" om Fahmi " sapa Ayumi saat melihat Fahmi yang sudah berdiri di depan pintu meski posisi Fahmi membelakangi pintu.
" hai Ayumi " sapa balik Fahmi sambil menunjukan sekantong makanan ringan yang memang sengaja Fahmi beli untuk Ayumi dan Ayunda karena Fahmi tau makanan kesukaan ayumi dan Ayunda.
" untuk Ayumi dan kakak ?" tanya Ayumi memastikan tapi bisa di lihat jika mata Ayumi berbinar bahagia mendapat hal sederhana yang Fahmi bawakan untuk dirinya.
" tentu saja tapi bunda juga kasih ya " ucap Fahmi yang sebenarnya tak perlu di perintah pun Ayumi akan selalu membagi apapun dengan kakak dan ibunya.
" duduk om, Ayumi panggilkan bunda dulu " ucap Ayumi yang langsung masuk setelah menerima makanan yang di bawakan Fahmi tapi sebelum masuk ke dalam rumah Ayumi kembali berbalik tapi dengan wajah yang sudah berubah seratus delapan puluh derajat di banding tadi.
" apa om mau menjadi ayah Ayumi dan kak Ayunda ?"
" apa om bersedia menjadi suami untuk bunda ?" tanya Ayumi yang bukan hanya membuat Fahmi terkejut tapi juga Wulan yang baru saja akan keluar untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya karena Ayumi tak kunjung masuk ke dalam rumah.
" Ayumi "
" Fahmi " meski mendadak gugup Wulan mencoba mengendalikan diri dengan cara memanggil putrinya dan juga Fahmi agar keduanya sadar jika dirinya ada di antara mereka berdua.
" om pasti bersedia menjadi suami bunda mu selama bunda mu juga bersedia "
" dan om tidak keberatan menjadikan kalian anak anak om karena om sudah menganggap kalian seperti anak anak om sendiri selama ini"
" jadi bagaimana Wulan, apa kamu bersedia menikah dengan ku dan menjadikan aku ayah untuk anak anak mu yang tentu saja nantinya akan menjadi anak anak kita ?"
✍️✍️✍️ apa kah lamaran dadakan ini akan berhasil dan akan membuat masalah antara Wulan dan Nathan selesai ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
