Ratu Film Favorit Mr A

Suasana di kota A pada sore hari tidak jauh berbeda dengan siang hari, hanya saja senja mulai menampakkan sinarnya. Yang membuat langit terlihat indah dengan paduan warna jingga keemasan. Semburat matahari mulai tenggelam dalam kenangan hangat yang memabukkan, semilir angin sejuk yang membuat siapapun terasa nyaman.

Orang-orang mulai sibuk berpulang dari pekerjaan mereka, dengan berjalan kaki. Mengendarai kendaraan pribadi atau ikut naik kendaraan umum, menghapus keringat yang terasa di dahi dengan perasaan senang. Pulang ke rumah adalah salah satu hal penting yang tidak didapatkan oleh semua orang.

Kali ini program kabin cinta sudah mulai menyalakan kamera, belum ada penonton sebab para artis diundang belum ada yang datang.

Kru program menunggu dengan sabar, ketika ada suara deru mobil yang berhenti di depan Villa Amarta. Segera kamera menyorot siapa yang datang.

"Ingatlah untuk berhati-hati dengan artis wanita! Gunakan ketelitian dan kepintaran mu oke?" ujar Meira memperingati kepada sang artisnya.

Keenan tersenyum tipis mendengar asistennya berkali-kali memperingatinya, "Baiklah. Aku sudah mendengar mu berkali-kali mengucapkan hal itu, aku pergi dulu."

Laki-laki itu keluar dari mobil dengan membawa barang bawaannya, dia melambaikan tangan kepada kamera dengan senyum hangat yang menghiasi, membuat program ini menjadi ramai oleh kedatangan sang aktor populer tersebut.

"Halo semuanya, Aku Keenan Mahesa," sapa Keenan kepada kamera secara singkat, dan berjalan memasuki Villa.

Komentar di kabin cinta mulai meledak, membuat para penggemar senang dan ada yang berspekulasi.

"Akhh! bintangku ikut kabin cinta! Apakah dia akan membentuk cp?"

"Hei komentar diatas jangan mengada-ada, aku tidak rela jika ada cp!"

"Ukh! idolaku terlihat senang menghadiri acara ini, semoga bisa membuatnya bersenang-senang."

"Jika kru program ini berbuat jahat, kita serang saja mereka."

"Semoga tidak ada orang yang memanfaatkan Dewa Ken kali ini."

Karena yang pertama kali datang adalah Keenan, laki-laki itu dengan santai duduk di ruang tamu dan menunggu sambil menampilkan senyum tipis. Mata lembutnya yang menggetarkan hati. Membuat siapapun jatuh cinta kepadanya. Tampan!

Tidak membutuhkan waktu lama untuk kandidat yang lain sampai di Villa Amarta, kali ini terdengar agak berisik karena ada perdebatan antara sang agen dan artisnya, didepan villa apalagi hal tersebut disorot oleh kamera.

"Aku tidak mau membawa barang bawaan ku, kamu yang membawanya, " ucap Alira dengan sedikit nada jijik.

Niko menggelengkan kepalanya, "Tidak bisa, para tamu harus membawa barang bawaannya sendiri. Di dalam villa sudah ada tamu lain yang sedang menunggu."

"Kamu membantah ku?"

Sang agen merasa frustasi atas permasalahan hal sepele artisnya, tapi ini memang sudah peraturan dari program. Dia tidak bisa melakukan apapun.

"Biarkan aku saja yang membantumu, " sela Keenan tiba-tiba keluar dari Villa. Dia sekarang dapat melihat si artis bermasalah dan agen yang merasakan frustasi.

Sebenarnya ini agak lucu jika dilihat, tapi hanya kesenangan sementara bagi dirinya.

Alira memandang Keenan dengan mengerutkan keningnya, lalu mencibir, "Ternyata kamu juga datang ke acara ini. Betapa sialnya aku bertemu denganmu."

Inilah kenapa Sutradara mengundang Keenan dan Alira, karena dikabarkan sang artis wanita bernama Alira membenci Keenan. Alasannya cukup sederhana karena Keenan lebih populer dibandingkan Alira.

Sudah hal biasa Keenan dipandang benci oleh Alira, dia hanya tersenyum tipis tidak menanggapi lalu mengambil alih barang bawaan gadis itu.

Niko memandang Keenan dengan ekspresi minta maaf, "Maaf sudah merepotkan mu Keenan, saya harap kali ini kamu bersenang-senang. Maaf atas sikap Alira."

"Tidak apa-apa, gadis ini memang agak merepotkan, aku sudah terbiasa dengan temperamennya," ucap Keenan santai. Lalu berjalan memasuki Villa.

Alira melirik kearah agennya dengan kesal, lalu mengikuti langkah Keenan dengan langkah angkuh, dia menoleh kearah kamera dengan jijik lalu mulai memperkenalkan dirinya, "Halo, ini wanita yang kalian benci. Alira Adistya."

Komentar pun meledak, melihat adanya artis wanita yang paling dibenci sekaligus disukai.

"Sialan, kenapa wanita ini ada disini? Apa dia kekurangan pembenci?"

"Hei, aku suka sekali kepribadian blak-blakannya itu, tidak berpura-pura sama sekali."

"AKHHHH, jauhkan dia dari dewa Ken kita."

"Alira ternyata benar-benar membenci kepopuleran Keenan?"

"Rasa permusuhan yang diutarakan kepada Keenan tidak disembunyikan, apakah ada perang nanti?"

"Jangan sampai wanita ini memanfaatkan Dewa Ken kita!"

Melihat hanya mereka berdua yang ada di dalam Villa, Alira duduk menjauh dari Keenan, walaupun popularitasnya ingin naik tapi dia tidak mau terlihat dekat dengan orang ini. Para pembenci yang dimiliki Alira sebagian besar penggemar Keenan, itulah kenapa salah satu faktor Alira benci Keenan. Selain karena kalah popularitasnya.

"Kenapa kamu duduk begitu jauh? Apakah aku terlihat seperti bakteri bagimu?" tanya Keenan secara langsung, dia tidak perlu berpura-pura bersikap sopan ketika menghadapi Alira.

Alira tersenyum sarkasme, lalu berkata dengan tajam, "Sial sekali dekat-dekat denganmu, para penggemar fanatik mu pasti mengira aku memanfaatkan mu."

Mendengar percakapan mereka berdua tanpa adanya kesopanan, membuat kru program tidak menghentikannya. Justru mereka senang karena kejadian kecil ini pasti akan hits besar di internet.

Laki-laki itu memijat alisnya, dia juga agak tidak nyaman dengan para penggemarnya yang fanatik itu, "Aku sudah minta maaf kepadamu tentang itu, kenapa kamu masih membenci ku?" ucap Keenan merasa tidak berdaya.

Pernyataan itu terdengar seperti sang kekasih yang merasa tidak berdaya karena dibenci sang pacar, Alira yang melihat drama Keenan tidak menjawab sama sekali. Hanya mendengus dingin dan tidak berniat melanjutkan percakapan.

Dulu Keenan dan Alira memang dirumorkan dekat satu sama lain, mereka bisa dibilang rekan kerja yang baik saat terlihat dalam drama yang sama. Hanya saja ada artis wanita yang iri melihat kedekatan Alira. Dia lalu menjebak Alira dan membuat rumor kalau gadis itu memanfaatkan Keenan.

Akibatnya banyak penggemar Keenan memarahi Alira, membuat gadis itu membenci Keenan. Dia memang suka membuat masalah, tapi dia benci dekat dengan faktor penyebab masalah. Sehingga saat itu Alira benci dekat-dekat dengan Keenan.

Walaupun bukan Keenan pelakunya, tapi untuk antisipasi lebih baik jangan dekat-dekat dengan Keenan. Dia lebih suka hidup dimarahi karena perbuatannya sendiri, dibandingkan dimarahi tentang apa yang tidak dia lakukan. Hei itu menyebalkan.

Keenan tidak bisa berbuat apa-apa jika Alira membencinya, dia merasa sayang sekali. Harus kehilangan rekan kerja yang begitu bagus.

Suasana diantara mereka berdua agak aneh, hening tanpa adanya percakapan. terlihat membosankan karena mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Kru program kabin cinta tidak bisa berbuat apa-apa melihat hal ini.

Tapi komentar di siaran langsung, sangatlah berisik dengan berbagai diskusi.

"Kan sudah kubilang Dewi Alira kita tidak bersalah! Artis wanita itu yang bersalah, kenapa kamu begitu keras kepala?"

"Benar, artis wanita itu yang menjebak Dewi kita!"

"Tapi bagaimana menjelaskan kalau Alira tidak memanfaatkan Dewa Ken kita?"

"Berhentilah membahas masalalu, tidakkah kalian bosan?"

"Kenapa hening sekali disini, apakah kalian tidak berniat mengobrol?"

"Aku merasa mereka berdua terlihat seperti cp."

"Omong kosong apa komentar diatas, aku tidak setuju!"

"Maaf, Dewi kita tidak cocok dengan aktor pria itu, oke?"

"Baiklah maaf, TAPI AKU TIDAK PEDULI POKOKNYA MEREKA PASTI MEMBENTUK CP."

Komentar tersebut segera diserang dari dua sisi, dari penggemar Keenan dan Alira. Sang pembuat komentar langsung offline dari akunnya dengan perasaan bahagia, dimarahi oleh orang-orang tidak dikenal sebenarnya cukup lucu.

...----------------...