Antonio Budi santoso adalah seorang CEO di sebuah perusahaan, dia berusia sekitar tiga puluh lima tahunan dan dia bertemu dengan seorang gadis yang sederhana dan menawan dalam pandangannya, gadis itu bernama Larasati yang akhirnya membuatnya jatuh cinta dan menikah tetapi rumah tangga yang mereka jalani tidak seindah yang mereka bayangkan.
Keretakan mulai terjadi karena Anton di ketahui pernah tidur dengan Mira sahabat Larasati yang bekerja di perusahaan Anton.
Namun Anton mengelak dengan mengatakan kalau dirinya di jebak malam itu
dan dia tidak mau kalau Larasati menceraikan dirinya hanya karena kesalahan satu malam itu.
Dan dengan berbagai cara Anton berusaha untuk mempertahankan penikahannya dengan Larasati meski Larasati bersikukuh untuk berpisah darinya.
yuk simak kelanjutannya hanya di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 26
"Pak....bapak tidak usah mengkhawatirkan saya, yang sakit di sini pak Antonio jadi sekarang pak Antonio makan dulu ya biar saya yang suapin," ujar Laras lembut.
Antonio tersenyum dan menganggukkan kepalanya sambil mengatupkan kedua bibirnya.
Laras mendekat ke arah ranjang tempat Antonio terbaring kemudian Laras mulai menggerakkan bagian kepala ranjang itu agar Antonio bisa makan dengan posisi nyaman.
Laras mulai membuka cling wrap yang membungkus piring nasi, lalu ia menuangkan sup kedalam nasinya dan meletakkan perkedel di pinggiran piring.
"Ayo pak makan," ucap Laras sambil menjulurkan sendok yang berisi nasi,sup dan secuil perkedel itu ke arah mulut Antonio.
Antonio membuka mulutnya dan mulai makan dari suapan Laras.
Suapan demi suapan sudah di berikan oleh Laras pada Antonio sampai tinggal suapan terakhir.
Kemudian Laras mengambil gelas yang berisi teh yang masih hangat dan meminumkannya pada Antonio.
Laras membereskan piring dan gelas yang kotor itu dengan menaruh nya kembali di baki.
Kemudian Laras duduk lagi di samping Antonio.
Terdengar suara panggilan masuk ke handphone Antonio yang ia letakkan di sisi bantal dekat kepalanya.
Antonio mengambil handphone nya dan menerima panggilan dari Mira.
"Halo, maaf pak, bapak hari ini tidak ke kantor?" tanya Mira pada Antonio.
"Iya Mir, hari ini aku tidak ke kantor dulu karena ada sedikit insiden kecil tadi di jalan," ujar Antonio pada Mira.
"Bapak kecelakaan?" tanya Mira kaget.
"Aku tadi kena tusukan pisau dari pencopet Mir."
"Ya ampun pak.....bapak sekarang sudah di tangani?" Mira mulai panik
"Sudah Mir, saya sudah di rawat di rumah sakit sekarang."
"Rumah sakit mana pak?" tanya Mira lagi.
"Saya di rumah sakit Medistra."
"Baik pak, semoga lekas sembuh ya pak," ucap Mira mengakhiri telepon nya pada Antonio.
"Sebaiknya pak Antonio istrahat tidur saja biar tidak terlalu capek," ucap Laras pada Antonio setelah Antonio meletakkan handphonenya.
"Kamu belum makan siang Laras, ini sudah hampir jam dua," Antonio mengkhawatirkan Laras.
"Saya makan nanti saja pak, sekarang pak Antonio tidur saja dulu ya," ucap Laras lembut .
"Tapi Laras kamu harus makan aku gak mau kamu nanti jadi sakit juga gara-gara menjaga aku," Antonio memaksa Laras untuk makan.
Laras terdiam sesaat, dia tahu Antonio tidak mau melihat Laras sakit gara-gara tidak makan.
"Baiklah pak,saya akan cari makan dulu di luar ya," ucap Laras pada Antonio.
"Enggak enggak, kamu tidak boleh keluar sendirian Laras aku khawatir ada orang yang akan berniat jahat lagi sama kamu, aku gak mau terjadi lagi," Antonio mengatakan itu dengan wajah yang serius.
"Tidak apa-apa pak, saya bisa jaga diri dan akan hati-hati," Laras sudah beranjak dari duduknya mau keluar dari kamar Antonio.
Tapi tiba-tiba Antonio menangkap lengan Laras, Laras menghentikan langkahnya dan menoleh pada Antonio sambil bertanya.
"Ada apa pak?" tanya Laras.
"Laras, jangan pergi keluar sendirian, aku sangat mengkhawatirkan kamu, jujur aku tidak mau kamu kenapa-kenapa lagi, a-aku sayang kamu Laras," ucap Antonio sedikit kikuk.
Laras menatap Antonio sendu ada rasa bahagia dalam hatinya karena Antonio benar-benar sangat memperhatikan dirinya.
"Baiklah pak kalau hal itu membuat pak Antonio khawatir saya akan pesan makanan lewat aplikasi saja," ujar Laras tersenyum pada Antonio.
"Ya, begitu lebih baik aku jadi bisa tenang," Antonio tersenyum.
Laras kemudian kembali duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Antonio.
Lalu Laras membuka tasnya dan mengambil benda pipih yang ia letakkan di dalam tasnya tadi.
Kemudian dia membuka aplikasi grab food untuk memesan makanan.
Laras sedang memilih-milih makanan yang akan dia beli lalu pandangannya tertuju pada gambar soto daging yang menurut nya sangat enak dan segar.
"Sudah nemu makanannya?" tanya Antonio yang melihat Laras sibuk mencari makan.
"Sudah pak, saya beli soto daging, oh ya pak Antonio mau minta makanan apa nanti saya pesankan juga," ujar Laras.
Antonio tersenyum, Laras sangat perhatian sekali padanya tidak salah dia menyatakan cinta pada Laras dan menjadi kan Laras pacarnya.
"Tidak usah Laras aku tidak pengen apa-apa," kata Antonio.
"Tidak usah sungkan pak, bukankah saya sudah resmi menjadi pacar pak Antonio," Laras sedikit bercanda supaya Antonio tidak jenuh.
"Kamu bisa aja Laras," Antonio menatap Laras begitu juga dengan Laras, dan kedua netra mereka pun saling mengunci tatapan.
Lalu Antonio meraih tangan Laras dan berkata padanya "Laras, bolehkan aku panggil kamu sayang."
Laras tersenyum wajahnya jadi malu mendengar ucapan Antonio barusan.
Antonio agak memiringkan kepalanya sambil terus menatap Laras " boleh Laras?' tanyanya.
Laras tidak mengeluarkan sepatah katapun dia hanya menganggukkan kepalanya perlahan sambil menatap malu pada Antonio.
"Terimakasih sayang," ucap Antonio dengan lembutnya.
Hati Laras berdesir mendengar kata sayang dari Antonio barusan.
"Ehmm kalau begitu saya pesankan buah ya pak," ucap Laras.
"Laras Bagaimana kalau sebaiknya mulai sekarang kamu jangan panggil aku pak lagi," kata Antonio membuat Laras bingung.
"Maksudnya pak?" Laras balik tanya pada Antonio.
"Supaya kita lebih dekat aku mau kamu jangn panggil aku pak lagi ya."
"Lalu saya harus panggil apa pak?" tanya Laras malu dan kikuk.
"Terserah kamu Laras kamu mau panggil aku apa," Antonio tersenyum pada Laras.
"Saya panggil m-mas ya pak," ucap Laras dengan malu.
"Ya boleh sayang," kata Antonio dengan tegas dan tanpa malu lagi memanggil Laras dengan sebutan sayang.
Laras tersenyum dan Antonio bahagia dia lupa rasa sakit di lengannya.
...----------------...
Sementara itu di kantor Antonio terlihat Mira sedang beres-beres meja kerjanya, dia buru-buru kali ini karena mau pergi ke rumah sakit menjenguk Antonio.
Kemudian Mira membawa sebuah parcel buah yang ia beli tadi untuk di bawa menjenguk Antonio di rumah sakit.
Mira melangkah keluar dari ruang kerjanya menuju ke halaman depan kantor.
Tak berapa lama setelah ia berdiri, datang sebuah taxi pesanannya.
Kemudian Mira masuk ke dalam taxi itu setelah itu taxi pun bergerak membawa Mira menuju ke rumah sakit Medistra tempat Antonio di rawat.
Beberapa menit setelah dalam perjalanan akhirnya taxi yang membawa Mira tiba juga di rumah sakit yang di tuju.
Mira turun dari taxi dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju ke kamar Bougenville ruangan Antonio di rawat.
Laras dan Antonio yang sedang berbincang di dalam tiba-tiba di kejutkan oleh suara ketukan pintu kamar.
Laras bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke arah pintu dan membukakan pintu itu.
dah selingkuh menyesal minta balikan Weh Weh
so kita lihat apa kah Laras akan move on ga mau balikan atau sama dengan yg lain di tunggu next episode