NovelToon NovelToon
Love, Lust, And Obsession

Love, Lust, And Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Dark Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cayy

"Kamu mau pilih Daniel atau aku?"
"Jangan gila kak, kita ini saudara!"
Arjuna tersenyum tipis, seolah meremehkan apa yang dimaksud Siren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cayy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelam (18+)

Siren membuka matanya perlahan, rasanya kepalanya mau pecah karena sakit dan pusing. Apa yang terjadi sebenarnya?

"Bangun sayang, kamu udah terlalu lama tidur"

Suara berat itu sukses membuat Siren terkejut, dia langsung menoleh dan seketika lebih kaget lagi karena ada Arjuna yang hanya memakai handuk yang dia lilitkan ke pinggang.

"Mau mandi dulu?"

Siren langsung duduk sambil menahan kepalanya yang pusing.

"Ngapain disini?"

"Lihat dulu dong, kita ada dimana"

Siren memutar pandangannya melihat sekeliling kamar yang terasa sangat asing baginya. Dimana dia..

Dia baru ingat jika semalam Arjuna masuk kedalam kamarnya dan membungkam mulutnya baru setelah itu dia tidak ingat apapun.

Siren melihat dirinya yang setengah telanjang, kemana bajunya? Reflek Siren menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi dadanya, pantas rasanya dingin.

"Apa yang udah kakak lakuin ke aku?" tanyanya dengan marah

Arjuna tersenyum sinis lalu mendekat kearah Siren.

"Senang-senang dikit, tapi nggak seru kalo kamu belum bangun jadi aku nunggu kamu sayang"

"Brengsek.."

Plakkkk!!!!

Siren menampar pipi Arjuna dengan keras.

"Lo nyulik gue? Kurang ajar banget lo jadi orang? Gue nggak mau sama lo, lo gak pernah denger? Kuping lo kemana?" teriak Siren dengan emosi.

Kali ini sepertinya respon Arjuna tidak seperti biasanya yang tetap tenang dan lembut, dia memancarkan tatapan tajam yang menusuk.

Dan tanpa pikir panjang lagi, dia langsung menjambak rambut Siren dengan keras.

"Selama ini gue udah sabar ya, jangan pancing emosi gue! "

"Lepas!! Sakit tau!!"

Siren berusaha menarik tangan Arjuna.

"Jangan harap kali ini lo bisa lolos, lagian gak akan ada seorang pun yang bisa nylametin lo sekarang!"

Siren mulai menangis, Arjuna mendorong tubuh Siren kebelakang hingga Siren terbaring, dia tidak memberi kesempatan Siren untuk protes karena sedetik kemudian Arjuna langsung mencium bibir Siren dengan kasar.

Dia berusaha sekuat tenaga agar bisa mendorong Arjuna tapi justru Arjuna lebih brutal lagi, dia menarik bra Siren hingga terlepas, sampai-sampai punggung Siren rasanya sakit karena terkena tarikan itu.

"KAKK...!!!" Siren jelas teriak histeris, siapa yang mau diperlakukan seperti ini?

Arjuna membungkam Siren lagi dengan ciumannya, sementara kedua tangannya bermain didada Siren.

Dia sampai mencakar punggung Arjuna supaya Arjuna berhenti, tapi tampaknya malah membuat Arjuna semakin panas.

"Kalo kamu melawan, aku bakal lebih kasar lagi sama kamu!"

"LEPASIN AKU!!!"

Arjuna menarik celana yang dikenakan Siren hingga robek, Siren tentu lebih histeris lagi dan hal itu membuat Arjuna menjadi lebih gila.

Pada saat itu dia melepas handuk yang dia kenakan, dan terlihatlah pusaka besar miliknya yang sudah berdiri tegak.

Apa yang Arjuna lakukan selanjutnya membuat Siren teriak sekuat mungkin karena Siren tak berhasil mempertahankan kain terakhir yang menutupi inti dirinya.

*

Disisi lain, Daniel dari pagi merasa khawatir karena tidak mendapat kabar apapun dari Siren, nomornya pun tidak dapat dihubungi entah kemana dia.

Jadi Daniel memutuskan untuk mencari teman dekat Siren, siapa tau diantara mereka ada yang tau kabar Siren, terutama Martin dia juga ingin membahas tentang kejadian yang ada di club kemarin.

Kebetulan dia berpapasan dengan Martin yang sepertinya baru dari kamar mandi.

"Martin" panggilnya

"Ohh..hei bro gimana?"

"Lo tau nggak Siren kemana? Dia nggak masuk kan hari ini?"

"Nggak tau, emang dia nggak kasih tau lo kalo nggak masuk?"

"Enggak, handphonenya kayaknya mati, soalnya nomornya nggak bisa dihubungi"

"Udah coba dateng kerumahnya?"

"Belum lah, habis pulang sekolah rencananya gue kesana"

"Ohh yaudah siapa tau dia dirumah"

Daniel mengangguk, harapan satu-satunya ya itu, semoga Siren berada dirumah.

"Buat yang semalam gimana? Jadinya ganti rugi berapa?"

"Gak perlu deh, cuma dikit kok..lo fokus aja cari Siren, ntar coba gue tanya juga ke Luna siapa tau dia tau"

"Oh oke kalo gitu, makasih ya"

Martin mengangguk, Daniel pun kembali ke kelas, perasaannya sungguh tidak enak, mengingat ketegangan yang terjadi semalam.

Pulang sekolah, Daniel benar-benar datang kerumah Siren.

Daniel memberanikan diri untuk mendekat ke pintu utama yang terbuka lebar itu.

Terdengar isak tangis yang begitu mengganggu pendengaran Daniel, menambah kekhawatirannya pada Siren.

"Permisi.."

Yang didalam menoleh, ada mami Siren dan juga papi Siren yang tampak sangat sedih bercampur marah.

"Kebetulan kamu datang nak Daniel" ucap papi sambil mendekat.

"Kamu tau dimana Siren?"

Daniel jelas terkejut mendengar pertanyaan itu, dia kemari karena ingin mendapat jawaban atas pertanyaan yang sama.

"Saya kesini juga mau tanya, karna dari pagi Siren nggak balas pesan saya om"

"Ya ampun..kayaknya dugaanku bener ma"

"Trus gimana dong pa, kemana mereka perginya? Kita harus cari kemana?" tanya mami

"Mereka siapa tante?"

"Arjuna lah siapa lagi, om yakin dia yang bawa Siren pergi entah kemana karna kamarnya dikunci dari luar sementara kamar Siren dibiarkan kebuka" jawab papi Siren.

Daniel menghela nafas berat, rasanya kemarahannya mau meledak saat ini juga, tapi tentu tidak bisa karena sedang berhadapan dengan orang tua Siren.

"Lapor polisi aja om, biar cepet ketemu"

"Bisa nggak ya, soalnya belum 24 jam"

"Kapan mereka perginya om?"

"Kira-kira kalo nggak tengah malam ya pagi buta Niel, karna maminya pas keatas buat bangunin Siren udah nggak ada mereka"

"Yaudah kita coba dulu om"

Papi tampak melihat kearah mami untuk meminta pendapat, karena dari awal mereka tau kebejatan Arjuna mami yang tidak mau berurusan dengan polisi.

Tapi kali ini sepertinya hatinya terbuka, jadi dia mengangguk pelan.

"Yaudah ayo ma"

Papi menarik tangan mami, Daniel keluar terlebih dahulu dan langsung memakai helmnya.

Kalau dia sudah berhasil menemukan keberadaan Siren nanti dia berjanji akan langsung menghajar Arjuna sepuas mungkin.

Dia hanya takut jika apa yang ada di pikiran nya terjadi.

1
公主Aelicya van Orbey
kenapa ya gue lebih suka sama Daniel daripada sama Arjuna
Hatus
Iya betul kata Rey, seharusnya kalau sudah punya pacar harus bisa jaga jarak sama perempuan lain, meskipun itu teman kita sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!